Anda di halaman 1dari 36

Perkongruenan Linear

Oleh
Emly Yasril (19205012)
Indri Eka Yulia Sari (19205048)
Definisi 3.5
 
Perkongruenan yang variabel berpangkat paling tinggi satu disebut
perkongruenan linear, dengan bentuk umum:
dengan
 
 
Contoh 1: Contoh 2:  
(perkongruenan (bukan
linier) perkongruenan linier) Contoh 3:
Ini sebuah Ini bukan (bukan perkongruenan
perkongruenan linear perkongruenan linear linier) Ini bukan
karena dan pangkat karena pangkat perkongruenan linear
variabel tertinggi variabel tertinggi lebih karena
adalah satu. besar dari satu yaitu
berpangkat empat.
Definisi 3.6
S disebut solusi dari perkongruenan linear jika s adalah residu
●  
terkecil modulo m yang memenuhi perkongruenan .

 Contoh:

Tentukan solusi dari


Penyelesaian:
Cara I:
i. Untuk maka

Karena , maka bukan solusi.


 ii. Untuk , maka

Karena , maka bukan solusi.

iii. Untuk , maka

Karena , maka merupakan solusi.


 iv. Untuk , maka

Karena , maka bukan solusi.

v. Untuk , maka

Karena , maka bukan solusi.


 vi. Untuk , maka

Karena , maka bukan solusi.

vii. Untuk , maka

Karena , maka bukan solusi.

Jadi, solusi dari perkongruenan adalah


 Cara II:

Karena , berdasarkan Teorema 3.5 maka

Ini berarti solusi dari perkongruenan adalah 2.


Teorema 3. 18
 
Jika maka berlaku untuk setiap bilangan bulat k.
 Bukti:

Ambil dengan dan


Akan ditunjukkan bahwa untuk setiap .
Karena maka .
Karena dan untuk setiap
maka atau
Ini berarti
Contoh
 Tentukan solusi dari
Jawab:
berdasarkan Teorema 3.18, dengan , maka
(mod 18)

berdasarkan Teorema 3.5, dengan , maka


Jadi solusi dari adalah solusi dari yaitu 6.
Solusi lain adalah 6 + 1.9 yaitu 15.
Teorema 3. 19
 
Jika , maka pengkongruenan linear tidak mempunyai solusi.
 Bukti:

Ambil dan dengan


Akan ditunjukkan: Perkongruenan linier tidak memiliki solusi.
Bukti kontraposisi dari teorema tersebut adalah:
Jika memiliki solusi, maka
Misalkan r adalah solusi dari , maka sehingga untuk suatu bilangan bulat k.
Perhatikan .
Karena dan , maka .
Karena mempunyai solusi, maka Terbuktilah kontraposisi dari teorema 3.19
 Contoh:

Tentukan apakah mempunyai solusi atau tidak.

Jawab:

Karena dan , maka perkongruenan linier tidak mempunyai solusi.

11
Teorema 3. 20
 
Jika dan , maka perkongruenan linier memiliki buah solusi.

 Bukti:

Ambil , dengan dan


Karena , maka dan
Akan ditunjukkan bahwa perkongruenan linier memiliki solusi.
Dan seterusnya harus ditunjukkan bahwa tak ada solusi lain kecuali
solusi itu.
 
berarti ada dan ,
sehingga ’ dan ’, berarti ada , sehingga .
Sehingga dari menjadi atau
Dari memberikan atau (.
Menurut teorema 5.11, jika , maka (mod m’) memiliki satu solusi.
Misalkan solusi itu , maka d buah bilangan, yaitu:
’, atau untuk
memenuhi perkongruenan
 
Hal ini ditunjukkan sebagai berikut:
Pertama, setiap dengan memenuhi perkongruenan

Karena dan , maka

karena
Jadi untuk memenuhi perkongruenan .
 
Kedua, setiap dengan adalah residu terkecil modulo .
Ditunjukkan sebagai berikut:
adalah solusi dari berarti , sehingga
untuk setiap

Jadi,
Hal ini menunjukkan bahwa untuk yang kongruen modulo ,
sebab untuk adalah residu-residu terkecil modulo m yang
berbeda.
 
Sekarang akan ditunjukkan bahwa tidak ada solusi lain, kecuali
d buah solusi itu.
Tadi diambil bahwa r adalah solusi dari perkongruenan linier .
Misalkan s adalah solusi lain, maka dan .
Jadi
Karena dan diperoleh bahwa:

karena
 
Ini berarti atau untuk semua bilangan bulat .
Karena s adalah residu terkecil modulo m, sedangkan semua
residu terkecil modulo m berbentuk dengan
Maka adalah salah satu diantara dengan
 Contoh:

Tentukan solusi dari perkongruenan


Jawab:

Karena (dan , maka perkongruenan ini memiliki 2 buah solusi.

berdasarkan Teorema 3.5 dengan , maka

Solusi dari perkongruenan ini adalah 2


Solusi lain adalah 2 + 1.3 yaitu 5.

18
 Contoh:

Tentukan solusi dari


Jawab:

Karena dan , maka perkongruenan ini memiliki 3 buah solusi.

berdasarkan Teorema 3.5 dengan , maka


, berdasarkan Teorema 3.18 dengan maka

), berdasarkan Teorema 3.5 dengan (2,11) = 1, maka

Solusi dari perkongruenan adalah 8.


Solusi lainnya adalah yaitu dan yaitu 30
PERKONGRUENAN
LINEAR
DIOPHANTUS
PERKONGRUENAN LINEAR
DIOPHANTUS
Pada persamaan linear biasa, domain x dan y adalah bilangan real dan
domain hasil juga bilangan real. Sedangkan pada persamaan linear
Diophantus, domain x dan y adalah bilangan bulat dan domain hasil juga
bilangan bulat.
Bentuk umum persamaan linear Diophantus (juga dibaca:Diophantin) adalah:
ax + by = c, di mana a, b, c ϵ Z dan a, b ≠ 0.

21
Definisi 3.7

Bilangan bulat x dan y yang memenuhi persamaan linear ax + by = c, dimana a, b, c ϵ Z


dan a, b ≠ 0 disebut solusi persamaan linear Diophantus.

Teorema 3.21

1. Persamaan linear Diophantus ax + by = c mempunyai solusi jika dan hanya jika

d|c dimana d = (a,b).

2. Jika (x00,y00) adalah salah satu solusi dari persamaan linear Diophantus

ax +by = c, maka solusi lainnya adalah

dan, di mana t anggota bilangan bulat.

22
Persamaan ax + by = c berarti ax≡c (mod b) atau by≡c (mod a).
Oleh karena itu, untuk menyelesaikan persamaan ax + by = c
dengan a, b, c, x, dan y bilangan-bilangan bulat, kita dapat
menyelesaikan salah satu dari perkongruenan ax ≡ c (mod b)
atau by ≡c (mod a).Kemudian nilai x atau y yang diperoleh
dengan parameter t disubstitusikan kepersamaan ax + by = c
untuk mencari nilai x atau y.
✗ Contoh:
✗ Tentukan solusi dari persamaan
diophantin 7x + 15 y = 51

24
Jawab:
Cara I:
7x + 15 y = 51
(7, 15) = 1 dan 1|51, ini berarti persamaan Diophantin di atas mempunyai solusi
7x + 15y = 51
15y – 51 = -7x
15y – 51 = 7(-x)
Ini berarti 7|15y – 51 atau 15y ≡ 51 (mod 7)
3 . 5y ≡ 3 . 17 (mod 7), berdasarkan Teorema 3.5, dengan (3,7) = 1, maka
5y ≡ 17 (mod 7)
5y ≡ 17 – 1.7 (mod 7)
5y ≡ 10 (mod 7)
5y ≡ 5 . 2 (mod 7), berdasarkan Teorema 3.5, dengan (5,7) = 1, maka
y ≡ 2 (mod 7), atau (karena 7 membagi habis y-2 artinya y-2=t.7 )
y = 2 + 7t (t bilangan bulat)

25
Substitusi nilai y = 2 + 7t ke persamaan semula
7x + 15y = 51
7x + 15 (2 + 7t) = 51
7x + 30 + 105t = 51
7x = 21 – 105t
x = 3 – 15t
Jadi, himpunan penyelesaian:
{(x, y)|x = 3 – 15t, y = 2+7t, t bilangan bulat} (bias juga dengan menggunakan
modulo 15)

Cara 3
X = 3 + 15/1 t = 3 + 15t
Y = 2 – 7/1t = 2 – 7t

26
Cara II:

7x + 15 y = 51
(7, 15) = 1 dan 1|51, ini berarti persamaan Diophantin di atas mempunyai solusi.
7x + 15y = 51
7x – 51 = -15y
7x – 51 = 15(-y)
Ini berarti 15|7x – 51 atau 7x ≡ 51 (mod 15)
7x ≡ 51 – 2.15 (mod 15) -2.15 artinya mencari konguennya dari 51 modulo 15
7x ≡ 21 (mod 15)
7x ≡ 7.3 (mod 15), berdasarkan Teorema 3.5, dengan (7,15) = 1, maka
x ≡ 3 (mod 15), atau
x = 3 + 15s (s bilangan bulat)
Substitusi nilai x = 3 + 15s ke persamaan semula
7x + 15y = 51
7(3 + 15s) + 15y = 51
21 + 105s + 15y = 51
15y = 30 – 105s
y = 2 – 7s
Jadi, himpunan penyelesaian: {(x, y)| x = 3 + 15s, y = 2 – 7s, s bilangan bulat}

27
Teorema 3.22 (Teorema Sisa)
Sistem pengkongruenan linear x ≡ aii (mod mii), i = 1, 2, 3, ... ,k
dengan (mii,mjj) = 1 untuk setiap i ≠ j memiliki solusi bersama
modulo m dan solusi bersama itu tunggal dengan m = m ii. m2.2. m33 ...
mkk.

Contoh:
Tentukan sebuah bilangan yang jika dibagi 3 sisanya 2, jika dibagi 5 sisanya 3, dan
jika dibagi 4 sisanya 1.

28
Jawab

Cara I:
Misalkan bilangan tersebut adalah x, maka
x ≡ 2 (mod 3) ..... (1)
x ≡ 3 (mod 5) ..... (2)
x ≡ 1 (mod 4) ..... (3)
Dari (1), (2), dan (3) di atas dapat ditulis
x = 3k1 + 2 ..... (4)
x = 5k2 + 3 ..... (5)
x = 4k3 + 1 ..... (6)

29
Substitusikan (4) ke (3)
x ≡ 1 (mod 4)
3k1 + 2 ≡ 1 (mod 4)
3k1 + 2 – 2 ≡ 1 – 2 (mod 4)
(Ingat Teorema: “Jika a ≡ b (mod m), maka a + c ≡ b + c
(mod m) untuk setiap bilangan bulat c”)
3k1 ≡ -1 (mod 4)
3k1 ≡ -1 + 1.4 (mod 4)
3k1 ≡ 3 (mod 4), karena (3,4) = 1 maka
k1 ≡ 1 (mod 4)
k1 ≡ 4k3 + 1 ..... (7) 30
Substitusikan (7) ke (4)
x = 3k1 + 2
x = 3(4k3 + 1) + 2
x = 12k3 + 5 ..... (8)

Substitusikan (8) ke (2)


x ≡ 3 (mod 5)
12k3 + 5 ≡ 3 (mod 5)
12k3 + 5 – 5 ≡ 3 – 5 (mod 5)
12k3 ≡ -2 (mod 5)
2.6k3 ≡ 2(-1) (mod 5), karena (2,5) = 1, maka
6k3 ≡ -1 (mod 5)
6k3 ≡ -1+ 5.5 (mod 5)
6k3 ≡ 24 (mod 5)
6k3 ≡ 6.4 (mod 5), karena (6,5) = 1, maka
k3 ≡ 4 (mod 5) atau
k3= 4 + 5t ..... (9)
31
Substitusikan (9) ke (8)
x = 12k3 + 5
x = 12(4 + 5t) + 5
x = 48 + 60t + 5
x = 53 + 60t, atau
x ≡ 53 (mod 60)
Jadi bilangan yang dicari adalah x = 53.

Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps

32
Cara II:
Misalkan bilangan tersebut adalah x, maka
x ≡ 2 (mod 3)
x ≡ 3 (mod 5)
x ≡ 1 (mod 4)
Sehingga diketahui bahwa a1 = 2, a2 = 3, a3 = 1, m1 = 3, m2 = 5, dan
m3 = 4.
Mi = (m1m2m3) : mi, untuk i = 1, 2, 3, dan
si adalah solusi dari Mi x ≡ 1 (mod mi), i = 1, 2, 3.
M1 = 5.4 = 20, sehingga 20x ≡ 1 (mod 3)
20x ≡ 1 + 13.3(mod 3)
20x ≡ 40 (mod 3)
atau x ≡ 2 (mod 3), sehingga s1 = 2.

33
M2 = 3.4 = 12, sehingga 12x ≡ 1
(mod 5)
12x ≡ 1 + 7.5(mod 5)
12x ≡ 36 (mod 5)
atau x ≡ 3 (mod 5), sehingga s2 =
3.
M3 = 3.5 = 15, sehingga 15x ≡ 1
(mod 4)
15x ≡ 1 + 11.4 (mod 4)
15x ≡ 45 (mod 4)
atau
Maka x
s =≡a3
1 1(mod
s M1 + a24),
s2M2sehingga
+ s3
=a3s33M3
= 2.2.20 + 3.3.12 +
1.3.15
= 80 + 108 + 45
= 233
34
Maka sistem perkongruenan di atas dapat dinyatakan
sebagai
x ≡ s (mod m1m2m3)
x ≡ 233 (mod 3.5.4)
x ≡ 233 (mod 60)
x ≡ 233– 3.60 (mod 60)
x ≡ 53 (mod 60)
Jadi bilangan yang dicari adalah x = 53.

35
Thanks!
36

Anda mungkin juga menyukai