Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

POST PARTUM SECTION SESAREA


DENGAN INDIKASI PRESENTASI BOKONG

OLEH :
KELOMPOK 2
DEFINISI
Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan
janin dengan membuka dinding perut dan dinding
rahim.
Letak sungsang yang merupakan keadaan dimana janin
terletak memanjang dengan kepala berada di fundus
uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri
ETIOLOGI
• Sudut ibu
• Sudut janin
KOMPLIKASI
1. Infeksi Puerperal (nifas)

2. Perdarahan

3. Emboli pulmonal

4. Luka kandung kemih

5. Kemungkinan rupture uteri spontan pada kehamilan


mendatang
PENGKAJIAN PADA PASIEN
Nama klien : Ny. P Nama suami : Tn. M
Umur klien : 38 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnose medik :Post Operasi Sectio Caesarea Atas
Indikasi Presentasi Bokong Hari Ke-0

Tgl. Masuk RS : 17 September 2019


Tgl. Pengkajian : 17 September 2019
• Keluhan utama saat ini
Pasien mengatakan mengeluh nyeri pada luka operasi
Sectio Caesarea
• Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pada tahun 2003 pernah curettage
atas indikasi abortus di RSU Banyumas
Riwayat persalinan dan kelahiran saat ini :
Lamanya persalinan : kurang lebih 1 jam, karena operasi
sudah di rencana oleh dokter.
Proses persalinan : Sectio Caesarea
Posisi fetus : Presentasi bokong
Tipe kelahiran : Operasi
Penggunaan analgetik dan anestesi : analgetik ketorolac
dan Anestesi spinal
Riwayat obstetrik
Status obstetrikus : G4 P2 A1 usia kehamilan : 38 minggu
HPMT : 10 Desember 2018 HPL : 17 September 2019

No Jenis Cara Tempat BB lahir Komplikasi Keadaan Umur


kelamin lahir persalinan selama saat ini
dan proses
penolong persalinan
1. Belum abortus Abortus saat Meninggal
diketahui bayi dalam
kandungan
pada usia 4
bulan
2. Laki-laki normal Persalinan 2600 gr Tidak ada Meninggal 9 tahun
di rumah komplikasi
sakit selama
dengan persalinan
dibantu
dokter
3. Laki-laki normal Lahir BB tidak Meninggal
sendiri ditimbang
tanpa
bantuan
Pemeriksaan fisik
Kulit :
Inspeksi : klien pucat ,warna kulit sawo matang, ada
bekas operasi dibagian perut bagian bawah panjang
jahitan ± 10 cm, jahitan horizontal
Palpasi : turgor kulit elastis
Tidak ada diaporesis
Payudara :
Inspeksi : payudara kanan dan kiri simetris, aerola
menghitam, payudara bersih, putting susu menonjol
Palpasi : payudara diraba keras, kolostrum belum keluar

Abdomen
Terdapat luka operasi, panjang 10 cm tidak terdapat
striae, terdapat linea negra, kandung kemih kosong,
Diastasirecti (DRA) 2 cm, TFU setinggi pusat
Genetalia
Genetalia bersih,loklea berwarna merah muda, tidak
berbau, perdarahan cukup banyak satu pembalut,
terpasang kateter

Muskuloskeletal
Tidak ada phlebitis, reflek patella dan Achilles positif,
tidak terdapat oedem, terpasang infus RL 20 Tpm pada
tangan kiri
BB : 50 kg
TB : 153 cm
TTV : TD 90/60 mmHg, Nadi 78 x/menit, Suhu 36,5
0C, RR 21 x/menit
POLA GORDON
Pola persepsi kesehatan-pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan jika memberikan asi hanya saat
bayinya menangis saja. Klien biasanya kalau sakit hanya
minum obat yang diberikan oleh dokter, tidak suka
minum jamu. Terakhir klien mendapatkan imunisasi TT
pada saat menikah. Klien tidak mempunyai kebiasaan
buruk yang merugikan kesehatan, misalnya merokok.
alkoholik, narkotik dan lain-lain.
Pola aktivitas-latihan
Pasien mengatakan selama sakit aktivitas menjadi
terbatas, badan lemas.
Kesimpulan : skor 3 (Dibantu orang lain dan alat)
Keterangan : 0 = Mandiri, 1 = Dengan alat bantu, 2 =
Dibantu orang lain , 3 = Dibantu orang lain dan alat , 4 =
Tergantung total
Aktivitas dan Mobilitas
Klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri
dengan :
P : nyeri luka operasi
Q : terasa diremas-remas
R : perut bagian bawah
S : skala 5 ( sedang )
T : nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring)
timbul ± 10 menit.
Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin 11.9
Eritrosit 3.97
Hematocrit 35.1
P-LCR 25.9
Neutrophil Segmen % 78.9
Eosinophil% 0.6
Limfosit% 13.4
Terapi Obat
TGL NAMA DOSIS DOSIS RUTE EFEK SAMPING
OBAT PEMBERIAN
17-09- Ketorolac 30 mg 3X1 IV Nyeri dada,lemas,
2019 sesak
Lansoprazole 30 mg 3X1 Oral Pusing,gelisah, diare
pacetik 120 mg 3 X1 Oral Pusing, mual, diare
cefacolin 1 gr 2 X1 IV Pusing, mual
Infus RL 500 ml 20 Tpm IV Ruam, sakit kepala,
gatal-gatal
ANALISA DATA
KEMUNGKINAN
DATA MASALAH
PENYEBAB

DS : Nyeri Akut Cidera


- klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri, agens fisik
P : nyeri luka operasi (prosedur
Q : terasa diremas-remas invasif )
R : perut bagian bawah
S : skala 5 ( sedang )
T : nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring) timbul ± 10 menit.
- Tidur terganggu
DO :
- Terdapat luka jahitan di abdomen (horizontal) -Bekas operasi
dibagian perut bagian bawah panjang jahitan ± 10 cm
- Klien melindungi daerah jahitan
- Klien pucat dan lemah
- Abdomen tegang, kontraksi uterus kuat, TFU setinggi pusat.
- TTV :
TD 90/60 mmHg,
Nadi 78 x/menit,
Suhu 36,5 0C,
RR 21 x/menit
DS : Ketidakefektif kurang pengetahuan
an pemberian orang tua tentang
- Klien mengatakan masih lemah kalau pentingnya pemberian
Asi
bergerak di tempat tidur ASI

- klien mengatakan ASI belum keluar


- memberikan asi bila bayi menangis saja
- Klien agak stress karena belum bisa
menyusui anaknya dan belum bisa
merawatnya dengan baik
DO :
- Puting susu inverted
- Aerola kehitaman
- belum terdapat kolostrum
DS : Defisit Kelemahan
- klien mengatakan lemah kalau perawatan diri :
bergerak di tempat tidur mandi,
- Klien mengatakan pemenuhan berpakaian,
kebutuhan sehari-hari di bantu makan,
keluarga dan alat. eliminasi
DO :
- rambut tampak kering dan
berantakan , kuku kotor
- SKOR ADL : 3 dibnatu alat dan orang
 
DS : Resiko perdarahan Postpartum
- Klien mengatakan nyeri dibagian perut
bawah
- Klien mengatakan tidak merasa
nyaman karena mengalami perdarahan
DO :
- CT : 5 HB : 11,9
- BT : 3 HMT : 35,1
- perdarahan 1 pembalut penuh
- TTV :
TD 90/60 mmHg,
Nadi 78 x/menit,
Suhu 36,5 0C,
RR 21 x/menit
DS :- Resiko infeksi Prosedur
DO : invasif
- Pada abdomen terdapat luka
jahitan post SC panjang 10 cm
- Leukosit : 7.03 10^3 uL
- TTV :
TD: 90/60 mmHg
Nadi :78 x/menit,
Suhu :36,5 0C,
RR : 21 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera fisik
ditandai dengan bukti nyeri
2. Ketidakefektifan pemberian asi berhubungan dengan
kurang pengetahuan orang tua tentang pentingnya
pemberian ASI ditandai dengan tampak
ketidakadekuatan asupan susu
3. Defisit perawatan diri : mandi, berpakaian, makan,
eliminasi berhubungan dengan kelemahan
4. Risiko perdarahan b.d. post partum
5. Resiko infeksi b.d prosedur invasif
INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera fisik ditandai
dengan bukti nyeri
 NIC : Manajemen nyeri (1100)
Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama 3 x 24 jam komprehensif yang meliputi
diharapak masalah keperawatan PQRST
dapat teratasi dengan kriteria hasil : 2. Ajarkan penggunaan teknik non
farmakologis (napas dalam)
Tingkat nyeri (2102) 3. Gunakan strategi komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
indikator aw tar
pengalaman nyeri dan
al get Keterangan sampaikan penerimaan pasien
Nyeri 1 3 1 : berat terhadap nyeri
RR 1 3 2 : cukup berat 4. Kolaborasi dengan tim
3 : sedang kesehatan lain untuk pemberian
TD 1 3
4 : ringan analgetik farmakologis.
Nadi 1 3 5 : tidak ada
2. Ketidakefektifan pemberian asi berhubungan dengan kurang pengetahuan
orang tua tentang pentingnya pemberian ASI ditandai dengan tampak
ketidakadekuatan asupan susu
Konseling laktasi (5244)
NIC Observasi keluarnya air susu
pada ibu
Setelah dilakukan tindakan Bantu ibu menyusui bayi
keperawatan selama 3 x 24 jam dengan benar
diharapkan masalah keperawatan Ajarkan ibu untuk melakukan
Indikator aw Tar ASI
ketidakefektifan dapat teratasi
Keterangan : perawatan payudara 1x sehari
al gethasil
dengan kriteria 1 : tidak
: adekuat Anjurkan ibu makan makanan
Kesejajar 1
Keberhasilan 3 2 : sedikit adekuat
menyusui:bayi (1000)
an tubuh 3 : cukup adekuat yang bergizi
Kompresi 1 3 4 : sebagian besar Berikan penkes kepada klien
aerola adekuat tentang asi
8 kali 1 3 5 : sepenuhnya eksklusif
menyusui adekuat
Kolaborasi dengan ahli gizi
perhari
untuk NUTRISI pemberian
perlancar ASI
3. Defisit perawatan diri : mandi, berpakaian, makan, eliminasi
berhubungan dengan kelemahan
NIC Bantuan perawata diri (1800)
 Setelah dilakukan tindakan selama 1. Observasi kebutuhan kebersihan
3 x 15 menit diharapkan masalah tubuh diri klien
keperawatan status perawatan diri 2. Berikan bantuan sampai pasien
dapat teratasi dengan kriteria hasil : benar-benar mampu merawat
Indikator
Perawatanaw Tar
diri mandi (0301)
Keterangan : diri secara mandiri (mandi, cuci
al get
1. sangat tangan dan kebersihan rambut)
Mandi 2 3 terganggu 3. Melakukan perawatan mandi,
2. banyak
Cuci 2 3 cuci tangan, dan kebersihan
tangan terganggu
3. cukup rambut
Kebersih 2 3
an terganggu 4. Ajarkan penkes dengan klien dan
rambut 4. sedikit keluarga tentang cuci tangan
terganggu
5. Ajarkan penkes tentang
5. tidak terganggu
perawatan payudara
6. Ajarkan ibu sebelum menyusui
untuk cuci tangan
4. Risiko perdarahan b.d. post partum

NIC Pengurangan perdarahan :


 Setelah dilakukan tindakan selama 3 x
24 jam diharapkan masalah
uterus postpartum (4026)
keperawatan resiko perdarahan dapat 1. Kaji adanya perdarahan
teratasi dengan kriteria hasil : postpartum SC
 Keparahan kehilangan darah (0148)
Indikator Aw Tar
2. Tingkatan frekuensi
al get tekanan difundus
Perdarahan 1 4
vagina
3. Pastikan klien dan keluarga
Penurunan 1 4
Keterangan : tetap mendapatkan
tekanan 1 : berat
darah 2 : cukup berat informasi tentang kondisi
Penurunan 1 4 3 : sedang klinis dan manajemen yang
hemoglobi 4 : ringan dilakukan
n 5 : tidak ada
4. Observasi karakteristik
lokhia
5. Resiko infeksi b.d prosedur invasif

Kontrol infeksi (6540)


NIC
1. Observasi tanda-tanda infeksi
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 2. Bersihkan lingkungan dengan
24 jam diharapkan masalah keperawatan resiko
infeksi dapat teratasi dengan kriteria hasil :
baik setelah digunakan untuk
 Keparahan infeksi (0703) setiap pasien
3. Ajarkan cara cuci tangan
Indikator Aw Tar
al get
4. Ajarkan pasien dan anggota
keluarga mengenai bagaimana
Kemerah 1 3
menghindari infeksi
an
5. Berikan antibiotik yang sesuai
Leukosit 1 3
6. Ajarkan pasien dan keluarga
Keterangan : mengenai tanda dan gejala infeksi
1. berat dan kapan harus melaporkannya
2. cukup berat
kepada penyedia perawatan
3. sedang
kesehatan
4. ringan 7. perawatan luka post operasi pada
5. tidak ada abdomain
IMPLEMENTASI
Tanggal/ No. Implementasi Ttd
jam Dx

17/09/ 1 Melakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi PQRST Rikhi


19 RS :
 Pasien mengatakan nyeri
07.30-  P : operasi Sectio caesar
13.30  Q : terasa diremas – remas
 R : perut bagian bawah
 S : skala 5 (nyeri sedang)
 T : nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring) timbul ± 10
menit
RO :
 Terdapat luka jahitan di abdomen (horizontal)
 Pasien melindungi daerah jahitan
 Pasien pucat dan lemah
 Abdomen tegang, kontraksi uterus kuat, TFU setinggi pusat.
 TTV :
 TD 90/60 mmHg,
 Nadi 78 x/menit,
 Suhu 36,5 0C,
 RR 21 x/menit
Mengajarkan penggunaan teknik non farmakologis (napas dalam) Erika
RS :
• Pasien mengatakan bersedia untuk diajarkan teknik nafas
dalam
• Pasien mengatakan rasa nyeri sedikit reda
 
RO :
• Pasien mampu mengikuti apa yang diajarkan perawat
1 Menggunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui Yunita
pengalaman nyeri dan sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri
RS :
• Pasien mengatakan nyeri
• P : operasi Sectio caesar
• Q : terasa diremas – remas
• R : perut bagian bawah
• S : skala 5 (nyeri sedang)
• T : nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring) timbul ± 10 menit
RO :
• Terdapat luka jahitan di abdomen (horizontal)
• Pasien melindungi daerah jahitan
• Pasien pucat dan lemah
• Abdomen tegang, kontraksi uterus kuat, TFU setinggi pusat.
• TTV :
• TD : 120/80mmHg
• S : 38◦C
• N : 98x/menit
• RR : 16x/menit icha
Mengajarkan pasien dan keluarga untuk
memilih dan mengimplementasikan tindakan penurun nyeri farmakologis
sesuai kebutuhan
RS :
Pasien mengatakan bersedia untuk diberi obat IV dan oral
RO :
Obat IV masuk (ketorolac)
Pacetik (oral)
EVALUASI
Tanggal No. evaluasi ttd
/jam dx

17/09/19 1 S:
12.00 • Pasien mengatakan masih nyeri
• Pasien mengatakan nyeri
• P : operasi Sectio caesar
• Q : terasa diremas – remas
• R : perut bagian bawah
• S : skala 5 (nyeri sedang)
• T:nyeri bertambah bila untuk
• bergerak (alih baring) timbul ± 10 menit
O:
• Terdapat luka jahitan di abdomen (vertikal)
• Pasien melindungi daerah jahitan
• Pasien pucat dan lemah
• Abdomen tegang, kontraksi uterus kuat, TFU setinggi pusat.
• TTV :
TD 90/60 mmHg,
Nadi 78 x/menit,
Suhu 36,5 0C,
RR 21 x/menit
indikator awal target Hasil

Nyeri 1 3 1

RR 1 3 3

TD 1 3 1

Nadi 1 3 3
P:
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
yang meliputi PQRST
 Ajarkan penggunaan teknik non
farmakologis (napas dalam)
 Gunakan strategi komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri dan
sampaikan penerimaan pasien terhadap
nyeri
 Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk
pemberian analgetik farmakologis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai