Anda di halaman 1dari 55

MATA KULIAH PELABUHAN PERIKANAN

Pokok-Pokok Bahasan Materi Kuliah


A.Beberapa Istilah Berkenaan Pelabuhan Perikanan.
B. Klassifikasi Pelabuhan Perikanan.
C.Fungsi dan Fasilitas Pelabuhan Perikanan.
D.Pengelolaan Pelabuhan Perikanan
Sumber Bacaan:
1.Pelabuhan Perikanan oleh Dr.Ir.Ernani Lubis,DEA, Penerbit
IPB Pres. Bogor.
2.Kuliah Pelabuhan oleh Danuningrat, Penerbit ITB Pres, Bandung.
3. Tehnik Penanganan Ikan oleh Junianto, Penerbit Penebar Jakarta

Jambi, Februari 2021

DR.Ir. H. FARIZALDI,MP
A. BEBERAPA ISTILAH BERKENAAN PELABUHAN PERIKANAN

1.Amdal (Analisis dampak lingkungan) adalah suatu kajian mengenai


pengaruh negatif dan kerugian dari suatu usaha /kegiatan yg di rencanakan
terhadap lingkungan hidup sehingga diperlukan suatu keputusan terhadap
usaha/kegiatan tersebut.
2. Armada adalah kumpulan kapal penangkap ikan yg sering di
kelompokan berdasarkan tempat dan tipe kapal yang dioperasikan
disekitar laut dan pantai tersebut.
3.Bolard adalah suatu bentuk kontruksi di dermaga yang berfung
si untuk menambatkan kapal.
4.Breakwater adalah suatu struktur bangunan sarana kelautan yang berfungsi
untuk melindungi pantai /daerah sekitar pantai terhadap
gelombang laut, karena struktur bangunan ini dpt memecah gelom
bang laut.
5. Dermaga adalah suatu bangunan sarana kelautan yg berfungsi utk tempa
berlabuh/bertambatnya kapal, bongkar muat kapal dan mengisi bahan
perbekalan yg digunakan utk keperluan penangkapan ikan.
6.Cold stroge adalah berupa ruangan untuk penyimpanan
/pembekuan
ikan di pelabuhan dengan suhu – 30 s/d -60 C.
7.Crane adalah salah satu fasilitas bongkar yg berfungsi utk
melakukan pembongkaran terhadap muatan kapal termasuk ikan.
8.Gross ton (GT) adalah Menunjukan satuan kapasitas ruang muat
kapal dibawah dek utama, yang ukurannya dalam ton.
9.Fender adalah adalah salah satu sarana di pelabuhan yg ber
fungsi utk menghindari benturan kapal dengan didermaga pa
da waktu kapal ditambatkan.
10. Current meter adalah alat yg digunakan untuk mengukur
kecepatan arus di perairan secara periodik.
11.Vessel lift adalah suatu sarana yg harus tersedia di pelabuhan yg
berfungsi untuk mengangkat kapal dari perairan pelabuhan
kedarat dalam upaya perbaikan kapal.
B.Klassifikasi Pelabuhan Perikanan
• 1. Definisi Pelabuhan Perikanan.
• 2. Definisi Klassifikasi
• 2. Klassifikasi pelabuhan perikanan.
Beberapa Pendapat tentang definisi Pelabuhan Perikanan

1. Menurut Departemen Pertanian 1981.


2. Menurut Departemen Pertanian dan Perhubungan 1996.
3.Menurut DR.Ir. Ernani Lubis 2012
Menurut Dirjen Perikanan Departemen Pertanian (1981)

• Pelabuhan Perikanan Adalah Pelabuhan


yang Secara Khusus menampung kegiatan
masyarakat perikanan baik dilihat dari
aspek produksi, pengolahan maupun aspek
pemasaranya
Menurut Departemen Pertanian dan Perhubungan (1996)

• Pelabuhan Perikanan Sebagai tempat pelayanan


umum bagi masyarakat nelayan dan usaha
perikanan, sebagai pusat pembinaan dan
peningkatan kegiatan ekonomi perikanan yang
dilengkapi dengan fasilitas di darat dan di perairan
sekitarnya untuk digunakan sebagai pangkalan
operasional tempat berlabuh, bertambat,
mendaratkan hasil, penanganan, pengolahan,
distribusi dan pemasaran hasil perikanan.
Menurut Dr.Ir. Ernani Lubis (2012)

Pelabuhan perikanan adalah suatu wilayah


perpaduan antara wilayah daratan dan lautan
yang dipergunakan sebagai pangkalan kegiatan
penangkapan ikan dan dilengkapi berbagai
fasilitas sejak ikan didaratkan sampai ikan
didistribusikan
Definisi Pelabuhan Perikanan
adalah suatu tempat yang terdiri dari daratan dan
perairan dengan batas tertentu sebagai kegiatan
bisnis perikanan, yang diutamakan digunakan un
tuk kapal bersandar, berlabuh dan pembongkaran
hasil tangkapan yang dilengkapi fasilitas sarana pra
sarana pendaratan, pengolahan serta pemasaran.
Definisi Klassifikasi
Adalah gambaran yang menjelaskan tentang
pengelompokan suatu objek baik berupa
makhluk hidup atau benda mati berdasarkan
persamaan atau perbedaan.
B.Klassifikasi Pelabuhan Perikanan
Klasifikasi pelabuhan terdiri dari :
I. Klasifikasi pelabuhan perikanan berdasarkan skala usaha
II. Klasifikasi pelabuhan perikanan berdasarkan kontruksi
bangunan.
III. Klasifikasi pelabuhan perikanan berdasarkan daerah operasi
penangkapan.
KLASIFIKASI
PELABUHAN PERIKAN

I. Klasifikasi Pelabuhan perikanan berdasarkan skala usaha


1. Pelabuhan Perikanan Samudera (Tipe A)
2. Pelabuhan Perikanan Nusantara (Tipe B)
3. Pelabuhan Perikanan Pantai ( Tipe C)
4. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
1.PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA

• Pelabuhan Perikanan yang diperuntukkan terutama bagi kapal- kapal


perikanan yang beroperasi di perairan samudera yang tergolong ke
dalam armada perikanan jarak jauh sampai ke perairan ZEEI (Zona
Ekonomi Ekslusif Indonesia) dan perairan Internasional, mempunyai
perlengkapan yang dapat menangani dan mengolah sumberdaya ikan
sesuai kapasitasnya yaitu jumlah hasil ikan yang didaratkan.
• Adapun Ciri ciri pelabuhan samudera antara lain:
1. Jumlah ikan yang didaratkan minimum sebanyak 200 ton / hari
untuk pemasaran dalam negeri maupun Luar negeri (Eksport)
2. Bisa menampung kapal berukuran lebih dari 60 GT sebanyak 100 unit
kapal sekaligus
3. Mempunyai cadangan lahan untuk pengembangan
• Contoh: Pelabuhan Perikanan Samudera Muara Baru Jakarta
,Cilacap Jawa Tengah,Belawan Medan, Bungus Padang.
Pelabuhan Samudera Muara Baru Jakarta
2.PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA

• Pelabuhan Perikanan yang diperuntukkan terutama bagi kapal – kapal


perikanan yang beroperasi di perairan Nusantara yang lazim
digolongkan ke dalam armada perikanan jarak sedang sampai ke
perairan ZEEI, serta mempunyai perlengkapan untuk menangani dan
atau mengolah ikan sesuai dengan kapasitasnya yaitu jumlah ikan yang
didaratkan.
• Ciri – cirinya :
1. Jumlah ikan yang didaratkan minimum 50 ton / hari atau untuk
pemasaran dalam negeri
2. Bisa menampung kapal berukuran sampai dengan 60 GT sebanyak 50
unit kapal sekaligus
3. Mempunyai cadangan lahan darat untuk pengembangan seluas 15 Ha
Contoh Pelabuhan Ratu,Sibolga, Ternate, Tanjung Pandan, Jembrana
Bali.
Pelabuhan Nusantara Jembrana Bali
3.PELABUHAN PERIKANAN PANTAI

• Pelabuhan Perikanan yang diperuntukkan terutama bagi kapal –


kapal perikanan yang beroperasi di perairan pantai serta mempunyai
perlengkapan untuk menangani dan atau mengolah ikan sesuai
dengan kapasitasnya
• Ciri – cirinya
1. Jumlah ikan yang didaratkan minimum sebanyak 20 ton /hari untuk
pemasaran daerah sekitar atau untuk dikumpulkan dan dikirimkan
ke pelabuhan perikanan yang lebih besar
2. Bisa menampung kapal berukuran sampai dengan 15 GT sebanyak
25 unit kapal sekaligus
3. Mempunyai cadangan lahan darat untuk pengembangan seluas 5 Ha
Contoh Pelabuhan Sungai Liat, Teluk Batang, Banjarmasin,Sikakap,
Lampulo, Bawean, Labuhan Lombok, Karimunjawa.Pelabuhan
Sideng Jogyakarta.
Pelabuhan Perikanan Pantai Sideng Yogyakarta
4.PANGKALAN PENDARATAN IKAN

• Pelabuhan untuk pendaratan ikan hasil tangkapan yang


berskala lebih kecil dari pelabuhan perikanan pantai,baik
ditinjau dari segi kapasitas penanganan jumlah produksi ikan,
maupun fasilitas dasar dan perlengkapannya
• Ciri – ciri :
1. Jumlah Ikan yang didaratkan minimum sampai dengan 5 ton/hari
2. Dapat menampung kapal sampai dengan ukuran 5 GT sejumlah
15 unit sekaligus.
Contoh: PPI Muaro Padang di Sumbar, PPI Sodoha di Sulteng
PPI Batangan Pati di Jawa Tengah.PPI Maumere NTT
Pangkalan Pendaratan Ikan Maumere Nusa Tenggara Timur
KLASIFIKASI PELABUHAN PERIKANAN BERDASARKAN SKALA USAHA

Kriteria Kelas Pelabuhan Perikanan

Samudera Nusantara Pantai PPI

Kapasitas > 60 GT 15 – 60 GT 5 – 15 GT 10 GT atau


kapal lebih

Daya Dukung 100 unit 75 unit 50 unit < 50 unit

Jangkauan ZEEI / Nusantara / Pantai / Pantai


Operasional Internasional ZEEI Nusantara

Jumlah Ikan 200 40 -50 15 - 20 10


(Ton/hari/thn)

Pemasaran Lokal & LN Lokal & LN LOkal & Antar Lokal


daerah

Tanah Prasarana, Prasarana, Prasarana, prasarana


Industri, Industri Industri kecil
pemukiman
KLASIFIKASI
PELABUHAN PERIKAN

II. Klasifikasi Pelabuhan perikanan


Berdasarkan tipe kontruksi bangunan.
1. Pelabuhan Perikanan Alami
2. Pelabuhan Perikanan Buatan
3. Pelabuhan Perikanan Semi Alami
1. Pelabuhan Perikanan Alami
Pelabuhan perikanan alami adalah pelabuhan peri
kanan yang kontruksi bangunan terjadi secara alami
tanpa ikut campur manusia untuk menkontruksinya
tetapi masih memenuhi standar bagi kapal perikanan
untuk bernavigasi dan berlabuh dengan aman.
Pelabuhan Perikanan Alami Batu Licin Kalimatan Selatan
2. Pelabuhan Perikanan Buatan

Pelabuhan perikanan buatan adalah pelabuhan pe


rikanan yang kontruksi bangunannya dilakukan se
cara total oleh manusia agar pelabuhan tersebut
terhindar gelombang arus perairan dan angin se
hingga kapal dapat merapat dan berlabuh dengan
aman.
Pelabuhan Buatan Pasosongan Jawa Timur
3. Pelabuhan Perikanan Semi alami

Pelabuhan perikanan semi alami adalah pelabuhan


perikanan sebagian besar kontruksi bangunan ter
bentuk secara alami, akan tetapi ada sebagian kecil
yang dibangunan oleh manusia dalam upaya meme
nuhi standar sebagai pelabuhan perikanan sehingga
dapat menjamin merapat dan berlabuhnya kapal de
ngan aman.
Pelabuhan Perikanan Semi Alami Bengkulu
KLASIFIKASI
PELABUHAN PERIKAN

III. Klasifikasi pelabuhan perikanan Berdasarkan


daerah operasi penangkapan ikan.
1. Pelabuhan perikanan laut lepas.
2. Pelabuhan perikanan lepas pantai.
3. Pelabuhan perikanan pantai.
1. Pelabuhan Perikanan Laut Lepas
Pelabuhan perikanan laut lepas adalah pelabuhan
perikanan yg khusus untuk berlabuh dan bersandar
nya kapal kapal penangkapan ikan di laut lepas/di
perairan zona ekonomi eksklusif dan perairan inter
nasional.
Pelabuhan Laut Lepas Pelabuhan Ratu Jawa Barat
2. Pelabuhan Perikanan Lepas Pantai

Pelabuhan perikanan lepas Pantai adalah pelabuhan


perikanan yang merupakan tempat berlabuh dan ber
sandarnya kapal-kapal penangkapan ikan khususnya
didaerah lepas pantai/perairan nusantara.
Pelabuhan Lepas Pantai Pengandaran Jawa Barat
3. Pelabuhan Perikanan Pantai

Pelabuhan perikanan Pantai adalah pelabuhan


perikanan yang merupakan tempat berlabuh dan ber
sandarnya kapal-kapal penangkapan ikan khususnya
didaerah perairan penggiran pantai.
Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Painan Sumatera Barat
Faktor mempengaruhi klassifikasi pelabuhan perikanan

Karena perbedaan parameter/ indikator yg digunakan utk


mengelompokan pelabuhan perikanan. Sedangkan semua
parameter / indikator tersebut sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain :
1. Luas lahan, letak dan tipe kontruksi bangunan.
2. Jenis alat tangkap dan kapal yang digunakan.
3. Daerah penangkapan ikan/fishing ground.
4. Distribusi dan tujuan ikan hasil tangkapan .
C.Fungsi dan Fasiltas Pelabuhan Perikanan

Fungsi Pelabuhan Perikanan


Pelabuhan perikanan memberikan pelayanan jasa dalam
menangani hasil tangkapan mulai dari pendaratan ikan hingga
ikan pemasaran yg meliputi :
1. Penanganan utk mempertahankan mutu dan nilai tambah
terhadap hasil tangkapan yang didaratkan.
2. Melakukan pembongkaran ikan dengan cepat dan penselek
sian ikan dengan cermat.
3. Mampu memasarkan ikan yang dapat memberikan keuntung
bagi nelayan maupun pedagang.
4. Mampu melakukan pendataan produksi hasil tangkapan yang
akurat melalui sistem pendataan yang benar.
Kondisi Pelabuhan Perikanan di Indonesia

Dari th 2010 sampai 2015, pemeritah pusat masih mengutama


pembangunan sektor perikanan, termasuk utk pembangunan pelabuhan
masih terkosentrasi di Pulau Jawa. Sehingga sektor perikanan di pulau jawa lebi maju
dibandingkan di daerah lain diluar Pulau Jawa. Akibatnya vo me produksi dan nilai hasil
tangkapan di Pulau Jawa juga jauh lebih
tinggi dibandingkan di daerah lain diluar pulau jawa. Pada th 2016 sampai saat ini
pemerintah pusat sudah mulai mengarahkan pembangunan pelabuhan di luar pulau
jawa seperti di Pulau Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan akan tetapi masih belum bisa
mengejar ketertinggalanya dari pulau jawa. Apalagi untuk kawasan timur Indonesia
seperti Papua dan Maluku yang masih terbatas untuk pembangunan pelabuhan
perikanan,sehingga volume produksi dan nilai hasil tangkapannya masih rendah. Pada
hal berdasarkan hasil penelitian potensi perikanan laut dan perairan umum di kawasan
Timur Indonesia lebih tinggi dibandingkan di kawasan barat Indonesia bagian barat dan
tengah.
INDONESIA
KONDISI PELABUHAN
DI

• Di Indonesia terdapat sekitar 1000 pelabuhan khusus


atau pelabuhan umum yang melayani berbagai
kebutuhan suatu perusahaan saja (baik swasta maupun
milik negara dalam sejumlah industri meliputi
pertambangan, minyak dan gas, perikanan, kehutanan,
dan lain sebagainya. Beberapa dari pelabuhan tersebut
hanya memiliki fasilitas yang sesuai untuk satu atau
sekelompok komoditas dan memiliki kapasitas terbatas
untuk mengakomodasi kargo.
Pengembangan Pelabuhan Perikanan
Alasan Pemerintah pengembangan pelabuhan Perikanan
di kawasan Timur Indonesia :
1. Beberapa perairan di Indonesia bagian barat di laut ja
wa dan Sumtera telah over Fishing .
2. Potensi perikanan dikawasan timur Indonesia besar.
3.Pembangunan pelabuhan perikanan di kawasan Timur
berpeluang terbentuknya pusat2 pertumbuhan ekono
mi yang akan mempercepat pembangunan.
4. Pelabuhan perikanan berfungsi sebagai pusat pengama
nan wilayah perairan Indonesia dari pencurian ikan oleh
nelayan-nelayan asing.
Fasilitas Pelabuhan Perikanan
Dalam melaksanakan Fungsi dan peranannya seba
gai pelabuhan perikanan yg sesuai dengan standar
yg ditetapkan maka pelabuhan perikanan harus di
ikuti dengan peningkatan kapasitas fasilitas
Fasilitas tersebut antara lain :
1. Fasilitas dasar ( Basic facility )
2. Fasilitas fungsional ( Functional facility )
3. Fasilitaspenunjang ( Supporting facility )
I. Fasilitas dasar( Basic facility )
Fasilitas dasar adalah fasilitas yg dibutuhkan utk kelancaaran keluar
masuknya kapal di pelabuhan tersebut :
Fasiltas dasar meliputi antara lain :
1. Dermaga
2. Kolam pelabuhan
3. alat bantu navigasi
4. Pemecah gelombang (Break water)
1. Dermaga berfungsi untuk utk berlabuh dan bertambatnya kapal pada waktu
bongkar muat hasil tangkapan dan mengisi bahan perbekalan untuk
keperluan penangkapan ikan dilaut.
Fasilitas yg terdapat pada dermaga yaitu
a. Fender dengan fungsi utk menghidari kapal tidak benturan dgn
dermaga sehingga kapal tidak mengalami kerusakan.
b. Bolard dengan fungsi untuk menambatkan kapal agar kapal tidak ter
bawa oleh arus perairan laut dan tidak terjadi benturan antar kapal.
I. Fasilitas dasar( Basic facility )
Agar pemamfaatan dermaga efisien dan efektif maka ada
ada 3 cara untuk kapal merapat di pelabuhan yaitu:
1. cara memanjang sehingga sisi kapal menempel pada
dermaga.
2. Cara tegak sehingga haluan kapal menempel pada
dermaga.
3. Cara miring sisi depan kapal menempel pada dermaga.
I. Fasilitas dasar( Basic facility )
2.Kolam pelabuhan adalah meciptakan kondisi perairan di pelabuhan
untuk memudahkan masuknya kapal yang akan bersandar di
dermaga, terutama di pintu masuknya kapal di pelabuahan
3. Alat bantu navigasi adalah salah satu fasilitas dasar yg berfungsi :
a. Memberikan peringatan adanya tanda-tanda yg tersembunyi
yg membahayakan terhadap kapal seperti batu karang di perairan
b. Memberikan petunjuk bahwa kapal dapat berlayar dengan aman
di perairan.
c. Memberikan petunjuk utk kapal pada waktu keluar masuk
pelabuhan atau ketika kapal akan merapat dan membuang jangkar.
I. Fasilitas dasar( Basic facility )
Alat bantu navigasi yg digunakan di pelabuhan :
a . Pelampung :Sebagai petanda bahwa kapal akan masuk kepela
buhan yang di pasang di pintu masuk pelabuhan.
b. Lampu navigasi :Sebagai petanda utk memberitahukan keberada
an suatu bangunan kelautan antara lain:posisi dan kontruksi pier
(dermaga), pemecah gelombang (Break water), pintu masuk pe
labuhan/kolam pelabuhan dll. Biasanya lampu navigasi ini dileta
kan diatas break water.
c.Lampu Mercusuar : Sebagai petanda utk membimbing kapal
untuk mendekati pelabuhan sehingga terhindar dari yang mem
bahayakan kapal sperti karang dan pendangkalan perairan
d.Instalasi lampu jajar :sebagai petanda pada kapal agar berlayar de
ngan aman terutama daerah sempit, di daerah belokan alur pela
yaran maupun pintu masuk pelabuhan.
I. Fasilitas dasar( Basic facility )
4. Pemecah gelombang/break water adalah struktur bangunan ke
lautan yg berfungsi utk melindungi pantai atau daerah sekitar
pantai terhadap gelombang laut.
Tipe break water tdd 2 bagian yaitu :
a. Break water timbunan adalah break water yg bangunan
nya terdiri dari lapisan pecahan batu yg ditempatkan secara
tidak beraturan.
Jenis material yg dapat digunakan adalah batuan asli, blok blok
beton serta kombinasi batuan asli dan blok blok beton.
b. Break water dinding tegak adalah break water yg pembangun
nannya mempertimbangkan :
* Material disekitar lokasi
* Kedalaman perairan
* Keadaan tanah dasar laut.
* Alat yang tersedia untuk kontruksi bangunannya.
II.Fasilitas Fungsional(Functional Facility)
Fasilitas fungsional adalah fasiltas yg berfungsi untuk meningkatkan
nilai guna dari fasilitas dasar/pokok dalam menunjang aktivitas pela
yanan kapal di pelabuhan.
Fasiltas Fungsional tdd :
1. Fasilitas penanganan hasil tangkapan dan pemasaran.
2. Fasilitas perbaikan armada dan alat penangkapan ikan
3. Fasilitas perbekalan/logistik
4. Fasilitas komunikasi.
1. Fasilitas penanganan hasil tangkapan dan pemasaran.
adalah fasiltas yg diperlukan utk mempertahankan mutu hasil tang
kapan ikan dan untuk memudahkan pemasaran ikan.
Adapun fasilitas yg diperlukan antara lain:
a. Sarana pengolahan /prosesing ikan seperti ruang sortir, ruang
pendingin,ruang pembekuan ,ruang pengasinan, ruang penjumuran
dan ruang pengepakan.
II.Fasilitas Fungsional(Functional Facility)
b. Sarana pelelangan ikan antara lain: ruang pelelangan ikan, timbang
an ikan,loket pembayaran.
2. Fasilitas perbaikan armada dan alat penangkapan ikan adalah fasi
litas yg khusus utk memperbaiki kapal dan sarana alat tangkap ikan
yang terdiri dari :
a. Ruang bengkel/galangan kapal utk memperbaiki kapal.
b. ruang memperbaiki alat tangkap.
c. Tempat penjemuran alat tangkap.
d. Gudang penyimpan alat tanhgtkap.
3. Fasillitas Perbekalan/logistik adalah fasilitas yg khusus utk mempersiapkan
bahan/materi yang diperlukan utk perbekalan kapal dan nelayan dalam
penangkapan ikan selama waktu tertentu di perairan yg terdiri dari
a. Pabrik es/gudang es
b. Tangki bahan bakar
c. Intalasi air minum
4. Fasilitas komunikasi adalah fasilitas yg memudah komunikasi antar komuni
nitas nelayan, pedagang dan petugas pelabuhan yg tdd telepon dan radio SSB
III. Fasilitas Penunjang(Supporting Facility)
Fasilitas penunjang adalah fasilitas secara tidak langsung tetapi juga
dapat meningkatkan peranan pelabuhan melalui pelayanan terhadap
pengguna pelabuhan agar nyaman melakukan aktivitas di pelabuhan.
Fasilitaspenunjang terdiri dari :
1.Fasilitas kesejahteraan antara lain: MCK, poliklinik,Mushalla, kantin.
gedung fasilitas olah raga,rumah
karyawan.ruang pertemuan nela
yan.
2.Fasilitas Administrasi antara lain :ruang operator, ruang bea cukai,
ruang syahbandar,ruang securiti.
Tata Letak Fasilitas Pelabuhan
Tata letak fasiltas adalah salah satu rancangan yg penting di perhati
kan dalam merencanakan pembangunan pengembangan pelabuhan
perikanan yang sangat mempengaruhi kelancaran operasional pela
buhan perikanan . Oleh karena itu harus diatur tata letak semua fasi
tas di pelabuhan(Fasilitas dasar,fasilitas fungsional dan penunjang)
Hal-hal yg harus diperhatikan rancangan tata letak fasilitas tsb a.l:
1.Susunan letak fasilitas tsb harus sesuai dgn alur kegiatan pelabuhan
2.Pengelompokan kegiatan disesuaikan dg fungsi pelayanan dengan
merancang mana fasilitas yang harus berdekatan dan mana
fasilitas yg harus berjauhan.
Tata Letak Fasilitas Pelabuhan
Berdasarkan urutan fasilitas maka menyusun urutan tata letak ba
ngunan fasilitas dikelompokan atas :
1. Kelompok bongkar hasil tangkapan ikan tdd
a.Gedung pellangan ikan
b.Tempat pengepakan .
c.Tempat penyimpanan es
d.Tempat air bersih
e.Tempat parkir
d.Pasar ikan.
2. Kelompok penyegaran nelayan tdd :
a.Bengkel kapal d.Tempat perbaikan alat tangkap
b.Tempat ibadah/mushalla e.Kantin
c.Tempat pertemuan nelayan f. Toko alat perikanan.
Tata Letak Fasilitas Pelabuhan

3.Kelompok perbekalan tdd:


a.Pabrik es
b.Tangki BBM
c. Kantor pelabuhan
d.kantor syahbandar
e. Gardu listrik
4.Kelompok kesejahteraan tdd
a.Perumahan
b.Sekolah
c.Poliklinik
d.Gedung olah raga
• Pengelolaan pelabuhan di Indonesia bisa
dikatakan masih belum terorganisir
dengan baik. Di samping itu masih ada
masalah pengelolaan pelabuhan dari
tahun ke tahun yg tak terselesaikan antara
lain :

• 1. Lamanya proses bongkar muat di

KINERJA pelabuhan – pelabuhan di Indonesia;


PENGELOLAAN 2. Lamanya pengurusan kepabeanan di
Indonesia;
PELABUHAN • 3. Sarana Fasilitas pelabuhan yang
berkualitas buruk;

• 4. Lamanya waktu tunggu di pelabuhan –


pelabuhan di Indonesia;

• 5. Kedalaman pelabuhan di Indonesia yang


tidak memenuhi syarat.

53
Peningkatan Kinerja/Cara Kerja
Pelabuhan

Langkah
Langkah yang
yang perlu
perlu diambil
diambil untuk
untuk menyelesaikan
menyelesaikan
permasalahan
permasalahan iniini adalah
adalah dengan
dengan merubah
merubah system
system administrasi
administrasi
pada
pada pelabuhan
pelabuhan di di Indonesia.
Indonesia. Pelabuhan
Pelabuhan –– pelabuhan
pelabuhan di di
Indonesia
Indonesia memiliki
memiliki kinerja
kinerja yang
yang lambat
lambat dari
dari segi
segi administrasi
administrasi
karena
karena terlalu
terlalu banyak
banyak berkas
berkas –– berkas
berkas dan
dan juga
juga birokrat
birokrat yang
yang
harus
harus dilewati
dilewati sebelum
sebelum sistem
sistem dijalankan.
dijalankan.
Permasalahan
Permasalahan iniini dapat
dapat diatasi
diatasi dengan
dengan melengkapi
melengkapi pelabuhan
pelabuhan
–– pelabuhan
pelabuhan di
di Indonesia
Indonesia dengan
dengan sistem
sistem informasi
informasi yang
yang
memadai.
memadai. Kemudian
Kemudian perluperlu dilakukan
dilakukan evaluasi
evaluasi terhadap
terhadap
proporsionalitas
proporsionalitas dari
dari managamen
managamen di di pelabuhan.
pelabuhan. Jika
Jika kita
kita ingin
ingin
mempercepat
mempercepat jalannya
jalannya suatu
suatu sistem,
sistem, salah
salah satu
satu caranya
caranya ialah
ialah
menyederhanakan
menyederhanakan proses proses dari
dari sitem
sitem tersebut
tersebut tanpa
tanpa
mengesampingkan
mengesampingkan esensinya.
esensinya.

54

Anda mungkin juga menyukai