Anda di halaman 1dari 6

Pemenuhan Kebutuhan

Istirahat dan Tidur

Anggota kelompok:
1. Nur Alif Rahmadhan (200103052)
2. Nadia Salsabila (200103050)
3. Pepi Puspasari (200103056)
4. Yordan Diska Ananda (200103076)
5. Yekalsi Umiatun (200103083)
Pengertian
 Istirahat merupakan suatu kondisi tubuh yang rileks dan tenang, untuk memulihkan kondisi tubuh
yang lelah setelah melakukan aktivitas. Selain itu istirahat juga dapat mengurangi ketegangan otot
dan meringankan pikiran
 Sedangkan pengertian tidur sendiri ialah suatu kondisi atau keadaan dimana seseorang tidak sadar
yang disertai dengan perilaku fisik psikis yang berbeda namun dengan keadaan terjaga.
Tahapan Tidur

1. Tidur NREM
Disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak
yang ditunjukkan oleh  orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang
alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi
penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh. Terbagi atas 4 tahap (I-IV), tahap
I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai
tidur dalam (deep sleep atau delta sleep)

2. Tidur REM
Biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit.
Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi
pada tahap ini. Selama tidur REM, otak cenderung aktif dan
metabolismenya meninggkat hingga 20%.
Fungsi Tidur
 Menurut Dewit (2001), istirahat dan tidur yang cukup adalah sangat penting bagi kesehatan dan
pemulihan dari kondisi sakit.

 Menurut Potter (2005), selama tidur NREM bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung dan
selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap IV) tubuh melepaskan hormon
pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan khusus seperti sel
otak.

 Menurut Aman (2005), tidur memang sangat penting bagi tubuh manusia untuk jaringan otak dan
fungsi organ-organ tubuh manusia karena dapat memulihkan tenaga dan berpengaruh terhadap
metabolisme tubuh.
Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
a) Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waku tidur lebih banyak dari normal. Namun
demikian , keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien
dengan gagguan pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiosvaskular,dan pnyakit persarafan.
b) Lingkungan
Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan nyaman, kemudian terjadi perubahan
suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
c) Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
waspada menahan kantuk.
d) Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.
e) Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu
tidurnya.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai