Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 5

Ilham akbar h
120104160079
Jefri Simarmata
120104170073
PENGERTIAN WAJIB PAJAK

Pengertian Wajib Pajak


Wajib pajak ialah orang individu pajak yang berdasarkan ketetapan
peraturan perundang-undangan perpajakan dijelaskan untuk
melaksanakan kewajiban perpajakan, termasuk pengutip pajak atau
pengambil pajak tertentu. Wajib pajak bisa berbentuk wajib pajak orang
individu. Definis wajib pajak individu (pribadi) ialah setiap orang
individu yang mempunyai bayaran di atas bayaran tidak kena pajak. Di
Indonesia, setiap orang wajib mendaftarkan diri dan mempunyai nomor
pokok wajib pajak (NPWP), melainkan dijelaskan dalam undang-
undang. Sebaliknya definisi wajib pajak badan ialah badan yang
mempunyai kewajiban perpajakan sebagai pembayar pajak, pengambil
atau pengutip pajak, tergolong bentuk usaha permanen dan pemborong
ataupun mekanik di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi.
2 GOLONGAN WAJIB PAJAK

1. Wajib Pajak Berdasarkan Subjeknya


Berdasarkan subjeknya, terdapat beberapa wajib pajak antara lain:
a. Wajib Pajak Individu (Pribadi)
•Wajib pajak individu (pribadi) yang mempunyai memperoleh dari usaha
•Wajib pajak individu (pribadi) yang mempunyai memperoleh dari
pekerjaan bebas
•Wajib pajak individu (pribadi) yang mempunyai memperoleh dari
pekerjaan
b. Wajib Pajak Badan
•Badan hak Pemerintah (misalnya, BUMN dan BUMD)
•Badan hak Swasta (misalnya, PT, CV, Koperasi, Lembaga dan
Yayasan)
c. Wajib Pajak Petugas Keuangan
Petugas keuangan Pemerintah Pusat
Petugas keuangan Pemerintah Daerah

2. Wajib Pajak Berdasarkan Tempat Terdaftarnya


Berdasarkan tempat terdaftarnya, terdapat beberapa wajib pajak
antara lain
•Wajib Pajak tempat tinggal atau individual
•Wajib Pajak Pusat
•Wajib Pajak Cabang dan Wajib Pajak Individu (Pribadi) Tertentu.
3 JENIS WAJIB PAJAK

•Wajib Pajak Individu (Pribadi)


Wajib Pajak individu (pribadi) diberikan oleh wajib pajak individu
(pribadi) yang mempunyai memperoleh dari usaha, wajib pajak
individu (pribadi) yang mempunyai memperoleh dari pekerjaan
bebas serta wajib pajak individu (pribadi) yang mempunyai
memperoleh dari pekerjaan
•Wajib Pajak Badan
Wajib pajak Badan ini diberikan oleh Badan usaha hak pemerintah
dan badan usaha hak swasta.
Wajib Pajak Petugas Keuangan
Wajib pajak petugas keuangan sebagai pengambil dan pengutip
pajak ini dibuat oleh petugas keuangan Pemerintah Pusat dan
petugas keuangan Pemerintah Daerah.
HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB
PAJAK

Hak wajib pajak


Hak tempat keunggulan pajak, setiap penyetoran wajib pajak
yang diberikan ke Kantor Pelayanan Pajak kelihatan terdapat
keunggulan penyetoran, kemudian telah dikembalikan terhadap
Wajib Pajak.
Hak dalam investigasi, seperti hak untuk meminta Surat Perintah
Investigasi, hak untuk meminta Tanda Pengenal petugas
investigasi, hak untuk meminta penjelasan alasan dibuatkan
investigasi, hak untuk meminta klarifikasi selisih hasil investigasi
dan hak untuk hadir dalam pengkajian akhir hasil investigasi
.Hak untuk menyajikan penolakan, banding dan pemeriksaan
kembali atas hasil investigasi.
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

-Mendaftarkan diri untuk mendapatkan kartu NPWP, misalnya setika orang


individu telah mempunyai pendapatan di atas PTKP, kemudian telah wajib
pajak mendaftarkan diri untuk mendapati NPWP

-Kewajiban untuk membayar, mengambil atau mendapat dan


menyampaikan pajak yang terutang

-Kewajiban dalam keadaan dikontrol misalnya wajib memberitahukan atau


memperlihatkan data-data penunjang yang diminta oleh tim pengawas.
Wajib datang menjawab panggilan pada saat dikontrol dan sebagainya.
PERBEDAAN WAJIB PAJAK

Pajak Pribadi
•Orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia lebih dari
183 (seratus delapan puluh tiga) hari (tidak harus berturut-turut) dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan atau
•Orang pribadi yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia.
Pajak Badan
1.Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan
lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan
nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,
persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial
politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya
termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

2.Badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah merupakan
subjek pajak tanpa memperhatikan nama dan bentuknya sehingga setiap
unit tertentu dari badan Pemerintah, misalnya lembaga, badan, dan
sebagainya yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan untuk memperoleh
penghasilan merupakan subjek pajak.
SEKIAN & TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai