Anda di halaman 1dari 94

BLOOD GAS

ANALYSIS
Dwi Novitasari
dwinovitasari@uhb.ac.id
Tujuan pembelajaran
Mengetahui definisi asam
Mengetahui definisi basa
Mengetahui nilai normal terkait asam basa
Mengetahui peran paru-paru dalam menjaga keseimbangan asam basa
Mengetahui peran ginjal dalam menjaga keseimbangan asam basa
Mengintepretasikan gangguan asidosis metabolik
Mengintepretasikan gangguan asidosis resporatorik
Mengintepretasikan gangguan alkalosis metabolik
Mengintepretasikan gangguan alkalosis resporatorik
PENDAHULUAN
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat
basa, dan bersifat netral.

Asam adalah subtansi yang mampu mendonorkan ion hidrogen (H +) ke dalam larutan.

Basa adalah subtansi yang mampu mendonorkan ion hidroksil (OH -) ke dalam larutan atau yang mampu
menerima ion H+.

Ketika banyak ion OH- dilepaskan atau banyak ion H+ yang diterima maka larutan bersifat alkalin. Serta
kebalikannya, bila banyak ion H+ yang dilepaskan maka larutan bersifat asam.
Skala keasaman atau alkalinitas = skala pH

Larutan asam memiliki pH


pH merupakan suatu
kurang dari 7, larutan basa
parameter yang digunakan Rentang pH dalam larutan
memiliki pH lebih dari 7,
untuk menyatakan tingkat yaitu 0-14
sedangkan larutan netral
keasaman larutan.
memiliki pH 7.
Skala keasaman atau alkalinitas = skala pH

Tetapi rentang pH dalam darah manusia dipertahankan dalam kondisi normal yaitu 7,35 sd 7,45.

Tubuh manusia mampu hidup dengan rentang pH darah 6,8 hingga 8,0

Tetapi hal ini disebut sebagai gangguan.

Asidosis adalah gangguan yang terjadi karena penurunan pH kurang dari 7,35

Alkalosis adalah ganggun yang terjadi karena peningkatan pH melebihi 7,45.


Keseimbangan asam basa mempengaruhi
fungsi organ vital
Tubuh manusia mampu
Gangguan keseimbangan
mempertahan keseimbangan
asam basa yang berat,
asam dan basa agar proses
dapat mempengaruhi
metabolisme dan fungsi
kelangsungan hidup pasien. organ dapat berjalan optimal.

Keseimbangan asam basa


dalam tubuh manusia diatur
Hubungan antara ion H+, CO2 dan HCO3–
dalam keseimbangan asam basa
Hubungan antara ion H+, CO2 dan HCO3–
dalam keseimbangan asam basa

Gas karbon dioksida (CO2) dalam plasma akan cenderung bereaksi dengan air (H2O) sehingga membentuk asan
bikarbonat (H2CO3) yang mudah terurai menjadi ion hydrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3-).

Gas karbon dioksida membawa sifat asam yang diatur oleh paru-paru.

Sedangkan ion bikarbonat membawa sifat basa yang diatur oleh ginjal.
ASAM
Asam Asam
Adalah Contoh
kuat lemah
mempunyai lebih
zat yang dapat asam yang ●
● ●
asam adalah asam ●

hidroklorida (HCL) berdiosiasi dengan sedikit kecenderungan


memberikan membentuk ion cepat dan terutama untuk
mendisosiasikan ion-
ion H+ ke zat hidrogen (H+) dan ion
klorida (CL-)
melepaskan
ionnya dan oleh
lain (disebut ●
asam karbonat (H2CO3) sejumlah besar ion karena itu kurang kuat
 membentuk ion H+ H+ dalam larutan, melepaskan H+
sebagai donor dan ion bikarbonat contohnya adalah contohnya adalah
proton). (HCO3-). HCL. H2CO3.
BASA
Adalah zat yang dapat menerima ion H+ dari zat lain (disebut sebagai

akseptor proton) & mampu mendonorkan ion hidroksil (OH-).

Contoh ion bikarbonat (HCO3-) suatu basa karena dia dapat bergabung

dengan satu ion hidrogen untuk membentuk asam karbonat (H 2CO3).

Protein-protein dalam juga berfungsi sebagai basa karena beberapa asam amino yang membangun

protein dengan muatan akhir negatif siap menerima ion-ion hidrogen.


tubuh
dalam sel darah merah dan protein dalam sel-sel tubuh yang
Protein hemoglobin

lain merupakan basa-basa tubuh yang paling penting.


Basa
Basa kuat
Adalah basa yang bereaksi secara cepat dan kuat
dengan H+.
Oleh karena itu dengan cepat menghilangkannya dari
larutan.
Contoh yang khas adalah OH-, yang bereaksi dengan
H+ untuk membentuk air (H2O).

Basa lemah yang khas adalah


HCO3- karena HCO3- berikatan
dengan H+ secara jauh lebih
lemah daripada OH-.

Kebanyakan asam dan basa dalam


cairan ekstraseluler yang berhubungan
dengan pengaturan asam basa normal
adalah asam dan basa lemah.
KESEIMBANGAN ASAM DAN
BASA
Suatu keadaan dimana konsentrasi ion Pada proses kehidupan keseimbangan asam
pada tingkat molekular umumnya
hidrogen yang diproduksi setara
berhubungan dengan asam lemah dan basa
dengan konsentrasi ion hidrogen lemah, begitu pula pada tingkat konsentrasi
yang dikeluarkan oleh sel. ion H+ atau ion OH- yang sangat rendah.
KESEIMBANGAN ASAM DAN
BASA
Adalah keseimbangan ion hidrogen.

Konsentrasi ion hidrogen dipertahankan pada kadar rendah pH 7,4.

Tubuh manusia mampu mempertahan keseimbangan asam dan basa agar proses metabolisme dan fungsi organ dapat berjalan optimal.

Diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan ginjal.

Paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan asam.

Air (H2O) tanpa katalis akan bereaksi secara lambat dengan CO 2 membentuk H2CO3, yang kemudian dengan cepat sebagian terdisosiasi untuk membebaskan H + dan
HCO3-.
KESEIMBANGAN ASAM DAN
BASA
Nilai referensi analisa gas darah
Komponen Nilai normal Menurun Meningkat
PaO2 >10,6 kPa atau 86,2 – 101,2 mmHg Hipoksemia  
SaO2 92-98% Hipoksemia  
pH 7,35 -7,45 Asidosis Alkalosis
PaCO2 35 - 45 mmHg Alkalosis Asidosis
Ion bikarbonat 22 - 26 mmol/L Asidosis Alkalosis
Base excess -2 sampai dengan +2 Asidosis Alkalosis
Perbandingan nilai referensi analisa gas
darah arteri dan vena
SaO2 (saturasi oksigen)

Sejumlah 97% oksigen ditransportasikan di darah

Terikat dengan hemoglobin dalam bentuk oksihemoglobin.

Sementara 3% nya larut dalam plasma darah.

merupakan pengukuran langsung rasio oksigen yang terikat hemoglobin yang dapat
bermakna jumlah oksigen yang ditransportasikan ke sel dan jaringan tubuh.

Normalnya rentang 92-98 %.


pertukaran gas di
merefleksikan

paru-paru.

Bila nilainya menurun


mengindikasikan
hipoksemia, yang terjadi
karena hipoventilasi.
PaO2 (Tekanan parsial oksigen)

Nilai normalnya
harus lebih dari
10,6 kPa (79,5
mmHg).
di plasma darah
oksigen yang larut
merupakan jumlah
Nilai normal saturasi oksigen dan
tekanan parsial oksigen

Komponen Nilai normal Menurun


PaO2 >10,6 kPa atau 86,2 – 101,2 mmHg Hipoksemia

SaO2 92-98% Hipoksemia


pH


Merupakan konsentrasi ion hydrogen yang ditemukan di plasma.

Derajat keasaman (pH) darah manusia normalnya berkisar antara 7,35 hingga
7,45,

Terdapat hubungan opposite / berkebalikan antara pH dengan konsentrasi ion H+
yaitu ketika terjadi penurunan pH dan peningkatan ion H+ gangguan asidemia
(peningkatan asam dalam plasma).

Sedangkan ketika terjadi peningkatan pH dan penurunan ion H+ gangguan
alkalemia (peningkatan basa dalam plasma).
Nilai normal / abnormal pH

Komponen Nilai normal Menurun Meningkat


pH 7,35 -7,45 Asidosis Alkalosis
Merupakan ukuran carbon doksida (CO2) yang larut dalam darah, merefleksikan ventilasi alveolar ke atmosfer.

Nilai normalnya 4,5-6 kiloPaskal (kPa) atau setara dengan 33,7 – 45 mmHg.

PaCO2 (tekanan parsial karbon


dioksida)

Apabila hubungan antara pH dengan PaCO2 ­adalah opposite / berkebalikan, maka ini mengindikasikan gangguannya bersifat respitarorik.
PaCO2
(tekanan
parsial
karbon ◦ CO2 akan dibawa oleh sel darah merah dalam bentuk deoksihemoglobin dan
dikeluarkan via paru-paru melalui ekspirasi.
dioksida) ◦ Jumlah irama nafas dan kedalaman nafas dikontrol oleh pusat pernafasan di otak yang
akan menentukan jumlah CO2 yang dikeluarkan.
◦ Akumilasi CO2 di tubuh disebabkan adanya hipoventilasi alveolar, akan meningkatkan
keasaman, menyebabkan penurunan pH sehingga terjadi asidosis.
◦ Serta kebalikannya yaitu ketika terjadi penurunan CO 2 di tubuh disebabkan adanya
hiperventilasi alveolar, akan menurunkan keasaman, sifat basa menjadi dominan,
menyebabkan peningkatan pH sehingga terjadi alkalosis.
Nilai normal / abnormal tekanan partial
pressure karbon diosida

Komponen Nilai normal Menurun Meningkat


PaCO2 35 - 45 mmHg Alkalosis Asidosis
Nilai normal / abnormal bicarbonate
dan base excess
HCO3-

Makna penting hubungan


Bikarbonat Normal nya HCO3- dengan pH yaitu
merupakan
konsentrasi hydrogen rentang 22 – ketika arah perubahannya
sama, makan gangguan
karbonat dalam darah. 26 mmol. asam basanya bersifat
metabolik.

Diregulasi oleh ginjal dan
merupakan buffer utama
dalam tubuh.
HCO3-

Beberapa penyakit
metobolik dapat
menyebabkan peningkatan
asam dalam plasma atau
kehilangan basa / HCO3-
dari tubuh yang
menyebabkan kondisi
asidosis.

Serta kebalikannya, ketika
terjadi peningkatan basa /
HCO3- atau penurunan
asam dalam plasma dari
tubuh akan menyebabkan
kondisi alkalosis.
Base excess (BE)

Merupakan komponen penting lainnya Bermakna seluruh nilai basa (termasuk juga
dalam penilaian asam basa bikarbonat).

Nilai BE mendiskripsikan jumlah asam (ion


Base excess (BE)

Komponen Nilai normal Menurun Meningkat


HCO3- 22 - 26 mmol/L Asidosis Alkalosis
Base excess -2 sampai dengan +2 mmol/L Asidosis Alkalosis
PARU-PARU

Kenaikan dari tekanan


Caranya dengan parsial karbondioksida
Dikendalikan oleh Mengatur dalam darah arteri
menyesuaikan (PaCO2) merupakan
medula otak karbondioksida
ventilasi stimulan yang kuat untuk
respirasi.
PARU-PARU
Pada keadaan asidosis metabolik,
frekuensi pernapasan meningkat sehingga
menyebabkan eliminasi karbon dioksida
yang lebih besar (untuk mengurangi
kelebihan asam).
GINJAL
Mengatur keseimbangan asam basa dengan sekresi dan reabsorpsi ion hidrogen
dan ion bikarbonat.

Ion hidrogen, CO2, dan NH3 diekskresi ke dalam lumen tubulus dengan bantuan
energi yang dihasilkan oleh mekanisme pompa natrium di basolateral tubulus.

Pada proses tersebut, asam karbonat dan natrium dilepas kembali ke sirkulasi
untuk dapat berfungsi kembali.

Tubulus proksimal adalah tempat utama reabsorpsi bikarbonat dan pengeluaran


asam.
GINJAL Ion hidrogen mudah bergabung dengan
ion bermuatan negative

Ion hidrogen berinteraksi dengan


berbagai molekul biologis sehingga
dapat mempengaruhi struktur protein,
fungsi enzim dan ekstabilitas membrane.

Ion hidrogen sangat penting pada fungsi


normal tubuh misalnya sebagai pompa
proton mitokondria pada proses
fosforilasi oksidatif yang menghasilkan
ATP.
GINJAL

Di dalam tubuh ion


Ion hidrogen di dalam hidrogen terbentuk
Ion hidrogen dihasilkan tubuh berasal dari sebagai hasil
terus menerus di dalam makanan, minuman, dan metabolism karbohidrat,
tubuh. proses metabolism protein dan lemak,
tubuh. glikolisis anaerobik atau
ketogenesis.
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Adalah keasaman darah yang berlebihan

Karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat kegagalan fungsi paru-paru
atau pernafasan yang lambat (hipoventilasi).

Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah.

Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan,
sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.
Terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan
karbondioksida secara adekuat.

Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit


berat yang mempengaruhi paru-paru.

Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila


penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada
menyebabkan gangguan terhadap mekanisme
pernafasan
Penyebab hipoventilasi dan asidosis
respiratorik
Gangguan paru: Gangguan neuromuskular:
• Emphysema • Disfungsi dan paralisis otot
• Bronchitis kronik diaphragma
• Asthma • Guillain-Barré Syndrome
• Pneumonia • Myasthenia Gravis
• Pneumothoraks • Distrophy muscular
• Penyakit motor neuron
Penyebab hipoventilasi dan asidosis
respiratorik
Depresi central nervous
Gangguan dinding dada:
system (CNS):
• kyphoscoliosis yang • obat seperti narcotic,
parah barbiturate,
• post thoracoplasty benzodiazepin
• Flail chest
Penyebab hipoventilasi dan asidosis
respiratorik
Kasus neurologik: Penyebab lainnya:
• Encephalitis • Sindrom obesity-
• Trauma batang otak hipoventilation
• tumour atau abses otak • Apnue obstructive saat tidur
• Acute respiratory distress
syndrome (ARDS)
Asidosis Respiratorik
Penyebab di Asam menjadi
paru-paru lebih dominan

Peningkatan
PaCO2

Hipoventilasi
HCO3 - normal
• Bervariasi tergantung penyakit penyebabnya.
Tanda gejala

• Dapat berupa sakit kepala dan rasa mengantuk.


• Berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan
koma.
• Gejala kecemasan dan delirium dapat terjadi seiring
peningkatan PaCO2.
ASIDOSIS RESPIRATORIK

Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan


fungsi dari paru-paru.

Obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan bisa diberikan kepada


penderita penyakit paru-paru seperti asma dan emfisema.

Pada penderita yang mengalami gangguan pernafasan yang berat,


mungkin perlu diberikan pernafasan buatan dengan bantuan
ventilator mekanik.
Quiz 1
◦ pH 7.25;
◦ PaCO2 8.2 (61.5 mmHg);
◦ HCO3 22.
◦ Bagaimana intepretasinya?
Jawaban:

PaCO2 (61,5 HCO3- 22


pH 7, 25
mmHg) mmol/L
Asidosis
respiratorik

menurun meningkat normal


Quiz 2
◦ pH 7. 20,
◦ Pa CO2 8.8 (66 mmHg),
◦ HCO3 20
◦ PaO2 9.8 (73.5 mmHg)
◦ Bagaimana intepretasinya?
Jawaban

PaCO2 of PaO2
a pH of HCO3 of
8.8 (66 of 9.8
7.20 mmHg) 20 (73.5mmHg)

Asidosis
respiratorik
menurun meningkat menurun Menurun,
Hipoxia
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Suatu keadaan dimana darah menjadi basa

Karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam
darah menjadi rendah.

Organ penyebabnya yaitu paru-paru.

Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi

Hiperventilasi menyebabkan terlalu banyak jumlah karbondioksida yang dikeluarkan oleh paru-
paru.
Penyebab hiperventilasi dan alkalosis
respiratorik
Gangguan system syaraf pusat:
• Cidera kepala
• Cardiovascular accident (CVA)
• Kecemasan (sindrom hyperventilation)
• Supra-tentorial (seperti nyeri, ketakutan, stress)
• Pyrexia / demam
• Gagal hepar kronik
• Obat-obatan seperti intoksikasi salicylate, aminophyllines
• Endogenous seperti peningkatan progesterone kehamilan, sitokin karena sepsis.
Penyebab hiperventilasi dan alkalosis
respiratorik
Hipoksemia atau hipoksia jaringan:
• Aktifitas berat
• Stimulasi respirasi via kemoreseptor perifer
• Emboli pulmonal
• Pneumonia
• Asthma
• Pulmonary oedema
• Chronic obstructive pulmonary disease (COPD).

Penyebab kardiak:
• Infark miokardial

Iatrogenic:
• Ventilasi yang meningkat tajam
Alkalosis respiratorik
Penyebab di Basa menjadi
paru-paru lebih dominan

Penurunan
PaCO2

HCO3- normal
Hiperventilasi
Tanda gejala alkalosis respiratorik

pasien merasa cemas

rasa gatal di sekitar bibir dan wajah.

kejang otot dan penurunan kesadaran.

Kondisi hipokapnia  gangguan perfusi serebral dan menunjukkan gejala gangguan neurologis seperti:

Nyeri kepala Penurunan


Pusing Mulut kering Kebingungan Kejang.
sensitive cahaya kesadaran
Bertujuan memperbaiki ventilasi.

Pemberian oksigen diberikan bila diperlukan


Pengobatan

Bernafas menggunakan kantong kertas.

Bronkodilator

Suction saluran nafas bila ada mukus dan drainase pluren.

Ventilasi mekanik

Hidrasi untuk menjaga membran mukosa tetap lembab

Diuretic dapat juga diberikan.


Quiz 3
◦ pH 7.46,
◦ PaCO2 4.5 (33.7 mmHg)
◦ HCO3 26
◦ Bagaimana intepretasinya?
Jawaban

PaCO2 4.5
pH 7.46 (30.7 HCO3 26
mmHg)
Alkalosis
respiratorik

meningkat menurun normal


Quiz 4
◦ pH 7.5,
◦ PaCO2 4.2 (31.5 mmHg)
◦ HCO3 27
◦ Bagaimana intepretasinya?
Jawaban

PaCO2 4.2
pH 7.5 HCO3 27
(29.5 mmHg)
alkalosis
respiratori
meningkat
meningkat menurun
sedikit
ASIDOSIS METABOLIK
Yaitu kondisi keasaman darah yang berlebihan yang ditandai dengan penurunan
kadar bikarbonat dalam darah.

Disebabkan kegagalan ginjal mempertahankan nilai bikarbonat.

Penyebab asidosis metabolik dapat adalah:

• Kelebihan produksi asam, pada asidosis diabetik atau asidosis laktat,


produksi asam dapat melebihi kemampuan ginjal untuk absorbsi dan
ekskresi H+
• Kurangnya ekskresi asam, pada penyakit ginjal kronik
Penyebab Ketoasidosis
asidosis metabolik seperti diabetes
mellitus, gagal
ginjal

Asidosis laktat
karena hipoksia
jaringan ekstrim
karena respirasi
anaerobic

Kehilangan
bikarbonat yang
parah karena
diare kronik
Asidosis metabolik
Asam menjadi Penyebab di
lebih dominan ginjal

Penurunan
HCO3 -

PaCO2
Kehilangan
normal
bikarbonat
ASIDOSIS METABOLIK

Pernafasan menjadi Kelelahan yang luar


Mengalami
Mual muntah lebih dalam atau biasa, rasa
kebingungan
sedikit lebih cepat mengantuk

Kematian. Koma Syok Hipotensi


Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada
PENGOBATAN penyebabnya.

ASIDOSIS METABOLIK
Pemberian cairan intravena

Diabetes dikendalikan dengan insulin

Atau keracunan diatasi dengan membuang racun


tersebut, terkadang dilakukan dialisa

Pemberian bikarbonat secara intravena


Quiz 5
◦ pH 7.13,
◦ pCO2 6.66kPa (49.9mmHg),
◦ pO2 13.1 (98.2mmHg)
◦ HCO3 18
◦ BE 0
◦ Bagaimana intepretasinya?
Jawaban
PaCO2
PO2
pH 7.13 6.66
13.1 (98.2 HCO3 18 BE 0
(49.9
mmHg)
mmHg)
Asidosis
metabolik
Menurun Normal Menurun Rendah
Hipoxia
Normal
Quiz 6
◦ pH 6.95,
◦ pCO2 5.55 kPa (41.6 mmHg),
◦ pO2 41.4 kPa (81.5 mmHg),
◦ HCO3 8.9 mmol/l
◦ BE 1
◦ Bagaimana intepretasinya?
Jawaban

PaCO2 PO2
pH 6.95 5.55 (41.6 41.4 (81.5 HCO3 8.9 BE 1
mmHg) mmHg)
Asidosis
metabolik
Menurun Normal Menurun, Menurun Normal
Hipoxia rendah
ALKALOSIS
METABOLIK

Suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena


tingginya kadar bikarbonat.

Terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.

Contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung karena


muntah yang hebat
PENYEBAB ALKALOSIS
METABOLIK
Potassium depletion/mineralocorticoid
Penurunan klorida:
excess:
• Kehilangan dari lambung (muntah, bilas • Primary aldosteronism (adenoma,
lambung, bulimia) idiopathic, hyperplasia, renin-responsive,
• Diuretik kloruretik (bumetanide, glucocorticoid-suppressible, carcinoma)
chlorothiazide, metolazone, dll) • Pengeluaran deoxycorticosterone primer
• Diare hebat (kekurangan 11b- and 17α-hydroxylase)
• Diet kurang klorida (chloride-deficient • Obat licorice (glycyrrhizic acid)
infant formulas) • Liddle syndrome
• Gastrocystoplasty • Penyalahgunaan laksative
• Cystic fibrosis (berkeringat hebat dan
mengandung klorida).
PENYEBAB ALKALOSIS
METABOLIK
Kondisi hiperlalsemia: Penyebab lain:
• Keganasan hiperkalsemia • Carbenicillin, ampicillin,
• Acute or chronic milk- penicillin
alkali syndrome • Konsumsi bicarbonate
berlebihan atau gangguan
ginjal
• Hipoalbuminemia
Alkalosis metabolik
Basa menjadi Penyebab di
lebih dominan ginjal

Peningkatan
HCO3-

Peningkatan
PaCO2 normal bikarbonat
Tanda Pengobatan
alkalosis metabolik alkalosis metabolik

Pemberian cairan dan


Iritabilitas (mudah
elektrolit (natrium dan
tersinggung)
kalium).

Otot berkedut dan kejang Amonium klorida secara


otot intravena.

Spasme (kejang) otot yang


berkepanjangan (tetani).
Quiz 7
◦ pH 7.53,
◦ pCO2 5.5kPa (41.2mmHg),
◦ pO2 12.5kPa (93.7mmHg),
◦ HCO3 29 and
◦ BE 7
◦ Bagaimana intepretasinya?
Jawaban

PaCO2 PO2
pH 7.53 5.5 (41.2 12.5 (93,7 HCO3 29 BE 7
mmHg) mmHg)
metabolicalc
alosis
Meningkat Normal Normal Meningkat meningkat
EFEK KOMPENSASI
Agar gangguan yang terjadi segera dapat diatasi oleh tubuh.

Organ yang sehat akan mengkompensasi gangguan.

Contoh apabila penyebabnya adalah gangguan di paru-paru maka organ yang mengkompensasi adalah ginjal, dan
sebaliknya.

Upaya kompensasi searah dengan penyebabnya.

Contoh apabila perjadi gangguan di paru-paru karena hiperventilasi yang mengakibatkan penurunan paCO2 maka akan
dikompensasi oleh ginjal dengan menurunkan juga kadar HCO3-.
EFEK KOMPENSASI

Gangguan pH Penyebab primer Efek kompensasi

Asidosis respiratorik Rendah HCO3-tinggi HCO3- tinggi

Alkalosis respiratorik Tinggi paCO2 rendah HCO3- rendah

Asidosis metabolic Rendah HCO3- rendah paCO2 rendah

Alkalosis metablik tinggi tinggi paCO2 tinggi


Perhatikan perubahan nilai HCO3- dan BE

Kompensasi sebagian memiliki karakteristik ketika kedua nilai yaitu paCO 2 serta HCO3-
telah menunjukkan perubahan tetapi nilai pH masih abnormal.

Perlu memperhatikan perubahan nilai HCO 3- dan BE apabila opposite / berkebalikan nilai pH maka
perubahan nilai HCO3- sebagai kompensasi gangguan asam basa.

Sedangkan apabila perubahan nilai HCO3- dan BE apabila searah dengan nilai pH maka perubahan nilai
HCO3- sebagai penyebab gangguan asam basa.
KOMPENSASI ASIDOSIS
RESPIRATORIK

Ginjal berusaha untuk mengkompensasi


asidosis dengan menahan/ retensi
Namun proses ini memerlukan waktu
bikarbonat sehingga terjadi peningkatan
beberapa jam bahkan beberapa hari.
kadar bikarbonat sehingga tercapai
keseimbangan asam basa kembali.
KOMPENSASI ASIDOSIS RESPIRATORIK

Penyebab di Asam menjadi Penyebab di Kompensasi


paru-paru lebih dominan
paru-paru oleh ginjal

Peningkatan
Peningkat Peningkat
PaCO2
an PaCO2 an HCO3-
Hipoventilasi
HCO3 - normal
Quiz 8
◦ pH 7.32,
◦ paCO2 6.9 kPa (51.7 mmHg),
◦ paO2 11.0 kPa (82.5 mmHg),
◦ HCO3 34 and
◦ BE 7
◦ Bagaimana intepretasinya?
Arah perubahan nilai HCO3 dan BE berkebalikan

Jawaban dengan arah perubahan pH  kompensasi.


Sehingga penyebabnya adalah peningkatan paCO2

PaCO2 PO2
pH 7.32 6.9 (51.7 11.0 (82,5 HCO3 34 BE 7
mmHg) mmHg)
Asidosis respiratori
terkompensasi
sebagian

Mening Menurun,
Menurun kat
Meningkat Meningkat
hipoxia
KOMPENSASI ALKALOSIS
RESPIRATORIK

Adanya peningkatan pH darah


karena panurunan paCO2 akan
Upaya kompensasi dilakukan
dikompensasi ginjal dengan
oleh ginjal.
membuang ion bikarbonat
HCO3-
KOMPENSASI ALKALOSIS
RESPIRATORIK

Penyebab di Basa menjadi


Penyebab di Kompensasi
paru-paru lebih dominan
paru-paru oleh ginjal

Penurunan
PaCO2
Penuruna Penuruna
n PaCO2 n HCO3-
HCO3- normal
Hiperventilasi
Quiz 9
◦ pH 7.51,
◦ PaCO2 30 mmHg,
◦ HCO3 17
◦ BE –13
◦ Bagaimana intepretasinya?
Arah perubahan nilai HCO3 dan BE berkebalikan
Jawaban dengan arah perubahan pH  kompensasi.
Sehingga penyebabnya adalah peningkatan paCO2

PaCO2 4.0
pH 7.51 kPa (30 HCO3 17 BE -13
mmHg)
Alkalosis
respiratori
terkompensasi
sebagian

Meningkat Menurun Menurun Menurun


KOMPENSASI ASIDOSIS
METABOLIK

Usaha tubuh untuk


menurunkan
Upaya
Pernafasan menjadi kelebihan asam
kompensasinya
lebih dalam dan dalam darah dengan
dilakukan oleh paru-
lebih cepat cara menurunkan
paru.
jumlah karbon
dioksida.
KOMPENSASI ASIDOSIS
METABOLIK
Asam menjadi Penyebab di
lebih dominan ginjal
Kompensasi Penyebab di
di paru-paru ginjal

Penurunan
HCO3 -
Penuruna Penuruna
PaCO2
n PaCO2 n HCO3-
Kehilangan
normal
bikarbonat
KOMPENSASI ASIDOSIS METABOLIK

Pernafasan menjadi lebih


Upaya kompensasinya dalam dan lebih cepat untuk
dilakukan oleh paru-paru. menurunkan jumlah karbon
dioksida.
Quiz 10
◦ pH 7.31,
◦ PaCO2 4.0kPa (30mmHg),
◦ PaO2 9.6kPa (72mmHg),
◦ SaO2 91,
◦ HCO3 of 17
◦ BE –13
◦ Bagaimana intepretasinya?
Arah perubahan nilai HCO3 dan BE searah dengan
Jawaban arah perubahan pH  penyebab.
Sehingga kompensasinya adalah peningkatan paCO2

PaCO2 4.0 PO2


pH 7.31 kPa (30 9.6 kPa (72 HCO3 17 BE -13
mmHg) mmHg)
Asidosis metabolik
terkompensasi
sebagian

Menurun,
Menurun Meningkat
hipoxia Menurun Menurun
Quiz 10
◦ pH 7.49,
◦ PaCO2 17mmHg,
◦ PaO2 of 13kPa (97.5mmHg),
◦ SaO2 of 99.6%,
◦ BE of -5 and
◦ HCO3 of 18
◦ Bagaimana intepretasinya?
Jawaban
PaCO2 of PO2
a pH of 3.6 kPa of 13 kPa HCO3 of
7.49 (17 18 BE -5
(97,5
mmHg) mmHg) Partially
compensated
respiratory
alcalosis
Meningkat Menurun Normal Menurun Menurun
KOMPENSASI ALKALOSIS
METABOLIK
Basa menjadi Penyebab di Kompensasi Penyebab di
lebih dominan ginjal
di paru-paru ginjal

Peningkatan Peningkatan Peningkatan


HCO3- PaCO2 HCO3-
Peningkatan
PaCO2 normal bikarbonat
KOMPENSASI ALKALOSIS METABOLIK

Paru-paru melakukan
Upaya kompensasinya hipoventilasi sehingga
dilakukan oleh paru-paru. meningkatkan jumlah
karbon dioksida.
Quiz 11
◦ pH 7.48,
◦ PaCO2 6.6kPa (49.5mmHg),
◦ PaO2 13kPa (97.5mmHg),
◦ HCO3 38
◦ BE +8
◦ Bagaimana intepretasinya?
Arah perubahan nilai HCO3 dan BE searah dengan
Jawaban arah perubahan pH  penyebab.
Sehingga kompensasinya adalah peningkatan paCO2

PO2
PaCO2 6.6
pH 7.48 kPa (49.5 13 kPa HCO3 38 BE +8
mmHg) (97,5
mmHg)
Alkalosis metabolik
terkompensasi
sebagian

Meningkat Meningkat Normal Meningkat Meningkat

Anda mungkin juga menyukai