Anda di halaman 1dari 46

BAB 4

SISTEM
GERAK

Sumber : geniusvv, pixabay.com


Menurut pendapat Anda,
mengapa tulang
manusia bisa patah
seperti gambar di
bawah ini?

Sumber : www.wikiwand.com
A. RANGKA TUBUH
Rangka manusia merupakan alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh
otot.
Fungsi rangka:
o Memberi bentuk dan postur tubuh.
o Mendukung terjadinya gerakan.
o Melindungi organ-organ yang
o Hematopoesis.
lunak. o Tempat penyimpanan mineral.
o Penyangga berat badan. o Tempat penyimpanan energi.
o Tempat melekatnya otot rangka. o Fungsi imunologis.

Dibedakan menjadi 2 jenis:


rangka aksial dan rangka apendikular.
Rangka
tubuh pada
manusia

Sumber : commons.wikimedia.org
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)

1) Tulang Tengkorak
• Befungsi melindungi otak, organ
pendengaran, dan organ penglihatan.
• Terdiri atas tulang kranial (tulang
tempurung kepala) dan tulang fasial
(tulang wajah).
Sumber : Clker-Free-Vector-Images, pixabay.com
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)

2) Tulang Telinga Dalam dan Tulang Hioid


• Tulang telinga dalam dan tulang hioid terletak di dalam tengkorak.
• Tulang telinga dalam berfungsi menerima dan mentransmisikan
impuls suara.
• Tulang hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya otot mulut dan
lidah sehingga dapat membantu proses menelan.
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
3) Tulang Belakang (Kolumna Vertebra)
Tersusun dari 26 ruas yang yang dihubungkan oleh cakram tulang rawan fibrosa.

Fungsi:
• Menopang kepala dan bagian tubuh lainnya.
• Melindungi organ dalam tubuh.
• Tempat melekatnya tulang rusuk.
• Menentukan sikap tubuh.
Tulang belakang
(vertebrae)
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
4) Tulang dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Kosta)
• Berfungsi melindungi paru-paru dan jantung
• Tulang dada terdiri atas 3 bagian: manusbrium sterni, korpus sterni, dan
prosesus xifoid.
• Tulang rusuk dibedakan menjadi 3 macam:
 Tulang rusuk sejati: ujung depan melekat pada tulang dada (7 pasang).
 Tulang rusuk palsu: ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya (3
pasang).
 Tulang rusuk melayang: ujung depan tidak melekat pada tulang manapun
(2 pasang).
Tulang dada dan tulang rusuk
Sumber : commons.wikimedia.org
A. RANGKA TUBUH
Rangka Apendikuler (Anggota Gerak Tubuh)
1. Gelang Bahu (Pektoral)
• Merupakan persendian yang
menghubungkan lengan dengan
badan.
• Terdiri atas tulang skapula
(belikat) dan tulang klavikula
(selangka)

Sumber : commons.wikimedia.org
A. RANGKA TUBUH
Rangka Apendikuler (Anggota Gerak Tubuh)
2. Anggota Gerak Atas
• Terdiri atas humerus(tulang pangkal lengan), radius (tulang pengumpil), ulna
(tulang hasta), karpal (tulang pergelangan tangan), metakarpal (tulang telapak
tangan), dan falangus (tulang jari tangan).
3. Gelang Panggul (Pelvis)
• Berfungsi menyangga berat tubuh dan melindungi bagian dalam rongga pelvis
• Terdiri atas ilium (tulang usus), pubis (tulang kemaluan), dan iskium (tulang duduk)
Tulang anggota gerak atas Tulang gelang panggul (pelvis)
Sumber : en.wikipedia.org
A. RANGKA TUBUH
Rangka Apendikuler (Anggota
Gerak Tubuh)

4. Anggota Gerak Bawah


• Terdiri atas femur (tulang paha), tibia
(tulang kering), fibula (tulang betis), patela
(tulang tempurung lutut), tarsal (tulang
pergelangan kaki), metatarsal (tulang
telapak kaki), dan falangus (tulang jari kaki)
B. TULANG
Struktur Tulang
Lapisan tulang dari arah luar ke dalam tersusun atas lapisan-lapisan berikut.
• Perosteum. Terdiri atas jaringan ikat fibrosa dan selapis osteoblas.
Fungsi: tempat melekat otot rangka, memberi nutrisi untuk pertumbuhan
tulang, dan perbaikan jaringan tulang yang rusak.
• Tulang kompak. Lapisan yang teksturnya halus, padat, sedikit berongga,
dan sangat kuat. Mengandung zat kapur kalsium fosfat dan kalsium
karbonat
B. TULANG
Struktur Tulang
• Tulang spons. Lapisan yang
teksturnya berongga dan berisi
sumsum merah.
• Endosteum. Jaringan ikat areolar

Sumber : en.wikipedia.org
vaskuler yang melapisi rongga
sumsum.
• Sumsum tulang. Lapisan paling
dalam dan berbentuk jeli. Fungsi:
produksi sel darah merah, sel darah
putih, dan keping darah.
B. TULANG
Bentuk Tulang
• Tulang pipa. Bentuknya silindris panjang. Contoh: tulang pangkal lengan (humerus), tulang
hasta (ulna), tulang paha (femur), dll.
• Tulang pendek. Berukuran pendek dan berbentuk kubus. Contoh: tulang pergelangan tangan
(karpal) dan tulang pergelangan kaki (tarsal).
• Tupang pipih. Berbentuk lempengan. Contoh: tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
• Tulang tidak beraturan. Bentuknya tidak beraturan. Contoh: tulang-tulang penyusun tulang
belakang (vertebrae).
• Tulang sesamoid. Berukuran kecil dan bulat yang terdapat pada formasi persendian.
Bersambungan dengan kartilago, ligamen, atau tulang lainnya. Contoh: tulang tempurung lutut
(patela).
Bentuk-bentuk tulang
pada manusia

Sumber : en.wikipedia.org
B. TULANG
Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang
Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.
Cara pembentukan tulang:
• Osifikasi intramembran
Yaitu proses pembentukan tulang secara langsung, dengan cara
mengganti jaringan penyambung padat dengan simpanan garam-garam
kalsium untuk membentuk tulang. Prosesnya terjadi hanya sekali.
Proses: sel mesenkim  osteoblas  sekresi matriks organik (osteoid)
 pengapuran osteoid  pembentukan lapisan matriks baru  tulang
semakin tebal
B. TULANG
Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang
• Osifikasi endokondium (intrakartilago)
Yaitu proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras.
Prosesnya dimulai sejak perkembangan embrio. Seluruh tulang rawan
pada anak-anak akan digantikan oleh tulang keras hingga usia 18 – 25
tahun.
Proses:
• Perikondium meningkatkan jumlah pembuluh darah.
• Sel-sel kartilago (kondrosit) melakukan proliferasi menjadi osteoblas.
• Matriks kartilago mengalami pengapuran (kalsifikasi).
Osifikasi dan
pertumbuhan tulang pipa

Sumber : commons.wikimedia.org
B. TULANG
Faktor Pertumbuhan Tulang
1. Faktor herediter (genetik)
2. Faktor nutrisi

3. Faktor endokrin. Pertumbuhan tulang dipengaruhi oleh hormon-


hormon, seperti hormon paratiroid (PTH), hormon tirokalsitonin,
hormon somatotrofin, hormon tiroksin, dan hormon kelamin.
4. Faktor sistem saraf
C. PERSENDIAN (ARTIKULASI)
Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih, baik
yang dapat digerakkan maupun yang tidak dapat digerakkan.
Struktur Persendian
• Ligamen, berfungsi mencegah pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu
mengembalikan tulang ke posisi asalnya.
• Kapsul sendi, yaitu struktur tipis kuat untuk menahan ligamen.
• Cairan sinovial, yaitu cairan pelumas agar gesekan berjalan lancar, halus, dan tidak
menimbulkan rasa nyeri atau sakit.
• Tulang rawan hialin, terdapat di ujung tulang sebagai bantalan sendi agar nyeri saat bergerak.
• Bursa, berupa kantung tertutup yang dilapisi membran sinovial.
Diagram persendian Diagram persendian
sinartrosis pada tulang amfiartrosis pada tulang
belakang belakang
Sumber : en.wikipedia.org
C. PERSENDIAN (ARTIKULASI)
Tipe Persendian

Sendi berdasarkan struktur:


• Persendian fibrosa, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh
jaringan ikat fibrosa.
• Persendian kartilago, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh
jaringan kartilago.
• Persendian sinovial, memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh
jaringan ikat ligamen dan kapsul sendi
C. PERSENDIAN (ARTIKULASI)
Tipe Persendian
Sendi berdasarkan gerakan:
• Sendi sinartrosis (sendi mati), tidak dapat digerakkan. Jenis
sendi sinartrosis: sinartrosis sinfibrosis (dihubungkan dengan
jaringan ikat fibrosa) dan sinartrosis sinkondrosis (dihubungkan
dengan jaringan tulang rawan hialin).
• Sendi amfiartrosis, pergerakannya terbatas akibat tekanan.
Jenis sendi amfiartrosis: simfisis (dihubungkan oleh kartilago),
sindemosis (dihubungkan oleh serabut dan ligamen), dan
gomposis (sendu pada tulang bentuk kerucut)
C. PERSENDIAN (ARTIKULASI)
Tipe Persendian
• Sendi diartrosis (sendi sinovial), sendi yang dapt bergerak
bebas. Jenis sendi diartrosis:
o Sendi engsel, bergerak ke satu arah.
o Sendi peluru, bergerak bebas ke segala arah.
o Sendi pelana (sendi timbal balik), bergerak ke dua arah.
o Sendu putar, bergerak dengan pola rotasi.
o Sendi luncur (sendi geser), gerakan menggeser.
o Sendi kondiloid (sendi ellipsoid), gerakan kiri-kanan atau depan-
belakang, dua arah.
Diagram beberapa
jenis persendian
diartrosis

Sumber : en.wikipedia.org
D. OTOT RANGKA
Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan dapat
bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang sehingga disebut
alat gerak aktif.

Fungsi:
• Pergerakan
• Menopang dan mempertahankan postur tubuh
• Produksi panas
D. OTOT RANGKA
Sifat otot rangka:
• Kontraktilitas (kemampuan berkontraksi dan meregang)

• Eksitabilitas (mampu merespon dika distimulasi oleh saraf)


• Ekstensibilitas (kemampuan meregang melebihi panjang otot
saat relaksasi)
• Elastisitas (kembali ke ukuran semula)
Otot rangka
pada tubuh

Sumber : en.wikipedia.org
D. OTOT RANGKA
Struktur Otot Rangka
Area otot rangka:
• Kepala dan ekor otot (tendon), merupakan jaringan ikat padat kuat.
• Empal otot, merupakan area bagian tengah otot yang menggembung dan aktif dalam
kontraksi.

Pengorganisasian jaringan otot rangka:


Epimisium = fasikulus dibungkus perimisium
Fasikulus = susunan sel serat otot (miofibril) + sarkolema, dibungkus endomisium
Miofibril = miofilamen tebal (protein miosin) + miofilamen tipis (protein aktin)
Struktur otot
rangka

Sumber : en.wikipedia.org
Miofibril penyusun
otot rangka

Sumber : en.wikipedia.org
Diagram struktur
filamen penyusun
miofibril

Sumber : en.wikipedia.org
D. OTOT RANGKA
Mekanisme Kerja Otot
1. Komponen struktur otot yang berperan dalam kerja otot: miofibril, sarkomer, aktin,
miosin, tropomiosin, dan troponin.
2. Sumber energi untuk gerak otot: ATP (Adenosin Tri Fosfat), kreatin fosfat, dan
glikogen (gula otot).
3. Tahapan mekanisme kerja otot:
• Penerimaan impuls: ion kalsium (Ca2+) keluar dari retikulum sarkoplasma.
• Ion Ca2+ terikat pada troponin  daerah aktif tropomiosin terbuka.
• Pembebasan energi dari ATP  miosin menarik aktin melalui daerah aktif tropomiosin 
otot memendek.
• Tidak ada impuls  Ca2+ kembali ke retikulum sarkoplasma, troponin menutupi
tropomiosin, otot relaksasi.
D. OTOT RANGKA
Sifat Kerja Otot

1. Otot antagonis, adalah otot yang bekerja saling berlawanan,


sehingga menghasilkan gerakan yang berlawanan (berbeda arah).
2. Otot sinergis, adalah otot yang saling mendukung kerja satu
sama lain, sehingga menghasilkan gerakan satu arah. Contohnya
yaitu kerjasama kerja sama otot-otot antartulang rusuk saat
menarik napas.
Gerak antagonis
pada tubuh

Sumber : en.wikipedia.org
Gerak antagonis
pada tubuh

Sumber : en.wikipedia.org
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Tulang
1. Fraktur, adalah patah tulang, terjadi jika tenaga yang melawan
tulang lebih besat daripada kekuatan tulang.
2. Gangguan tulang belakang, jenisnya:
o Kifosis, tulang belakang melengkung ke arah belakang
o Lordosis, tulang belakang melengkung ke arah depan
o Skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping kiri atau
kanan
o Sublubrikasi, kelainan bagian leher yang menyebabkan kepala
bergeser ke kiri atau kanan
Kelainan tulang belakang
Sumber : commons.wikimedia.org
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Tulang
3. Gangguan fisiologis tulang, jenisnya:
o Osteoporosis, tulang rapuh, keropos, dan mudah patah, dapat terjadi
karena kekurangan hormon dan kalsium.
o Rakitis, pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau
gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor, dan kalsium.
o Mikrosefalus, kelainan pertumbuhan tengkorak sehingga ukuran kepala
lebih kecil.
o Hidrosefalus, gangguan aliran cairan dalam otak menyebabkan
pelebaran rongga tempurung otak sehingga otak membesar.
o Layu (semu), tulang tidak bertenaga akibat infeksi.
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Sendi
1. Terkilir, gangguan sendi akibat gerakan yang tidak biasa,
dipaksakan, atau tiba-tiba.
2. Dislokasi, pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi normal.
3. Osteoartritis, kerusakan tulang rawan yang berfungsi sebagai
bantalan pada sendi.
4. Ankilosis, sendi tidak dapat digerakkan.
5. Urai sendi, selaput sendi robek, menyebabkan tulang sendi
terlepas.
6. Artritis, peradangan pada sendi.
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Otot
1. Hipertrofi, gangguan akibat otot yang berkembang menjadi lebih besar.
2. Atrofi, gangguan akibat otot yang mengecil.
3. Distrofi otot, penurunan kemampuan otot karena kelainan genetik.
4. Tetanus, penyakit kejang otot karena berkontraksi terus-menerus sehingga tidak mampu lagi
berkontraksi.
5. Kram, keadaan saat otot tiba-tiba terasa tegang, sulit digerakkan, disertai rasa nyeri.
6. Miastenia gravis, keetidakmampuan otot berkontraksi sehingga penderita mengalami
kelimpuhan.
7. Otot robek, robeknya serabut otot yang mengakibatkan bengkak, nyeri, dan pendarahan.
8. Otot terkilir, tendon otot robek karena teregang melebihi batas normal.
F. TEKNOLOGI SISTEM GERAK
• Penyembuhan patah tulang: pemasangan gips, pembidaian,
pembedahan internal, dan penarikan (traksi).
• Penyembuhan kanker/tumor tulang: kemoterapi, radioterapi,
dan operasi.
• Penggantian sendi, yaitu pembedahan untuk mengganti
sendi yang rusak dengan campuran logam.
• Transplantasi sumsum, yaitu sumsum merah dari seseorang
ditransplantasikan ke orang lain.
F. TEKNOLOGI SISTEM GERAK
• Penanggulangan skoliosis kongenitalis, yaitu pemasangan
penyangga pada kelainan lengkung tulang belakang bayi yang
baru lahir.
• Implan, yaitu pemasangan materi dari benda kaku pada tulang.
• Tangan dan kaki bionik, tangan dan kaki buatan.
• Kursi roda
• Penanggulangan kaki O
• Viskosuplementasi, penyuntikan asam hialuronat ke sendi.
• Pencangkokan tulang rawan

Anda mungkin juga menyukai