Anda di halaman 1dari 9

Adab Guru dan Murid

Pengantar
•Misi utama Para Rasul (QS. Al-Baqarah: 151)
• memberi peringatan/nasihat (tadzkir)
• menyampaikan pengajaran (ta'lim)
• mensucikan jiwa (tazkiyah)
•Hal terpenting
• para pemberi nasehat: mengingatkan (tadzkir) kepada ayat-ayat
Allah; kepada perbuatan dan hari-hari Allah; kepada berbagai
hukuman dan sanksi-Nya; kepada apa yang dijanjikan, disiapkan
dan diancamkan Allah kepada orang yang bermaksiat atau ta'at
kepada-Nya
• ta'lim para ulama' ialah ta'lim al-Qur'an dan as-Sunnah yang
merupakan penjelasan al-Qur’an (Ali Imran: 79)
• tarbiyah para murabbi ialah memperbaiki hati dan perilaku (al-
Baqarah: 151)
Pengantar
•Setiap zaman punya penyakit dan masalah tersendiri, dan sepanjang
zaman juga punya penyakit dan masalahnya tersendiri.
• Abad pertama muncul aliran irja' (Murji'ah), tasyayyu' (Syi'ah), kharijiyah
(Khawarij) dan i'tizal (Mu'tazilah) yang merupakan penyakit sepanjang masa.
• Penyakit yng sifatnya langgeng "Menjalar di antara kalian penyakit-penyakit
ummat sebelum kalian yaitu dengki dan permusuhan (HR.Ahmad dan Tirmidzi,
hadits ini shahih)
• Di antara penyakit zaman kita ialah "Ilmu yang pertama kali diangkat dari bumi
adalah kekhusyu 'an." (HR.Thabrani dengan sanad hasan) "Tetapi kalian seperti
buih banjir... dan sungguh Allah akan menanamkan wahan di hati kalian... cinta
dunia dan takut mati." (HR Abud Dawud, hadits hasan) - kekhusyu'an sangat
sedikit tetapi cinta dunia dan takut mati sangat mendo-minasi.
•Tanda keberhasilan seorang ‘alim yang Rabbani dalam tazkiah ialah
mampu mengobati penyakit2 kontemporer maupun sepanjang zaman.
•Titik awal keberhasilan amal ini adalah adab yang mengatur guru
dan murid
Pengantar
•Gerakan da’wah yang berhasil dalam sejarah Islam ialah
menekankan nilai-nilai di bawah ini sejak awal
• Tsiqah (kepercayaan) yang menumbuhkan kataatan hati
• Dzikir dan ilmu yang menyeluruh
• Keakraban dengan lngkungan yang baik, menghadiri pertumuan2,
memperkuat hubungan antar anggota
• Hubungan baik antar dirinya dan manusia secara umum
• Pelaksanaan public service (khidmah 'aammah) dengan penuh
semangat dan perhatian
•Titik awal hal ini terletak pada ihtiram (penghormatan) dan
tsiqah (kepercayaan) seorang murid kepada gurunya, dan
kelayakan guru mendapatkan hal tersebut.
Adab dan tugas (wazhifati) MURID
1. mendahulukan kesucian jiwa daripada kejelekan akhlaq dan keburukan sifat
• karena ilmu adalah ibadahnya hati, shalatnya jiwa, dan peribadatannya batin kepada Allah
2. mengurangi keterikatannya dengan kesibukan dunia
3. tidak bersikap sombong kepada orang yang berilmu dan tidak bertindak
sewenang-wenang terhadap guru
• Ilmu tidak bisa didapat kecuali dengan tawadhu' dan menggunakan pendengaran
(berkonsentrasi). Allah berfirman, "Sesungguhnya padayang demikian itu benar-benar
terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan
pendengarannya, sedang dia menyaksikannya." (Qaaf: 37)
4. orang yang menekuni ilmu pada tahap awal harus menjaga diri dari mendengarkan
perselisihan di antara manusia
5. seorang penuntut ilmu tidak boleh meninggalkan suatu cabang ilmu yang terpuji,
atau salah satu jenis ilmu, kecuali ia harus mempertim-bangkan matang-matang dan
memperhatikan tujuan dan maksudnya
Adab dan tugas (wazhifati) MURID
6. tidak menekuni semua bidang ilmu secara sekaligus tetapi menjaga urutan dan dimulai
dengan yang paling penting
7. tidak memasuki suatu cabang ilmu sebelum menguasai cabang ilmu yang sebelumnya
• Oleh sebab itu, ia tidak boleh menilai tidak benar suatu ilmu karena adanya penyimpangan
di kalangan orang-orang yang menekuninya tetapi ia harus mengenali sesuatu itu sendiri, bukan
melalui orang yang menekuninya.
8. mengetahui faktor penyebab yang dengannya ia bisa mengetahui ilmu yang paling mulia
dalam dua hal; kemuliaan hasil; serta kekokohan dan kekuatan dalil
• Contoh ilmu agama dan ilmu kedokteran, hasil dari ilmu agama lebih mulia
• Contoh ilmu hisab dan ilmu ramalan perbintangan Ilmu hisab lebih mulia karena kekokohan dan
kekuatan dalilnya
9. tujuan murid di dunia adalah untuk menghias dan mempercantik batinnya dengan
keutamaan, dan di akhirat adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan
meningkatkan diri untuk bisa berdekatan dengan makhluk tertinggi dari kalangan
malaikat dan orang-orang yang didekatkan
10. mengetahui kaitan ilmu dengan tujuan agar supaya mengutamakan yang tinggi lagi dekat
daripada yang jauh, dan yang penting daripada yang lainnya
Tugas Pembimbing dan Pengajar

1. belas kasih kepada murid dan memperlakukannya sebagai anak


• Sebagaimana anak-anak dari satu orang bapak harus saling mencintai dan saling tolong-
menolong untuk mencapai semua tujuan, demikian pula hak murid-murid dari satu orang
guru harus saling mencintai dan berkasih saying.
• "Sesungguhnya orang-orang beriman adalah bersaudara" (al-Hujurat: 10)
• "Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain
kecuali orang-orang yang bertaawa." (az-Zukhruf: 67)
2. meneladani Rasulullah saw dengan tidak meminta upah mengajar, tidak bertujuan
mencari imbalan ataupun ucapan terima kasih, tetapi mengajar semata-mata karena
Allah & tagarrub kepada-Nya, juga tidak merasa berjasa atas para murid. (Hud:29)
3. tidak meninggalkan nasehat kepada murid sama sekali, mengingatkan murid bahwa
tujuan mencari ilmu adalah taqarrub kepada Allah ta 'ala bukan untuk meraih
kekuasaan, kedudukan dan persaingan.
4. mencegah murid dari akhlaq tercela, dengan cara tidak langsung dan terang-
terangan, dan dengan kasih sayang bukan dengan celaan.
5. guru yang menekuni sebagian ilmu hendaknya tidak mencela ilmu-ilmu yang tidak
ditekuninya
Tugas Pembimbing dan Pengajar
6. membatasi sesuai kemampuan pemahaman murid; tidak menyampaikan kepadanya
apa yang tidak bisa dijangkau oleh kemampuan akalnya.
• "Tidaklah seseorang berbicara kepada suatu kaum dengan suatu pembicaraan yang
tidak mampu dijangkau oleh akal mereka melainkan akan menjadi fitnah bagi sebagian
mereka.” {HR Muslim)
7. murid yang terbatas kemampuannya sebaiknya disampaikan kepadanya hal-hal yang
jelas dan cocok dengannya, dan tidak disebutkan kepadanya bahwa di balik itu ada
pendalaman yang tidak bisa disampaikan kepadanya.
8. melaksanakan ilmunya; yakni perbuatannya tidak mendustakan perkataannya,
karena ilmu diketahui dengan mata hati (bashirah) dan amal diketahui dengan mata,
sedangkan orang yang memiliki mata jauh lebih banyak.
• "Mengapa kamu. suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu
melupakan dirimu sendiri" (al-Baqarah: 44)
Wallaua'lam.

Anda mungkin juga menyukai