Anda di halaman 1dari 25

RUANG LINGKUP

PROMOSI
KESEHATAN

Oleh:
Isman Amin SKM., M.Kes.

UNTUK MAHASISWA D III KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
MALANG
A. DIMENSI SASARAN

JANGKAUAN PENYULUHAN
HASIL PENYULUHAN
JANGKAUAN PENYULUHAN
1. Kelompok Khusus
2. Kelompok Umum
3. Kelompok-kelompok yang mempunyai
potensi dalam kegiatan penyuluhan,
seperti PKK, Karang Taruna, KNPI dan
sebagainya
SASARAN INDIVIDU UNTUK
PENYULUHAN KESEHATAN
- Bayi
- Anak balita
- Remaja
- Ibu hamil
- Ibu bersalin
- Ibu Nifas
- Ibu meneteki
- PUS/WUS
 Klimakterium/ Menopouse

-
HASIL PENYULUHAN
Terjadinya perubahan
pengertian, sikap dan perilaku
dari sasaran tersebut di atas,
dikaitkan dengan sasaran-
sasaran program.
B. Dimensi Tingkat Pelayanan
Promosi Kesehatan dapat
dilakukan berdasarkan 5 tingkat
pencegahan (five levels of
prevention)  menurut Leavel
and Clark
1. Promosi Kesehatan
(Health Promotion)

Dalam tingkat ini pendidikan


kesehatan diperlukan untuk
peningkatan kesehatan
1. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM)
2. Pengamatan tumbuh kembang
3. Pengadaan rumah sehat
4. Konsultasi perkawinan
5. Makan makanan yang bergizi
6. Olah Raga
Masalah kesehatan yang dicegah bukan hanya
penyakit infeksi yang menular tetapi juga masalah
kesehatan yang lainnya yaitu kecelakaan, kesehatan
jiwa, kesehatan kerja dan lain sebagainya.
2. Perlindungan Umum dan Khusus
(General and Specific Protection)

usaha kesehatan untuk


memberikan perlindungan secara
khusus atau umum kepada
seseorang atau masyarakat.
Bentuk perlindungan tersebut
berupa :
Imunisasi  bayi, ibu hamil, anak
sekolah, CPW
perlindungan kerja (Occupational
Health)
perlidungan dari kecelakaan kerja
(Accidental Safety)
penggunaan zat gizi tertentu,
3. Diagnosa Dini dan Pengobatan Segera
(Early Dagnosis and Prompt Treatment)

Usaha penetapan penyakit


sedini mungkin dan
pengobatan segera dan tepat.
Tingkat ini meliputi pencarian
kasus individu atau massal, survei
penyaringan kasus,
menyembuhkan dan mencegah
berlanjutnya proses penyakit,
mencegah penyebaran penyakit
menular, mencegah komplikasi,
dll…
4. Pembatasan Cacat (Disability Limitation)
Kurang pengertian dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan dan penyakit, maka sering
masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya
sampai tuntas.
Mereka tidak melakukan pemeriksaan dan
pengobatan yang komplit terhadap penyakitnya.
Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat
mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat
atau timbul ketidakmampuan.
Yang termasuk dalam level ini
adalah kegiatan-kegiatan
perawatan untuk menghentikan
penyakit, pencegahan
komplikasi lebih lanjut, fasilitas
untuk mengatasi cacat dan
mencegah kematian.
Rehabilitasi (Rehabilitation)
Yaitu memulihkan
kecacatan sebagai akibat
suatu penyakit dengan
melakukan latihan-
latihan.
Kurangnya pengertian dan kesadaran
orang tersebut atau malu melakukan
latihan-latihan yang dianjurkan
Sikap malu untuk kembali kepada masy.
Masyarakat tidak mau menerima
mereka sebagai anggota masyarakat yg
normal.
 Diperlukan pendidikan kesehatan
bagi klien maupun masyarakat.
Usaha-usaha yang termasuk dalam level
ini :
 fasilitas rumah sakit dan masyarakat
untuk melatih kembali dan mendidik
kemampuan seseorang .
mendidik masyarakat untuk
memanfaatkan orang cacat dengan
memberikan pekerjaan yang sesuai
dengan kondisi mereka dan Kerja sama
Lintas sektor.
DIMENSI TEMPAT PELAKSANAAN
1. Rumah sakit
2. Puskesmas
3. Puskesmas Pembantu
4. Polindes
5. Rumah bersalin
6. Perusahaan
7. Sekolah-sekolah
8. Tempat praktek pelayanan kebidanan dan
keperawatan
PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS
Upaya Puskesmas melaksanakan
pemberdayaan kepada masyarakat
untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap
individu, keluarga serta lingkungannya
secara mandiri dan mengembangkan
Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM)
STRATEGI
1. Pemberdayaan
Upaya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan pengetahuan, kemauan,
kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk mencegah penyakit.
 Individu
 Keluarga
 Masyarakat
2. Bina Suasana
Upaya menciptakan suasana atau
lingkungan sosial yang mendorong
individu, keluarga dan masyarakat
untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan serta menciptakan
lingkungan sehat dan berperan aktif
dalam setiap upaya penyelenggaraan
kesehatan.
Advokasi
Upaya atau proses yang terencana
untuk mendapat kemitmen dan
dukungan dari pihak yang terkait
(tokoh masyarakat formal dan informal)
agar masyarakat di lingkungan
Puskesmas berdaya mencegah penyakit
serta meningkatkan kesehatan serta
menciptakan lingkungan sehat.
KEMITRAAN
3 PRINSIP KEMITRAAN
1. Kesetaraan
2. Keterbukaan
3. Saling menguntungkan
LANDASAN KEMITRAAN
7 SALING
1. Memahami kedudukan, tugas dan fungsi
2. Mengakui kapasitas dan kemampuan
3. Berupaya membangun hubungan
4. Berupaya untuk mendekati
5. Terbuka terhadap kritik dan saran, mau
membantu dan dibantu.
6. Mendukung upaya masing-masing
7. Menghargai upaya masing-masing

Terimakasih
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai