PEMANFAATAN TOGA
UNTUK ASUHAN MANDIRI
DASAR HUKUM
1. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG
PELAYAN KESEHATAN TRADISIONA PASAL 70
1) Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong
peran aktif masyarakat dalam upaya pengembangan kesehatan
tradisional.
2) Pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
diarahkan agar masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan
secara mandiri (asuhan mandiri) dan benar.
3) Perawatan kesehatan secara mandiri sebagaimana dimaksud pada
ayat (21 dapat dilaksanakan dengan pemanfaatan taman obat
keluarga dan keterampilan
TOGA
T : TAMAN
Singkatan O : OBAT
Dari : GA : KELUARGA
Adalah sekumpulan
tanaman berkhasiat obat
PENGERTIAN
untuk kesehatan keluarga
TOGA
yang ditata menjadi sebuah
taman dan memiliki nilai
keindahan.
1. Sebagai sarana mendekatkan
tanaman obat kepada masyarakat
untuk upaya kesehatan mandiri.
2. Sebagai pendayagunaan tanaman
obat yang dapat diarahkan untuk
upaya peningkatan kesehatan
FUNGSI TOGA (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif), dan
pemulihan kesehatan
(rehabilitatif).
3. Melestarikan budaya pengobatan
tradisional sebagai warisan
leluhur dengan memanfaatkan
tanaman yang berkhasiat.
1. TOGA mempunyai manfaat sebagai
upaya kesehatan preventif (pencegahan
penyakit), promotif (peningkatan derajat
kesehatan), kuratif (penyembuhan
penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan).
2. TOGA mempunyai manfaat sebagai
MANFAAT mendukungmenciptakan kesehatan dan
TOGA kesejahteraan keluarga antara lain
sebagai sarana untuk
(1) memperbaiki status gizi keluarga
(2) menambah penghasilan keluarga,
(3) meningkatkan kesehatan
lingkungan pemukiman,
(4) melestarikan tanaman obat dan
budaya bangsa.
PENGENALAN TOGA
1. Jenis-jenis TOGA
Penamaan jenis tanaman obat dengan menyertakan nama ilmiah
(latin) selain nama nasional dan nama lokal dimaksudkan agar
antara tanaman obat yang satu dengan lainnya tidak tertukar.
2. Pertelaahan Tanaman Obat
Dapat menerangkan atau menyebutkan ciri-ciri morfologi bagian
tanaman seperti batang,daun, bunga, buah dan biji dari setiap jenis
tanaman obat
3. Kandungan tanaman Obat
Kandungan bahan kimia berkhasiat obat diharapkan dapat sebagai
pedoman pemanfaatan dalam pelayanan kesehatan masyarakat
PEMANFAATAN TOGA
UNTUK GANGGUAN
KESEHATAN RINGAN
PETUNJUK UMUM
Syarat bahan
Dalam memilih bahan ramuan tanaman obat, seperti: akar, rimpang,
umbi, kulit batang, kayu, daun, bunga, buah, atau seluruh tanaman
(herba) harus memperhatikan :
1. Bahan dan buah segar, tidak keriput, telah tua/matang/masak
sempurna.
2. Kulit batang tidak retak.
3. Daun, bunga, kulit, umbi berwarna cerah, tidak berubah warna atau
layu.
4. Masih dalam keadaan utuh.
5. Tidak rusak oleh hama dan penyakit tanaman lainnya, tidak
bercendawan/berjamur atau akar yang berlumut.
6. Bahan yang digunakan harus dicuci dengan air bersih yang mengalir.
7. Pembuatan ramuan menggunakan air bersih.
ukuran dan takaran
1 1 Gelas = 200 cc
2 1 Cangkir = 100 cc
3 1 Sendok makan = 15 cc
4 1 Sendok teh = 5 cc
5 1 Jari = ukuran jari telunjuk
pengguna
6 1 Iris = irisan dengan
ketebalan 5-7 mm
7 1 Jimpit = diambil dengan ibu jari
dan telunjuk
8 1 Jumput = diambil dengan ujung
kelima jari
MeraMu
Cara Pembuatan :
Daun pepaya di potong-potong, kemudian direbus dengan air dan
ditambahkan sedikit garam serta gula aren dan didihkan sampai
menjadi 1 gelas.
Aturan Pakai :
Ramuan diminum segera setelah melahirkan, kekesekon harinya dibuat
ramuan baru dan diminum sekali lagi. (Ramuan diminum 2 hari
berturut-turut).
Perawatan Perut Pasca Melahirkan
Bahan :
Jeruk Nipis 1 biji
Kapur sirih secukupnya
Minyak kayu putih secukupnya
Cara Pemakaian :
Jeruk Nipis diiris kemudian sepotong irisan diolesi dengan kapur
sirih dan di tetesi minyak kayu putih sebanyak 5 tetes. Kemudian
hasil tersebut di oleskan keperut setelah mandi, pakailah gurita,
lakukan pagi dan sore sampai kurang lebih 40 hari.
Peringatan :
Hati-hati pada orang kulitnya sensitif bila ada rasa gatal dan panas,
bersihkan olesan tersebut.
MeningKatKan prOduKsi ASI
bahan ramuan :
Temulawak7 iris
Meniran 1/2 genggam
Pegagan1/4 genggam
Air 3 gelas
Cara pembuatan :
Campurkan semua bahankemudian direbus dalam air
mendidih selama 10 sampai 15 menit dengan api kecil.
Cara pemakaian :
Diminum 2 kali sehari, pagi dan menjelang tidur malam.
Ramuan II
Bahan :
Daun Katuk segar 2 sampai 2 genggam
Cara Pembuatan :
Daun Katuk segar dibuat sayur
Cara Pemakaian :
Sayur daun katuk dimakan 3x sehari 1 mangkok.
KEPUTIHAN
Merupakan Suatu penyakit yang diderita wanita karena keluarnya cairan
dari vagina secara berlebihan.
bahan ramuan:
Sirih 10 lembar
Air 5 gelas
Cara pembuatan
Direbus sampai mendidih kurang lebih 15 menit
Cara pemakaian:
Air rebusan hangat-hangat kuku dipakai untuk membersihkan
keputihan dengan cara disiramkan ke daerah kewanit aan. Lakukan
sehari 2 kali sampai sembuh
2. Kelompok Usia Balita (1-5 tahun)
a. Kurang/Tidak Nafsu Makan
b. Batuk pilek
c. Sesak Nafas karena Asma pada Anak
d. Perut Kembung (Dispepsia)
e. Sakit Perut pada Bayi/Anak
f. Sakit Perut Kembung pada anak/bayi
g. Cacingan
CONTOH : BATUK PADA ANAK
Batuk merupakan reflek tubuh untuk membersihkan jalan nafas, dari sesuatu yang
mengganggu akibat adanya sumbatan jalan nafas bagian bawah oleh penumpukan
lendir/dahak.
Resep I
Bahan :
Bunga belimbing wuluh segar 1 genggam.
Bawang Merah 1 buah.
Biji Buah Pala 1/4 kelereng.
Gula Batu 1 sendok makan.
Air 1/2 gelas.
Cara pembuatan :
Bawang merah diiris menjadi 4 bagian, biji buah pala ditumbuk sehingga menjadi seperti
batu kerikil. Kemudian semua bahan dicampur kedalam mangkok kecil dan ditutup, lalu
dikukus selama 1 jam. Selanjutnya dilakukan penyaringan.
Cara pemakaian :
Hasil saringan diminum pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur.
Resep II (bahan ramuan) :
Cara pemakaian :
Diminum 4-5 kali sehari 1 sendok makan.
Keterangan :
Ramuan bisa juga digunakan pada anak- anak usia di atas 12
tahun dan dewasa.
Untuk dewasa rimpang kencur sebanyak 3 jari.
Batuk Karena Masuk Angin
Ramuan I
Bahan :
Air Jeruk Nipis1 sendok makan
Air Matang 4 sendok makan
Kecap atau madu secukupnya
Cara Pembuatan :
Jeruk diperas, air ditambah dengan kecap manis atau madu sama
banyak selanjutnya semua bahan di aduk sampai rata
Cara Pemakaian :
Dewasa 4 x sehari 1 sendok makan
Anak-anak 4 x sehari 1 sendok teh
Ramuan II
Bahan :
Bawang Merah 1 buah
Pulosari1 ibu jari
Adas5 butir (1/4 sendok the)
Gula batu atau madusecukupnya
Air secukupnya
Cara Pembuatan :
Bawang merah dikupas, kemudian bersama bahan lainnya (kecuali gula batu)
dicuci hingga bersih, lalu ditumbuk hingga seperti bubur, selanjutnya
dibungkus dalam daun pisang dan dikukus selama 15 menit.
Campuran diperas dengan memakai kain bersih kedalam gelas dan ditambahkan
gula batu/madu serta diaduk sampai larut.
Aturan pakai :
Diminum 2x sehari, pagi sebelum makan dan malam hari sebelum tidur.
Perhatian : adas, jahe, kencur untuk bayi (terutama yang belum makan
makanan padat) sebaiknya tidak diberikan.
SAKIT PERUT PADA ANAK / BAYI
Ramuan I
Bahan :
Kunyit 1 jari
Kulit Batang Pulo Sari 1 jari
Seluruh tanaman patikan cina segar 2 genggam
Air2 cangkir
Cara Pembuatan :
Kunyit di iris-iris, tambahkan pulosari, dicampur dengan patikan cina yang
telah ditumbuk sebelumnya, kemudian tambahkan air, didihkan sampai
menjadi 1 cangkir, saring dengan kain bersih.
Aturan pakai :
Anak 1 tahun 3x sehari 1 sendok makan
Anak 2 tahun 3x sehari 4 sendok makan
Anak >2 tahun 3x sehari ½ cangkir
Ramuan II (Perut Kembung)
Bahan :
Daun Mengkudu (pace) atau Daun jarak pagar beberapa
lembar
Cara Pembuatan :
Daun dilayuhkan diatas nyala api, beri minyak kelapa
lalu diremas-remas, boleh juga sebelum daun dipanasi
di olesi minyak kelapa.
Cara Pakai :
Daun yang sudah di remas-remas tempelkan ke perut
bayi dan dibungkus dengan gurita/sehelai kain.
Menambah Nafsu Makan
Keinginan makan yang berkurang atau menurun lebih dari 1 minggu dapat
mengakibatkan kekurangan zat gizi.
Ramuan I
bahan ramuan :
Ketumbar 1 sendok teh
Madu secukupnya
Air 1 cangkir
Cara pembuatan :
Ketumbar ditumbuk halus, seduh dengan air, setelah hangat tambahkan madu
dan aduk rata.
Cara pemakaian :
Minum 1 kali sehari, selama 1 minggu.
Ramuan II (Penambah Nafsu Makan)
Bahan :
Temu Hitam ½ - 1 jari tangan
Garam Sedikit/secukupnya
Gula Aren/gula Jawa secukupnya
Air matang/hangat 1 cangkir
Cara Pembuatan :
Temu hitam diparut, kemudian diaduk, diremas-remas dengan air hangatkemudian
di saring dan di endapkan beberapa saat. Cairan beningnya di ambil,
ditambahkangaram, gula dan di aduk.
Cara pembuatan :
Cengkeh dihaluskan
Cara pemakaian :
Cengkeh ditapal pada gigi yang sakit.
DISMENORRHEA / NYERI HAID
Bahan :
Empu Kunyit 3 jari
Asam Kawak (asam yang telah di masak) 2 sendok teh
Gula Merah 2 sendok makan
Air Panas 3 gelas
Cara Pembuatan :
Kunyit setelah di kupas di iris tipis-tipis, rebus hingga air menyusut menjadi
setengahnya, tambahkan asam kawak, gula merah kemudian di aduk-aduk.
Diamkan sampai hangat-hangat kuku.
Aturan Pakai :
Minum ramuan kunyit asam di atas 7 hari sebelum haid sampai 3 hari selama
haid. Ramuan ini juga dapat di tambahkan kayu manis 1 jari sebagai
penyedap /pengharum, asam dan gula merah di tambahkan sesuai selera.
4. Kelompok Usia Kerja
a. Sakit Kepala Sebelah (Migren)
b. Nyeri Otot/Pegel Linu
Cara pembuatan :
Pegagan dan bawang putih yang sudah digeprek direbus dengan air selama
10-15 menit.
Cara pemakaian :
Diminum selagi hangat, 3 kali 1 gelas sehari.
SAKIT KEPALA BIASA
Ramuan I
Bahan :
1. Jahe 1 ibu jari
2. Gula Merah 1 sendok makan
3. Air 1 Gelas
Cara Pembuatan :
Jahe di bakar sebentar kemudian dikupas dan di memarkan,
masukkan (rebus) kedalam air mendidih (1 gelas) hingga menjadi
½ gelas.
Cara Pemakaian :
Diminum saat hangat.
Ramuan II
Bahan :
1. Daun Pegagan segenggam
2. Jintan ¼ sendok
3. Air 1 gelas
Cara Pembuatan :
Daun Pegagan dan jintan direbus dengan 1 gelas air sampai
mendidih hingga menjadi ½ gelas.
Cara Pemakaian :
Ramuan ini diminum sekaligus dengan madu 1 sendok teh.
PEGAL LINU
Ramuan I
Bahan :
Daun landep segar ½ genggam
Kapur sirih ½ sendok teh
Air masak 2 sendok makan
Cara membuat :
Daun landep dari jenis berbunga kuning ditumbuk halus bersama-
sama dengan kapur sirih. Kemudian campurkan air, aduk sampai
menyerupai pasta encer.
Aturan pakai :
Campuran dilumurkan pada bagian yang sakit 2x sehari. Bagi yang
kulitnya peka sebaiknya hati-hati, kalau merasa panas atau gatal
sebaiknya segera dibersihkan.
Ramuan II
Daun gandarusa segar 25 lembar
Kapur sirih ½ sendok teh peres/rata
Air 2 sendok makan
Cara Pembuatan :
Daun gandarusa ditumbuk halus dengan kapur sirih dan
sedikit air. Kalau sakitnya keras/kuatdapat ditambah
sedikit lada sebanyak 3 biji.
Cara Pemakaian :
Campuran dilumurkan pada bagian badan yang sakit 2x
sehari atau tempelkan pada bagian yang sakit lalu
dibalut.
Ramuan III
Bahan :
Jahe 1 jempol
Sereh 2 batang
Air 2 gelas
Gula Merah 1 sendok makan
Garam seujung sendok
Cara Pembuatan :
Jahe dibakar dan memarkan, rebus jahe dengan sereh dan
sedikit air. Setelah menyusut tambah sedikit gula merah,
aduk-aduk dan didinginkan.
Cara Pakai :
Minum hangat-hangat pada pagi dan sore.
5. Kelompok Usia Lansia (>60 thn)
Cara Pembuatan :
Daun lidah buaya dicuci dan dikupas.Isinya dipotong kecil-kecil, seduh
dengan ½ gelas air. Berikan 1 sendok makan madu. Ramuan dapat juga
diblender
Cara pemakaian :
Ramuan diminum 1 kali sehari, sampai BAB normal
SULIT BUANG AIR KECIL
Terasa sakit pada waktu Buang Air Kecil, tidak lancar, sedikit dan anyang-
anyangan.
Bahan :
Kumis Kucing 2 genggam
Madu 1 sendok makan
Air 1 gelas
Cara Pembuatan :
Daun Kumis Kucing dicuci dan dipotong-potong seperlunya, rebus dengan air 1
gelas hingga mendidih hingga tinggal ½ gelas, saring dan tambahkan madu.
Cara pembuatan :
Buah pala dicuci dan ditumbuk halus, seduh dengan air
panas ¾ cangkir dan madu 1 sendok makan.
Aturan pakai :
Suam-suam kuku diminum 1 – 2 kali sehari
BATUK
Bahan :
Daun Waru Muda atau 11 helai
Daun Saga (pilih salah satu) 2 genggam
Gula Batu Sebesar Telur 1 biji
Air2 gelas
Cara Pembuatan :
Daun waru atau saga dicuci bersih, dipotong-potong kasar,
kemudian dicampur gula dan air. Kemudian ramuan tersebut
di didihkan hingga menjadi 1 gelas ramuan.
Cara Pemakaian :
Diminum ramuan tersebut 2x sehari, Pagi hari sebelum makan,
dan malam hari sebelum tidur.
DIARE
Adalah berak encer atau bakan berupa air saja (mencret) yang
terjadi lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih) dalam 1 hari,
kadang-kadang di sertai muntah, panas dan lain-lain.
Ramuan I
Bahan :
Daun Jambu Biji (pucuknya) 1 genggam
Adas 5 butir (1/3 sendok teh)
Pulosari 2 jari tangan
Air2 cangkir
Cara Membuat :
Semua bahan setelah dicuci, dipotong kecil-kecil kemudian
didihkan sampai diperoleh 1 cangkir.
Cara Pakai :
Diminum 2x sehari ½ cangkir
Ramuan II
Bahan :
Daun Jambu biji (pucuknya) 3 pucuk
Garam sedikit/secukupnya
Cara Pemakaian :
Daun dikunyah dengan sedikit garam kemudian ditelan,
lakukan 2x sehari
Daun ditumbuk, beri air (yang telah dimasak) ½
cangkir, kemudian diperas, diminum sekaligus 2x
sehari.
Ramuan III
Bahan :
Kunyit 1 jari tangan
Bunga kayu putih (merica bolong) 1 genggam
Ketumbar 7 butir
Daun sembung 2 helai
Air 2 cangkir
Cara Pembuatan :
Bahan setelah dicuci dipotong kecil-kecil, kemudian
didihkan sampai diperoleh 1 cangkir ramuan
Cara Pakai :
Diminum sekaligus sewaktu suam-suam kuku.
WASIR / AMBEIEN
Ramuan I
Bahan :
Daun Ungu 1 genggam
Temu Lawak 7 iris
Asam Jawa 1 sendok the
Air 4 gelas
Cara Pembuatan :
Semua bahan dicampur dan dorebus dengan air hingga
menjadi 2 gelas
Cara pemakaian :
Ramuan diminum 3x sehari ½ gelas sampai sembuh.
Ramuan II
Bahan :
Lempuyang wangi ¾ jari
Air 2 sendok makan
Garam secukupnya
Cara Pembuatan :
o Lempuyang wangi dicuci bersih lalu diparut.
o Tambahkan air bersih dan garam.
o Ramuan diperas dan disaring.
Cara Pembuatan :
Lidah buaya diambil dagingnya, dipotong-potong dan di
rebus sebentar/ kemudian diblender dengan air
matang, tambahkan madu 1 sendok the.
Capa Pemakaian :
Ramuan diminum 1x sehari sampai BAB normal.
Pemulihan Stamina Sehabis Sakit
Bahan :
Jahe 1-2 jari
Sereh 1 jari
Cengkeh 4 biji
Pala ½ biji
Daun jeruk perut 1 lembar
Kemukus 5 biji
Kayu Manis secukupnya
Gula Aren secukupnya
Air 5 gelas
Cara Pembuatan :
Jahe, sereh, kayu manis, gula aren dipotong kecil-kecil
(bila perlu jahenya dibakar terlebi dahulu). Semua
bahan dicampur kemudian direbus sampai mendidih
selama 10-15 menit.
Cara Pemakaian :