SI
KELOMPO
K1 SUMBER
DAYA ALAM
Mata Kuliah : “TANAH”
PENGELOLAAN SUMBER
DAYA ALAM Disusun Oleh :
1. Firhan Chairangga (
Prof. Dr. H. Rudi Priyadi., Ir.,M.S 2. Azis Radiatul hakim
3. Ayu Salha Deyana
4. Dhiagus Merti Pagede
SUMBER DAYA
ALAM
Sumber daya alam (biasa disingkat
SDA) adalah semua kekayaan bumi,
baik biotik maupun abiotik yang
dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan
kesejahteraan manusia.
Misalnya:
Tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan
tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba
(jasad renik). Yang tergolong di dalamnya tidak
hanya komponen biotik, seperti hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme (jasad renik),
tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak
bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan
“tanah”
UNTUK SAAT INI
KITA AKAN MEMBAHAS
TENTANG
TANAH
-Apa yang dimaksud dengan sumber daya tanah?
-Apa saja kegunaan sumber daya tanah?
-Karakteristik tanah
-Erosi tanah
-Pengawasan erosi pertanian
-Pengawasan erosi non pertanian
-Rangeland management
-tata guna lahan
-Management pengelolaan tanah
Tanah adalah sumber daya alam
terpenting sekarang ini. Tanah
memiliki fungsi dan kedudukan yang
sangat penting dalam berbagai
kehidupan. Antara lain adalah sebagai
tempat membangun rumah tinggal,
dari tanah dapat menghasilkan bahan
makanan, pakaian, dan kebutuhan
lainnya yang bersifat primer .
Apa yang dimaksud dengan
sumber daya tanah
Pengertian dari sumber daya tanah adalah sumber daya alam yang berasal dari
komponen di bumi, yakni berupa hasil pelapukan batuan yang berguna untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Diantara kebutuhan manusia yang memerlukan peran
dari tanah yakni kebutuhan akan pangan yang bisa diperoleh dari bercocok tanam di
atas tanah
Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun
dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara dan
merupakan media tumbuhnya tanaman.
Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang berada di lapisan paling atas. Bagian
dari lapisan litosfer ini berasal dari pelapukan
jenis- jenis batuan penyusun lapisan bumi, dan tersusun dari air, udara, serta bahan-
bahan organik lainnya.
tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai
akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) berupa kombinasi dari iklim dan
jasad hidup terhadap bahan-bahan alam (natural material) yang terletak dan
dikendalikan relief di permukaan bumi dalam rentang waktu tertentu.
Perbedaan tanah dengan lahan ?
Tanah adalah merupakan hasil dari proses yang
terjadi di alam seperti pelapukan dan seterusnya
hingga menjadi bagian dari penutup permukaan
bumi.
Lahan merupakan bagian dari lingkungan fisik di
permukaan bumi dimana di dalamnya terdapat
berbagai macam hal pendukungnya seperti air,
vegetasi, batuan dan sebagainya
Untuk luasannya tanah bisa diukur volumenya karena tanah
berisi tentang benda yang memiliki unsur.
Tanah memiliki dimensi 3D. Lahan hanya bisa diukur tentang
luasannya saja karena lahan hanya memiliki dimensi 2D.
Untuk unsur-unsur dari tanah itu adalah terdiri dari bahan
organik yaitu 5%, bahan mineral adalah 45%, dan air adalah
sebesar 25%, dan juga terdapat udara yaitu 25% . Sedangkan
lahan memiliki isian yang lebih kompleks lagi karena selain
unsur yang terdapat dalam tanah juga terdapat unsur vegetasi,
iklim dan juga cuaca.
Hal-hal mengenai tanah tersebut Juga
sudah lama dibahas dalam kitab suci
Alquran Yaitu :
Fisik
kimiawi
biologi
Tekstur
a. tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur lempung berpasir
(Sandy Loam) atau lempung berpasir halus (2 macam)
b. tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lempung berpasir sangat halus, lempung
(Loam), lempung berdebu (Silty Loam) atau debu (Silt) (4 macam)
c. tanah bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup lempung liat (Clay Loam) atau lempung
liat berdebu (Sandy-silt Loam) (3 macam)
Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro (besar) (disebut lebih
poreus), tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso (sedang) (agak
poreus), sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (kecil) atau
tidak poreus.
Pengertian erosi
Menurut Effendi (2006), erosi adalah suatu
peristiwa hilang atau terkikisnya tanah atau bagian
tanah dari suatu tempat ke tempat lain baik
disebabkan oleh pergerakan air, angin dan es.
Menurut Kartasapoetra (2010), erosi merupakan
proses penghanyutan tanah oleh desakan atau
kekuatan air dan angin baik yang berlangsung
secara alamiah atau akibat perbuatan manusia.
Erosi menurut proses kejadiannya
a. Erosi geologi, terjadi sejak permukaan bumi terbentuk yang menyebabkan
terkikisnya batuan sehingga terjadilah bentuk morfologi permukaan bumi seperti
yang terdapat sekarang ini.
b. Erosi normal, atau erosi alami merupakan proses pengangkutan tanah atau
bagian-bagian tanah yang terjadi dibawah keadaan alami. Proses erosi alam
terjadi dengan laju yang lambat, sehingga memungkinkan terbentuknya lapisan
tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan vegetasi secara normal.
c. Erosi dipercepat, atau erosi karena yang disebabkan oleh campur tangan
manusia merupakan proses pengangkutan tanah dengan laju yang jauh lebih
cepat dari pembentukan tanah yang dapat menimbulkan kerusakan tanah akibat
perbuatan manusia dalam mengelola sumber daya alam.
Erosi menurut bentuknya
a) Erosi percikan, erupakan hasil erosi yang disebabkan oleh energi kinetik air hujan
yang menyebabkan terkelupasnya partikel-partikel tanah bagian atas.
(b) Erosi lembar,atau disebut erosi kulit merupakan proses pengangkutan lapisan tanah
yang merata tebalnya dari suatu permukaan tanah, terjadi ketika lapisan tipis permukaan
tanah didaerah berlereng terkikis oleh lapisan kombinasi air hujan dan air larian (run off).
Tipe erosi ini disebabkan oleh kombinasi air hujan dan air larian yang mengalir ketempat
yang lebih rendah.
(c) Erosi alur, adalah proses terangkutnya tanah dari alur-alur tertentu pada permukaan
tanah. Terjadi oleh aliran air larian sehingga menyebabkan pengelupasan yang diikuti
dengan pengangkutan partikel-partikel tanah kemudian terkonsentrasi didalam
saluransaluran air. Hal ini terjadi ketika air larian masuk kedalam cekungan permukaan
tanah, kecepatan air larian meningkat, dan akhirnya terjadilah angkutan sedimen.
(d) Erosi parit Proses terjadinya erosi parit sama dengan erosi alur, akan tetapi alur yang terbentuk sedemikian
besarnya sehingga tidak dapat lagi dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Hasil erosi parit membentuk jajaran
parit yang lebih dalam dan lebar dan merupakan tingkat lanjutan dari erosi alur. Erosi parit dapat diklasifikasikan
sebagai parit bersambungan dan parit terputus-putus.
(e) Erosi tebing sungai, adalah proses terkikisnya tanah pada tebing-tebing sungai dan penggerusan dasar sungai
oleh aliran air sungai. Erosi tebing sungai terjadi sebagai akibat pengikisan tebing sungai oleh air yang mengalir dari
bagian atas tebing atau oleh terjangan aliran sungai yang kuat pada belokan sungai. Dua proses berlangsungnya erosi
tebing sungai disebabkan oleh adanya gerusan aliran sungai dan oleh adanya longsoran tanah pada tebing sungai.
(f) Longsoran, merupakan suatu bentuk erosi yang proses pemindahan tanahnya terjadi pada saat bersamaan dalam
volume besar dan sekaligus. Longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu volume tanah dalam volume besar
diatas suatu lapisan yang agak kedap sampai jenuh air. Proses longsoran terjadi apabila
Lereng yang cukup curam, sehingga volume tanah dapat bergerak atau meluncur kebawah
Terdapat lapisan dibawah permukaan tanah yang kedap air dan lunak yang akan menjadi bidang luncur
Terdapat cukup air dalam tanah, sehingga lapisan tanah tepat diatas lapisan kedap air yang menjadi jenuh.
FAKTOR PENENTU
LONGSOR
Faktor internal : massa batuan, geometri lereng (tinggi
dan kemiringan), jenis tanah dan kondisi geomorfologi
Faktor eksternal : vegetasi, vibrasi, iklim, aktivitas
manusia
Faktor pemicu :
Air
Vulkanik
Tektonik
Getaran
Seiring pertumbuhan penduduk mengakibatkan lahan kosong untuk
pemukiman semakin sempit sehingga banyak dibangun pemukiman di
area perbukitan. Ketika pembangunan mulai dilakukan pada area
perbukitan, banyak pengembang yang kurang atau tidak
mempertimbangkan aspek genetik atau geologi wilayah tersebut.
Padahal pemahaman aspek genetik di wilayah tersebut sangat penting
mengingat menanti potensi bahaya yang terkandung di dalamnya.
Alasannya, perubahan bentuk morfologi perbukitan dapat memicu
potensi gerakan tanah atau longsor, dikarenakan lereng menjadi lebih
curam serta hilangnya tahanan di kaki lereng karena pengupasan. •
Gerakan tanah merupakan salah satu bencana geologi yang banyak
terjadi di wilayah Indonesia.
BENCANA PERLAHAN “SILENT KILLER” LAND
SUBSIDENCE