Anda di halaman 1dari 16

REGULASI

PELAKSANAAN
VAKSINASI DALAM
RANGKA
PENANGGULANGAN
PANDEMI COVID-19
KABUPATEN SIMALUNGUN
PERPRES 99 TAHUN 2020
Dalam rangka percepatan penanggulangan pandemi COVID-19, Pemerintah
melakukan percepatan pengadaan Vaksin COVID-19 dan pelaksanaan Vaksinasi
COVID- 19.
Cakupan pelaksanaan pengadaan Vaksin dan pelaksanaan Vaksinasi COVID- 19
01 meliputi: 03
PENGADAAN VAKSIN 1 3 PENDANAAN
COVID-19 PENGADAAN VAKSIN
COVID- 19 DAN
PELAKSANAAN
VAKSINASI COVID- 19

02 2 04
4
PELAKSANAAN DUKUNGAN DAN
VAKSINASI COVID-19 FASILITAS KEMENTERIAN,
LEMBAGA, DAN
PEMERINTAH DAERAH
PENGADAAN VAKSINASI COVID-19 (Perpres No 99 Th 2020)

KERJASAMA
PENGADAAN PENUGASAN BUMN PENUNJUKAN
LANGSUNG DENGAN
LEMBAGA/BADA
VAKSIN 1. Penunjukan
N
1. Penugasan kepada INTERNASIONAL
PT Bio Farma Langsung Badan
UNTUK: 1. Kerjasama dengan:
(Persero) Usaha Penyedia
1. PENYEDIAAN VAKSIN DAN oleh Menkes a. CEPI (Kerjasama oleh
2. PT Bio Farma Kemenlu)
PERALATAN PENDUKUNG DAN 2. Jenis dan jumlah
LOGISTIK (Persero) dapat b. GAVI (Kerjasama oleh
pengadaan Vaksin Kemenkes)
2. DISTRIBUSI VAKSIN SAMPAI melibatkan anak COVID-19
c. Lembaga/badan
TITIK SERAH perusahaan (Kimia ditetapkan oleh
internasional lainnya.
Farma dan Menteri (Kerjasama oleh
Indofarma) Kesehatan. Kemenkes, dapat
DISELENGGARAKAN PD TAHUN 3. Badan Usaha menugaskan BUMN)
2020, 2021, 2022 3. Jenis dan jumlah meliputi badan 2. Jenis dan jumlah pengadaan
pengadaan Vaksin usaha nasional Vaksin COVID-l9 ditetapkan
COVID-19 atau badan usaha oleh Menkes dengan
ditetapkan oleh asing yang memperhatikan
memenuhi pertimbangan Komite
Menteri Kesehatan. Penanganan COVID-19 dan
persyaratan.
Pemulihan Ekonomi
Nasional.
PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 (Perpres No 99 Th 2020)
BEKERJASAMA
K/L, Pemda, BUMN, atau badan
usaha swasta, organisasi profesi
/kemasyarakatan, dan pihak lainnya
yang dipandang perlu

BENTUK KERJASAMA
KEMKES • penyediaan tenaga
MENETAPKA kesehatan;
1
N. kriteria dan prioritas • tempat vaksinasi;
PELAKSANAAN • logistik/transportasi
penerima vaksin;
VAKSINASI ;
2. prioritas wilayah • gudang dan alat
penerima vaksin; COVID-19
penyimpanan vaksin
3. jadwal dan tahapan termasuk buffer
pemberian vaksin; persediaan
dan • Keamanan
4. standar pelayanan • Sosialisasi dan
vaksinasi. penggerakan
PEMANTAUAN KEJADIAN IKUTAN
masyarakat
Kementerian Kesehatan dan BPOM
bersama dengan pemerintah
daerah provinsi dan pemerintah
daerah kabupaten/kota
PERMENKES NOMOR 84 TAHUN 2020
TENTANG
PELAKSANAAN VAKSINASI DALAM RANGKA
PENANGGULANGAN PANDEMI COVID-19

a. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh


Pemerintah Pusat.
b. Pemerintah Pusat dalam melaksanakan
Vaksinasi
COVID-19 melibatkan Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
c. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 tidak
dipungut bayaran/gratis.
RUANG LINGKUP PENGATURAN
PERMENKES NO 84 TAHUN 2020 TENTANG PELAKSANAAN VAKSINASI DALAM
RANGKA PENANGGULANGAN PANDEMI COVID-19

Pemantauan dan Penanggulangan


Perencanaan Kebutuhan Vaksinasi 6
1 Covid-19
Kejadian Ikutan Pasca
Vaksinasi Covid-19

2 Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi 7 Strategi Komunikasi


Covid-19

Distribusi Vaksin Covid-19, Peralatan 8


3 Pendukung dan Logistik Pencatatan dan Pelaporan

4 Pelaksanaan Pelayanan Vaksinasi 9 Pendanaan


Covid-19

Kerja Sama Dalam Pelaksanaan 10 Pembinaan dan Pengawasan


5 Vaksinasi Covid-19
Perencanaan a.
Jenis Vaksin
Menteri menetapkan jenis Vaksin COVID-19

Kebutuhan
yang digunakan untuk pelaksanaan Vaksinasi
COVID-19.
b. JenisVaksin COVID-19 yang
digunakan
untuk pelaksanaan Vaksinasi COVID-

Vaksinasi ditetapkan dengan mengikuti perkembangan


19
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan telah
masuk dalam daftar calon Vaksin COVID-19
atau daftar Vaksin COVID-19 dari WHO.
c. Menteri dalam menetapkan jenis Vaksin COVID-
19 memperhatikan rekomendasi dari Komite
Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dan
PERENCANAAN
01
pertimbangan dari Komite Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan
KEBUTUHAN
Pemulihan Ekonomi Nasional.

JENIS
Perencanaan Kebutuhan Vaksinasi
a. Dalam rangka pelaksanaan Vaksinas VAKSIN 02
COVID-19 disusun rencana i
Vaksinasi COVID- yang kebutuhan
19
dengan Keputusan Menteri.
ditetapkan
b. Rencana kebutuhan Vaksinasi COVID-19
disusun berdasarkan rekomendasi dari
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional
dan pertimbangan dari Komite Penanganan
COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi
Nasional.
SASARAN PELAKSANAAN VAKSIN

Content Here Content Here


60% 50%
PRIORITAS PENERIMA VAKSIN
a. tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja
KRITERIA PENERIMA VAKSIN pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik
Disesuaikan dengan indikasi Vaksin COVID-19 yang lainnya;
tersedia. b. tokoh masyarakat/agama, pelaku perekonomian strategis, perangkat daerah
a. Kriteria Vaksin kecamatan, perangkat desa, dan perangkat rukun tetangga/rukun warga;
Kriteria penerima Vaksin COVID-19 berdasarkan kajian Komite c. guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, atau setingkat/sederajat,
Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dan/atau Strategic Advisory dan perguruan tinggi;
Group of Experts on Immunization of the World Health d. aparatur kementerian/lembaga, aparatur organisasi perangkat Pemerintah
Organization (SAGE WHO). Daerah, dan anggota legislatif;
b. Jenis Vaksin e. masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi; dan
Vaksin SINOVAC dengan suntikan Intramuskular dibagian f. masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya.
lengan kiri
DISTRIBUSI VAKSIN, PERALATAN
PENDUKUNG, DAN LOGISTIK

01
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah bertanggung jawab terhadap
pendistribusian Vaksin COVID-19,
03
peralatan pendukung, dan logistik Pendistribusian Vaksin COVID-
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan 19 yang dibutuhkan dalam
Vaksinasi COVID-19. pelaksanaan Vaksinasi COVID-
19 harus dilakukan dan dikelola

02
sesuai dengan cara distribusi
obat yang baik.

Pendistribusian Vaksin
COVID-
19, peralatan
logistik dilakukan
pendukung,
04
Pendistribusian peralatan
dan
berjenjang secara dari pendukung dan logistik yang
Pusat, PemerintahDaerah
Pemerintah dibutuhkan dalam pelaksanaan
provinsi, dan Pemerintah Vaksinasi COVID-19 harus dilakukan
Daerah kabupaten/kota. sesuai dengan cara distribusi alat
kesehatan yang baik atau standar
lain untuk menjamin kualitas.
PENGGUNAAN VAKSIN SIANOVAC (PADA KOMORBID)

a. Apabila pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin sedang demam ( 37,3 c ), Vaksinasi Ditunda sampai
sembuh dan terbukti bukan menderita COVID-19
b. Apabila berdasarkan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil > 140/40 maka vaksinasi tidak diberikan
c. Untuk penderita DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C dibawah 58 mmol/mol atau 7,5% dapat diberikan Vaksin
d. Untuk penderita HIV, tanyakan angka CD4 nya. Bila CD4 ,200 atau tidak diketahui maka Vaksin Tidaj
diberikan
e. Untuk penderita penyakit paru (Asma,PPOK,TBC) Vaksinasi Ditunda sampai kondisi pasien terkontrol baik
( untuk pasien TBC dalam pengobatan dapat diberikan vaksinasi minimal setelah 2 minggu mendapatkan
Obat Anti Tuberkulosis )
f. Untuk penyakit lain yang tidak disebutkan dapat7 berkonsultasi kepada dokter ahli yang merawat
PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS PENERIMA VAKSIN

a. Tahapan 1 dengan waktu pelaksanaan Januari-April 2021


sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 1 adalah tenaga Kesehatan, asisten tenaga Kesehatan, tenaga penunjang serta
mahasiswa yang sedang menjalani Pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas Pelayanan Kesehatan.
b. Tahap 2 dengan waktu pelaksanaan Januari-April 2021
1. petugas pelayanan public yaitu Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, Aparat Hukum, dan
Petugas Pelayanan public lainnya yang meliputi petugas di Bandara/Pelabuhan/stasiun/teminal, perbankan,perusahaan
listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
2. Kelompok Usia Lanjut (. 60 tahun )
c. Tahap 3 dengan waktu pelaksanaan April 2021-Maret 2022
sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 3 adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, social, dan ekonomi
d. Tahap 4 dengan waktu pelaksanaan April 2021-Maret 2022
sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan
ketersediaan vaksin,
PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
TATA LAKSANA
JADWAL PELAKSANAAN TEMPAT PELAYANAN PELAYANAN

1. Jadwal dan tahapan pemberian 1. Pelayanan Vaksinasi COVID-19 Tata laksana


Vaksin ditetapkan sesuai dilaksanakan di Vaksinasi COVID-19 mengacu
pelayanan
dengan ketersediaan dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan milik pada standar pelayanan, dan
jenis Vaksin. Pemerintah Pusat, Pemerintah standar prosedur operasional
Daerah, atau yang ditetapkan oleh masing-
2. Penetapan jadwal dan Masyarakat/swasta
tahapan pemberian Vaksin memenuhi persyaratan. yang masing pimpinan Fasilitas
COVID-19 dilakukan dengan Pelayanan
memperhatikan rekomendasi 2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan
Kesehatan petunjuk sesuai
dari Komite Penasihat Ahli tersebut berupa: pelaksanaan Vaksinasi.
Imunisasi Nasional dan • Puskesmas, teknis
pertimbangan dari Puskemas
Komite
Penanganan COVID-19 dan pelayanan
pembantu,Vaksinasi
dan COVID-
pos
Pemulihan Ekonomi Nasional. 19;
• klinik;
3. Jadwal dan tahapan • rumah sakit; dan/atau
pemberian Vaksin COVID-19 • unit pelayanan kesehatan
ditetapkan oleh Menteri.
di Kantor Kesehatan
Pelabuhan.
Kerjasama dalam pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 meliputi: KERJASAMA
a. dukungan penyediaan tenaga kesehatan;
b. tempat Vaksinasi COVID-19;
DALAM
c. logistik/transportasi; PELAKSANAAN
d. gudang dan alat penyimpanan Vaksin COVID-19 termasuk buffer persediaan/stock
piling; VAKSINASI
e. keamanan; dan/atau
f. sosialisasi dan penggerakan masyarakat.

Untuk terselenggaranya pelayanan Vaksinasi COVID-19 secara menyeluruh dan


berkesinambungan, Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 dikoordinasikan oleh:
a. Menteri untuk tingkat Pemerintah Pusat;
b. gubernur untuk tingkat daerah provinsi; dan
c. bupati/wali kota untuk tingkat daerah kabupaten/kota.
PENDANAAN

Pendanaan pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 dibebankan


pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, serta sumber
pendanaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pendanaan untuk pemantauan dan penanggulangan


Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi COVID-19 dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
sumber pendanaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pendanaan untuk pemantauan dan penanggulangan


Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi COVID-19 termasuk untuk
perawatan dan pengobatan Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi
COVID-19.
2. Strategi Komunikasi
Untuk menumbuhkan penerimaan masyarakat
secara luas terhadap Vaksinasi COVID-19,
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus
menyusun dan melaksanakan strategi
komunikasi dengan meningkatkan pemahaman,
sikap dan perilaku masyarakat agar termotivasi
untuk mendapatkan Vaksinasi COVID-19.

1. Pemantauan dan Penanggulangan


Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi
3. Pencatatan dan Pelaporan
Setiap Fasilitas Pelayanan
Dalam hal terjadi Kejadian
Kesehatan yang melaksanakan
Ikutan Pasca Vaksinasi
Vaksinasi COVID-19
COVID-19
seseorang yang padamendapatkan
pelayanan
harus melakukan pencatatan dan
Vaksinasi COVID-19 dilakukan
pelaporan.
pencatatan dan pelaporan serta
investigasi.

4. Pembinaan dan Pengawasan


Dalam rangka pembinaan dan pengawasan dilakukan
pemantauan dan evaluasi secara berkala dan
berkesinambungan terhadap pelaksanaan Vaksinasi
COVID-19.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai