Kelompok 1 - Tugas MK Patofisiologi
Kelompok 1 - Tugas MK Patofisiologi
Syokumawena, S.Kep,Ners,M.Kes
Proses perubahan
keseimbangan cairan
elektrolit asam basa dan
proses odem
Cairan lintas-sel mencakup cairan cerebrospinalis, yaitu cairan yang mengelilingi, membentuk
bantalan, dan memberi makan otak dan korda spinalis; cairan intraokulus, yang berfungsi
mempertahankan bentuk dan memberi makan mata; cairan synovial, yang membasahi dan
berfungsi sebagai peredam kejut bagi sendi; cairan pericardium, pleura, dan peritoneum, yang
masing-masing berfungsi membasahi jantung, paru-paru, dan usus; serta getah pencernaan yang
berfungsi mencerna makanan yang masuk.
Dua per tiga dari air pada kompartemen cairan ekstraseluler terdapat pada sela-sela sel (cairan
interstisial) dan satu pertiganya akan berada pada plasma darah (cairan intravaskuler).
Persentase air tubuh juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia individu
Keasaman cairan tubuh dan sistem
buffer tubuh
Buffer adalah zat yang dapat mempertahankan pH ketika ditambah sedikit asam atau basa
atau ketika diencerkan. Buffer memiliki dua macam : asam lemah dan garamnya atau basa
lemah dan garamnya. Buffer dalam darah adalah jenis buffer yang terdiri dari asam lemah
dan garamnya.
Buffer dapat mempertahankan pH darah sekitar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut :
H2CO3 + OH- => HCO3- + H2OHCO3- + H+ => H2CO3
Merupakan buffer utama dalam CES. Buffer yang paling penting, buffer ini terdapat
dalam jumlah yang paling besar dalam ciran tubuh. Dihasilkan oleh ginjal dan
membantu dalam mengekskresikan hidrogen (H⁺).
3 Sistem buffer fosfat
Fungsi sistem buffer fosfat bekerja dalam cara yang serupa untuk mengubah asam kuat
menjadi asam lemah dan basa kuat menjadi basa lemah. Natrium hydrogen fosfat
(Na2HPO4) adalah basa lemah, dan natrium dihidrogen fosfat (NaH2PO4) adalah asam
lemah. Komponen ini bekerja secara intraselular, terutama dalam sel darah merah dan dalam
epitelium tubulus ginjal. Membantu dalam ekskresi hidrogen (H⁺) dalam tubulus ginjal.
Merupakan sistem buffer terkuat dalam tubuh. Sistem buffer ini meliputi protein
intraselular dan protein plsma ekstraselular yang menjadi buffer asam karbonat dan asam
organik., protein adalah buffer yang sangat baik karena mengandung gugus amini yang
berfungsi sebagai basa, bergantung pada media yang mengelilingi protein.
5 Sistem buffer hemoglobin
Dalam sel darah merah, buffer hemoglobin berfungsi sebagai buffer pembentukan
H+ saat terjadinya ranspor CO2 diantara jaringan dan paru-paru. Hemoglobin
adalah salah satu contoh protein intraselular yang bekerja sebagai asam lemah
untuk menjadi buffer asam karbonat yang agak lemah. Jika tidak ada sistem buffer
hemoglobin, darah vena akan menjadi terlalu asam.
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Ca2+
Na+ K+ Cl- Mg2+
HPO4-
kation utama dalam kation utama dalam Ca2+=Elektrolit Anion utama dalam
CES CIS sekunder CES
HPO4- = Anion
utama dalam CIS
Larutan Isotonik, Hipotonik, dan Hipertonik
Larutan Isotonik
Suatu larutan yang konsentrasinya sama besar dengan konsentrasi dalam sel darah
merah, sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di antara keduanya.
Larutan Hipotonik
Larutan yang memiliki konsentrasi larutan yang lebih rendah dibandingkan dengan
larutan yang lain
Larutan Hipertonik
Turunan larutan hipertonis memiliki konsentrasi larutan yang lebih tinggi dari larutan
yang lainnya
Mekanisme Tubuh Mengatur Keseimbangan Cairan Elektolit
a.Intake Cairan
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira1500 ml per hari,
sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per harisehingga kekurangan sekitar 1000
ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme
b.Output Cairan
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
• Urine
• IWL (Insesible Water Loss)
• Keringat
• Feses
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan volume cairan ekstrasel.
1
Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri
dengan menurunkan volume plasma.Sebaliknya,peningkatan volume cairan ekstrasel
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume
plasma
• Overhidrasi
Terapi terdiri dari pemberian diuretik(bila fungsi ginjal baik), ultrafiltrasi atau dialisis
(fungsi ginjal menurun), dan flebotomi pada kondisi yang darurat.
• Dehidrasi
Terapi dehidrasi adalah mengembalikan kondisi air dan garam yang hilang. Jumlah
dan jenis cairan yang diberikan tergantung pada derajat dan jenis dehidrasi dan
elektrolit yang hilang
2 Gangguan Keseimbangan Elektrolit
• Hiponatremia
• Hipernatremia
Terapi keadaan ini adalah penggantian cairan dengan 5% dekstrose dalam
air
• Hipokalemia
Terapi hipokalemia dapat berupa koreksi secara oral dengan memberikan masukan makanan
yang kaya dengan kalium, seperti buah-buahan, ikan, sayur-sayuran, dan kaldu.
• Hiperkalemia
• Hipokalsemia
Pada kasus kronik, dapat dilanjutkan dengan terapi per oral
Apa itu edema?
Dalam bahasa Inggris pembengkakan adalah Edema yang berasal dari
bahasa yunani yaitu dropsyatau semacam penyakit yang merupakan
akumulasi abnormal cairan di bawah kulit atau dalam satu atau lebih
rongga tubuh.
Edema adalah gelembung cairan dari beberapa organ atau jaringan
yang merupakan terkumpulnya kelebihan cairan limfe, tanpa
peningkatan umlah sel dalam mempengaruhi jaringan. Edema bisa
terkumpul pada beberapa lokasi pada tubuh, tetapi biasanya terdapat
pada kaki dan pergelangan kaki
Organ Spesifik Oedema
Priorbital
Cerebal Oedema
Akumulasi cairan
Oedema
ekstraseluler dalam otak (Kantung mata)
1 2
1 2
Transudat Eksudat
Transudat adalah cairan yang tertimbun di Eksudat adalh cairan yang tertimbun di dalam
dalam jaringan atau ruangan karena alasan- jaringan atau ruangan karena bertambahnya
alasan lain dan bukan akibat dari perubahan permeabilitas pembuluh terhadap protein.
permeabilitas pembuluh.
Patofisologi
Peningkatan permeabilitas
dinding kapiler Penyumbatan pembuluh limfe
THANK
YOU