(4401418014) (4401418020)
DAUN
Muhammad Khanafi Bella Safira Salsabila
(4401418033) (4401418068)
PENGERTIAN DAUN
Helaian daun
Daun duduk Daun memeluk batang semu
ALAT-ALAT TAMBAHAN
ATAU PELENGKAP DAUN
1. Daun penumpu (stipula) : berupa 2 helai lembaran seperti
daun kecil yang dekat dengan pangkal tangkai daun untuk
melindungi kuncup yang masih muda.
Contoh : daun kacang kapri ( Pisum sativum ) dan daun
mawar ( Rosa sp )
Stipula menurut letaknya :
a. Stipulae liberae ( daun penumpu bebas ) contoh : daun
kacang tanah ( Arachis hypogea )
b. Stipulae adnatae ,contoh : daun mawar ( Rosa sp )
c. Stipula axillaris atau stipula intrapetiolaris
d. Stipula petiolo opposita atau stipula antidroma
e. Stipula interpetiolaris ,contoh : daun mengkudu
( Morinda citrifolia )
ALAT-ALAT TAMBAHAN
ATAU PELENGKAP DAUN
2. Selaput bumbung ( ocrea atau ochrea ) :
berupa selaput tipis yang menyerupai
pangkal suatu ruas batang dan terdapat di
atas suatu tangkai daun,terdapat pada
Polygonum sp.
3. Lidah-lidah (ligula ) : selaput kecil yang
terdapat pada batas antara upih dan helaian
daun pada rumput ( Graminae ).Alat
tambahan ini berfungsi untuk mencegah
mengalirnya air hujan ke dalam ketiak
antara batang dan upih daun sehingga
pembusukan dapat dihindarkan.
UPIH DAUN/PELEPAH
DAUN (VAGINA)
Fungsi upih daun :
a.Sebagai pelindung kuncup yang masih muda
,misal daun tebu (Saccharum officinarum L)
b.Memberi kekuatan pada batang tanaman.Dalam
hal ini upih daun semuanya membungkus
batang.Misalnya pada batang pisang ( Musa
paradisiaca ).Batang yang nampak pada pohon
pisang disebut batang semu.
TANGKAI DAUN
Tangkai daun merupakan(PETIOLUS)
baian daun yang
mendukung helaiannya dan bertugas untuk
menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian
rupa sehingga dapat memperoleh cahaya
matahari yang sebanyak-banyaknya.
Bentuk tangkai daun :
- Bulat dan berongga ,misal tangkai daun Carica
L.
- Pipih dan tepinya melebar ,misal tangkai daun
Citrus sp.
- bersegi
- setengah lingkaran dan seringkali beralur
dangkal atau dalam ,misal tangkai daun pisang
( Musa Paradisiaca )
HELAIAN DAUN (LAMINA)
Tumbuhan yang banyak macam dan ragamnya memiliki helaian
daun berbeda-beda pula baik mengenai bentuk,ukuran,maupun
warnanya.
Contoh : - pohon dengan beberapa helai daun , misal daun pisang
- pohon dengan ribuan helai daun ,misal pohon beringin
( Ficus benjamina L )
Oblongus Lanceolatus
Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah
helaian daun
Rhomboideu
Deltoideus s
Cordatus Reniformis
Sagittatus
Hastatus Auriculatus
Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah
helaian daun
Cuneatus Sphatulatus
Tidak ada bagian yang terlebar
Ligulatus
Ensiformis Sabulatus
Ujung Daun ( Apex Folii )
22
a. Runcing (acutus)
Jika kedua tepi ujung daun di kanan dan kiri ibu tulang
sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya membentuk
suatu sudut lancip.
b. Meruncing (acuminatus)
Seperti ujung yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi
daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak
sempit panjang dan runcing.
c. Tumpul (obtusus)
Tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat
menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang
tumpul.
23
d. Membulat (rotundatus)
Seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk sudut
sama sekali, hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur.
e. Rompang (truncatus)
Ujung daun tampak sebagai garis yang rata.
f. Terbelah (retusus)
Ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan, kadang-
kadang amat jelas dan kadang-kadang terbelahnya ujung dapat
dilihat jika ada pemeriksaan yang teliti.
g. Berduri (mucronatus)
Jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang runcing
keras, merupakan suatu duri.
24
Pangkal Daun ( Basis Folii )
1. Tepi daunnya tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu
tulang/ujung tangkai daun :
a. Runcing, biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset,
belah ketupat, dll.
b. Meruncing, biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau
daun bangun sudip.
c. Tumpul, pada daun-daun bangun bulat telur, jorong,
d. Membulat, pada daun-daun bangun bulat, jorong, dan bulat telur
e. Rompang/Rata, pada daun-daun bangun segi tiga, delta, tombak.
f. Berlekuk, pada daun-daun bangun jantung, ginjal, anak panah.
25
26
2. Tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain:
a. Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama
terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang tadi,
seperti lazim dapat kita lihat pada daun-daun bangun perisai.
b. Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang
berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya. Dalam hal
ini tampaknya seperti pangkal daun tertembus oleh
batangnya(perfoliatus), bentuk pangkal daun biasanya
membulat.
27
Susunan Tulang-tulang Daun ( Nervatio/Venatio )
29
c. Urat-urat daun(vena),
sesungguhnya adalah tulang-
tulang cabang pula, tetapi
yang kecil atau lembut dan
satu sama lain beserta tulang-
tulang yang lebih besar
membentuk susunan seperti
jala, kisi atau lainnya.
30
Dalam daun, tulang-tulang cabang tingkat 1 yang tumbuh ke samping,
jadi ke arah tepi daun, dapat memperlihatkan sifat-sifat berikut :
Tulang cabang mencapai tepi daun
Tulang cabang berhenti sebelum mencapai tepi daun
Tulang cabang yang bersatu dengan tulang cabang yang lain.
31
Berdasarkan susunan tulangnya dapat membedakan daun
menjadi 4 golongan, yaitu :
1. Daun bertulang menyirip(penninervis). Daun ini mempunyai satu
ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan
terusan tangkai batang. Dari ibu tulang ini ke samping ke luar tulang-
tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada sirip
pada ikan, oleh sebab itu dinamakan bertulang menyirip.
32
2. Daun bertulang menjari(palminervis), kalau dari ujung tangkai
daun keluar beberapa tulang yang memecar, memperlihatkan susunan
seperti jari-jari pada tangan. Dengan bagian tengah yang paling besar
dan panjang.
33
3. Daun bertulang melengkung(cervinervis), memiliki beberapa
tulang yang besar, satu di tengah yaitu yang paling besar, sedangkan
yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun, jadi semula memencar
kemudian kembali menuju ke satu arah yaitu ke ujung daun , hingga
selain tulang yang ditengah semua tulangnya kelihatan melengkung.
34
4. Daun bertulang sejajar/lurus(rectinervis), mempunyaisatu
tulang di tengah yang besar membujur daun, sedangkan tulang-
tulang lainnya lebih kecil dan mempunyai arah yang sejajar dengan
ibu tulang tadi.
35
Tepi Daun ( Margo folii)
Dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan dalama dua
macam :
1. Rata (integer)
2. Bertoreh (divisus), biasanya toreh-toreh pada tepi daun
dibedakan dalam dua golongan yaitu tepi daun dengan toreh
yang merdeka dan tepi daun dengan toreh yang
mempengaruhi bentuknya.
36
Tepi Daun dengan Toreh yang Merdeka
39
a. Berlekuk menyirip(pinnatilobus), jika tepi berlekuk mengikuti susunan
tulang daun menyirip. Contoh : daun terong (Solanum melongena L.)
b. Bercangap menyirip(pinnatifidus), tepi bercangap, sedangkan daunnya
mempunyai susunan tulang yang menyirip. Contoh : daun keluwih
(Artocarpus communis forst)
c. Berbagi menyirip(pinnatipartitus), tepi berbagi dengan susunan tulang
yang menyirip. Contoh : kenikir (Cosmos caudatus M.B.K)
d. Berlekuk menjari(palmatilobus), tepi berlekuk, susunan tulang menjari.
Contoh : daun kapas (Gossypium sp.)
e. Bercangap menjari(palmatifidus), jika tepinya bercangap, sedangkan
susunan tulangnya menjari. Contoh : daun jarak (Ricinus communis L.)
f. Berbagi menjari(palmatipartitus), jika tepi berbagi , sedangkan
daunnya mempunyaisusunan tulang yang menjari. Contoh : daun ketela
manihot ( Manihot utilissima pohl.)
40
41
Intervenium
◉ Bagian daun yang terdapat diantara tulang daun dan urat daun
◉ Merupakan “Dapur Tumbuhan”
◉ Tempat terdapatnya pigmen warna daun
◉ Tebal dan tipisnya daun dipengaruhi oleh Intervenium
42
Jenis daun menurut tebal dan tipisnya Intervenium :
43
◉ Herbaceus (Tipis lunak) ◉ Coriaceus (Seperti ◉ Carnosus (Berdaging)
contoh : Nasturtium kulit/belulang) Tebal dan berair
officinale Helaian daun tebal dan contoh : Aloe sp.
kaku
contoh : Calophyllum
inophyllum
44
Warna Daun
◉ Merah ◉ Hijau tua
Contoh : Acalypha wilkesiana ◉ Contoh : Colophyllum inophyllum
45
Permukaan Daun
◉ Pada umumnya sisi atas dan sisi bawah daun memiliki warna yang
berbeda.
◉ Pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan seperti sisik-sisik,
rambut, duri, dll.
46
Jenis-jenis Permukaan Daun:
◉ Bullatus (Berbingkul-bingkul)
◉ Hispidus (Bebulu kasar)
Seperti berkerut, tetapi kerutannya
lebih besar Rambutnya kaku dan jika diraba
terasa kasar
Daun Antigonon leptotus
Daun Discorea hispida
◉ Pilosus (Berbulu)
◉ Lepidus (Bersisik)
Memiliki bulu halus dan jarang-
jarang Pada sisi bawah daun Durio zibethinus
Folum compositum
Daun yang tangkainya bercabang-cabang, dan
helaian daun berada pada cabang tangkai. Sehingga
setiap tangkai tersusun lebih dari satu helai daun.
”49
Bagian-bagian pada Folium complex:
Potiolus
Vagina (Upih communis
Daun) (Ibu Tangkai
Daun)
Petiolus
Foliolum
(Tangkai
(Anak Daun)
Daun)
50
Potiolus communis
Merupakan tempat duduknya folium (anak daun)
Petiololus
Merupakan cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung folium (anak
daun).
Foliolum
Memiliki tangkai daun yang pendek dan sesunguhnya adalah bagian-
bagian helaian daun.
Vagina
Bagian di bawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk batang.
51
Jenis Anak Daun berdasarkan Susunannya:
52
Daun Majemuk
Menyirip
53
Daun Majemuk Menyirip
54
Beranak Satu Genap Gasal
◉ Terlihat seperti daun ◉ Anak daunnya ◉ Bila ujungg ibu
tunggal, tetapipada berpasang-pasangan. tangkainya terdapat anak
tangkai daunnya Bisa dilihat juga melalui daun yang sendiri.
memiliki persendian ibu tangkainya. Jika Biasanya anak daun ini
sehingga daun tidak ujung ibu tangkai lebih besar daripada
langsung terdapat pada terputud, artinya pada yang lain.
ibu tangkai daun ujung ibu tangkai tidak
terdapat suatu anak
daun, maka itu disebut
daun menyirip genap
55
Daun Majemuk menurut Dudukan serta
Besar dan Kecilnya Anak Daun :
Berselang-
Berpasangan Berseling
seling
56
Berpasangan Berseling Berselang-seling
◉ Bila duduknya ◉ Jika anak daun ◉ Jika anak daun
anak daun pada pada ibu tangkai pada ibu tangkai
ibu tangkai duduknya berselang-seling.
berhadap- berseling. Anak daun yang
hadapan. sempit
berpasangan
dengan anak daun
yang lebar.
57
Daun Majemuk Menyirip Ganda
59
Daun Majemuk Menyirip Ganda
61
Contoh Daun Menyirip
Ganda
62
Daun Majemuk Menyirip Genap Ganda Dua dengan
Sempurna
63
64
Daun Majemuk Menyirip Gasal Ganda Dua Tidak
Sempurna
65
66
Daun Majemuk Menyirip Gasal Rangkap Tiga Tidak
Sempurna
67
68
Daun Majemuk Menjari
(Palmatus atau Digitatus)
a. Daun majemuk beranak daun dua, jika pada ujung ibu tangkai terdapat dua
anak daun, contoh : daun Nam-nam (Cynometra cauliflora)
b. Daun majemuk menjari beranak daun tiga (trifoliolatus), jika pada ujung ibu
tangkai terdapat tiga anak daun, misalnya pada pohon para (Hevea brasiliensis)
c. Daun majemuk menjari beranak daun lima (quinquefoliolatus), jika pada ujung
ibu tangkai terdapat lima anak daun, contohnya pada Gynandropis pentaphilla.
d. Daun majemuk menjari beranak daun tujuh (septemfoliolatus), jika ada tujuh
anak daun pada ujung ibu tangkainya, contohnya pada Ceiba pentandra atau
daun randu.
Jika daun majemuk menjari mempunyai tujuh anak daun atau lebih, maka
dikatakan beranak daun banyak (polyfoliolatus).
◉ x
Cynometra cauliflora Hevea brasiliensis
Daun pada tumbuhan biasanya terdapat pada batang dan cabang-cabangnya,ada kalanya daun-daun
berjejal-jejal pada suatu bagian batang, yaitu pada pangkal dan ujungnya.
Nodus => Bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daun (buku-buku batang)
Ruas (internodium) => Bagian batang antara dua buku-buku.
Aturan mengenai letak daun-daun satu sama lain pada batang berbagai jenis tumbuhan berbeda.
Kemungkinan jumlah daun yang terdapat pada satu buku-buku batang yaitu :
a. Setiap buku-buku hanya ada satu daun saja.
b. Tiap-tiap buku-buku batang terdapat dua daun yang berhadap-hadapan.
c. Setiap buku-buku batang terdapat lebih daripada dua daun.
75
Tata letak daun berdasar jumlah daun pada buku-buku batang yaitu :
77
Roset Akar
◉ Jika batang sangat pendek
sehingga semua daun
berjejal-jejal di atas tanah,
jadi roset sangat dekat
dengan akar. Misalnya pada
Lobak (Raphanus sativus
L.) ,tapak liman
(Elephantopus scaber)
dan Trichodesma
zeylanicum Burm.
Roset Batang
Nerium Oleander
Allamanda cathartica L.
Alstonia scholaris R.Br
Pada tumbuhan dengan tata letak daun berhadapan dan
berkarang tak dapat ditentukan rumus daunnya, tetapi juga
pada duduk daun dapat diperhatikan adanya ortostik-ortostik
yang menghubungkan daun-daun yang tegak lurus satu sama
lain.
Untuk lebih jelas mengenai tata letak daun pada batang
tanaman, dapat ditempuh dengan dua jalan:
1. membuat bagan/skema letaknya daun
2. membuat diagram tata letak daun
Bagan / Skema Letak Daun
◉ Mempunyai satu
spirostik, sehingga
daun-daunnya tersusun
seperti anak tangga
pada tangga yang
melingkar.
Bupleurum falcatum
◉ Mempunyai dua
spirostik
Pandan
(Pandanus tectorius Sol.)
◉ Mempunyai 3 spirostik
b. Parasitik
Letak daun pada tumbuhan yang cukup rapat satu sama lain,
misalnya pada Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) daunnya-
daunnya seakan-akan duduk menurut garis-garis spiral ke kiri atau
ke kanan.Ortostik dan spiral genetiknya sulit ditentukan. Garis spiral
ke kanan dan kekiri inilah yang disebut parastik.
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Nanas (Ananas comosus)
◉ Buah nanas yang
menunjukkan
aturan letak mata-
mata pada buah
Nanas adalah
parastik.
Thanks!
Any questions?
102