Anda di halaman 1dari 45

SEMINAR

PRA & PAS NIKAH


Oleh: Dina “Ummu Zaid”
Meet Up #3 Komunitas Muslimah Syantik

Bandung, 25 Februari 2018


BAGIAN 1
Mengapa
penting
dibahas,
dipahami &
diamalkan?
3
Kehidupan yang baik Dunia-Akhirat:
Senantiasa Diampuni & Masuk Syurga

َ ‫عوا ِإل َٰى َم ْغ ِف َر ٍة ِم ْن َر ِبّك ُْم َو َجن َّ ٍة‬


‫ع ْر ُض َها‬ ُ ‫َو َس ِار‬
‫ين‬ ِ
‫ق‬ َ ‫ت‬ ‫ْم‬
َ ّ ُ ْ َّ ‫ل‬ِ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫د‬ ‫ع‬ِ ُ ‫أ‬ ‫ض‬ َ
ُ ْ ‫ات َوال ْأ‬
‫ر‬ ُ ‫الس َم َاو‬
َّ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-
orang yang bertakwa,
(TQS. Ali Imran; 133)
Menjalankan
Seluruh
Perintah
Allah (Wajib
& Sunnah)

TAQWA
Meninggalkan
Seluruh
Larangan Allah
(Haram &
Makruh)
Waspadai Sekulerisme!

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-
Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-
Nya, dengan mengatakan, "Kami beriman kepada
sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang
lain)", serta bermaksudmengambil jalan tengah (iman atau kafir).
Merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang
kafir itu azab yang menghinakan.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman:

‫ت‬ ُ ‫ب ِإل ََّي ِم ّ َما ا ْفتَ َر ْض‬ َّ ‫عبْ ِدي ِب َش ْي ٍء أ َ َح‬ َ ‫ب ِإل ََّي‬ َ ‫ب َو َما تَ َق ّ َر‬ ِ ‫ادى لِي َولِيًّا َف َق ْد آ َذنْتُ ُه ِبال َْح ْر‬ َ ‫ع‬َ ‫َم ْن‬
‫ت َس ْم َع ُه ال َّ ِذي يَ ْس َم ُع ِب ِه‬ ُ ْ ‫ب ِإل ََّي ِبالن ّ ََوا ِف ِل َحتَّى أ ُ ِحبَّ ُه َف ِإ َذا أ َ ْحبَبْتُ ُه كُن‬ ُ ‫عبْ ِدي يَتَقَ ّ َر‬ َ ‫عل َيْ ِه َو َما يَ َز ُال‬
َ
ْ ُ ‫ش َها َو ِر ْجل َُه ال َّ ِتي يَ ْم ِشي ِب َها َو ِإ ْن َسأَل َ ِني ل َأ‬
‫ع ِطيَن ّ َُه َول َ ِئ ْن‬ ‫َوبَ َص َر ُه ال َّ ِذي يُبْ ِص ُر ِب ِه َويَ َد ُه ال َّ ِتي يَبْ ِط ُ ِب‬
‫استَ َعا َذ ِني ل َأ ُ ِعي َذن ّ َُه‬ ْ
"Siapa yang memusuhi wali-Ku maka sesungguhnya Aku telah
menyatakan perang terhadapnya. Dan tidaklah hamba-Ku
mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku
cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan senantiasa
seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan
Sunah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku
menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar,
penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai 
tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang
ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-Ku
pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan
kepada-Ku pasti Aku akan melindunginya.”
(HR. Al-Bukhari)
PERNIKAHAN ITU SETENGAH DIIN: Jauhi
Maksiat, Raih Berkahnya

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,  ia berkata


bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
‫الله ِفي ال ِن ّ ْص ِف‬ ّ ِ ‫العبْ ُد َف َق ْد ك ََّم َل ن َ ْص َف‬
َ ‫ َفل ْيَتَّ ِق‬،‫الديْ ِن‬ َ ‫ِإ َذا تَ َز ّـََّو َج‬
‫البَا ِقي‬
“Jika seseorang menikah, maka ia telah
menyempurnakan separuh agamanya.
Karenanya, bertakwalah pada Allah atas
separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi)
NIKAH ITU IBADAH: Layakkan Diri
Mendekatka
n Kepada
Allaah
SAMARA
Menjadi Pilar
Hakiki 
Dakwah
Bayti Jannati
Islam
(Happy)

Pra-Pas-Pasca Nikah Bukan


Menggunakan aturan Pernikahan
Allaah swt saja Biasa
Ikhwan Shalih pilih qt
karena 4 hal
PERNIKAHAN DALAM ISLAM
• Tujuan asalnya adalah untuk melestarikan jenis manusia/
melanjutkan keturunan  Menyalurkan Naluri Melestarikan
Jenis/ Naluri Seksual (Gharizah Nau’) yang ada pada setiap
manusia dengan penyaluran yang benar (dengan hukum Islam
saja)

• Karakteristik naluri ketika tidak disalurkan/ disalurkan dengan


salah akan menimbulkan KEGELISAHAN bahkan
menghantarkan pada kerusakan

• Maka Menikahlah ketika sudah SIAP MENIKAH  Jika belum,


hilangkan rangsangan pada naluri ini karena naluri baru
terbangkitkan jika dirangsang. Rasul saw: Shaumlah!
BAGIAN 2
SAYA SIAP MENIKAH!
Sudah cukup Ilmu,
siap Mental,
siap punya Anak ...
Keluargapun sudah siap

BERPROSESLAH
Ada yang mau Mengkhitbah? Proseslah
Belum ada yang Mengkhitbah? Mintalah 
MENGAPA KHITBAH?
Khitbah adalah hukum Islam yang mengatur proses menuju pernikahan
yang Islami  Islam tak perkenankan pacaran!
Khitbah secara etimologi (bahasa) berarti permintaan atau peminangan. Sedangkan menurut
istilah, khitbah didefinisikan dengan beberapa pengertian oleh para ulama,antara lain:
• Sayyid Sabiq, mengartikan bahwa khitbah adalah memintanya untuk dapat dikawini dengan
perantaraan yang dikenal baik di antara manusia.
• Abu Zahrah, mendefinisikan khitbah dengan permintaan seorang laki-laki kepada wali atau
seorang perempuan dengan maksud untuk mengawini perempuan itu.
• Zakaria al-Anshari, mengatakan bahwa khitbah adalah permintaan pelamar untuk menikah
kepada pihak tunangan.
• Para ulama fikih, medefinisikan khitbah sebagai keinginan pihak laki-laki kepada perempuan
tertentu untuk mengawininya
• Dari beberapa pengertian khitbah tersebut, disimpulkan bahwa khitbah adalah
permintaan yang mengandung akad (perjanjian) dari seorang laki-laki
terhadap seorang perempuan untuk melangsungkan akad nikah, baik
secara langsung maupun melalui walinya, dengan cara-cara yang sudah
umum berlaku dalam masyarakat setempat.
RAMBU-RAMBU SEPUTAR KHITBAH
• Disampaikan oleh pihak laki-laki kepada pihak
perempuan  sepengetahuan wali sebagai bentuk
keseriusan dan birrul walidayn

• Perempuan yang akan dikhitbah adalah perempuan


yang halal dinikahi (Lihat QS, An Nisa: 23)

• Perempuan yang akan dikhitbah bukanlah perempuan


yang sedang dalam ikatan khitbah dengan laki-laki lain
(Lihat Hadis Riwayat Muslim No 2519, HR Bukhari No
4746)
RAMBU-RAMBU SEPUTAR KHITBAH
• Perempuan yang sudah dikhitbah tidak boleh
menerima khitbahan laki-laki lain (Sesuai mafhum hadis
di atas)

• Dianjurkan disegerakan menuju pernikahan  khitbah


buka Islamisasi pacaran, bukan pula ajang booking
calon istri!

