Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA WANITA USIA

SUBUR(WUS)

KEL 2
Bella Novista Meilani Allisya
Christin Bela Putri Nabila Prinsesca
Elfa Sagita Nissa Janati
Laily Maghfiroh Novi Rica
DEFINISI WUS

• WUS adalah wanita yang sudah menikah atau belum


menikah yang berusia 15-45 tahun dan termasuk
kelompok yang rawan sehingga harus selalu
mendapat perhatian (Depkes RI, 2010).
• Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang masih
dalam usia reproduktif (sejak mendapat haid pertama
dan sampai berhentinya haid), yaitu antara usia 15–
49 tahun, dengan status belum menikah, menikah,
atau janda, yang masihberpotensi untuk mempunyai
keturunan (Novitasary, Mayulu, & Kawengian, 2013).
DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan


sejahtera fisik,mental,dan sosial secara utuh
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam suatu yang berkaitan dengan
system reproduksi, fungsi dan prosesnya (WHO).
RUANG LINGKUP KESEHATAN REPRODUKSI

Ruang lingkup kesehatan reproduksi


mencakup keseluruhan kehidupan manusia
sejak lahir sampai mati (life cycle approach)
agar di peroleh sasaran yang pasti dan
komponen pelayanan yang jelas serta
dilaksanakan secara terpadu dan berkualitas
dengan memperhatikan hak reproduksi
perorangan dan bertumpu pada program
pelayanan yang tersedia
TUJUAN UTAMA
• Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi
yang komprehensif kepada perempuan
termasuk kehidupan seksual dan hak-hak
reproduksi perempuan sehingga dapat
meningkatkan kemandirian perempuan dalam
mengatur fungsi dan proses reproduksinya
yang pada akhirnya dapat membawa pada
peningkatan kualitas kehidupannya.
TUJUAN KHUSUS
• Meningkatnya kemandirian wanita dalam
memutuskan peran dan fungsi reproduksinya.
• Meningkatnya hak dan tanggung jawab sosial
wanita dalam menentukan kapan hamil, jumlah
dan jarak kehamilan.
• Meningkatnya peran dan tanggung jawab sosial
pria terhadap akibat dari perilaku seksual dan
fertilitasnya kepada kesehatan dan
kesejahteraan pasangan dan anak-anaknya.
ASUHAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA
WUS (WANITA USIA SUBUR)
Masalah kesuburan alat reproduksi
merupakan hal yang sangat penting untuk
diketahui. Dimana dalam masa wanita subur ini
harus menjaga dan merawat personal hygiene
yaitu pemeliharaan keadaan alat kelaminya
dengan rajin membersihkannya. Oleh karena itu
WUS dianjurkan untuk merawat diri. Untuk
mengetahui tanda-tanda wanita subur antara
lain dengan melihat siklus haidnya.
SIKLUS HAID
Wanita yang mempunyai siklus haid teratur
setiap bulan biasanya subur. Satu putaran haid
dimulai dari hari pertama keluar haid hingga sehari
sebelum haid datang kembali, yang biasanya
berlangsung selama 28-30 hari. Oleh karena itu
siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk
menandai seorang wanita subur atau tidak. Siklus
menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks
perempuan yaitu estrogen dan progesteron.
PEMBEKALAN PENGETAHUAN UNTUK
MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI WANITA
Personal Hygiene:
• Mandi 2x sehari
• ganti pakaian dalam setiap hari
• Hindari keadaan lembab di vagina
• Mamakai pembalut yang tidak mengandung zat berbahaya
(berbahaya ditandai dengan mudah rusaknya pembalut jika
terkena air)
• Ganti pembalut maksimal tiap 6 jam atau bila sudah penuh oleh
darah haid
• Cebok dari arah depan ke belakang
• Hindari penggunaan sabun/cairan pembersih vagina.
Gizi
• Hindari 5 P (Pewarna, pengawet, penyedap,
pengenyal, Konsumsi buah dan sayuran.

Perilaku seks 
•  Hindari perilaku seks bebas diluar nikah.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SIKLUS KESEHATAN WANITA
•   Genetik
Merupakan modal utama atau dasar faktor bawaan yang normal,
contoh : jenis kelamin, suku, bangsa.
•  Lingkungan
Komponen biologis, misalnya : organ tubuh, gizi, perawatan
kebersihan lingkungan, pendidikan, sosial budaya, tradisi, agama,
adat, ekonomi, politik.
• Perilaku
Keadaan perilaku akan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Perilaku yang tertanam pada masa anak akan terbawa dalam
kehidupan selanjutnya.
JURNAL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wanita Usia Subur
(WUS) yang memiliki sikap positif terhadap pemakaian alat
kontrasepsi sebanyak 57 orang (57 %) sedangkan sikap
negatif sebanyak 43 orang (43 %). Hal ini mengindikasikan
bahwa dalam pelaksanaan KB masih banyak Wanita Usia
Subur yang acuh tak acuh terhadap Keluarga Berencana. Baik
suami maupun istri bertanggung jawab terhadap keluarga
dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan reproduksi
pasangannya.Khususnya wanita dimana ia adalah faktor yang
sangat penting dalam mewariskan status kesehatan kepada
anak-anak mereka (Notoatmodjo, 2007).
TERIMAKASIIII…..

TERIMAKASIIII…..

TERIMAKASIIII…..

Anda mungkin juga menyukai