Anda di halaman 1dari 16

Periode Pranatal

& Periode Bayi


Baru Lahir
By : Kelompok 2
01
Annisa Wilda
(1203113064)

02
Dwita Setyaning Putri
(1202413018)

03
Selvi Yanti
(1201113013)

Anggota
04
Yohana Sihotang

Tim (1203313005)
Psikologi
Perkembangan Anak
Dosen Pengampu :
Suri Handayani Damanik, S.Psi., M.Psi. /
Risky Ramadhani, S.Pd., M.Pd.
01 Awal Kehidupan

02 Perkembangan Prenatal

03 Kondisi, Jenis, dan Metode


Persalinan

Bayi Premature dan


04 Postmature

05 Tahapan Bayi Baru Lahir

Sub Materi 06 Penyesuaian Bayi Neonatal


Awal Kehidupan
Ada beberapa pendapat berkaitan dengan kapan dimulainya
kehidupan manusia. Yaitu ada pendapat dari sudut biologis,
psikologis, agama dan keyakinan.

Agama &
Biologis Psikologis
Keyakinan

Pendapat sekarang menyatakan bahwa Ada yang menyatakan bahwa kehidupan dimulai
Kehidupan manusia permulaan perkembangan psikologis dimulai
sejak konsepsi, yaitu saat pertemuan sel telur
dimulai sejak dengan spermatozoa. Ajaran lain menyebutkan
sejak bayi yang dalam kandungan bereaksi bahwa kehidupan manusia baru dimulai setelah
pembuahan terhadap rangsangan dari luar yang dimulai adanya “kesadaran” atau “roh”, yaitu sejak embrio
(fertilization/conception) sangat awal, yaitu pada bulan-bulan pertama. berusia 40 hari. Pendapat lainnya embrio baru
, yaitu bersatunya Menurut aliran homunculus pada abad menunjukan suatu “kesadaran” setelah minggu ke-7
spermatozoa dengan pertengahan, kehidupan manusia dimulai sejak atau 49 hari, dan ada juga yang menyebutkan
konsepsi. Semua sudah ada sejak konsepsi kehidupan manusia dimulai setelah embrio berusia
ovum (sel telur) 4 bulan, yaitu saat roh ditiupkan.
tetapi dalam bentuk yang sangat kecil.
Perkembangan Prenatal
Perkembangan pranatal adalah perkembangan awal dari manusia. Dimulai
dari pembuahan yang terjadi dari pertemuan sel sperma dengan sel telur. Sel telur
yang telah matang dibuahi oleh sel sperma yang matang yang akhirnya akan
menjadi sel-sel baru dan membentuk zigot. Pembuahan ini menandakan berfungsi
dengan baiknya organ reproduksi manusia.

Menurut William Sallebach, periode pranatal atau pra lahir merupakan masa
kritis bagi perkembangan fisik, emosi, dan mental bayi. Ini adalah masa mulai
terbentuknya kedekatan antara bayi dan orang tua dengan konsekuensi yang akan
berdampak panjang, terutama yang berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan
bayi dalam kandungan.

Selama tahapan prenatal ini, zigot yang awalnya hanya satu sel kemudian
tumbuh menjadi embrio yang kemudian menjadi janin. Sebelum dan sesudah lahir
perkembangan terus berlangsung mengikuti dua prinsip. Pertama, prinsip
sefalokaudal, bahwa perkembangan berlangsung dari kepala ke bagian bawah
tubuh. Kepala embrio, otak, dan mata terbentuk paling awal dan berukuran besar
serta tidak proporsional sampai bagian-bagian tubuh lain terbentuk. Kedua,
prinsip proximodistal, perkembangan berlangsung dari bagian-bagian tubuh yang
dekat dengan bagian tengah tubuh menuju keluar. Kepala dan dada embrio
terbentuk sebelum terbentuknya tungkai dan lengan serta kaki terbentuk sebelum
terbentuknya jari tangan dan kaki.
Perkembangan Prenatal
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahap, yaitu germinal,
embrionik dan fetal.
Tahap Germinal
Tahap germinal atau yang sering disebut dengan periode zigot, ovum atau periode nutfah adalah periode awal
kejadian manusia. Periode ini kira-kira berlangsung 2 minggu pertama sejak pertemuan antara sel sperma dan sel
telur yang dinamakan pembuahan. Tahapan germinal terjadi sejak pembuahan sampai 2 minggu. Zigot membelah
diri dan menjadi lebih kompleks kemudian menempel pada dinding rahim menjadi tanda awal masa kehamilan.
Tahap Embrionik
Tahap kedua yaitu tahap embrio yang dalam psikologi Islam disebut ‘alaqoh yaitu segumpalan darah yang
semakin membeku. Tahapan kedua masa kehamilan ini dimulai dari 2-8 minggu. Organ dan sistem tubuh
utama berkembang pesat. Ini adalah masa kritis, saat embrio paling rentan terhadap pengaruh destruktif
dari lingkungan pranatal. Tahap embrio ini juga ditandai dengan perkembangan system saraf. Terlihat
bahwa pada umur 6 minggu embrio telah dapat dikenali sebagai manusia.
Tahap Fetal
Tahap ketiga dari perkembangan masa prenatal adalah tahap janin yang
dalam psikologi Islam disebut mudhghah. Tahap ini dimulai sejak usia 9
minggu sampai lahir. Setelah 8 minggu kehamilan embrio berkembang
menjadi sel-sel tulang. Dalam tahapan ini ciri-ciri fisik mulai terlihat
jelas. Menurut psikologi Islam janin yang dalam kandungan berumur 4
bulan mulai ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan itu juga
ditetapkan hukum-hukum perkembangannya seperti masalah yang
berhubungan dengan tingkah laku, kekayaan, batas usia, dan lain-lain.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Prenatal
Unsur-unsur yang menyebabkan adanya kelainan pada kelahiran akibat

67 dari proses kehamilan yang tidak optimal. Bila teratogen beraksi pada
% awal kehamilan saat proses pembuahan dan organogenesis, bisa jadi
berdampak negatif pada janin yang mengakibatkan kelainan anatomis.
Teratogen
Ibu menjadi kunci utama yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan janin. Sehingga kondisi fisik dan psikis ibu harus dijaga
agar janin berkembang dengan sempurna. Selain itu, penyakit dan kondisi

Faktor Ibu
47
% ibu selama proses kehamilan yang mengakibatkan bayi lahir kurang
sempurna. Selain dari penyakit, usia ibu juga mempengaruhi janin.

Ayah juga berperan penting dalam perkembangan optimal janin.


Faktor ayah 32
Stimulasi ayah pada janin dan sering mengajak bicara janin dalam
% kandungan juga dapat menenangkan janin, membangun ikatan emosional
bayi dengan ayah dari suara dan sentuhan bayi, bisa berdampak pada
Lingkungan perkembangan bahasa bayi.
Polusi dan bahan-bahan beracun yang semakin banyak di suatu lingkungan
18
% dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan dan berakibat
keterbelakangan mental pada anak.
Kondisi, Jenis, dan Metode
Persalinan
1. Kondisi Persalinan dan Efeknya
Ada dua kondisi penting saat persalinan yang dapat
mempengaruhi penyesuaian pascanatal, yaitu:

Penggunaan obat-obatan pada ibu selama proses


persalinan
: Penggunaan oxcytocin (hormone peransang dan pengatur
irama kontraksi) dapat berakibat bayi mengalami penyakit
kuning. Selain itu, bayi yang ibunya banyak minum obat selama
proses persalinan (terutama jenis analgestik dan anestesi)
menunjukkan perilaku yang kurang teratur, tampak mengantuk
selama tiga hari atau atau lebih setelah dilahirkan, dan berat
badan menurun

Anoxia
:Anoxia adalah kondisi tidak cukupnya pasokan oksigen untuk
otak. Anoxia dapat berakibat kematian dan bila bayi hidup
kemungkinan akan mengalami kerusakan otak sementara atau
selamanya, meskipun akibat ini baru terlihat setelah berbulan-
bulan atau bertahun-tahun setelah lahir.
2. Jenis Persalinan
Alamiah/Spontan
Cara ini adalah proses kelahiran melalui
jalan lahir tanpa bantuan peralatan khusus
atau melalui pembedahan (operasi). Pada Memakai Alat
kelahiran spontan ini, posisi janin dan Bantu
ukurannya memungkinkannya untuk Pembedah
mengeluarkan kepala dahulu. Setelah an Cesar
kepala, atau bahu kemudian lainnya tampak
pada saat tubuh janin berputar perlahan Memak
dalam saluran kelahiran. Berikutnya lengan
keluar dan selanjutnya kaki. ai Alat Pembedahan
Bantu Cesar
Tindakan ini dilakukan apabila bayi
Alamia berada dalam posisi sungsang,
melintang, ukuran tubuh janin
Bila janin memiliki ukuran besar yang
h/Spont tidak mungkin dapat keluar secara terlalu besar untuk dapat keluar
spontan atau dalam rahim ibu melalui saluran kelahiran tanpa
an posisinya sedemikan rupa sehingga persalinan yang sulit dan lama
peralatan pembedahan harus walaupun digunakan peralatan, janin
digunakan untuk membantu dilahirkan dengan cara mengiris
persalinan. dinding perut ibu.
3. Metode Persalinan
Selama ini proses dan cara kelahiran banyak menggunakan prosedur kelahiran bayi standar
(standard childbirth). Namun kini sudah mulai banyak digunakan metode-metode yang dianggap
lebih baik yang memberi manfaat positif baik secara fisik maupun psikologis. Dalam prosedur
kelahiran bayi standar, menurut Rosenblith memunculkan kritikan, yaitu ibu tidak ditemani oleh
suami atau orang yang dekat, ibu dan bayi dipisah, dan ibu yang hamil dianggap sebagai pasien yang
sakit. Kelemahan ini memunculkan metode Leboyer dan metode Lamaze.
Metode Leboyer
Metode ini dikembangkan oleh Dr. Frederick Leboyer, seorang dokter ahli kandungan Perancis, dengan
tujuan agar proses kelahiran mengurangi atau tidak mengakibatkan stress pada bayi. Metode ini
dipandang sebagai “kelahiran tanpa kekerasan”. Dalam metode Leboyer, bayi baru lahir tidak dipegang
terbalik dan tidak ditepuk/dipukul, bayi dan ibu tidak dipisah. Pada metode Leboyer, bayi ditempatkan
diatas perut ibu segera setelah lahir untuk mendorong ikatan ibu-bayi, dan pusar dibiarkan utuh selama
beberapa menit agar bayi memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar,

Metode Lamaze
Metode ini dikembangkan pertama kali oleh seorang dokter kandungan dari Perancis yang bernama
Ferdinand Lamaze pada tahun 1950-an. Metode Lamaze adalah teknik yang diigunakan untuk
membantu ibu hamil saat persalinan normal dengan focus pada control pernapasannya. Sehingga,
kemungkinan rasa sakit yang timbul pada saat persalinan normal dapat dikurangi. Seiring waktu tujuan
dari metode Lamaze berkembang menjadi untuk meningkatkan kepercayaan diri ibu hamil bahwa ia
mampu untuk melahirkan.
Bayi Premature & Postmature
Bayi Premature
WHO menjelaskan bahwa bayi prematur adalah
bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu
ke 37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir).
The American Academy of Pediatric, mengambil
batasan 38 minggu untuk menyebut prematur.
Sebagian besar bayi lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bayi
prematur ditetapkan berdasarkan umur
kehamilan.

Bayi Postmature
Jika terlalu cepat lahir disebut premature, maka
postmature adalah terlambat lahir. Menurut
Univesity of Rochester Medical Center (URMC),
lama kehamilan yang normal adalah 37-41
minggu. Jika usia kehamilan sudah lebih dari 41
minggu 6 hari maka itu disebut dengan
postmature. atau dalam istilah medis disebut
dengan dysmaturity.
Tahapan Bayi Baru Lahir
1. Membersihkan jalan nafas 7. Identifikasi bayi
Bayi normal akan menangis Identifikasi bayi meliputi pencatatan nama
spontan segera setelah lahir. ibu bayi, tanggal lahir bayi, nomor bayi,
Apabila bayi tidak langsung jenis kelamin bayi.
menangis, tenaga kesehatan
harus segera membersihkan jalan 6. Memberikan salep mata/obat tetes
nafas bayi. Perawatan mata bayi baru lahir diharuskan
untuk mencegah terjadinya oftalmia
2. Memotong dan merawat tali pusar
Tali pusat dipotong sebelum neonatorum. Pemberian obat mata
atau sesudah plasenta lahir eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1%
tidak begitu menentukan dan dianjurkan untuk pencegahan penyakit
tidak akan mempengaruhi bayi, mata karena klamidia (penyakit menular
kecuali pada bayi kurang bulan. seksual).

5. Memberi vitamin K
3. Penilaian bayi baru lahir Perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi
Buku Asuhan Persalinan Normal (APN),
baru lahir dilaporkan cukup tinggi, berkisar 0,25-
(2007) menjelaskan bahwa penilaian segera
0,5%. Untuk mencegah terjadinya perdarahan
setelah bayi lahir yaitu menilai bayi menangis
tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup
kuat atau tidak, tidak bernafas atau nafas
bulan perlu diberi vitamin K.
megap-megap, dan bayi lemas atau tidak.
4. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap
suhu tubuh badannya dan membutuhkan pengaturan dari
luar untuk membuatnya tetap hangat.
Penyesuaian Bayi Neonatal

Penyesuaian Suhu Bernafas Pembuangan


Didalam rahim suhunya tetap, Kalau tali pusar diputus, bayi Alat-alat pembuangan
yaitu 100 derajat fahrenheit. harus mulai bernafas sendiri, bayi mulai berfungsi
Sedangkan dirumah atau dirumah menghisap dan menelan. segera setelah dilahirkan,
sakit berkisar 60-70 derajat sebelumnya pembuangan
Fahrenheit. Sebab itu perlu nya melalui tali pusar.
penyesuaian suhu terhadap bayi
neonatal.
Kesimpulan
Perkembangan manusia dimulai bukan ketika mereka dilahirkan ke dunia, melainkan
telah di mulai sejak dari masa pembuahan. Mulai dari proses pembuahan sampai pada proses
kelahiran yang memerlukan waktu 9 bulan 10 hari. Tahapan awal di mulai dari pembuahan
sampai usia 2 minggu yang dikenal dengan tahap germinal. Kemudian tahap kedua adalah
tahap embrionik yang dimulai dari usia 2 minggu sampai 8 minggu. Dan tahap terakhir yaitu
tahap fetal, mulai dari usia 8 minggu sampai dengan kelahiran. Dari masing-masing tahap
tersebut terjadi perkembangan yang mempengaruhi fisik dan psikis manusia. Terdapat
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan ini, baik faktor pendukung maupun
penghambat dalam perkembangan.
Berakhirnya masa pranatal adalah dengan adanya masa kelahiran. Bayi yang sudah
berumur cukup dalam kandungan yaitu 9 bulan 10 hari akan memposisikan diri dan siap
dilahirkan. Dalam masa kelahiran ini, ibu akan mengalami kontraksi dan berbagai gejala yang
menandakan akan terjadi proses kelahiran. Kesehatan ibu dan kondisi psikisnya harus terus
diperhatikan sebelum maupun sesudah kelahiran. Ada berbagai macam kelahiran, mulai dari
kelahiran normal, kelahiran dengan menggunakan peralatan, dan juga kelahiran caesar.
Sebagai calon orang tua kita harus memahami bagaimana penyesuaian bagi bayi
neonatal sehingga dia bisa beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai