TUBERKULOSIS PARU
Disusun oleh :
kelompok VI
4. Test Mantoux
Indurasi > 15 mm (Positif TBC)
PENATALAKSANAAN TB MELIPUTI PENEMUAN PASIEN DAN PENGOBATAN
YANG DIKELOLA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI DOTS.
PENGOBATAN TBC
• FDC
• Harus ada PMO
• Ada 2 fase : Intensif (RHZE) : 2 bulan
• Fase Lanjutan (RH) : 4 bulan
• Pengobatan selama 6 bulan penuh
PENGKAJIAN
A. Data Pasien
Penyakit tuberkulosis dapat menyerang manusia mulai dari usia anak
sampai dewasa. Usia dibawah lima tahun mempunyai resiko lebih besar
mengalami tuberkolosis karena imunitas sellulernya belum berkembang
sempurna (Emita dkk,2009). Laki-laki lebih rentan terkena TB paru karena
bebab kerja yang meningkat, istirahat yang kurang, gaya hidup tidak sehat
seperti merokok dan minum alkohol (Erni dkk, 2009)
B. Riwayat penyakit
1. Keluhan Utama
a. Keluhan Respiratoris: Batuk, batuk darah, sesak nafas, nyeri dada
b. Keluhan Sistemis: demam, keringat malam, anoreksia, penurunan
berat badan, malaise
LANJUTAN PENGKAJIAN ..
C. Pola Aktivitas dan Latihan
Aktivitas sehari-hari berkurang banyak pada pasien dengan TB paru. Gejala yang
muncul antara lain kelemahan, kelelahan, insomnia, pola hidup menetap, jadwal
olah raga menjadi tidak teratur
D. Pola Tidur dan Istirahat
Pasien akan mengeluh gangguan tidur karena nyeri sendi akibat efek samping
obat OAT, pasien sering mengeluh keluar keringat di malam hari sehingga
menggangu kenyamanan tidur, sering
LANJUTAN PENGKAJIAN ..
Pemeriksaan Fisik
1. Peningkatan suhu tubuh.
2. Peningkatan RR.
3. Penurunan proporsi diameter bentuk dada antero-posterior
dibandingkan proporsi diameter lateral.
4. Tampak ketidaksimetrisan rongga dada, pelebaran Intercostal Space
(ICS) pada sisi yang sakit khususnya pada TB paru dengan penyulit
yaitu adanya efusi pleura.
5. Getaran suara (Fremitus Vokal): Adanya penurunan taktil fremitus
(apabila ada komplikasi efusi pleura).
6. Perkusi: Redup /pekak (pada area paru yang mengalami efusi pleura).
7. Auskultasi: Pada pasien dengan TB paru didapatkan bunyi nafas
tambahan (ronkhi) karena penumpukan sekret
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan
sekret
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi, kelemahan
otot pernafasan
4. Resiko penyebaran infeksi yang berhubungan dengan tidak adekuatnya
mekanisme pertahanan diri, menurunnya aktivitas silia/ sekret statis,
kerusakan jaringan/infeksi lanjutan
RENCANA KEPERAWATAN
hyperlink
h
SELAMAT BELAJAR