Anda di halaman 1dari 102

Saharani Nur Agni Amorita Fina Ryan Lestari

(4401418014) (4401418020)

DAUN
Muhammad Khanafi Bella Safira Salsabila
(4401418033) (4401418068)
PENGERTIAN DAUN

Buku-buku (nodus) Ketiak daun (axilla)


Daun merupakan bagian
atau organ tumbuhan
Sudut antara batang dan
yang umumnya hanya Tempat melekatnya
daun daun
terdapat pada batang
saja. Klorofil

Zat warna hijau pada


daun
FUNGSI DAUN

1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi) ,terutama yang


berupa zat gas ( CO2)
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan air (transpirasi)
4. Pernapasan (respirasi)
BAGIAN-BAGIAN DAUN

Daun yang lengkap memiliki bagian-bagian :


1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helaian daun (lamina)
Contoh : Daun pisang (Musa paradisiaca L) ,
daun pohon pinang (Areca catechu L ),
dan daun bambu (Bambusa sp. )
SUSUNAN DAUN TIDAK
LENGKAP
a. Daun bertangkai : terdiri atas tangkai dan helaian saja
Contoh : daun nangka ( Artocarpus integra ) dan daun mangga
( Mangifera indica )
b. Daun berupih atau daun berpelepah : terdiri atas upih dan helaian daun
saja
Contoh : daun padi ( Oryza sativa ) dan daun jagung ( Zea mays )
c. Daun duduk (sessilis) : terdiri atas helaian saja yang melekat atau duduk
pada batang.
Contoh : daun biduri ( Calotropis gigantea )
d. Daun memeluk batang : terdiri atas helaian daun saja yang pangkalnya
lebar melingkari batang atau memeluk batang.
Contoh : daun tempuyung ( Sonchus oleraceus )
e. Helaian daun semu atau palsu (filodia) : hanya terdiri atas tangkai saja
yang pipih menyerupai helaian daun. Contoh : Acasia auriculiformis
Daun
bertangkai
Daun berupih

Helaian daun
Daun duduk Daun memeluk batang semu
ALAT-ALAT TAMBAHAN
ATAU PELENGKAP DAUN
1. Daun penumpu (stipula) : berupa 2 helai lembaran seperti
daun kecil yang dekat dengan pangkal tangkai daun untuk
melindungi kuncup yang masih muda.
Contoh : daun kacang kapri ( Pisum sativum ) dan daun
mawar ( Rosa sp )
Stipula menurut letaknya :
a. Stipulae liberae ( daun penumpu bebas ) contoh : daun
kacang tanah ( Arachis hypogea )
b. Stipulae adnatae ,contoh : daun mawar ( Rosa sp )
c. Stipula axillaris atau stipula intrapetiolaris
d. Stipula petiolo opposita atau stipula antidroma
e. Stipula interpetiolaris ,contoh : daun mengkudu
( Morinda citrifolia )
ALAT-ALAT TAMBAHAN
ATAU PELENGKAP DAUN
2. Selaput bumbung ( ocrea atau ochrea ) :
berupa selaput tipis yang menyerupai
pangkal suatu ruas batang dan terdapat di
atas suatu tangkai daun,terdapat pada
Polygonum sp.
3. Lidah-lidah (ligula ) : selaput kecil yang
terdapat pada batas antara upih dan helaian
daun pada rumput ( Graminae ).Alat
tambahan ini berfungsi untuk mencegah
mengalirnya air hujan ke dalam ketiak
antara batang dan upih daun sehingga
pembusukan dapat dihindarkan.
UPIH DAUN/PELEPAH
DAUN (VAGINA)
Fungsi upih daun :
a.Sebagai pelindung kuncup yang masih muda
,misal daun tebu (Saccharum officinarum L)
b.Memberi kekuatan pada batang tanaman.Dalam
hal ini upih daun semuanya membungkus
batang.Misalnya pada batang pisang ( Musa
paradisiaca ).Batang yang nampak pada pohon
pisang disebut batang semu.
TANGKAI DAUN
Tangkai daun merupakan(PETIOLUS)
baian daun yang
mendukung helaiannya dan bertugas untuk
menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian
rupa sehingga dapat memperoleh cahaya
matahari yang sebanyak-banyaknya.
Bentuk tangkai daun :
- Bulat dan berongga ,misal tangkai daun Carica
L.
- Pipih dan tepinya melebar ,misal tangkai daun
Citrus sp.
- bersegi
- setengah lingkaran dan seringkali beralur
dangkal atau dalam ,misal tangkai daun pisang
( Musa Paradisiaca )
HELAIAN DAUN (LAMINA)
Tumbuhan yang banyak macam dan ragamnya memiliki helaian
daun berbeda-beda pula baik mengenai bentuk,ukuran,maupun
warnanya.
Contoh : - pohon dengan beberapa helai daun , misal daun pisang
- pohon dengan ribuan helai daun ,misal pohon beringin
( Ficus benjamina L )

• Tanaman yang memperlihatkan bentuk daun yang berlainan


pada satu pohon memperlihatkan sifat heterofili.
• Tanaman yang tardapat dua mavcam bentuk daun sifatnya
disebut anisofili.
BANGUN (BENTUK) DAUN
( CIRCUMSCRIPTIO )

Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar dapat dibedakan 4 golongan


daun :
1. Bagian yang terlebar terdapat di tengah-tengah helaian daun
2. Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun
3. Bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun
4. Tidak ada bagian yang terlebar
Bagian yang terlebar berada ditengah-tengah helaian daun

Bangun daun yang dapat dijumpai :


a. Bulat atau bundar (orbicularis),jika panjang : lebar = 1:1 ,misal daun
teratai besar ( Nelumbium nelumbo Druce )
b. Bangun perisai (peltatus) ,misal pada daun jarak
c. Jorong (ovalis atau ellipticus ),panjang : lebar = 1,5-2 : 1 ,misal daun
nangka
d. Memanjang (oblongus),panjang : lebar = 2,5-3 : 1 ,misal daun srikaya
( Anonna squamosa ) dan daun sirsat ( Anonna muricata )
e. Bangun lanset (lanceolatus),panjang : lebar = 3-5:1,misalnya daun kamboja
(Plumiera acuminate) dan daun Nerium oleander
Orbicularis Peltatus Ovalis/elipticus

Oblongus Lanceolatus
Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah
helaian daun

Helaian daun dibedakan dalam 2 golongan :

 A. Pangkal daun tidak


bertoreh,dapat dijumpai B. Pangkal daun bertoreh

bangun daun : atau berlekuk,dapat
a. Bangun bulat telur dijumpai bangun daun :
(ovatus) a. Bangun jantung
b. Bangun segitiga (cordatus)
(triangularis) b. Bangun ginjal atau
c. Bangun delta kerinjal (reniformis)
( deltoideus) c. Bangun anak panah
d. Bangun belah ketupat (sagittatus)
( rhomboideus) d. Bangun tombak
(hastatus)
Ovatus Triangularis

Rhomboideu
Deltoideus s
Cordatus Reniformis

Sagittatus

Hastatus Auriculatus
Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah
helaian daun

Bangun daun yang dapat dijumpai :


a. Bangun bulat telur sungsang (obovatus) ,misal daun sawo kecik (Manilkara
kauki Dub)
b. Bangun jantung sungsang (obcordatus) ,misal daun sidaguri (Sida retusa
L)
c. Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus) ,misal daun
semanggi ( Marsilea crenata )
d. Bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus) ,misal daun
tapak liman (Elephantopus scaber L) dan daun lobak ( Raphanus sativus L )
Obovatus Obcordatus

Cuneatus Sphatulatus
Tidak ada bagian yang terlebar

Bangun daun yang dapat dijumpai :


a. Bangun garis (linearis) ,misal daun bermacam-macam rumput
b. Bangun pita (ligulatus) ,misal daun jagung (Zea mays )
c. Bangun pedang (ensiformis),misal daun nenas sebrang ( Agave sisalana
Perr )
d. Bangun paku atau dabus (subulatus),misal daun Araucaria cunninghamii Ait
e. Bangun jarum (acerosus) ,misal daun Pinus mercusii
Linearis Acerosus

Ligulatus

Ensiformis Sabulatus
Ujung Daun ( Apex Folii )

22
a. Runcing (acutus)
Jika kedua tepi ujung daun di kanan dan kiri ibu tulang
sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya membentuk
suatu sudut lancip.
b. Meruncing (acuminatus)
Seperti ujung yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi
daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak
sempit panjang dan runcing.
c. Tumpul (obtusus)
Tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat
menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang
tumpul.
23
d. Membulat (rotundatus)
Seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk sudut
sama sekali, hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur.
e. Rompang (truncatus)
Ujung daun tampak sebagai garis yang rata.
f. Terbelah (retusus)
Ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan, kadang-
kadang amat jelas dan kadang-kadang terbelahnya ujung dapat
dilihat jika ada pemeriksaan yang teliti.
g. Berduri (mucronatus)
Jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang runcing
keras, merupakan suatu duri.
24
Pangkal Daun ( Basis Folii )

1. Tepi daunnya tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu
tulang/ujung tangkai daun :
a. Runcing, biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset,
belah ketupat, dll.
b. Meruncing, biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau
daun bangun sudip.
c. Tumpul, pada daun-daun bangun bulat telur, jorong,
d. Membulat, pada daun-daun bangun bulat, jorong, dan bulat telur
e. Rompang/Rata, pada daun-daun bangun segi tiga, delta, tombak.
f. Berlekuk, pada daun-daun bangun jantung, ginjal, anak panah.
25
26
2. Tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain:
a. Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama
terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang tadi,
seperti lazim dapat kita lihat pada daun-daun bangun perisai.
b. Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang
berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya. Dalam hal
ini tampaknya seperti pangkal daun tertembus oleh
batangnya(perfoliatus), bentuk pangkal daun biasanya
membulat.

27
Susunan Tulang-tulang Daun ( Nervatio/Venatio )

Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berguna untuk :


a. Memberi kekuatan pada daun, sama hal nya seperti tulang-
tulang pada hewan dan manusia, sehingga seluruh tulang
daun disebut juga dengan rangka daun.
b. Sebagai berkas-berkas pembuluh yang berfungsi sebagai
jalan untuk pengangkutan zat-zat, yaitu :
* Jalan pengangkutan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah,
yaitu air beserta garam yang terlarut di dalamnya.
* Jalan pengangkutan hasil asimilasi dari tempat pembuatannya ,
yaitu dari daun ke bagian lain yang memerlukan zat.
28
Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya dibedakan dalam 3
macam, yaitu :
a. Ibu tulang(costa), tulang yang biasanya terbesar, dan terdapat
ditengah-tengah membujur dan membelah daun. Helaian daun
umumnya dibagi menjadi dua bagian yang setangkup atau
simetris. Ada pula kalanya helaian daun tidak mempunyai ibu
tulang tepat di tengah, sehingga kedua bagian daun menjadi
tidak setangkup atau asimetris.
b. Tulang-tulang cabang(nervus lateralis), yakni tulang-tulang
yang lebih kecil daripada ibu tulang dan berpangkal pada ibu
tulang tadi atau cabang-cabang tulang ini.

29
c. Urat-urat daun(vena),
sesungguhnya adalah tulang-
tulang cabang pula, tetapi
yang kecil atau lembut dan
satu sama lain beserta tulang-
tulang yang lebih besar
membentuk susunan seperti
jala, kisi atau lainnya.

30
Dalam daun, tulang-tulang cabang tingkat 1 yang tumbuh ke samping,
jadi ke arah tepi daun, dapat memperlihatkan sifat-sifat berikut :
Tulang cabang mencapai tepi daun
Tulang cabang berhenti sebelum mencapai tepi daun
Tulang cabang yang bersatu dengan tulang cabang yang lain.

31
Berdasarkan susunan tulangnya dapat membedakan daun
menjadi 4 golongan, yaitu :
1. Daun bertulang menyirip(penninervis). Daun ini mempunyai satu
ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan
terusan tangkai batang. Dari ibu tulang ini ke samping ke luar tulang-
tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada sirip
pada ikan, oleh sebab itu dinamakan bertulang menyirip.

32
2. Daun bertulang menjari(palminervis), kalau dari ujung tangkai
daun keluar beberapa tulang yang memecar, memperlihatkan susunan
seperti jari-jari pada tangan. Dengan bagian tengah yang paling besar
dan panjang.

33
3. Daun bertulang melengkung(cervinervis), memiliki beberapa
tulang yang besar, satu di tengah yaitu yang paling besar, sedangkan
yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun, jadi semula memencar
kemudian kembali menuju ke satu arah yaitu ke ujung daun , hingga
selain tulang yang ditengah semua tulangnya kelihatan melengkung.

34
4. Daun bertulang sejajar/lurus(rectinervis), mempunyaisatu
tulang di tengah yang besar membujur daun, sedangkan tulang-
tulang lainnya lebih kecil dan mempunyai arah yang sejajar dengan
ibu tulang tadi.

35
Tepi Daun ( Margo folii)
Dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan dalama dua
macam :
1. Rata (integer)
2. Bertoreh (divisus), biasanya toreh-toreh pada tepi daun
dibedakan dalam dua golongan yaitu tepi daun dengan toreh
yang merdeka dan tepi daun dengan toreh yang
mempengaruhi bentuknya.

36
Tepi Daun dengan Toreh yang Merdeka

a. Bergerigi(serratus), yaitu jika sinus dan angulus sama lancipnya.


contoh : Lantana camara L. (daun lantana)
b. Bergerigi ganda/ganda(biserratus), yaitu jika tepi daun memiliki
angulus yang cukup besar dan tepinya bergerigi lagi.
c. Bergigi(dendatus), jika sinus tumpul sedangkan angulusnya lancip.
Contoh : Pluchea indica Less (daun beluntas
d. Beringgit(crenatus), kebalikan dari bergigi, sinusnya tajam dan
angulusnya tumpul. Contoh : Kalanchoe pinnata pers. (daun cocor
bebek)
e. Berombak(repandus), jika sinus dan angulus sama-sama tumpul.
Contoh : Antigonon leptopus Hook et arn (daun air mata pengantin)
37
38
Tepi Daun denga Toreh yang Mempengaruhi Bentuknya

a. Berlekuk(lobatus), jika dalamnya toreh


kurang dari setengah panjangnya tulang-
tulang yang terdapat di kanan kirinya.
b. Bercangap(fissus), jika didalamnya toreh
kurang lebih sampai tengah-tengah panjang
tulang-tulang daun di kanan kirinya.
c. Berbagi(partitus), jika dalamnya toreh
melebihi setengah panjangnya tulang-tulang
daun di kanan kirinya.

39
a. Berlekuk menyirip(pinnatilobus), jika tepi berlekuk mengikuti susunan
tulang daun menyirip. Contoh : daun terong (Solanum melongena L.)
b. Bercangap menyirip(pinnatifidus), tepi bercangap, sedangkan daunnya
mempunyai susunan tulang yang menyirip. Contoh : daun keluwih
(Artocarpus communis forst)
c. Berbagi menyirip(pinnatipartitus), tepi berbagi dengan susunan tulang
yang menyirip. Contoh : kenikir (Cosmos caudatus M.B.K)
d. Berlekuk menjari(palmatilobus), tepi berlekuk, susunan tulang menjari.
Contoh : daun kapas (Gossypium sp.)
e. Bercangap menjari(palmatifidus), jika tepinya bercangap, sedangkan
susunan tulangnya menjari. Contoh : daun jarak (Ricinus communis L.)
f. Berbagi menjari(palmatipartitus), jika tepi berbagi , sedangkan
daunnya mempunyaisusunan tulang yang menjari. Contoh : daun ketela
manihot ( Manihot utilissima pohl.)
40
41
Intervenium
◉ Bagian daun yang terdapat diantara tulang daun dan urat daun
◉ Merupakan “Dapur Tumbuhan”
◉ Tempat terdapatnya pigmen warna daun
◉ Tebal dan tipisnya daun dipengaruhi oleh Intervenium

42
Jenis daun menurut tebal dan tipisnya Intervenium :

◉ Membranaceus (Tipis ◉ Papyraceus/Chartaceus ◉ Perkamenteus (Seperti


seperti selaput) (Seperti Kertas) Perkamen)
contoh : Hymenophyllum Tipis tetapi cukup segar Tipis tetapi cukup kaku
australe contoh : Musa paradisiaca contoh : Cocos nucifera

43
◉ Herbaceus (Tipis lunak) ◉ Coriaceus (Seperti ◉ Carnosus (Berdaging)
contoh : Nasturtium kulit/belulang) Tebal dan berair
officinale Helaian daun tebal dan contoh : Aloe sp.
kaku
contoh : Calophyllum
inophyllum

44
Warna Daun
◉ Merah ◉ Hijau tua
Contoh : Acalypha wilkesiana ◉ Contoh : Colophyllum inophyllum

◉ Hijau bercampur/ tertutup merah ◉ Hijau kekuningan


Contoh : Codiaeum variegatum ◉ Contoh : Corchorus capsularis

45
Permukaan Daun
◉ Pada umumnya sisi atas dan sisi bawah daun memiliki warna yang
berbeda.
◉ Pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan seperti sisik-sisik,
rambut, duri, dll.

46
Jenis-jenis Permukaan Daun:

◉Laevis (Licin) ◉Glaber ( Gundul)


◎Nitidus (Mengkilat): sisi atas daun Coffea Daun Eugenia aquea
robusta, Ficus benjamina

◎Opacus (Suram) : daun Ipomoea batatas ◉Kasap ( Scaber)


Daun Tectona grandis
◎Pruinosus (Berselaput lilin) : sisi bawah
daun Musa paradisiaca, daun Canna
hybrida
47
◉ Rugosus (Berkerut)
Daun Stachytarpheta jamaicensis ◉ Villosus (Berbulu halus dan rapat)

Daun Psidium guajava Berbulu lebat sehingga saat diraba


seperti beludru

◉ Bullatus (Berbingkul-bingkul)
◉ Hispidus (Bebulu kasar)
Seperti berkerut, tetapi kerutannya
lebih besar Rambutnya kaku dan jika diraba
terasa kasar
Daun Antigonon leptotus
Daun Discorea hispida

◉ Pilosus (Berbulu)
◉ Lepidus (Bersisik)
Memiliki bulu halus dan jarang-
jarang Pada sisi bawah daun Durio zibethinus

Daun Nicoatiana tabacum 48


FOLIUM
 Folium simplex
Daun yang hanya memiliki satu helaian setiap
tangkainya

 Folum compositum
Daun yang tangkainya bercabang-cabang, dan
helaian daun berada pada cabang tangkai. Sehingga
setiap tangkai tersusun lebih dari satu helai daun.

”49
Bagian-bagian pada Folium complex:

Potiolus
Vagina (Upih communis
Daun) (Ibu Tangkai
Daun)

Petiolus
Foliolum
(Tangkai
(Anak Daun)
Daun)
50
 Potiolus communis
Merupakan tempat duduknya folium (anak daun)
 Petiololus
Merupakan cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung folium (anak
daun).
 Foliolum
Memiliki tangkai daun yang pendek dan sesunguhnya adalah bagian-
bagian helaian daun.
 Vagina
Bagian di bawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk batang.

51
Jenis Anak Daun berdasarkan Susunannya:

Pinnatus Palmatus Pedatus Digitato pinnatus


Daun Majemuk Daun Majemuk Daun Majemuk Daun Majemuk
Menyirip Menjari Bangun Kaki Campuran

52
Daun Majemuk
Menyirip
53
Daun Majemuk Menyirip

Beranak Satu Genap Gasal

54
Beranak Satu Genap Gasal
◉ Terlihat seperti daun ◉ Anak daunnya ◉ Bila ujungg ibu
tunggal, tetapipada berpasang-pasangan. tangkainya terdapat anak
tangkai daunnya Bisa dilihat juga melalui daun yang sendiri.
memiliki persendian ibu tangkainya. Jika Biasanya anak daun ini
sehingga daun tidak ujung ibu tangkai lebih besar daripada
langsung terdapat pada terputud, artinya pada yang lain.
ibu tangkai daun ujung ibu tangkai tidak
terdapat suatu anak
daun, maka itu disebut
daun menyirip genap

55
Daun Majemuk menurut Dudukan serta
Besar dan Kecilnya Anak Daun :

Berselang-
Berpasangan Berseling
seling

56
Berpasangan Berseling Berselang-seling
◉ Bila duduknya ◉ Jika anak daun ◉ Jika anak daun
anak daun pada pada ibu tangkai pada ibu tangkai
ibu tangkai duduknya berselang-seling.
berhadap- berseling. Anak daun yang
hadapan. sempit
berpasangan
dengan anak daun
yang lebar.

57
Daun Majemuk Menyirip Ganda

Menyirip Ganda Dua

Menyirip Ganda Tiga

Menyirip Ganda Empat


58
Ganda Dua Ganda Tiga Ganda Empat
◉ Jika anak daun ◉ Jika anak daun ◉ Jika anak daun
duduk pada duduk pada duduk pada
cabang tingkat cabang tingkat cabang tingkat
satu dari ibu dua dari ibu tiga dri ibu
tangkai. tangkai. tangakai.

59
Daun Majemuk Menyirip Ganda

Menyirip Ganda dengan


Sempurna

Menyirip Ganda dengan


Tidak Sempurna
60
◉ Sempurna ◉ Tidak Sempurna
Jika tidak ada satu anak daun Jika masih ada anak daun yang
pun yang duduk pada tangkai ibu duduk langsung pada ibu
daun, tangkainya.

61
Contoh Daun Menyirip
Ganda

62
Daun Majemuk Menyirip Genap Ganda Dua dengan
Sempurna

Daun Caesalpinia pulcherrima

63
64
Daun Majemuk Menyirip Gasal Ganda Dua Tidak
Sempurna

Daun Sambucus javanica

65
66
Daun Majemuk Menyirip Gasal Rangkap Tiga Tidak
Sempurna

Daun Moringa oleifera

67
68
Daun Majemuk Menjari
(Palmatus atau Digitatus)

◉ Daun majemuk menjari adalah daun majemuk yang semua anak


daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti
letaknya jari-jari pada tangan.
Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dibedakan menjadi :

a. Daun majemuk beranak daun dua, jika pada ujung ibu tangkai terdapat dua
anak daun, contoh : daun Nam-nam (Cynometra cauliflora)
b. Daun majemuk menjari beranak daun tiga (trifoliolatus), jika pada ujung ibu
tangkai terdapat tiga anak daun, misalnya pada pohon para (Hevea brasiliensis)
c. Daun majemuk menjari beranak daun lima (quinquefoliolatus), jika pada ujung
ibu tangkai terdapat lima anak daun, contohnya pada Gynandropis pentaphilla.
d. Daun majemuk menjari beranak daun tujuh (septemfoliolatus), jika ada tujuh
anak daun pada ujung ibu tangkainya, contohnya pada Ceiba pentandra atau
daun randu.
Jika daun majemuk menjari mempunyai tujuh anak daun atau lebih, maka
dikatakan beranak daun banyak (polyfoliolatus).
◉ x
Cynometra cauliflora Hevea brasiliensis

Gynandropis gynandra Ceiba pentandra


Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)
Daun majemuk bangun kaki mempunyai susunan seperti daun
majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk
pada ibu tangkai melainkan pada tangkai anak daun yang disampingnya.
Contoh pada Arisaema filiforme
Arisaema filiforme

Daun tipe pedatus


Daun Majemuk Campuran (Digitatopinnatus)
Daun majemuk campuran ialah
daun majemuk ganda dengan cabang-
cabang ibu tangkai memencar seperti jari
dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun,
tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini
terdapat anak-anak daun yang tersusun
menyirip. Jadi daun majemuk campuran
adalah gabungan dari daun majemuk
menjari dan daun majemuk menyirip.
Contoh pada daun sikejut (Mimosa
pudica).
Mimosa pudica
Tata Letak Daun pada Batang
(Phyllotaxis atau Dispositio Foliorum)

Daun pada tumbuhan biasanya terdapat pada batang dan cabang-cabangnya,ada kalanya daun-daun
berjejal-jejal pada suatu bagian batang, yaitu pada pangkal dan ujungnya.
Nodus => Bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daun (buku-buku batang)
Ruas (internodium) => Bagian batang antara dua buku-buku.

Aturan mengenai letak daun-daun satu sama lain pada batang berbagai jenis tumbuhan berbeda.
Kemungkinan jumlah daun yang terdapat pada satu buku-buku batang yaitu :
a. Setiap buku-buku hanya ada satu daun saja.
b. Tiap-tiap buku-buku batang terdapat dua daun yang berhadap-hadapan.
c. Setiap buku-buku batang terdapat lebih daripada dua daun.
75
Tata letak daun berdasar jumlah daun pada buku-buku batang yaitu :

1. Setiap Buku-Buku Batang Terdapat Satu Daun


Jika setiap buku-buku hanya terdapat satu daun saja, maka tata letak
daun yang demikian disebut tersebar (folia sparsa). Walaupun disebut
tersebar namun jika diteliti ternyata ada hal hal yang sifatnya beraturan.
Jika suatu tumbuhan batangnya dianggap mempunyai bentuk silinder, buku-
buku batang sebagai lingkaran-lingkaran dengan jarak teratur pada silinder
tadi, dan tempat duduknya daun merupakan suatu titik pada lingkaran
tersebut
Pada jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar, kadang terlihat
daun-daun yang duduknya rapat berjejal-jejal, yaitu jika ruas-ruas
batang sangat pendek sehingga duduk daun pada batang tampak
hampir sama tinggi dan sulit untuk menentukan urut-urutan tua
mudanya. Daun dengan susunan yang demikian disebut roset
(rosula). Roset dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Roset akar
b. Roset batang

77
Roset Akar
◉ Jika batang sangat pendek
sehingga semua daun
berjejal-jejal di atas tanah,
jadi roset sangat dekat
dengan akar. Misalnya pada
Lobak (Raphanus sativus
L.) ,tapak liman
(Elephantopus scaber)
dan Trichodesma
zeylanicum Burm.
Roset Batang

◉ Jika daun yang rapat dan


berjejal-jejal terdapat
pada ujung batang.
Misalnya pada pohon
Kelapa (Cocos nucifera
L.) dan jenis palma
lainnya.
Tata letak daun tersebar yang mengikuti rumus ½ dipisahkan dari
tata letak daun yang tersebar umumnya, dan dinamakan duduk daun
berseling (folia disticha). Misalnya pada pohon talok (Muntingia
calabura) dan srikaya (Annona squamosa).

Muntingia calabura Annona squamosa


2.Setiap Buku-Buku Batang Terdapat Dua Daun
Dua daun pada setiap buku-buku letaknya berhadapan (terpisah oleh jarak
1800). Pada buku-buku batang berikutnya biasanya kedua daunnya
membentuk suatu silang dengan 2 daun di bawahnya. disebut berhadapan-
bersilang (folia opposita atau folia decussata). misalnya pada Mengkudu
(Morinda citrifolia L.),Soka (Ixora paludosa Kurz.), dll

Morinda citrifolia L. Daun bersilang


Soka (Ixora paludosa Kurz.)
3. Setiap Buku-Buku Batang Terdapat Lebih Dari Dua Daun
Tata letak daun yang demikian disebut berkarang (folia verticillata),
misalnya dapat ditemukan pada pohon Pulai (Alstonia scholaris R.Br.),
Alamanda (Allamanda cathartica L.), Nerium Oleander

Nerium Oleander
Allamanda cathartica L.
Alstonia scholaris R.Br
Pada tumbuhan dengan tata letak daun berhadapan dan
berkarang tak dapat ditentukan rumus daunnya, tetapi juga
pada duduk daun dapat diperhatikan adanya ortostik-ortostik
yang menghubungkan daun-daun yang tegak lurus satu sama
lain.
Untuk lebih jelas mengenai tata letak daun pada batang
tanaman, dapat ditempuh dengan dua jalan:
1. membuat bagan/skema letaknya daun
2. membuat diagram tata letak daun
Bagan / Skema Letak Daun

Langkah dalam membuat bagan/skema tata


letak daun pada batang  dengan rumus 2/5:

Untuk membuat bagan/skema tata letak daun pada


batang tanaman, batang tanaman digambar sebagai
silinder
. Digambar 5 ortosiknya secara membujur.
Digambar daun-daun pada setiap buku-buku
batangnya yang jaraknya sama satu sama lain, yakni
2/5 lingkaran. Daun disimbolkan dengan segitiga
terbalik.
Untuk menghindari kesalahan sebaiknya garis-garis
yang menggambarkan masing-masing bagian tadi dibuat
berbeda-beda. Maka akan terlihat dimulai dengan daun
yang mana saja, setelah garis spiral genetik melingkari
batang sampai 2x akan melewati 5 daun. Dam pada bagian
itu akan terlihat bahwa daun-daun nomor 1, 6, 11, dst. tiap
kali ditambah 5, demikian pula daun-daun nomor 2, 7, 12,
dst. akan terletak pada ortosik yang sama. Untuk
memperlihatkannya perlu semua daun diberi nomor urut
sepanjang spiral genetiknya.
Diagram Daun

Langkah membuat diagram daun


dengan rumus 2/5 :

Dibuat minimal 6 lingkaran yang konsentris


untuk memperlihatkan daun yang duduk pada
satu ortostik.
Dibuat 5 ortostik yang membagi
lingkaran-lingkaran tadi menjadi
5 sektor yang sama besar.
Digambar daun pada lingkaran-
lingkaran tadi berturut-turut dari
luar ke dalam, kemudian daun
diberi nomor. Jarak antara 2
daun adalah 2/5 lingkaraan, jadi
harus meloncati 1 ortostik.
Dibuat spiral genetik berupa garis spiral
dari lingkaran paling luar ke lingkaran
paling dalam.
Spirostik dan Parastik
a. Spirostik
Pada suatu tumbuhan garis-garis ortostik yang biasanya tampak lurus
ke atas, dapat mengalami perubahan-perubahan arahnya karena pengaruh
bermacam faktor. Perubahan yang sangat karakteristik ialah perubahan
ortostik menjadi garis spiral yang tampak melingkar pada batang, sehingga
spiral genetik sulit untuk ditentukan dan tampaknya letak daun pada batang
mengikuti ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral tadi,
yangdisebut Spirostik.
Suatu spirostik biasanya terjadi karena pertumbuhan batang yang
tidak lurus melainkan memutar, akibatnya ortostiknya ikut memutar dan
berubah menjadi spirostik.
Pancing ( Costus specious Smith )

◉ Mempunyai satu
spirostik, sehingga
daun-daunnya tersusun
seperti anak tangga
pada tangga yang
melingkar.
Bupleurum falcatum
◉ Mempunyai dua
spirostik
Pandan
(Pandanus tectorius Sol.)

◉ Mempunyai 3 spirostik
b. Parasitik
Letak daun pada tumbuhan yang cukup rapat satu sama lain,
misalnya pada Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) daunnya-
daunnya seakan-akan duduk menurut garis-garis spiral ke kiri atau
ke kanan.Ortostik dan spiral genetiknya sulit ditentukan. Garis spiral
ke kanan dan kekiri inilah yang disebut parastik.
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Nanas (Ananas comosus)
◉ Buah nanas yang
menunjukkan
aturan letak mata-
mata pada buah
Nanas adalah
parastik.
Thanks!
Any questions?

102

Anda mungkin juga menyukai