Anda di halaman 1dari 38

STRUKTUR DAN

FUNGSI
SISTEM SARAF
OTONOM
DEFINISI
 mrp bagian sistem saraf tepi yang meregulasi aktivitas tubuh
secara tidak disadari.
• Memegang peran penting dalam pengaturan homeostasis tubuh.
• Mempersarafi:
• Otot polos, contoh di kulit, pembuluh darah, mata, saluran cerna,
kandung empedu, kandung kemih
• Otot jantung
• Kelenjar, contih kelenjar keringat, kelenjar ludah

2
DIVISI SISTEM SARAF
OTONOM
1. Saraf Simpatis, berasal dari segmen torakolumbal
2. Saraf Parasimpatis, berasal dari segmen kraniosakral
 Pada umumnya organ viseral dipersarafi oleh keduanya
 Stimulasi saraf simpatis akan menghasilkan efek antagonis
dengan stimulasi saraf parasimpatis, kerja ini untuk
menciptakan kondisi homeoatasis
 Stimulasi sistem saraf simpatis menimbulkan efek
meningkatkan penggunaan energi tubuh, sedangkan
stimulasi sistem saraf parasimpatis menimbulkan efek
penghematan penggunaan energy tubuh
 Neurotransmitter saraf simpatis: adrenalin
 Neurotransmitter saraf parasimpatis: asetilkolin
STRUKTUR DAN
FUNGSI
SISTEM INDERA
DEFINISI
 organ tubuh yang berguna untuk
mengetahui keadaan di luar tubuh.
 Indera ada lima (panca indera) yaitu
mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
 Pada setiap indera terdapat saraf yang
akan menerima rangsang dari luar
tubuh, kemudian mengirimkan
rangsang itu ke otak sehingga kita
dapat melihat, mendengar, membau,
mengecap, atau meraba.
1. MATA = INDERA
PENGLIHATAN
 bola mata berbentuk bulat, Diameternya lebih kurang 2 cm. Sebagian
besar terletak didalam rongga tengkorak
Bagian mata (asesoris):

 alis mata, pelindung mata, estetika


 kelopak mata atas dan bawah, pelindung mata
 bulu mata, pelindung mata, estetika
 Kelenjar air mata, mengeluarkan air mata pada saat kita mengedipkan
mata dan saat menangis, berfungsi untuk membasahi kornea agar tidak
kering, pelumas agar mata mudah digerakkan, ekspresi perasaan.
 Otot mata, untuk menggerakkan bola mata
Bagian mata untuk penglihatan:
 Kornea (selaput bening)
Fungsi menerima cahaya yang masuk ke mata untuk diteruskan sampai ke
retina. Sifat: tidak berwarna (bening) dan tidak mempunyai pembuluh
darah. Kerusakan dapat menyebabkan kebutaan.

 Iris (selaput pelangi) dan pupil (anak mata)


Iris terletak di belakang kornea, kaya dengan pembuluh darah. Warna iris
memberikan warna pada mata. Pupil adalah celah (lubang) bundar yang
ada di tengah-tengah iris. Iris bekerja sama dengan pupil untuk mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Dalam cahaya terang, otot iris
mengerut dan pupil mengecil sehingga sedikit cahaya masuk ke mata.
Dalam cahaya redup, otot iris relaksasi dan pupil melebar sehingga
cahaya banyak masuk ke mata.
 Lensa
Lensa terletak di belakang pupil dan iris. Lensa memiliki DAYA
AKOMODASI yaitu kemampuan mencembung dan memipih untuk
memfokuskan cahaya yang masuk ke mata agar tepat jatuh ke retina
sehingga dapat melihat dengan jelas.

 Badan Bening (vitreus humor)


terletak di belakang lensa, bentuknya seperti agar-agar. Fungsi
meneruskan cahaya yang telah melewati lensa ke retina.

 Retina (selaput jala)


terletak paling belakang, fungsi menerima cahaya yang diteruskan oleh
bagian-bagian mata didepannya. Retina terdapat ujung saraf penerima
rangsangan untuk diteruskan ke otak.
FOTORESEPTOR
 RESEPTOR yang berfungsi menerima rangsangan cahaya
 Terdapat pada lapis terluar retina
 Terdiri atas SEL BATANG dan SEL KERUCUT
 SEL BATANG : untuk penglihatan gelap dan redup, banyak ditemukan
pada daerah tepi retina
 SEL KERUCUT : untuk penglihatan terang dan warna, banyak
ditemukan di sekitar bitnik kuning (fovea)
 Pada manusia rasio jumlah sel batang lebih banyak dibanding sel
kerucut (20 : 1)
BINTIK BUTA
 Saraf optik mengarah keluar dari bagian belakang bola mata
 Titik keluarnya saraf optik yang juga titik keluar pembuluh darah utama
disebut bintik buta
Mekanisme penglihatan
cahaya diterima kornea dan masuk melalui pupil

Cahaya difokuskan oleh lensa

Cahaya di proyeksikan ke retina, diterima oleh reseptor

Reseptor mengirimkan pesan ke neuron

Pesan di bawa ke sel ganglion

Akson sel ganglion bergabung menuju otak


 Sel batang dan sel kerucut mengandung FOTOPIGMEN
yaitu zat kimia yang akan melepaskan energi apabila
terkena cahaya.
 Fotopigmen mengandung 11-cis retina (turunan vitamin A)
yang terikat pada protein yaitu opsin
 Opsin memodifikasi sensitivitas fotopigmen terhadap
cahaya dengan panjang gelombang berbeda.
 Energi cahaya akan mengubah 11-cis retina menjadi trans
retina
 Perubahan ini akan melepaskan energi yang akan
mengaktivasi penyampai pesan di dalam neuron
Penglihatan Tajam Dan Detail
 Pada bagian tengah retina ada bintik kuning (FOVEA) yaitu
area kecil yang terspesialisasi untuk penglihatan tajam dan
detail
 Pada area tersebut, reseptor tersusun rapat sehingga
membantu persepsi yang mendetail
 Penglihatan perifer memiliki sensitivitas terhadap cahaya
redup lebih baik
Penglihatan Warna
 Berdasarkan pada panjang gelombang cahaya
 Mengaktifkan reseptor yang sesuai
 Pada BUTA WARNA tidak memiliki satu / dua tipe sel
kerucut, penyebabnya genetik
 Gen yang terlibat terletak pada KROMOSOM X
 Diderita oleh 8% pria dan 1% wanita
 Gangguan persepsi visual juga dapat terjadi karena
kerusakan otak di lobus oksipitalis
2. TELINGA = INDERA
PENDENGAR
Telinga terdiri dari 3 bagian:
 Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang
pendengaran
 Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar
(martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran tuba eustachius.
 Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran
setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput
(koklea)
Fungsi bagian telinga untuk pendengaran:
 Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi
menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi.
 Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan
meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.
 Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi)
berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau
rumah siput.
 Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan
koklea (rumah siput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke
otak. Tiga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga
keseimbangan tubuh.
 Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian
luar.
PHONORESEPTOR
 Reseptor yang ada pada telinga dalam berupa coclea
( rumah siput) akan menerima rangsang bunyi dan
mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
 Bagian yang peka menerima rangsangan bunyi di Coclea
disebut Organ Korti berupa sel rambut
 Dasar dan tempat sel-sel rambut dijepit oleh jaringan ujung-
ujung N. koklearis dan membentuk ganglion spiralis corti
yang mengirimkan akson-akson ke susunan saraf pusat
Mekanisme pendengaran
 Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getar
bunyi. Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga.
Apabila getaran bunyi mencapai gendang telinga, maka gendang telinga
ikut bergetar. Getaran gendang telinga menggetarkan tulang-tulang
pendengaran. Selanjutnya, tingkap jorong dan rumah siput ikut bergetar.
Demikian juga dengan cairan limfa di dalam rumah siput. Cairan limfa
merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan
rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian. Kita mendengar
bunyi.
3. HIDUNG = INDERA PEMBAU
Fungsi bagian-bagian indra pembau :
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika
bernapas
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra
pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara
pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan informasi bau ke otak
Mekanisme pembauan
 Bau dapat tercium jika bau tersebut sampai di rongga hidung. Bau
menimbulkan rangsangan yang kemudian diterima oleh ujung-ujung
saraf pembau yang ada di hidung. Rangsangan bau tersebut diteruskan
ke otak sehingga kita dapat mencium bau.
4. LIDAH = INDERA
PENGECAP
 Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf
pengecap.
 Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan
terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya pada lidah.
 Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, tepi lidah mengecap rasa asin
dan asam serta ujung lidah dapat mengecap rasa manis.
Mekanisme pengecapan
 Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi
rangsangan ke ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makanan
tersebut kemudian diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita dapat
mengecap (merasakan) makanan atau minuman tersebut.Selain sebagai
indera pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat bicara dan pengatur
letak makanan. Perpaduan gerakan lidah, bibir, langit-langit mulut, dan
gigi menghasilkan berbagai macam bunyi. Lidah mengatur letak
makanan pada saat sedabg dikunyah . setelah itu, lidah akan mendorong
makanan masuk ke kerongkongan.
5. KULIT = INDERA PERABA
FUNGSI KULIT

1. Regulasi suhu tubuh – keringat, dilatasi/ konstriksi pembuluh


darah untuk melepas atau menahan panas
2. Proteksi – menjaga air dan molekul lain hlang dari tubuh
melalui penguapan
3. Sensasi – mendeteksi nyeri, tekanan, suhu dan raba
4. Ekskresi – membuang beberapa sampah nitrogen, garam, air
melalui keringat
5. Immunitas - makrofag
6. Sintesis Vitamin D
ORGAN SENSORIS DI KULIT
Saraf sensoris banyak berlokasi di lapisan dermis dan subkutis
• Badan Ruffini : rangsangan panas
• Badan Krause : rangsangan dingin
• Badan Meissner: rangsangan raba kuat/dalam
• Badan Merkel Ranvier : rangsangan raba halus
• Badan Vater paccini : tekanan
Mekanisme peraba:
 Sentuhan yang dilakukan pada semua benda menghasilkan rangsang.
Rangsang itu diterima oleh reseptor kulit. Kemudian, rangsang itu
diteruskan oleh reseptor ke otak. Dengan demikian, kita dapat meraba
suatu benda. Otak juga memerintahkan tubuh untuk menanggapi
rangsang itu. Karena informasi yang cepat, tubuh kita dapat terhidar
dari bahaya luar, misalnya saat kita menyentuh benda yang panas. Jika
tubuh tidak tahan panas itu, maka secara refleks tubuh akan
menghindari panas tersebut. Dengen demikian, tubuh terhindar dari
kerusakan yang lebih fatal.

Anda mungkin juga menyukai