Anda di halaman 1dari 31

MATERI PERKULIAHAN

DIKSI
DISAMPAIKAN OLEH
ISNU WAHYONO, M.PD.
081349688121/087815441124
HALO : HAI
HAI : HALO
APA KABAR : LUAR BIASA
ULAR : PANJANG
CACING : PENDEK
GAJAH : BESAR
SEMUT : KECIL
KEMBALI KE : LAP TOP
Pengertian Diksi
Diksi dapat diartikan sebagai
pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan
pengarang untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan disampaikan.
Fungsi diksi

1. Melambangkan gagasan yang


diekspresikan secara verbal
2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang
tepat
3. Menciptakan komunikasi yang baik dan
benar
4. Mencegah perbedaan penafsiran
5. Mencegah salah pemahaman
6. Mengefektifkan pencapaian komunikasi
Diksi meliputi
1. Makna denotasi (sesungguhnya) dan
konotasi (konseptual)
2. Kata umum (superordinat) dan khusus
(hiponim)
3. Kata konkret dan abstrak
4. Sinonim (persamaan makna kata)
5. Pembentukan kata (dari dalam dan dari luar
bahasa Indonesia/kata serapan)
Pembentukan Kata
 Definisi adalah suatu pernyataan yang
menerangkan pengertian atau konsep
tertentu
Jenis definisi
1. Nominalis menjelaskan sebuah kata
dengan kata lain yang lebih umum
dimengerti
2. Realis adalah menjelaskan isi yang
terkandung dalam sebuah istilah. Definisi
realis meliputi 1) definisi esensial
(konotatif) dan 2) definisi deskriptif
3. Praktis adalah penjelasan tentang suatu
hal yang dijelaskan dari segi kegunaan
atau tujuan. Definisi praktis dibagi: 1)
definisi operasional, 2) definisi
fungsional, dan 3) definisi persuasif
 Kata serapan yang meliputi:
1) keteraturan bahasa (analogi), yaitu jika kata
tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan
dengan pelafalannya
2) ketidakteraturan (anomali) bila kata tersebut
tidak sesuai antara ejaan dengan pelafalan
 Analogi, pembentukan kata yang sudah sesuai
dengan dengan sistem fonologi, baik melalui
proses penyesuaian maupun tidak. Contoh: aksi
– action, dansa - dance
Makna dan pemilihan kata
dalam kalimat
Syarat-syarat Diksi

Konsep Makna

Homonim

Polisemi

Antonim

Konotasi
Konsep Makna
Makna menyangkut semua
komponen konsep yang terdapat
pada sebuah kata. Informasi adalah
komponen yang menyangkut konsep
dasarnya saja.

KEMBAL
Hononim
Homonim adalah dua buah kata
atau lebih yang sama bentuknya
tetapi maknanya berlainan
Contoh:
Bisa ular bisa mengakibatkan
kematian

KEMBAL
Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang maknanya lebih dari
satu, sebagai akibat terdapatnya lebih dari sebuah
komponen konsep makna pada kata-kata tersebut.
Contoh kata kepala
1. Kepala Rahman memar ditimpuk batu oleh temannya
2. Usiaku kini telah berkepala empat.
3. Ayah belum lama ini diangkat menjadi kepala sekolah.

KEMBAL
Hipernim
Hipernim adalah kata-kata yang maknanya
melingkupi makna kata-kata yang lain. Hipernimi
bersifat umum.
Contoh
Idris membeli buah-buahan di pasar Banjarbaru. Buah
tersebut antara lain pisang, mangga, manggis, pepaya,
dan yang paling ia sukai adalah karamunting.

KEMBAL
Sinonimi
Sinonim adalah dua buah kata atau
lebih yang maknanya kurang lebih
sama. Kata-kata yang bersinonim itu
tidak persis sama maknanya.
Contoh
Bertemu – berjumpa
Gawat - berbahaya
KEMBAL
Antonim
Antonii adalah dua buah kata yang
maknanya “dianggap” berlawanan.
Dikatakan “dianggap” karena sifat
berlawanan dari dua kata yang
berantonim ini sangat relatif. Contoh:
besar - kecil

KEMBAL
Konotasi
Konotasi atau nilai rasa kata adalah pandangan baik
buruk atau positif negatif yang diberikan oleh
sekelompok masyarakat bahasa terhadap sebuah kata.
Contoh: hitam : hina, sengsara; lembah hitam
besi : gagah, perkasa; tangan besi

KEMBAL
Syarat Ketepatan Pemilihan
Kata
 Dapat membedakan denotasi dengan
konotasi
Contoh:

Bunga

1. Sarah senang menanam bunga mawar


2. Nita menjadi bunga desa Loktabat
Dapat membedakan kata-
kata yang hampir
bersinonim
Dapat membedakan kata-
kata yang hampir mirip
dalam ejaannya
Dapat memahami dengan
tepat makna kata-kata
abstrak
Dapat memakai kata
penghubung yang
berpasangan secara tepat
Dapat membedakan antara
kata-kata yang umum dan
kata-kata
yang khusus
Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata
1. Penanggalan awalan me-
- Polisi tembak pencuri yang larikan diri (S)
- Polisi menembak pencuri yang melarikan
diri.
2. Penenggalan awalan ber-
- sampai jumpa (S)
- sampai berjumpa (B)
3. Peluluhan bunyi c (menyuci - mencuci)
4. Penyengauan kata dasar
- Semua warga negara harus mentaati
peraturan.
- Semua warga negara harus menaati
peraturan.
5. Awalan ke- yang keliru
(ketabrak-tertabrak)
6. Pemakaian akhiran ir (legalisir-legalisasi)
7. Bunyi /k/, /p/, /t/, dan /s/ yang
berimbuhan me-
penulisannya masih tetap
8. Padanan yang tidak sesuai
- Walaupun malam tadi bertugas
siskamling, tetapi ia masuk kantor
seperti biasa (S)
- Walaupun malam tadi bertugas
siskamling, ia masuk kantor
seperti biasa (B)
- Malam tadi ia bertugas
siskamling, ia masuk kantor
seperti biasa (B)
9. Pemakaian kata depan di, ke,
dari, bagi, pada, dan daripada
- Meja itu terbuat daripada kayu
- Meja itu terbuat dari kayu
10. Pemakaian akronim (singkatan)
yang tidak jelas
singkatan IBF
1) International Boxing Federation
2) International Badminton
Federation
KUIS
Buatlah sebuah paragraf yang
mengandung lima kata berkonotasi
dan jelaskan arti kata berkonotasi
tersebut!
Garis bawahi atau ketik miring kata
berkonotasi yang Anda gunakan
dalam paragraf tersebut.

Anda mungkin juga menyukai