Anda di halaman 1dari 38

WAWASAN KEBANGSAAN

Oleh

Muh. Abduh

Balai Diklat Keagamaan Palembang


2019
Banyak pengamat (Indonesianist) memberi komentar bahwa Indonesia adalah “mukjizat”
Kepulauan Indonesia
Bagaimana wawasan kebangsaan itu bisa
mengikat?
o Karena Islam Indonesia memegang
peran penting dalam WK
o Karena di nusantara lebih
mengedepankan Win-win solution
o Budaya muslim Indonesia yang
akomodatif, penuh toleransi, yang
menjadi perekat.
APA ITU BANGSA?
Bangsa ialah sekelompok manusia yang :
• Memiliki cita-cita bersama
• Memiliki sejarah hidup bersama
• Memiliki adat budaya dan kebiasaan yang sama
• Memiliki karakter yang sama
• Menempati wilayah tertentu bersama
• Terorganisir dalam suatu sistem pemerintahan
berdaulat dan terikat sebagai masyarakat hukum
bersama.
ASAL USUL INDONESIA
• Usulan Nama Indonesia oleh James
Richardson Logan (1850) seorang Skotlandia
(1819-1869), Indo = India; nesos (Yunani)=
pulau. Jadi pulau-pulau atau kepulauan India.
• Adolf Bastian (1826-1906) mempopulerkan
istilah Indonesia di kalangan bangsa Belanda
dalam buku ethnografisnya (lima jilid)
berjudul: INDONESIEN ORDER DIE INSELN DES
MALAYISCHEN ARCHIPEL.
BEBERAPA CATATAN SEJARAH
• Bung Hatta ketika di Belanda memberi nama
gerakan/persatuan pelajar Indonesia, kemudian
menggunakan istilah Indonesia Merdeka dalam sebuah
tulisannya.
• Sumpah Pemuda tahun 1928 mempertegas dan mempercepat
berkembangnya kesadaran Indonesia sebagai bangsa
• Ketika zaman Pendudukan Jepang, secara tidak langsung
kesadaran berbahasa Indonsia diberi kesempatan meningkat,
karena Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda dan
Inggris
APA ITU Wawasan Kebangsaan?

 Wawasan: (1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan (2)


konsepsi cara pandang.
 Kebangsaan: berasal dari kata “bangsa” yang berarti
kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan,
adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan
sendiri. Sedangkan “kebangsaan” mengandung arti (1)
ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) perihal
bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3)
kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)


APA ITU Wawasan Kebangsaan?

Cara pandang bangsa Indonesia mengenai


diri dan lingkungannya, mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila,
UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
(Prof. Dr. Muladi)

Sumber: http://demokrasipancasilaindonesia.blogspot.co.id/2015/03/wawasan-
kebangsaan-pengertian-makna.html
APA ITU Wawasan Kebangsaan?
Wawasan kebangsaan Indonesia ialah cara
pandang bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 tentang diri dan
lingkungannya dalam mengekspresikan diri
untuk mencapai tujuannya sebagai bangsa
Indonesia di tengah-tengah lingkungan
nusantara ( Lemhannas).
4 KONSENSUS KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA

Dasar hukum Keputusan MA


tentang perubahan nama dari 4 pilar
menjadi 4 konsensus atas usulan
Departemen Pertahanan.
4 KONSENSUS
1. Pancasila (nilai-nilai Pancasila terdapat dalam Pembukaan UUD
1945)

2. UUD 1945 (wilayah, sistem kenegaraan, kedudukan warga


negara, dsb)

3. Bhinneka Tunggal Ika (kesadaran bahwa secara geografis


Indonesia terdiri atas 13.000 pulau lebih yang dipisahkan/dihubungkan
oleh laut dengan aneka ragam suku penduduknya (1027 sukubangsa)
dan menganut aneka ragam agama dan kepercayaan, serta memiliki
budaya yang beragam yang berpotensi perpecahan dan sekaligus
persatuan.

4. NKRI (sistem yang telah disepakati sebagai konsensus nasional dan


tidak boleh diubah lagi, kalau ingin negara Indonesia tetap utuh)
ANCAMAN TERHADAP KEHIDUPAN
BERBANGSA
• Tarik-menarik kekuatan politik untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara sekuler.
• Hubungan yang tidak seimbang antara lembaga-lembaga
tinggi negara.
• Kemajemukan agama, suku, dan ras yang tidak dikelola
dengan baik dapat menimbulkan perpecahan
• Kesenjangan yang semakin timpang antara berbagai
kelompok masyarakat dalam bidang politik, ekonomi,
dan pendidikan
LANJUTAN....

• Ideologi-ideologi asing yang tidak sesuai


dengan kepribadian bangsa Indonesia,
mengancam keutuhan NKRI, seperti:
Komunisme, Kapitalisme, Radikalisme.
• Persaingan antar kelompok yg terlalu kuat,
bukan persandingan/kerjasama
LANJUTAN....

• Individualisme yg terlalu menguat, sehingga rasa


solidaritas semakin turun
• Kebanggaan penggunaan bahasa asing yang
berlebihan
• Imitasi budaya asing secara tidak selektif
• Kehilangan orientasi masa depan bangsa dan terlena
dengan kebebasan berekpresi politik reformasi
LANJUTAN....
• Konflik antar kelompok yang semakin sering terjadi
• Penyerangan/pembakaran kantor-kantor
pemerintahan
• Mudahnya daerah mengeluarkan ancaman merdeka
dan keluar dari NKRI
• Mental korup dalam pengelolaan sumberdaya alam
Indonesia
SOLUSI MENGATASI ANCAMAN
KEBANGSAAN
• Menumbuhkembangkan rasa bangga sebagai Bangsa
Indonesia.
• Kesenjangan ekonomi harus segera diperbaiki.
• Mengembalikan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Agama tidak perlu dipertentangkan dengan nilai-nilai
kebangsaan.
• Muatan materi “cinta tanah air” harus lebih sering
disampaikan oleh Penyuluh Agama kepada kelompok
binaan.
FAKTOR PENTING PEMBENTUK SOLIDARITAS

• Agama
• Negara Maritim
• Bahasa.
MeMAKNAI WAWASAN
KEBANGSAAN DI ERA NOW
PERGESERAN MAKNA MEMBANGUN BANGSA

Merebut kemerdekaan Mengisi kemerdekaan


dengan bambu runcing dengan ide2 kreatif
Mengapa Membayar Pajak?

 Terpaksa?
 Takut kena
denda?
 Takut
dikriminalisasi?
 Agar tidak
dianggap pelit?
 Pencitraan?
 Taat Hukum?
Mengapa Tdk buang Sampah sembarangan?

 Tidak ingin
mengotori
lingkungan?
 Takut menyebabkan
banjir?
 Memberi contoh
untuk orang lain?
 Takut kena denda?
 Taat Hukum?
Mengapa Tdk KORUPSI?

 Tidak ada
kesempatan?
 Takut berhadapan
dengan APH?
 Takut dipenjara?
 Punya iman?
 Menegakkan
integritas?
Mengapa BELAJAR GIAT & BEKERJA KERAS?

 Ingin jadi juara kelas?


 Supaya dapat promosi
jabatan?
 Punya uang banyak?
 Takut sama guru & atasan?
 Jadi idola di sekolah &
kantor?
 Menyenangkan orang tua?
 Berbagi kepada sesama
Mengapa BAYAR PAJAK, TIDAK BUANG
SAMPAH SEMBARANGAN, Tdk KORUPSI,
SERTA BELAJAR GIAT & BEKERJA KERAS?

 Tidak ingin mengotori bangsa dengan perilaku negatif;


 Ingin menjadi bagian dari bangsa yg besar & terhormat;
 Memberi manfaat bagi lingkungan;
 Menjadi teladan bagi generasi muda;
 Cinta bangsa Indonesia;
 Membuat Ibu Pertiwi tersenyum bangga & bahagia.
Sosok Eko Mulyadi, Kepala Desa di Ponorogo
Sosok Kamilus Tupen Jumat, mantan TKI di NTT
Koperasi Tenaga Kerja Lewowerang
MANFAAT:
o Tak ada lagi tanah
terbengkelai
o Kaum muda di desa
memiliki pekerjaan
dan usaha
o Menghapus
kerentanan konflik
antar warga, keluarga
dan suku
o Pangan berlimpah
o Migrasi tenaga kerja
berkurang
o Menguatnya relasi
antar warga
o Pemerataan
kesejahteraan
Sumber: Sri Palupi, Problematika di Pedesaan dan Ragam Inovasi di Pedesaan, Seminar di
LAN-RI, Desember 2016
Annette Horschmann, “Pemulung” dari Jerman

Ia mendedikasikan diri untuk


kebersihan dan keindahan Danau
Toba, dengan memunguti
sampah-sampah yang
berserakan dan terus menjaga
kelestarian dan kebersihan di
sekitar danau tsb.
Bahkan, ia juga mempromosikan
keindahan Danau Toba di
negaranya dan mengatakan
bahwa Danau Toba tidak kalah
indahnya dengan danau atau
tempat wisata lain di dunia.

Sumber: http://saung-pabedilan.blogspot.co.id/2017/01/kisah-12-bule-yang-berbuat-
banyak-untuk.html
Andre Graff, “Tukang Gali Sumur” dari Perancis

Ia adalah pilot balon udara dan


pemandu wisata di wilayah Perancis,
terutama di sekitar Pegunungan Alpen.
Berkunjung ke Indonesia (Bali) tahun
1990 dan 2004, langsung jatuh cinta
dengan negeri ini. Tahun 2005 ia
memutuskan tinggal di Kampung Adar
Ledetadu, Sumba Barat, dan
membantu warga sekitar untuk
membuatkan sumur karena daerah
tersebut sulit mendapatkan air bersih. 
Dari tahun 2005-2007, Andre Graff
bersama penduduk sekitar telah
berhasil membuat lebih dari 25 sumur
yang diperuntukkan bagi 3 desa.

Sumber: http://saung-pabedilan.blogspot.co.id/2017/01/kisah-12-bule-yang-berbuat-
banyak-untuk.html
http://www.boombastis.com/bule-menjadi-wni/68838
DISKUSI .....

AKSI NYATA PENYULUH


AGAMA DALAM
PEMBANGUNAN INDONESIA
VISI BESAR PAH
Masjid
Makmur

Pengajian INDONESIA Prilaku


rutin TAQWA Islami

Menjadi
teladan
Epilog
AJARAN PARA PEJUANG BANGSA
AJARAN PARA PEJUANG BANGSA
“Setiap Warga Negara adalah
Pahlawan, melalui kepedulian dan
sumbangsihnya sekecil apapun
untuk menghebatkan Bangsanya”

-- Tri Widodo WU --
Terima Kasih
Tak Pernah Lelah Mencintai Indonesia !!

Anda mungkin juga menyukai