FARLA FAUNIA SANTRO 195110470 PENGERTIAN Diagnosis adalah kesimpulan dari pengkajian dan fokus kepada kebutuhan-kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi melalui pelayanan asuhan keperawatan gigi. Diagnosis keperawatan gigi harus diperkuat (divalidasi) untuk meyakinkan bahwa kebutuhan manusia merupakan fokus dari perencanaan pelayanan. Diagnosis keperawatan gigi dapat dikatakan valid (absah) apabila: 1. Berdasarkan data yang komplit dan akurat 2. Kedua data obyektif maupun subyektif menjelaskan suatu pola karakteristik dari tidak terpenuhinya kebutuhan manusia yang berhubungan dengan (dalam ruang lingkup) kesehatan dan penyakit mulut. 3. Berdasarkan pengetahuan ilmiah keperawatan gigi 4. Dapat dicegah, dikurangi atau diatasi dengan pelayanan asuhan keperawatan gigi 3 komponen yang esensial dalam suatu diagnosa keperawatan
dirujuk sebagai bentuk PES (Gordon, 1987).
‘P’ diidentifikasi sebagai problem/masalah kesehatan, ‘E’ menunjukkan etiologi/penyebab dari problem, dan ‘S’ menggambarkan signs/sekelompok tanda dan gejala atau apa yang dikenal sebagai ‘batasan karakteristik Dalam kaitannya dengan keperawatan gigi dan mulut, maka diagnosa keperawatan gigi dituliskan dengan cara berikut: ‘Problem’ yang berhubungan dengan ‘etiologi’ dibuktikan oleh ‘tanda-tanda dan gejala-gejala (batasan karakteristik)’.Problem dapat diidentifikasikan sebagai respons manusia terhadap masalah-masalah kesehatan gigi yang aktual atau potensial sesuai dengan data-data yang didapat dari pengkajian. Etiologi, ditunjukkan melalui pengalaman- pengalaman individu yang telah lalu, pengaruh genetika, faktor-faktor lingkungan yang ada saat ini,atau perubahan-perubahan patofisiologis. Tanda dan gejala menggambarkan apa yang klien/pasien katakan dan apa yang diobservasi oleh Terapis Gigi dan Mulut yang mengidentifikasikan adanya masalah tertentu. Merumuskan diagnosis kesehatan gigi denganmenggunakan pemecahan masalah dan keterampilan membuat keputusan untuk mensintesis informasi.