Anda di halaman 1dari 21

Dosen Pengampu :

Syokumawena, S.Kep,Ners,M.Kes

Proses perubahan
keseimbangan cairan
elektrolit asam basa dan
proses odem

Disusun oleh : Kelompok


1
Proses perubahan keseimbangan cairan
elektrolit asam basa
1 Kompartemen dan Komposisi Cairan Tubuh
Dalam tubuh manusia, cairan akan terdistribusi ke dalam dua kompartemen utama yaitu cairan
intraseluler (CIS) dan cairan ekstraseluler (CES). Cairan intraseluler adalah cairan yang terdapat
di dalam sel, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua
kompartemen ini dipisahkan oleh membran sel yang memiliki permeabilitas tertentu. Hampir
67% dari total badan air tubuh manusia terdapat di dalam cairan intraseluler dan 33% sisanya
berada pada cairan ekstraseluler.
2 Bagan kompartemen dan komposisi cairan tubuh manusia

Cairan lintas-sel mencakup cairan cerebrospinalis, yaitu cairan yang mengelilingi, membentuk
bantalan, dan memberi makan otak dan korda spinalis; cairan intraokulus, yang berfungsi
mempertahankan bentuk dan memberi makan mata; cairan synovial, yang membasahi dan
berfungsi sebagai peredam kejut bagi sendi; cairan pericardium, pleura, dan peritoneum, yang
masing-masing berfungsi membasahi jantung, paru-paru, dan usus; serta getah pencernaan yang
berfungsi mencerna makanan yang masuk.
Dua per tiga dari air pada kompartemen cairan ekstraseluler terdapat pada sela-sela sel (cairan
interstisial) dan satu pertiganya akan berada pada plasma darah (cairan intravaskuler).
Persentase air tubuh juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia individu
Keasaman cairan tubuh dan sistem
buffer tubuh

Didalam tubuh, keseimbangan pH dikendalikan secara ketat. pH cairan


ekstraseluler adalah 7, pH rata-rata darah adalah 7,4; pH darah arteri 7,45 dan
darah vena 7,35. Jika pH <7,35 dikatakan asidosi, dan jika pH darah >7,45
dikatakan alkalosis. Rentang pH yang sesuai untuk kehidupan berkisar antara 7,0
smapai 7,70. Ion H terutama diperoleh dari aktivitas metabolik dalam tubuh
1 Sistem Buffer Tubuh

Buffer adalah zat yang dapat mempertahankan pH ketika ditambah sedikit asam atau basa
atau ketika diencerkan. Buffer memiliki dua macam : asam lemah dan garamnya atau basa
lemah dan garamnya. Buffer dalam darah adalah jenis buffer yang terdiri dari asam lemah
dan garamnya.
Buffer dapat mempertahankan pH darah sekitar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut :
H2CO3 + OH- => HCO3- + H2OHCO3- + H+ => H2CO3

2 Sistem asam karbonat natrium bikarbonat

Merupakan buffer utama dalam CES. Buffer yang paling penting, buffer ini terdapat
dalam jumlah yang paling besar dalam ciran tubuh. Dihasilkan oleh ginjal dan
membantu dalam mengekskresikan hidrogen (H⁺).
3 Sistem buffer fosfat

Fungsi sistem buffer fosfat bekerja dalam cara yang serupa untuk mengubah asam kuat
menjadi asam lemah dan basa kuat menjadi basa lemah. Natrium hydrogen fosfat
(Na2HPO4) adalah basa lemah, dan natrium dihidrogen fosfat (NaH2PO4) adalah asam
lemah. Komponen ini bekerja secara intraselular, terutama dalam sel darah merah dan dalam
epitelium tubulus ginjal. Membantu dalam ekskresi hidrogen (H⁺) dalam tubulus ginjal.

4 Sistem buffer protein

Merupakan sistem buffer terkuat dalam tubuh. Sistem buffer ini meliputi protein
intraselular dan protein plsma ekstraselular yang menjadi buffer asam karbonat dan asam
organik., protein adalah buffer yang sangat baik karena mengandung gugus amini yang
berfungsi sebagai basa, bergantung pada media yang mengelilingi protein.
5 Sistem buffer hemoglobin

Dalam sel darah merah, buffer hemoglobin berfungsi sebagai buffer pembentukan
H+ saat terjadinya ranspor CO2 diantara jaringan dan paru-paru. Hemoglobin
adalah salah satu contoh protein intraselular yang bekerja sebagai asam lemah
untuk menjadi buffer asam karbonat yang agak lemah. Jika tidak ada sistem buffer
hemoglobin, darah vena akan menjadi terlalu asam.
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Ca2+
Na+ K+ Cl- Mg2+
HPO4-

kation utama dalam kation utama dalam Ca2+=Elektrolit Anion utama dalam
CES CIS sekunder CES
HPO4- = Anion
utama dalam CIS
Larutan Isotonik, Hipotonik, dan Hipertonik
Larutan Isotonik
Suatu larutan yang konsentrasinya sama besar dengan konsentrasi dalam sel darah
merah, sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di antara keduanya.

Larutan Hipotonik
Larutan yang memiliki konsentrasi larutan yang lebih rendah dibandingkan dengan
larutan yang lain

Larutan Hipertonik
Turunan larutan hipertonis memiliki konsentrasi larutan yang lebih tinggi dari larutan
yang lainnya
Mekanisme Tubuh Mengatur Keseimbangan Cairan Elektolit
a.Intake Cairan
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira1500 ml per hari,
sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per harisehingga kekurangan sekitar 1000
ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme
b.Output Cairan
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
• Urine
• IWL (Insesible Water Loss)
• Keringat
• Feses
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan volume cairan ekstrasel.
1
Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri
dengan menurunkan volume plasma.Sebaliknya,peningkatan volume cairan ekstrasel
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume
plasma

2 Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel


Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan dilakukan melalui:
a. Perubahan osmolaritas di nefron
b. Mekanisme haus dan peranan vasopresin (antidiuretic hormone/ADH)
c. Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Mekanisme Tubuh Mengatur Keseimbangan Asam
Basa
Untuk mempertahankan keseimbangan asam basa, ginjal harus mengeluarkan anion asam non
volatile dan mengganti HCO3-. Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan sekresi dan
reabsorpsi ion hidrogen dan ion bikarbonat. Pada mekanisme pemgaturan oleh ginjal ini berperan
3 sistem buffer asam karbonat, buffer fosfat dan pembentukan ammonia. Ion hydrogen, CO2, dan
NH3 diekskresi ke dalam lumen tubulus dengan bantuan energi yang dihasilkan oleh mekanisme
pompa natrium di basolateral tubulus. Pada proses tersebut, asam karbonat dan natrium dilepas
kembali ke sirkulasi untuk dapat berfungsi kembali.
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan
yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH bekerja secara kimiawi untuk
meminimalkan perubahan pH suatu larutan. Penyangga pH yang paling penting dalam darah
adalah bikarbonat
Terapi Cairan pada Gangguan Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit

1 Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh

• Overhidrasi
Terapi terdiri dari pemberian diuretik(bila fungsi ginjal baik), ultrafiltrasi atau dialisis
(fungsi ginjal menurun), dan flebotomi pada kondisi yang darurat.

• Dehidrasi
Terapi dehidrasi adalah mengembalikan kondisi air dan garam yang hilang. Jumlah
dan jenis cairan yang diberikan tergantung pada derajat dan jenis dehidrasi dan
elektrolit yang hilang
2 Gangguan Keseimbangan Elektrolit

• Hiponatremia
• Hipernatremia
Terapi keadaan ini adalah penggantian cairan dengan 5% dekstrose dalam
air
• Hipokalemia
Terapi hipokalemia dapat berupa koreksi secara oral dengan memberikan masukan makanan
yang kaya dengan kalium, seperti buah-buahan, ikan, sayur-sayuran, dan kaldu.
• Hiperkalemia
• Hipokalsemia
Pada kasus kronik, dapat dilanjutkan dengan terapi per oral
Apa itu edema?
Dalam bahasa Inggris pembengkakan adalah Edema yang berasal dari
bahasa yunani yaitu dropsyatau semacam penyakit yang merupakan
akumulasi abnormal cairan di bawah kulit atau dalam satu atau lebih
rongga tubuh.
Edema adalah gelembung cairan dari beberapa organ atau jaringan
yang merupakan terkumpulnya kelebihan cairan limfe, tanpa
peningkatan umlah sel dalam mempengaruhi jaringan. Edema bisa
terkumpul pada beberapa lokasi pada tubuh, tetapi biasanya terdapat
pada kaki dan pergelangan kaki
Organ Spesifik Oedema

Priorbital
Cerebal Oedema
Akumulasi cairan
Oedema
ekstraseluler dalam otak (Kantung mata)

Pada kornea Pada ektremitas


mata bawah
Sering terjadi pada
pasien dengan gagal
jantung
Etiologi

Adanya Kongesti Tekanan osmotic koloid


Permeabilitas kapiler yang
bertambah

Retensi natrium dan air

Obstruksi limfatik Hipoproteinemia


Klasifikasi

1 2

Edema Lokalista Edema Generalitas


• Pada 1 ekstremitas (unilateral) • Pada 1 ekstremitas bawah
Disebabkan oleh obstruksi pada vena atau Disebabkan oleh kelainan jantung
pembuluh limfe • Pada mata
• Pada 2 ekstremitas (unilateral) Disebabkan oleh kelainan ginjal dan gangguan
Disebabkan oleh obstruksi vena cafa ekskresi natrium
inferior, tekanan akibat asites masif atau • asites, edema pada ekstremitas dan skrotum
massa intra abdomen Disebabkan oleh sirosis atau gagal
• Pada muka (Facial Edema) jantung
Disebabkan oleh obstruksi pada vena cafa
superior dan reaksi alergi,
asitesis,hidrotoraks
Cairan Edema

1 2

Transudat Eksudat
Transudat adalah cairan yang tertimbun di Eksudat adalh cairan yang tertimbun di dalam
dalam jaringan atau ruangan karena alasan- jaringan atau ruangan karena bertambahnya
alasan lain dan bukan akibat dari perubahan permeabilitas pembuluh terhadap protein.
permeabilitas pembuluh.
Patofisologi

Penurunan konsentrasi protein


plasma Peningkatan tekanan vena

Peningkatan permeabilitas
dinding kapiler Penyumbatan pembuluh limfe
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai