Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

TUBERKULOSIS PARU

Disusun oleh :
kelompok VI

DIAN KRISTIAN TAMBUNAN


21232002
MONICA NATALIA HUTASOIT
21232008
LATAR BELAKANG
• Centres for Deseaase (CDC) melaporkan pada tahun 2015, tingkat insiden TB
paru terus menurun untuk orang <5 tahun dan berusia 15-24 tahun namun
kejadian untuk orang berusia 45-64 tahun meningkat sedikit 3,5-3,6 kasus per
100.000 orang.
• Centres for Deseaase (CDC) melaporkan 493 kematian di negara Amerika pada
tahun 2014 yang disebabkan TB paru, terjadi penurunan 11,2% dari 2013. TB
paru merupakan penyebab utama mordibitas dewasa dan kematian secara
global.
• Negara Indonesia sendiri terdapat 3 factor yang menyebabkan tingginya kasus
TB paru yaitu : waktu pengobatan yang relatif lama, masalah TB paru
diperberat dengan adanya peningkatan infeksi yang berkembang dengan cepat,
adanya penderita TB paru laten dimana penderita tidak sakit namun daya
tahan semakin menurun.
PENGERTIAN TUBERKULOSIS
Tuberkulosis adalah
penyakit menular langsung
yang disebabkan oleh kuman
TB (Mycobacterium
Tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB
menyerang paru tetapi dapat
juga mengenai organ yang
lainnya (Menkes.2009)
CARA PENULARAN
 Sumber penularan adalah pasien TB BTA
positif
 Pada waktu batuk atau bersin, pasien
menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk percikan dahak (droplet nuclei).
 Umumnya penularan terjadi dalam ruangan
dimana percikan dahak berada dalam waktu
yang lama
 Ventilasi dapat mengurangi jumlah
percikan, sementara sinar matahari
langsung membunuh kuman
GEJALA KLINIS TUBERKULOSIS

Gejala utama pada pasien TB


Paru adalah batuk berdahak
selama 2-3 minggu atau lebih

Gejala tambahan adalah dahak


bercampur darah, batuk darah,
sesak nafas, badan lemas, nafsu
makan menurun, berat badan
menurun,malaise, berkeringat di
malam hari tanpa kegiatan
fisik,demam meriang lebih dari
satu bulan
PATHWAY
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Dahak Mikroskopis
Fungsi pemeriksaan dahak mikroskopis adalah
a. Menegakkan diagnosis
b. Menentukan keberhasilan pengobatan
c. Menentukan potensi penularan
Pemeriksaan dilakukan selama 2 hari (SPS)
 S (sewaktu): dahak dikumpulkan pada saat penderita suspek TB datang
pertama kali
 P (pagi):hari kedua,dahak dikumpulkan segera setelah bangun tidur
 S (Sewaktu): dahak dikumpulkan pada saat siang hari kedua
2. Pemeriksaan Biakan
Peran biakan dan identifikasi Mycobacterium Tuberculosis pada penanggulangan
TB khususnya untuk mengetahui apakah pasien yang bersangkutan masih peka
terhadap OAT yang digunakan
LANJUTAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK..
3. Pemeriksaan Tes Resistensi
Tes resistensi dapat dimanfaatkan pada berbagai situasi,
yaitu:
a. Pasien TB yang masuk dalam tipe pasien kronis
b. Pasien TB anak
c. Petugas kesehatan yang menangani pasien dengan
kekebalan ganda (TB MDR).

4. Test Mantoux
Indurasi > 15 mm (Positif TBC)
PENATALAKSANAAN TB MELIPUTI PENEMUAN PASIEN DAN PENGOBATAN
YANG DIKELOLA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI DOTS.
PENGOBATAN TBC

• FDC
• Harus ada PMO
• Ada 2 fase : Intensif (RHZE) : 2 bulan
• Fase Lanjutan (RH) : 4 bulan
• Pengobatan selama 6 bulan penuh
PENGKAJIAN
A. Data Pasien
Penyakit tuberkulosis dapat menyerang manusia mulai dari usia anak
sampai dewasa. Usia dibawah lima tahun mempunyai resiko lebih besar
mengalami tuberkolosis karena imunitas sellulernya belum berkembang
sempurna (Emita dkk,2009). Laki-laki lebih rentan terkena TB paru karena
bebab kerja yang meningkat, istirahat yang kurang, gaya hidup tidak sehat
seperti merokok dan minum alkohol (Erni dkk, 2009)
B. Riwayat penyakit
1. Keluhan Utama
a. Keluhan Respiratoris: Batuk, batuk darah, sesak nafas, nyeri dada
b. Keluhan Sistemis: demam, keringat malam, anoreksia, penurunan
berat badan, malaise
LANJUTAN PENGKAJIAN ..
C. Pola Aktivitas dan Latihan
Aktivitas sehari-hari berkurang banyak pada pasien dengan TB paru. Gejala yang
muncul antara lain kelemahan, kelelahan, insomnia, pola hidup menetap, jadwal
olah raga menjadi tidak teratur
D. Pola Tidur dan Istirahat
Pasien akan mengeluh gangguan tidur karena nyeri sendi akibat efek samping
obat OAT, pasien sering mengeluh keluar keringat di malam hari sehingga
menggangu kenyamanan tidur, sering
LANJUTAN PENGKAJIAN ..
Pemeriksaan Fisik
1. Peningkatan suhu tubuh.
2. Peningkatan RR.
3. Penurunan proporsi diameter bentuk dada antero-posterior
dibandingkan proporsi diameter lateral.
4. Tampak ketidaksimetrisan rongga dada, pelebaran Intercostal Space
(ICS) pada sisi yang sakit khususnya pada TB paru dengan penyulit
yaitu adanya efusi pleura.
5. Getaran suara (Fremitus Vokal): Adanya penurunan taktil fremitus
(apabila ada komplikasi efusi pleura).
6. Perkusi: Redup /pekak (pada area paru yang mengalami efusi pleura).
7. Auskultasi: Pada pasien dengan TB paru didapatkan bunyi nafas
tambahan (ronkhi) karena penumpukan sekret
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan
sekret
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi, kelemahan
otot pernafasan
4. Resiko penyebaran infeksi yang berhubungan dengan tidak adekuatnya
mekanisme pertahanan diri, menurunnya aktivitas silia/ sekret statis,
kerusakan jaringan/infeksi lanjutan
RENCANA KEPERAWATAN

hyperlink

h
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai