SOSIALISASI PELATIHAN

PELAYANAN KESEHATAN
BALITA TERINTEGRASI
Di sampaikan Pada Pertemuan Lokakarya Bulanan
Puskesmas Langensari II
Kamis, 06 Desember 2018
 Pendahuluan
• Kualitas hidup balita dan Anak Pra
Sekolah (APRAS) sangat
menentukan kualitas hidup
seseorang di kemudian hari
• Kelangsungan hidup anak
dicerminkan oleh kematian Bayi dan
Balita (AKB dan AKABA) masih tinggi
• Penyebab Neonatus : Infeksi,
Kelainan kongenital,malnutrisi
• Beberapa Program di Lintas Kementrian
Kesehatan dan Lintas Kementrian
bertujuan untuk kelangsungan dan
kualitas hidup balita dan APRAS
• Di perlukan masukan komprehensif di
tingkat pelaksanan Puskesmas dan
Kecamatan
• Proram terkait dalam pelayanan
Kesehatan Balita Terintegrasi : Proram
Gizi, Program P2M,Program
Pemberdayaan Masyarakat, Program
Sanitasi,BKB,PAUD,Dan PKH
 Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Balita
Terintegrasi Di Puskesmas

SDIDTK (Stimulasi Deteksi

Intervensi Dini Tumbuh
Kembang)

MTBS (Manajemen Terpadu

Balita Sakit)
 Kegiatan SDIDTK

a. Deteksi dini gangguan pertumbuhan untuk

menentukan status gizi anak
b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan
untuk mengetahui gangguan perkembangan
c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional
untuk mengetahui adanya masalah mental
emosional
 Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

1. Pemeriksaan Status Gizi

• Berdasarkan Indeks berat badan menurut Panjang
Badan (BB/PB) 0-24 bulan
• Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
25-60 bulan
2. Pengukuran Status Gizi berdasarkan IMT menurut
Umur
3. Pemeriksaan satus gizi berdasarkan PB/TB menurut
umur 0-60 bulan
4. Pemeriksaan LK usia 0-72 bulan
 Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

• Menggunakan Kuesioner Pra Skrining

Perkembangan (KPSP)
• Bila jawaban “Ya” 9-10 Hasial Sesuai Umur
• Jawaban “Ya” 7-8 hasil Meragukan
• Jawaban “Ya” 6 atau kurang hasil
Penyimpangan
 Deteksi Dini Penyimpangan Pendengaran

• Menggunakan TDD
• Bila jawaban tidak ada “Tidak”
hasil Sesuai Umur
• Jawaban “Tidak” 1 atau lebih
hasil penyimpangan
 Deteksi Dini Penyimpangan Penglihatan

• TDL dengan menggunakan Poster

atau Kartu E dengan jarak 3 meter
• Anak dapat mencocokan kartu “E”
sampai baris ketiga hasil Normal
• Anak kesulitan / tidak dapat
mencocokan kartu “E” sampai
baris ketiga hasil Curiga gangguan
penglihatan
 Deteksi Dini Penyimpangan Perilaku dan Emosional

• Menggunakan algoritma KMPE

• Tidak ada jawaban “Ya” hasil normal
• Ada 1 jawaban “Ya” hasil kemungkinan anak
mengalami masalan mental emosional
• Ada jawaban 2 jawaban “Ya” hasil
kemungkinan anak mengalami masalah
mental emosional
 Deteksi Dini Autis

• Menggunakan algoritma Pemeriksaan M-CHAT

untuk anak di atas 18 bulan
• Tidak ada jawaban “Tidak” atau jawaban
“Tidak” kurang dari 2 pertanyaan kritis atau
jawaban “Tidak” kurang dari 3 hasil Normal
• Jawaban “Tidak”pada 2 atau lebih pada
pertanyaan kritis Atau Jawaban “Tidak” 3 atau
lebih pertanyaan yang mana saja Hasil Risiko
Tinggi autisme atau Risiko Autisme
Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas (GPPH)

• Algoritma Pemeriksaan GPPH

• Nilai total kurang dari 13 hasil Normal
• Nilai total 13 atau lebih Kemungkinan GPPH
 MTBS

• Usia 0-2 bulan

menggunakan Formulir
Pencatatan Bayi Muda
(MTBM)
• Usia 2 bulan – 5 tahun
menggunakan Formulir
Pencatatan Balita Sakit
(MTBS)
 Prinsip Penggunaan Formulir Pencatatan
MTBM
• Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi
• Memeriksa ikterus
• Tanyakan bayi diare
• Memeriksa status HIV
• Memeriksa kemungkinan Berat Badan Rendah dan masalah
Pemberian ASI/Minum
• Memeriksa status Vitamin K1
• Memeriksa Status Imunisasi
• Menilai masalah atau keluhan lain
• Memeriksa Masalah / Keluhan Ibu
 Prinsip Penggunaan Formulir Pencatatan
MTBS
• Keluhan Utama : Tanda bahaya Umum,
Batuk,diare,demam,masalah telinga
• Masalah atau keluhan lainnya : Status
Gizi,Anemia,Status HIV, Status
Imunisasi,Vitamin A, Penilaian Pemberian
Makan Anak
Rencana Tindak Lanjut
setelah Sosialisasi

• Mengadakan KALAKARYA
• Sasaran : Dokter, Bidan, Perawat
• Waktu Pelaksanaan : 6 bulan
setelah pelatihan
SEKIAN…………..

Makasih yaaa !!!