SINUSITIS
Paper ini dibuat untuk memenuhi syarat Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
SMF di RSU Haji Medan
Disusun Oleh:
Fakhrotun Nurul Azizah 19360179
Pembimbing :
dr. Asmin Lubis, DAF, Sp. An, KAP, KMN.
Hiposmia/Anosmia Batuk
Demam (Akut) Nyeri, rasa tertekan, penuh pada
telinga
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Transiluminasi
Akan memberikan informasi objektif atas kondisi sinus
maksila dan frontal. Jika sinus normal, tiga hal harus
diperhatikan: (1) refleks pupil merah, (2) bayangan
sinar bulan sabit yang sesuai dengan posisi kelopak
mata bawah, (3) sensasi sinar dalam mata jika kelopak
mata tertutup.
2. Cairan Radioopak
DIAGNOSIS & TERAPI
1. Antibiotik
Jenis amoksisilin, ampisilin, eritromisin, sefaklor
monohidrat, asetil sefuroksim, trimetoprim
sulfometoksazol, amoksisilin-asam klavulanat, dan
klaritromisin telah terbukti secara klinis
2. Dekongestan
3. Analgetik
4. Mukolitik
5. Steroid intranasal
ANESTESI
Anestesia adalah suatu keadaan narcosis,
analgesia, relaksasi dan hilangnya reflek.
Anestesi adalah menghilangnya rasa nyeri, dan
menurut jenis kegunaannya dibagi menjadi
anestesi umum yang disertai hilangnya
kesadaran, sedangakan anestesi regional dan
anestesi local menghilangya rasa nyeri disatu
bagian tubuh saja tanpa menghilangnya
kesadaran.
Tujuan Anestesi
Mempertahankan homeostatis fisiologis
selama dilakukan prosedur pembedahan
yang mungkin melibatkan kehilangan darah,
iskemia jaringan, reperfusi jaringan yang
mengalami iskemia, pergantian cairan,
pemaparan terhadap lingkungan dingin, dan
gangguan koagulasi.
Macam-macam Anetesi
1. Anestesi Umum
2. Anestesi Regional
3. Anestesi Lokal
Teknik General Anestesi
Nama : Ny. LR
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Tj. Morowa, 15-02-1985
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk RS : 11 Desember 2020
ANAMNESA
-Keluhan Utama-
Sakit pada daerah hidung
-Telaah-
Pasien datang ke RSU Haji Medan dengan keluhan pusing dan sakit
daerah hidung kanan sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh
keluar darah dari hidung kanan dalam kurun waktu 2x sehari selama
kurang lebih 2 minggu ini sebanyak kira 2 sampai 3 tisu. Pasien
menambahkan nyeri di bagian ulu hati, nyeri dirasa seperti ditusuk.
- Riwayat Pasien -
HITUNG JENIS
Eosinofil : 6.8% (1-3 %)
Basofil : 0,3% (0-1 %)
N. Seg : 55% (53-75 %)
Limfosit : 30,9% (20-45 %)
Monosit : 7,0% (4-8 %)
METABOLIK
KGDS : - (<200 mg/dl)
PEMERIKSAAN
FUNGSI HATI
PENUNJANG
Bilirubin total :- (0,2-1,0 mg/dL)
Bilirubin direk :- (0-0,2 mg/dL)
SGOT : 23 (<40 U/L)
SGPT : 30 (<40 U/L)
FUNGSI GINJAL
Ureum :- (10 - 50 g/dl)
Kreatinin :- (0.6-1.1 g/dl
MRI
DIAGNOSA PENGOBATAN
SINUSITIS MAXILARIS + TUMOR IVFD RL 20 gtt/menit
SINUS SPHENOIDALIS DEXTRA
Inj. Ceftriaxone 1g/ 12 jam
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj. Ketorolac(k/p)
RR : 20 x/menit
B1 (Breath)
SP : Vesikuler
ST : -
Akral : Hangat
TD : 118/64mmHg
HR : 85x/menit
B2 (Blood) Hb
Ht
: 13.3g/dl
: 41.7 %
Leukosit : 9.660 / µL
Trombosit : 236.000/µL
RC: (+)/(+)
Kateter :-
Urine Output : -
Ureum : 20 mg/dl
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel
Mual/Muntah : (-)/(-)
Motorik : Normal
STATUS ANASTESI
Jenis Pembedahan : FESS
Jenis Anastesi : General
Lama Operasi : 60 menit (09.45 - 10.45 WIB)
Lama Anastesi : 74 menit (09.35 – 10.50 WIB)
Anastesi Dengan : Isoflurane + N2O + O2
Teknik Anastesi : premedikasi = SA 0,25ml+dexamethasone 0,5ml ; Induksi =
midazolame 2mg + fentanyl 100mg ; Maintanance =
N2O+O2+Isoflurane
Teknik Khusus : -
Pernafasan : Cr = Ventrikuler
Posisi : Supine
Infus : IVFD RL terpasang ditangan kiri
Penyulit Anestesi :-
Akhir Pembedahan : TD : 96/53 mmHg. N : 74 x/i, RR :
18x/i
Terapi Khusus Pasca Bedah :-
Penyulit Pasca Bedah :-
Hipersensitivitas :-
Premedikasi :-
Medikasi :
Profol 10cc
Kabiroc 10mg
PERAWATAN POST
OPERASI