• Khitbah masih dirahasiakan dari pihak-pihak yang tidak


berkepentingan  Khitbah bisa putus dan tidak lanjut
ke pernikahan (jaga kehormatan perempuan)
RAMBU-RAMBU SEPUTAR KHITBAH

• Khitbah bukan berarti SETENGAH HALAL!


Hubungan antara khatib & makhtubah
tetaplah hubungan laki-laki & perempuan
asing. Interaksi hanya pada hal-hal yang
dibolehkan hukum syara. Perhatikan sekilas
sistem pergaulan dalam Islam berikut:
SEKILAS SISTEM PERGAULAN
DALAM ISLAM
 Prinsip awal: Menjaga agar dalam interaksi yang mubah
tidak terjadi gejolak naluri seksual
 ihtiyath, ‘iffah, shiyaanatul fadhiilah dan al khuluuq
diperhatikan dalam aktivitas (sekalipun mubah)  7 point
dalam nizham ijtimaiy yang menjadi rambu dalam interaksi
pria dan wanita:
(1) Ghadul bashar,
(2) menutup aurat dan berjilbab,
(3) larangan khalwat,
(4) ijin suami ketika keluar rumah,
(5) larangan safaar 24 jam tanpa mahram,
(6) jamaah rijaal dan nisaa terpisah,
(7) shilah rijaal dan nisaa adalah shilah ‘ammah bukan
shilah khashshah
Catatan: Ketika sudah khitbah maka sudah ada shilah
khashshah yang membolehkan permbicaraan khusus terkait
dengan rencana pernikahan  fokus ke VISI MISI dalam
pernikahan dan rumah tangga
CATATAN PENTING!

 Sistem pergaulan dalam Islam bukan


sekedar bicara Fiqih melainkan bicara kerja
sistem, yakni perlu sinergisitas dengan
sistem lainnya dalam kehidupan...
 Sistem pergaulan dalam Islam akan terasa
sebagai solusi tuntas jika keseluruhan
sistemnya juga menggunakan aturan Islam
 Hanya Islam kaffah yang bisa
menghantarkan manusia pada tercapainya
tujuan hidup....
1. Dimana
Posisi
Ta’aruf?

2. Menyikapi
Adat
Lamaran?
PENANTIAN....

 Tambah ilmu terus


 Istikharah terus
 Taqarrub ilallaah terus
 Mendekat terus ke keluarga 
edukasi terus supaya totally ridha
BAGIAN 3
TIBALAH SAATNYA...

• Raih Keberkahan Mitsaqan


yang Banyak Ghalizha
• Jangan Nodai
dengan
pelanggaran aturan
Allaah Swt
A. AQAD NIKAH SYAR’I
Penuhi:
• Syarat Nikah
• Rukun Nikah
Lengkapi dengan:
• Khutbah yang Edukatif
• Doa yang Matap
Pilih & Wujudkan:
• Waktu yang barakah
• Tempat yang Barakah
• Suasana/ rangkaian acara yang khidmat
• Interaksi yang terjaga
B. WALIMATUL ‘URS YANG SYAR’I
• Definisi Walimatul ‘Urs
• Dorongan untuk melangsungkan Walimatul ‘Urs

Walimatul ‘Urs adalah jamuan makan yang diadakan untuk merayakan


pernikahan pasangan pengantin. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh
Anas radhiyallahu ‘anhu, di mana beliau berkata,
• “Ketika tiba waktu pagi hari setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjadi seorang
pengantin dengannya (Zainab bin Jahsy), beliau mengundang masyarakat, lalu mereka
dijamu dengan makanan dan setelah itu mereka pun keluar.” (HR Bukhari). Sabda Nabi
SAW kepada ‘Abdurrahman bin ‘Auf ketika baru saja menikah, “Laksanakanlah walimah
walaupun hanya dengan seekor kambing.” (Hadis Riwayat al-Bukhari).
• Anas ra berkata : “Ketika Rasulullah SAW menikahi seorang perempuan, beliau
meminta aku supaya mengundang beberapa orang (lelaki) untuk makan.” (HR Bukhari)
Walimatul ‘ursy ini juga merupakan salah satu uslub untuk mengumumkan pernikahan
kepada khalayak, agar tidak menimbulkan syubhat (kecurigaan) dari masyarakat yang
mengira orang yang sudah melakukan akad nikah tersebut melakukan perbuatan yang
tidak dibolehkan syara’. 
RAMBU-RAMBU
WALIMATUL ‘URS
• Menonjolkan Rasa SYUKUR ... Wujud Syukur
adalah Ta’at !!!  Tidak memaksakan diri
sebagai efek adat atau ingin dilihat manusia

• Tidak Mengundang Orang kaya saja

• Menyajikan makanan yang halal, tidak


mengandung Syubhat serta sewajarnya
RAMBU-RAMBU
WALIMATUL ‘URS
• Mengamalkan Adab Makan

• Meninggalkan Tabarruj dalam pakaian dan


riasan (pengantin maupun anggota keluarga
yang lain)

• Meninggalkan adat-adat yang mengandung


kesyirikan dalam riasan maupun dekorasi (indah
yang sesuai syariat)
RAMBU-RAMBU
WALIMATUL ‘URS
• Meninggalkan hiburan-hiburan yang mengganggu dan
mengandung maksiyat

• Mengkondisikan busana tamu yang hadir agar sesuai


syariat

• Menjaga interaksi antara pria dan wanita karena pesta


syukuran ini bukan jenis muamalah yang membolehkan
adanya pertemuan dan interaksi antar tamu laki-laki dan
perempuan asing INFISHAL TAAM sepanjang walimah
(perhatikan sesi foto-foto!)
YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MEWUJUDKAN WALIMATUL ‘URS
YANG SYAR’I
 Konsultan yang
memahami konsep
pernikahan dan
walimatul ‘urs yang
syar’i

 Tim kepanitiaan
yang kondusif 
Merangkap tim
MARKETER/ SALES
PERNIKAHAN SYAR’I
YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MEWUJUDKAN WALIMATUL ‘URS
YANG SYAR’I
 Undangan
yang
menggambark
an konsep
rangkaian
pernikahan
syar’i
 Susunan Acara
yang Mantap
 Daftar tamu &
daftar foto
keluarga
YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MEWUJUDKAN WALIMATUL ‘URS
YANG SYAR’I

 Layout tempat yang canggih

 Tools Edukasi & Sarana-sarana yang


memudahkan dan menertibkan

 Kemampuan merias mandiri 


LAY OUT AKAD NIKAH
LAY OUT WALIMATUL ‘URSY
TOOLS EDUKATIF
SARANA LAINNYA
CATATAN AKHIR
 Ini bukan proses instan... Mulailah saat ini juga
 Layakkan diri untuk dapat pasangan yang shalih
 Rancanglah VISI-MISI pernikahanmu (harus punya
musyrifah & melihatnya sebagai MISI BESAR
DAKWAH)
 Dakwahkan terus konsep pernikahan yang syar’i
 Komunikasikan terus rencana hidup ke depan kepada
keluarga
 Berani berbeda karena Islam awalnya asing dan akan
asing kembali serta yang beruntung adalah orang-
orang yang asing
KATA KUNCI...
MELAYAKKAN DIRI TERUS...DAN TERUS ... UNTUK ALLAAH SWT
BERI PASANGAN YANG SHALIH

ALLAAH DULU....ALLAAH LAGI.... ALLAAH TERUS...!!!

REKAYASA HABITS ... PRO AKTIF DALAM PEMBINAAN; Tidak Pasif


& Mengalir; Maksimalkan Pembina mu!

MOMENT:

H-81 RAMADHAN
WALLAHU A’LAM

Anda mungkin juga menyukai