Blood Gas Analysis
Blood Gas Analysis
ANALYSIS
Dwi Novitasari
dwinovitasari@uhb.ac.id
Tujuan pembelajaran
Mengetahui definisi asam
Mengetahui definisi basa
Mengetahui nilai normal terkait asam basa
Mengetahui peran paru-paru dalam menjaga keseimbangan asam basa
Mengetahui peran ginjal dalam menjaga keseimbangan asam basa
Mengintepretasikan gangguan asidosis metabolik
Mengintepretasikan gangguan asidosis resporatorik
Mengintepretasikan gangguan alkalosis metabolik
Mengintepretasikan gangguan alkalosis resporatorik
PENDAHULUAN
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat
basa, dan bersifat netral.
Asam adalah subtansi yang mampu mendonorkan ion hidrogen (H +) ke dalam larutan.
Basa adalah subtansi yang mampu mendonorkan ion hidroksil (OH -) ke dalam larutan atau yang mampu
menerima ion H+.
Ketika banyak ion OH- dilepaskan atau banyak ion H+ yang diterima maka larutan bersifat alkalin. Serta
kebalikannya, bila banyak ion H+ yang dilepaskan maka larutan bersifat asam.
Skala keasaman atau alkalinitas = skala pH
Tetapi rentang pH dalam darah manusia dipertahankan dalam kondisi normal yaitu 7,35 sd 7,45.
Tubuh manusia mampu hidup dengan rentang pH darah 6,8 hingga 8,0
Asidosis adalah gangguan yang terjadi karena penurunan pH kurang dari 7,35
Gas karbon dioksida (CO2) dalam plasma akan cenderung bereaksi dengan air (H2O) sehingga membentuk asan
bikarbonat (H2CO3) yang mudah terurai menjadi ion hydrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3-).
Gas karbon dioksida membawa sifat asam yang diatur oleh paru-paru.
Sedangkan ion bikarbonat membawa sifat basa yang diatur oleh ginjal.
ASAM
Asam Asam
Adalah Contoh
kuat lemah
mempunyai lebih
zat yang dapat asam yang ●
● ●
asam adalah asam ●
Contoh ion bikarbonat (HCO3-) suatu basa karena dia dapat bergabung
●
Protein-protein dalam juga berfungsi sebagai basa karena beberapa asam amino yang membangun
●
Tubuh manusia mampu mempertahan keseimbangan asam dan basa agar proses metabolisme dan fungsi organ dapat berjalan optimal.
Paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan asam.
Air (H2O) tanpa katalis akan bereaksi secara lambat dengan CO 2 membentuk H2CO3, yang kemudian dengan cepat sebagian terdisosiasi untuk membebaskan H + dan
HCO3-.
KESEIMBANGAN ASAM DAN
BASA
Nilai referensi analisa gas darah
Komponen Nilai normal Menurun Meningkat
PaO2 >10,6 kPa atau 86,2 – 101,2 mmHg Hipoksemia
SaO2 92-98% Hipoksemia
pH 7,35 -7,45 Asidosis Alkalosis
PaCO2 35 - 45 mmHg Alkalosis Asidosis
Ion bikarbonat 22 - 26 mmol/L Asidosis Alkalosis
Base excess -2 sampai dengan +2 Asidosis Alkalosis
Perbandingan nilai referensi analisa gas
darah arteri dan vena
SaO2 (saturasi oksigen)
merupakan pengukuran langsung rasio oksigen yang terikat hemoglobin yang dapat
bermakna jumlah oksigen yang ditransportasikan ke sel dan jaringan tubuh.
paru-paru.
Nilai normalnya
harus lebih dari
10,6 kPa (79,5
mmHg).
di plasma darah
oksigen yang larut
merupakan jumlah
Nilai normal saturasi oksigen dan
tekanan parsial oksigen
●
Merupakan konsentrasi ion hydrogen yang ditemukan di plasma.
●
Derajat keasaman (pH) darah manusia normalnya berkisar antara 7,35 hingga
7,45,
●
Terdapat hubungan opposite / berkebalikan antara pH dengan konsentrasi ion H+
yaitu ketika terjadi penurunan pH dan peningkatan ion H+ gangguan asidemia
(peningkatan asam dalam plasma).
●
Sedangkan ketika terjadi peningkatan pH dan penurunan ion H+ gangguan
alkalemia (peningkatan basa dalam plasma).
Nilai normal / abnormal pH
Nilai normalnya 4,5-6 kiloPaskal (kPa) atau setara dengan 33,7 – 45 mmHg.
Apabila hubungan antara pH dengan PaCO2 adalah opposite / berkebalikan, maka ini mengindikasikan gangguannya bersifat respitarorik.
PaCO2
(tekanan
parsial
karbon ◦ CO2 akan dibawa oleh sel darah merah dalam bentuk deoksihemoglobin dan
dikeluarkan via paru-paru melalui ekspirasi.
dioksida) ◦ Jumlah irama nafas dan kedalaman nafas dikontrol oleh pusat pernafasan di otak yang
akan menentukan jumlah CO2 yang dikeluarkan.
◦ Akumilasi CO2 di tubuh disebabkan adanya hipoventilasi alveolar, akan meningkatkan
keasaman, menyebabkan penurunan pH sehingga terjadi asidosis.
◦ Serta kebalikannya yaitu ketika terjadi penurunan CO 2 di tubuh disebabkan adanya
hiperventilasi alveolar, akan menurunkan keasaman, sifat basa menjadi dominan,
menyebabkan peningkatan pH sehingga terjadi alkalosis.
Nilai normal / abnormal tekanan partial
pressure karbon diosida
Merupakan komponen penting lainnya Bermakna seluruh nilai basa (termasuk juga
dalam penilaian asam basa bikarbonat).
Ion hidrogen, CO2, dan NH3 diekskresi ke dalam lumen tubulus dengan bantuan
energi yang dihasilkan oleh mekanisme pompa natrium di basolateral tubulus.
Pada proses tersebut, asam karbonat dan natrium dilepas kembali ke sirkulasi
untuk dapat berfungsi kembali.
Karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat kegagalan fungsi paru-paru
atau pernafasan yang lambat (hipoventilasi).
Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan,
sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.
Terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan
karbondioksida secara adekuat.
Peningkatan
PaCO2
Hipoventilasi
HCO3 - normal
• Bervariasi tergantung penyakit penyebabnya.
Tanda gejala
PaCO2 of PaO2
a pH of HCO3 of
8.8 (66 of 9.8
7.20 mmHg) 20 (73.5mmHg)
Asidosis
respiratorik
menurun meningkat menurun Menurun,
Hipoxia
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Suatu keadaan dimana darah menjadi basa
Karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam
darah menjadi rendah.
Hiperventilasi menyebabkan terlalu banyak jumlah karbondioksida yang dikeluarkan oleh paru-
paru.
Penyebab hiperventilasi dan alkalosis
respiratorik
Gangguan system syaraf pusat:
• Cidera kepala
• Cardiovascular accident (CVA)
• Kecemasan (sindrom hyperventilation)
• Supra-tentorial (seperti nyeri, ketakutan, stress)
• Pyrexia / demam
• Gagal hepar kronik
• Obat-obatan seperti intoksikasi salicylate, aminophyllines
• Endogenous seperti peningkatan progesterone kehamilan, sitokin karena sepsis.
Penyebab hiperventilasi dan alkalosis
respiratorik
Hipoksemia atau hipoksia jaringan:
• Aktifitas berat
• Stimulasi respirasi via kemoreseptor perifer
• Emboli pulmonal
• Pneumonia
• Asthma
• Pulmonary oedema
• Chronic obstructive pulmonary disease (COPD).
Penyebab kardiak:
• Infark miokardial
Iatrogenic:
• Ventilasi yang meningkat tajam
Alkalosis respiratorik
Penyebab di Basa menjadi
paru-paru lebih dominan
Penurunan
PaCO2
HCO3- normal
Hiperventilasi
Tanda gejala alkalosis respiratorik
Kondisi hipokapnia gangguan perfusi serebral dan menunjukkan gejala gangguan neurologis seperti:
Bronkodilator
Ventilasi mekanik
PaCO2 4.5
pH 7.46 (30.7 HCO3 26
mmHg)
Alkalosis
respiratorik
PaCO2 4.2
pH 7.5 HCO3 27
(29.5 mmHg)
alkalosis
respiratori
meningkat
meningkat menurun
sedikit
ASIDOSIS METABOLIK
Yaitu kondisi keasaman darah yang berlebihan yang ditandai dengan penurunan
kadar bikarbonat dalam darah.
Asidosis laktat
karena hipoksia
jaringan ekstrim
karena respirasi
anaerobic
Kehilangan
bikarbonat yang
parah karena
diare kronik
Asidosis metabolik
Asam menjadi Penyebab di
lebih dominan ginjal
Penurunan
HCO3 -
PaCO2
Kehilangan
normal
bikarbonat
ASIDOSIS METABOLIK
ASIDOSIS METABOLIK
Pemberian cairan intravena
PaCO2 PO2
pH 6.95 5.55 (41.6 41.4 (81.5 HCO3 8.9 BE 1
mmHg) mmHg)
Asidosis
metabolik
Menurun Normal Menurun, Menurun Normal
Hipoxia rendah
ALKALOSIS
METABOLIK
Peningkatan
HCO3-
Peningkatan
PaCO2 normal bikarbonat
Tanda Pengobatan
alkalosis metabolik alkalosis metabolik
PaCO2 PO2
pH 7.53 5.5 (41.2 12.5 (93,7 HCO3 29 BE 7
mmHg) mmHg)
metabolicalc
alosis
Meningkat Normal Normal Meningkat meningkat
EFEK KOMPENSASI
Agar gangguan yang terjadi segera dapat diatasi oleh tubuh.
Contoh apabila penyebabnya adalah gangguan di paru-paru maka organ yang mengkompensasi adalah ginjal, dan
sebaliknya.
Contoh apabila perjadi gangguan di paru-paru karena hiperventilasi yang mengakibatkan penurunan paCO2 maka akan
dikompensasi oleh ginjal dengan menurunkan juga kadar HCO3-.
EFEK KOMPENSASI
Kompensasi sebagian memiliki karakteristik ketika kedua nilai yaitu paCO 2 serta HCO3-
telah menunjukkan perubahan tetapi nilai pH masih abnormal.
Perlu memperhatikan perubahan nilai HCO 3- dan BE apabila opposite / berkebalikan nilai pH maka
perubahan nilai HCO3- sebagai kompensasi gangguan asam basa.
Sedangkan apabila perubahan nilai HCO3- dan BE apabila searah dengan nilai pH maka perubahan nilai
HCO3- sebagai penyebab gangguan asam basa.
KOMPENSASI ASIDOSIS
RESPIRATORIK
Peningkatan
Peningkat Peningkat
PaCO2
an PaCO2 an HCO3-
Hipoventilasi
HCO3 - normal
Quiz 8
◦ pH 7.32,
◦ paCO2 6.9 kPa (51.7 mmHg),
◦ paO2 11.0 kPa (82.5 mmHg),
◦ HCO3 34 and
◦ BE 7
◦ Bagaimana intepretasinya?
Arah perubahan nilai HCO3 dan BE berkebalikan
PaCO2 PO2
pH 7.32 6.9 (51.7 11.0 (82,5 HCO3 34 BE 7
mmHg) mmHg)
Asidosis respiratori
terkompensasi
sebagian
Mening Menurun,
Menurun kat
Meningkat Meningkat
hipoxia
KOMPENSASI ALKALOSIS
RESPIRATORIK
Penurunan
PaCO2
Penuruna Penuruna
n PaCO2 n HCO3-
HCO3- normal
Hiperventilasi
Quiz 9
◦ pH 7.51,
◦ PaCO2 30 mmHg,
◦ HCO3 17
◦ BE –13
◦ Bagaimana intepretasinya?
Arah perubahan nilai HCO3 dan BE berkebalikan
Jawaban dengan arah perubahan pH kompensasi.
Sehingga penyebabnya adalah peningkatan paCO2
PaCO2 4.0
pH 7.51 kPa (30 HCO3 17 BE -13
mmHg)
Alkalosis
respiratori
terkompensasi
sebagian
Penurunan
HCO3 -
Penuruna Penuruna
PaCO2
n PaCO2 n HCO3-
Kehilangan
normal
bikarbonat
KOMPENSASI ASIDOSIS METABOLIK
Menurun,
Menurun Meningkat
hipoxia Menurun Menurun
Quiz 10
◦ pH 7.49,
◦ PaCO2 17mmHg,
◦ PaO2 of 13kPa (97.5mmHg),
◦ SaO2 of 99.6%,
◦ BE of -5 and
◦ HCO3 of 18
◦ Bagaimana intepretasinya?
Jawaban
PaCO2 of PO2
a pH of 3.6 kPa of 13 kPa HCO3 of
7.49 (17 18 BE -5
(97,5
mmHg) mmHg) Partially
compensated
respiratory
alcalosis
Meningkat Menurun Normal Menurun Menurun
KOMPENSASI ALKALOSIS
METABOLIK
Basa menjadi Penyebab di Kompensasi Penyebab di
lebih dominan ginjal
di paru-paru ginjal
Paru-paru melakukan
Upaya kompensasinya hipoventilasi sehingga
dilakukan oleh paru-paru. meningkatkan jumlah
karbon dioksida.
Quiz 11
◦ pH 7.48,
◦ PaCO2 6.6kPa (49.5mmHg),
◦ PaO2 13kPa (97.5mmHg),
◦ HCO3 38
◦ BE +8
◦ Bagaimana intepretasinya?
Arah perubahan nilai HCO3 dan BE searah dengan
Jawaban arah perubahan pH penyebab.
Sehingga kompensasinya adalah peningkatan paCO2
PO2
PaCO2 6.6
pH 7.48 kPa (49.5 13 kPa HCO3 38 BE +8
mmHg) (97,5
mmHg)
Alkalosis metabolik
terkompensasi
sebagian