Anda di halaman 1dari 22

HIPERTIROIDISME KEPERAWATAN ANAK

Dosen Pengampuh : Ellen Purba, S.Kep, Ns, M.Kep

OLEH :
Kelompok 2
Ahmad Dandung Setiawan (P07120219005)
Anike Insos Rohwa (P07120219007)
Gres Vebriani Kwano (P07120219024)
Hamanda H.L. Rumbewas (P07120219026)
Ivany Mual (P07120219034)
Marni Atika Bara (P07120219048)
Novalia Alda Nitbani (P07120219061)
Shafa Annisa Zen (P07120219071)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hipertiroidisme, yang dalam hal prevalensi
merupakan ?

Hipertiroidisme lebih sering menyerang ?


Rumusan Masalah
1. Apa definisi hipertiroidisme ?
2. Apa etiologi hipertiroidisme ?
3. Apa manifestasi klinis hipertiroidisme ?
4. Apa patofisiologi hipertiroidisme ?
5. Apa saja pemeriksaan diagnostic hipertiroidisme ?
6. Apa komplikasi hipertiroidisme ?
7. Bagaimana penatalaksanaan hipertiroidisme ?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertiroidisme ?

Tujuan
1. Mampu mengetahui seluk beluk dari penyakit hipertiroidisme
2. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik
dan professional terhadap penderita hipertiroidi
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI

 Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap


pengaruh metabolic terhadap hormone tiroid yang berlebihan (Price &
Wilson : 337)
 Hipertiroidisme adalah kadar TH yang bersikulasi berlebihan. Gangguan ini
dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
(Elizabeth J. Corwin : 296)

ETIOLOGI

a. Hereditas/keturunan
b. Tumor kelenjar hipofisis
c. Kanker tiroid
d. Troiditis (peradangan kelenjar tiroid)
e. Terapi hormone tiroid berlebihan
f. Toksik adenoma
a. Terjadi lebih banyak pada wanita daripada laki-laki
b. Pada usia lebih dari 50 tahun
Faktor resiko yaitu : c. Post trauma emosional
d. Peningkatan stress

PATOFISIOLOGI

 Kelebihan hormone tiroid akan menyebabkan ?

Kondisi hipermetabolik yang disertai peningkatan aktifitas simpatis, sehinggamenyebabkan


peningkatan cardiac output, peningkatan konsumsi oksigen, peningkatan aliran darah tepi, dan
peningkatan subu tubuh.

 Kelebihan tiroid juga mempengaruhi ?


Metabolism karbohidrat, lemak dan protein. Pemecahan protein melebihi sintesis penurunan
toleransi glukosa dan peningkatan pemecahan triglisrida (kekurangan lipid).

 Defisiensi nutrisi dan kalori bila hipertiroid terjadi sebelum dewasa ?

Kelambatan pertumbuhan seksual. Jika terjadi setelah pubertas : menstruasi tidak teratur, dan
penurunan libido.
PATHWAY
MANIESTASI KLINIS

1. Peningkatan frekuensi denyut jantung


2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningktan kepekaan
terhadap katekolamin
3. Peningkatan laju metabolism basal, peningkatan pembentukan
panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan.
4. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)
5. Peningkatan frekuensi buang air besar
6. Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid
7. Gangguan reproduksi
8. Tidak tahan panas
9. Cepat lelah
10. Pembesaran kelenjar tiroid
11. Mata melotot (exoptalmus). Hal ini terjadi sebagai akibat
penimbunan zat dalam orbit mata
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Diagnosa bergantung kepada beberapa hormone berikut ini :

1. Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan
TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di
tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid
2. TSH (Tiroid Stimulating Hormon)
3. Bebas T4 (Tiroksin)
4. Bebas T3 (Triiodotironin)
5. Diagnsa juga boleh dibuat menggunakan ultrasound untuk memastikan
pembesaran kelenjar tiroid
6. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum
7. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan
hiperglikemia
KOMPLIKASI
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis
tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkembang secara spontan
pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan
kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak
terdiagnosis.

Akibatnya adalah ?

PENATALAKSANA

a. Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat seperti


propiltiourasil atau metimazol yang diberikan paling sedikit selama
satu tahun. Obat-obat ini menghambat sintesis dan pelepasan
tiroksin.
b. Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah terapi propiltiourasil
prabedah
c. Pengobatan dengan yodium radioaktif
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

1. Aktivitas atau istirahat

a. Gejala : insomnia, sensitivitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan


berat
b. Tanda : Atrofi otot

2. Aktivitas atau istirahat

a. Gejala : Palpitasi, nyeri dada (angina)


b. Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah
dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat.
c. Sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis)
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol,


hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energy,
peka rangsan dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan BB

INTERVENSI

 Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol,


hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung.
Tujuan : Mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer normal,
pengisian kapiler normal, status mental baik, tidak ada disritmia
Intervensi :  Pantau TTV
 Perhatikan besarnya tekanan nadi
 Periksa/teliti kemungkinan nyeri dada yang dikeluhkan pasien
 Kaji nadi/denyut jantung saat pasien tidur
 Auskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan, adanya
irama gallop dan murmur sistolik
 Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atauirama jantung dan adanya
disritmia
 Observasi tanda dan gejala kahausan yang hebat, mukosa membran kering,
nadi lemah, pengisian kapiler lambat, penurunan produksi urin dan hipotensi
 Catat adanya riwayat asma/bronkokontriksi, kehamilan, sinus bradikardi/blok
jantung yang berlanjut menjadi gagal jantung

 Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan


kebutuhan energy, peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan
kimia tubuh.

Tujuan : Mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan energy


menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam
melakukan aktivitas.
Intervensi :  Pantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas.
 Catat perkembangan takipnea, dispnea, pucat dan sianosis.
 Ciptakan lingkungan yang tenang, ruangan yang dingin, turunkan stimulasi sensori,
warna-warna yang sejuk dan situasi yang tenang.
 Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan istirahat ditempat tidur
jika memungkinkan.
 Berikan tindakan yang membuat pasien nyaman seperti massage/sentuhan, bedak
yang sejuk.
 Memberikan aktivitas pengganti yang nyaman seperti membaca, mendengarkan radio.
 Hindari membicarakan topic yang menjengkelkan atau yang mengancam pasien.
 Memberikan aktivitas pengganti yang nyaman seperti membaca, mendengarkan radio.
 Hindari membicarakan topic yang menjengkelkan atau yang mengancam pasien.

 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan


metabolism (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan BB)
Tujuan : Menunjukkan BB yang stabil disertai dengan nilai laboratorium yang
normal dan terbebas dari tanda-tanda malnutrisi.
Intervensi :  Auskultasi bising usus
 Catat dan laporkan adanya anoreksia, kelemahan umum/nyeri, nyeri abdomen,
munculnya mual-muntah
 Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang BB setiap hari serta laporkan
adanya penurunan BB
 Dorong pasien untuk makan dan meningkatkan jumlah makan dan juga makanan
kecil dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicerna
 Hindari pemberian makanan yang dapat meningkatkan peristaltic usus (the, kopi,
dan makanan berserat lainnya) dan cairan yang menyebabkan diare
 Bicara dengan nada normal

IMPLEMENTASI
 Implementasi merupakan tahap keempat dalam proses keperawatan dengan
melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah
direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan (Hidayat, 2004).
 Pelaksanaan mencakup melakukan, membantu atau mengarahkan kinerja aktivitas
sehari-hari. Setelah dilakukan, validasi, penguasaan keterampilan interpersonal,
intelektual dan teknik intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada suatu
yang tepat, keamanan fisik dan psikologi dilindungi dan dokumentasi keperawatan
berupa pencatatan dan pelaporan (Nursalam, 2008)
EVALUASI
 Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan
identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak (Hidayat,
2004).

 Tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan kembali umpan balik rencana keperawatan,
nilai serta meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui hasil perbandingan standar
yang telah ditentukan sebelumnya (Nursalam, 2008)
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1 2
Hipertiroidisme digambarkan
Hipotiroidisme terjadi akibat penurunan kadar hormone
sebagai suatu kondisi dimana
tiroid yang bersorkulasi. Hipotiroidisme ditandai dengan
terjadi kelebihan sekresi hormone
miksedema, edema non-pitting dan boggy yang terjadi
tiroid dan hipotiroidisme merupakan
disekitar mata, kaki dan tangan dan juga menginfiltrasi
penurunan sekresi hormone
jaringan lain. Hipotiroidisme dapatterjadi akibat malfungsi
kelenjar tiroid sebagai akibat
kelenjar tiroid, hipofisis atau hipotalamus. Kekurangan
kegagalan mekanisme kompensasi
yodium pada janin akibat ibunya kekurangan yodium.
kelenjar tiroid dalam memenuhi
Keadaan ini akan menyebabkan besarnya angka
kebutuhan jaringan tubuh akan
kejadian lahir mati, abortus, dan cacat bawaan, yang
hormone-hormone tiroid.
semuanya dapat dikurangi dengan peberian yodium.
Akibat lain yang lebih berat pada janin yang kekurangan
yodium adalah kretin endemik.
Kesimpulan
4
5
Kretin endemic ada dua tipe , yang
Penelitian terakhir menunjukkan, transfer T4 dari ibu ke
banyak didapatkan adalah tipe
janin pada awal kehamilan sangat penting untuk
nervosa, ditandai dengan retardasi
perkembangan otak janin. Bilamana ibu kekurangan
mental, bisu tuli, dan kelumpuhan
yodium sejak awal kehamilannya maka transfer T4 ke
spastik pada kedua tungkai.
janin akan berkurang sebelum kelenjar tiroid janin
Sebalinya yang agak jarang terjadi
berfungsi.
adalah tipe hipotiroidisme yang
ditandai dengan kekurangan
hormone tiroid dan kerdil.
Saran
1
Sebagai penyusun, kami merasa bersyukur dan bangga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sedemikian rupa, tetapi, makalah
ini belumlah sempurna seperti makalah yang sempurna. Oleh karna itu,
kami sebagai penyusun memohon kritik dan saran dari para pembaca
karena kami sadar tiada hal yang sempurna.

Anda mungkin juga menyukai