KUALITAS UDARA
Dr. Luis Yulia, M.K.K.K
FK UNIBA
20 DESEMBER 2019
EVALUASI
■ Melibatkan observasi serta pemantauan dan
penggunaan metode analitis yang diperlukan untuk
mendeteksi tingkat pajanan
■ Data hasil monitoring dibandingkan dengan NAB
■ Tujuan monitoring lingkungan kerja adalah dapat
dikendalikan pajanan dalam batas aman bagi
pekerja
NILAI AMBANG BATAS (NAB)
■ TLV (Treshold Limit Value)
■ Merupakan derajat kosentrasi bahan berbahaya
dilingkungan kerja dimana pajanan pada kosentrasi
pada derajat yang sama atau dibawahnya tidak
menyebabkan gangguan kesehatan pada sebagian
besar tenaga kerja.
NAB ada 3 jenis :
■ Material Sampling
– Sampling dengan mengambil bagian dari obyek
yang diamati
– Cocok untuk sampling bahaya kimia dan bahaya
biologi
– Hasil sampling hanya berupa sampel dan perlu
pengukuran dan analisis lebih lanjut untuk
mengetahui konsentrasi / dosis sampel tersebut.
Sampling
■ Area Sampling
– Sampling dengan melakukan “pengukuran” di area
yang terpajan suatu bahaya
– Banyak dilakukan untuk sampling bahaya fisik dan
aspek ergonomi
– Hasil sampling berupa hasil pengukuran
– Area samping untuk bahaya kimia dan biologi
umumnya menggunakan “direct reading instrument”
Bagaimana cara melakukan
Sampling ?
■ Tergantung jenis bahaya yang akan disampling
■ Pekerja
– Pajanan
– Cairan tubuh
Lokasi Pengukuran
■ General Air
– Sumber
■ Mengukur konsentrasi emisi bahaya
■ Pengukuran dilakukan di dekat sumber dengan jarak 1 meter
■ Pada beberapa jenis bahaya kadang kala pengukuran pada sumber
tidak bisa dilakukan karena bisa berisiko bagi keselamatan alat
maupun operator
Lokasi Pengukuran
■ General Air
– Area
■ Pengukuran dilakukan pada area yang terpajan bahaya.
Umumnya area yang terpajan adalah area yang terjangkau oleh
distribusi bahaya
■ Lebih diprioritaskan area terpajan yang terdapat pekerja yang
bekerja atau dilalui oleh pekerja pada saat bekerja
Lokasi Pengukuran
■ Pekerja
– Pajanan
■ Pengukuran dilakuan pada bagian tubuh yang terpajan
– Telinga oleh suara bising
– Area pernafasan oleh debu, bahan kimia di udara, dll
– Kulit oleh bahan kimia yang bisa terserap oleh kulit]
– Dll
■ Pengukuran dapat bersifat :
– Mengukur dan mendapatkan data
– Pengambilan sampel
Lokasi Pengukuran
■ Pekerja
– Cairan tubuh
■ Pengukuran dilakukan dengan mengambil cairan tubuh sebagai
media pengukuran
– Saliva
– Urin
– Feses
– Darah
– Udara ekspirasi
■ Hasil pengukuran diperoleh dari hasil analisis media yang diambil
Metode Pengukuran
■ Metode pengukuran setiap bahaya berbeda-beda, tergantung jenis
bahayanya
■ Adakalanya terdapat perbedaan pengukuran pada sumber, area dan
pekerja
■ Adakalanya terdapat perbedaan metode pengukuran pada area indoor
maupun outdoor
■ Metode pengukuran Lihat standar NIOSH, OSHA, ACGIH,
ASHREI
Langkah-langkah Pengukuran
(Umum)
■ Tentukan titik pengukuran / sampling baik pada
sumber, area, maupun pekerja
■ Kumpullkan informasi tentang :
– Karakteristik lingkungan kerja
– Proses kerja yang ada
– Jumlah pekerja dan pola kerja yang ada
– Pengendalian yang sudah ada
– Peralatan dan fasilitas yang ada
Langkah-langkah Pengukuran
(Umum)
■ Persiapan Alat Ukur / Alat Sampling
– Pastikan alat ukur / sampling yang digunakan sesuai dengan
bahaya yang akan diukur/sampling
– Pastikan alat ukur/sampling berfungsi baik
– Pastikan alat ukur lengkap (asesoris lengkap)
– Pastikan alat ukur terkalibrasi
– Pastikan prosedur persiapan sudah dilakukan dengan benar
– Siapkan form pencatatan
Langkah-langkah Pengukuran
(Umum)
■ Pelaksanaan Pengukuran / Sampling
– Pastikan alat ukur/sampling diletakkan pada tempat yang tepat
– Pastikan langkah pengoperasian alat ukur/sampling sesuai
dengan standar
– Pastikan waktu pengukuran sesuai dengan standar
– Pastikan prosedur persiapan sudah dilakukan dengan benar
– Jangan sampai alat ukur diganggu oleh pihak yang tidak
berkepentingan
– Pastikan keselamatan operator saat pengukuran
Langkah-langkah Pengukuran
(Umum)
■ Setelah Pengukuran / Sampling
– Lanjutkan dengan analisis data (untuk pengukuran
berupa pengambilan sampel)
– Lakukan analisis data sesuai dengan metode analisis
yang ada
– Bandingkan hasil pengukuran dengan standara
(NAB, peraturan yang berlaku)
– Susun rekomendasi untuk tindakan perbaikan jika
diperlukan
Kesalahan Dalam Pengukuran
■ Kesalahan alat ukur
– Alat rusak
– Alat tidak terkalibrasi
– Kelengkapan alat kurang
■ Kesalahan pembacaan
■ Kesalahan titik sampling
■ Kerusakan sampel (transportasi, terkontaminasi, dll)
■ Kesalahan metode analisis
■ Kesalahan interpretasi
Skema pengambil gas SO2, NO2, O3
TEKNIK
IMPAKSI
TEKNIK
PENGUMPULAN
TEKNIK FITRASI
4.5.1. Metode Analisa
Pengukuran PM 10
dan PM 2.5
Metode Analisa
MVS (Middle Volume
Sampler).