Anda di halaman 1dari 78

PENGOBATAN PASIEN

TUBERKULOSIS (TB)
di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP)
PENGELOLA PROGRAM P2TB
PUSKESMAS LANGENSARI 2
Deskripsi Singkat
• Pengobatan diberikan setelah ditetapkan diagnosis
dan klasifikasi kasus pasien TB sensitif / pasien TB
Resistan Obat (RO).
• Prinsip tatalaksana pengobatan TB di FKTP = FKRTL.
Kasus TB yang tidak dapat ditangani di FKTP dapat
dirujuk ke FKRTL.
• Pengobatan pasien TB sensitif maupun TB RO terdiri
dari tahap awal dan tahap lanjutan.
• Tahap pengobatan harus dijalani secara teratur dan
benar oleh pasien TB agar dapat sembuh dan
memperkecil risiko terjadinya TB Multi Drug Resistant
(MDR) atau bahkan Extensively Drug Resistant (XDR).

Pengobatan TB 2
Pokok bahasan 1 :
Prinsip Pengobatan TB di Fasyankes

Prinsip pengobatan yang adekuat:


1. Minimal 4 macam obat (R, H, Z, E )
2. Dosis yang tepat,
3. Diminum sekaligus, pada saat yang sama
4. Pengobatan diberikan dalam dua (2) tahap yaitu
tahap awal dan tahap lanjutan
5. OAT ditelan teratur dan diawasi PMO (Pengawas
Menelan Obat) sampai selesai pengobatan.

Pengobatan TB 3
4
Pokok bahasan 1 :
Prinsip Pengobatan TB di
Fasyankes (lanjutan)
Tahapan Pengobatan
a. Tahap Awal, diberikan setiap hari
Tujuan : menurunkan jumlah kuman dan
meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman
yang mungkin sudah resistan
b. Tahap lanjutan
Tujuan : membunuh sisa sisa kuman yang masih ada
dalam tubuh dan mencegah terjadinya kekambuhan

Lama pengobatan pasien TB


tergantung kriteria pasien TB
Pengobatan TB 5
Pokok bahasan 1 :
Prinsip Pengobatan TB di Fasyankes
(lanjutan)
Tujuan pengobatan TB
1. Menyembuhkan pasien dan memperbaiki
produktivitas serta kualitas hidup.
2. Mencegah terjadinya kekambuhan TB
3. Menurunkan risiko penularan TB
4. Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB
atau dampak buruk selanjutnya.
5. Mencegah terjadinya dan Penularan TB Resistan
Obat.
Pengobatan TB 6
Pokok bahasan 1 :
Prinsip Pengobatan TB di
Fasyankes (lanjutan)
Persiapan Sebelum Pengobatan
1. Anamnesis ulang  terdapatnya riwayat dan alergi obat
, riwayat penyakit terdahulu
2. Penimbangan berat badan
3. Identifikasi kontak erat/serumah
4. Memastikan data dasar pasien terisi dengan benar.
5. Penetapan PMO
6. Pemeriksaan adanya penyakit komorbid (HIV, DM)
7. Kunjungan rumah  memastikan alamat yang jelas dan
kesiapan keluarga mendukung pengobatan
8. Pemeriksaan baseline penunjang sesuai indikasi
Pengobatan TB 7
Jenis OAT
OAT Lini Pertama
Dosis yang
Jenis OAT Sifat
direkomendasikan (mg/kg)
Harian 3x
seminggu
Isoniasid (H) Bakterisid 5 (4-6) 10 (8-12)

Rifampisin (R) Bakterisid 10 (8-12) 10 (8-12)

Pirazinamid (Z) Bakterisid 25 (20-30) 35 (30-40)

Streptomisin (S) Bakterisid 15 (12-18)  

Etambutol (E) Bakteriostatik 15 (15-20) 30 (20-35)


Pengobatan TB 8
Paduan OAT yang digunakan di Indonesia

Pengobatan TB 9
Dosis OAT
Dosis rekomendasi OAT Lini pertama untuk dewasa
Obat Dosis rekomendasi
Harian 3 kali per minggu
Dosis (mg/ Maks Dosis (mg/ Maks
kgBB) (mg) kgBB) (mg)
Isoniazid (H) 5 (4-6) 300 10 (8-12) 900
Rifampisin (R) 10 (8-12) 600 10 (8-12) 600
Pirazinamid (Z) 25 (20-30)   35 (30-40)  
Etambutol (E) 15 (15-20)   30 (25-35)  
Streptomisin (S)* 15 (12-18)   15 (12-18)  
Pengobatan TB 10
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB
Pengobatan TB dewasa:

1.Pengobatan TB Sensitif obat


Memakai OAT lini pertama:
Kategori 1 :
2(HRZE)/4(HR)3 atau 2(HRZE)/4(HR) diberikan pada pasien:

a. TB paru baru terkonfirmasi bakteriologis,


b. TB paru baru terkonfirmasi klinis,
c. TB ekstra paru

Pengobatan TB 11
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB
(lanjutan)
Dosis paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE) / 4(HR)3

Tahap Awal Tahap Lanjutan


tiap hari selama 56 3 kali seminggu
Berat hari selama 16 minggu
Badan RHZE RH (150/150)
(150/75/400/275)

30 – 37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT


38 – 54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55 – 70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
Pengobatan TB 12
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB
(lanjutan)
Pengobatan TB dewasa
2.Pengobatan TB Sensitif obat
Memakai OAT lini pertama:
Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 atau
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E diberikan pada pasien:
a. kambuh,
b. gagal pada pengobatan Kategori I sebelumnya,
c. dengan pengobatan setelah putus berobat (loss to
follow-up)

Pengobatan TB 13
Tatalaksana pasien berobat
tidak teratur
Tindakan pada pasien yang putus berobat
kurang dari 1 bulan:
1.Lakukan pelacakan pasien
2.Diskusikan dengan pasien penyebab putus
berobat
3.Lanjutkan pengobatan dengan dosis
yang tersisa sampai seluruh dosis
pengobatan terpenuhi

Pengobatan TB 14
Tatalaksana pasien berobat tidak teratur
(lanjutan)

Pengobatan TB 15
Tatalaksana pasien berobat tidak teratur
(lanjutan)

Pengobatan TB 16
Tatalaksana pasien berobat tidak
teratur (lanjutan)

Pengobatan TB 17
Hasil Pengobatan Pasien TB

Pengobatan TB 18
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Pengobatan TB dewasa
2.Pengobatan TB Resistan obat
Prinsip pengobatan TB RO:
a. Diagnosis TB RO berdasarkan pemeriksaan TCM
TB atau biakan konvensional.
b. Persiapan awal melalui beberapa pemeriksaan
penunjang.
c. Menggunakan paduan standar OAT lini kedua dan
lini pertama.
d. Penetapan mulai pengobatan diputuskan oleh TAK
yang sudah dilatih.
e. Inisiasi pengobatan dimulai di Rumah Sakit
maupun Puskesmas yang telah terlatih.
Pengobatan TB 19
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB
(lanjutan)
Prinsip pengobatan TB RO:
6.Pada pasien TB RO dengan penyulit yang tidak dapat
ditangani di Puskesmas, rujukan ke RS harus dilakukan
7.Prinsip ambulatory, hanya pasien dengan kondisi dan
atau komplikasi khusus yang memerlukan rawat inap di RS
8.Pengawasan Menelan Obat dilakukan oleh petugas
kesehatan di fasyankes
9.Pasien yang memulai pengobatan TB RO di RS
Rujukan dapat melanjutkan pengobatannya di
Puskesmas/fasyankes dekat dengan tempat tinggal
pasien dengan persiapan sebelumnya.

Pengobatan TB 20
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Kondisi Khusus Pasien TB RO

Pengobatan TB 21
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Dasar Pengobatan TB RO

Pengobatan TB 22
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Dasar Pengobatan TB RO

Pengobatan TB 23
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Dasar Pengobatan TB RO

Pengobatan TB 24
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Penetapan paduan TB RO di Indonesia

Pengobatan TB 25
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Tahapan Pengobatan TB RO

Pengobatan TB 26
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Tahapan Pengobatan TB RO

2) Tahap lanjutan
Adalah pengobatan setelah selesai tahap awal sampai
dinyatakan pengobatan telah selesai secara lengkap.
a)Pasien Baru dengan pengobatan OAT standar
konvensional :
Lama tahap lanjutan adalah 12-14 bulan.
b)Pasien Baru dengan pengobatan OAT standar jangka
pendek:
Lama tahap lanjutan adalah 5 bulan
c)Pasien pernah diobati TB RR/ MDR atau pasien TB XDR:
Lama tahap lanjutan adalah 12 bulan
Pengobatan TB 27
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Lama Pengobatan TB RO

Tipe Bulan Lama tahap Lama Lama tahap


pasien konversi awal (a) pengobatan lanjutan
(b) (b-a)

Baru 1 Bulan 0-2 8 bulan 20 bulan 12 bulan


 
Bulan 3-4 8 bulan 21 – 22 bulan 13 – 14 bulan

Bulan 5-8 9 – 12 bulan 23 – 26 bulan 14 bulan

Pengobatan TB 28
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Lama Pengobatan TB RO

Tipe pasien Bulan Lama tahap Lama Lama


konversi awal (a) pengobatan tahap
(b) lanjutan
(b-a)

Baru Bulan 4 4 bulan 9 bulan 5 bulan


diobati OAT Bulan 6 6 bulan 11 bulan 5 bulan
standar
jangka
pendek

Pengobatan TB 29
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Lama Pengobatan TB RO
Tipe pasien Bulan Lama tahap Lama Lama
konversi awal (a) pengobatan tahap
(b) lanjutan
(b-a)

Pernah Bulan 0-2 12 bulan 24 bulan 12


diobati2 atau bulan
TB XDR
Bulan 3-4 13 – 14 25 – 26 12 bulan
bulan bulan

Bulan 5-8 15 – 18 27 – 30 12 bulan


bulan bulan
Pengobatan TB 30
Pokok bahasan 2:
Tatalaksana Pengobatan TB (lanjutan)
Cara pemberian obat
1. Tahap awal:
1. Suntikan: 5 kali seminggu (Senin-Jumat),
2. Obat per-oral: 7 kali seminggu (Senin-Minggu).
3. OAT standar jangka pendek, obat oral: minimal 112
dosis dan suntikan minimal 80 dosis.
4. OAT standar konvensional, obat oral: minimal 224 dosis
dan suntikan minimal 160 dosis.
2. Tahap lanjutan:
a. Obat per oral: 7 kali seminggu (Senin-Minggu)
b. Obat suntikan tidak diberikan
c. OAT standar jangka pendek, obat oral: minimal 140
dosis
d. OAT standar konvensional, obat oral: minimal 336 dosis
Pengobatan TB 31
Hasil AKHIR Pengobatan Pasien
TB RO
1. Sembuh
a. Pada pengobatan jangka pendek
b. Pada pengobatan konvensional
2. Pengobatan lengkap
3. Meninggal
4. Gagal
5. Loss to follow-up (putus berobat)
6. Tidak dievaluasi

Catatan:
Definisinya dapat dibaca dalam modul
Pengobatan TB 32
PENGOBATAN TB ANAK

Pengobatan TB 33
PENGOBATAN TB ANAK

Pengobatan TB 34
PENGOBATAN TB ANAK

1. TB Sensitif
Paduan OAT dan lama pengobatan TB pada anak

Pengobatan TB 35
PENGOBATAN TB ANAK
Dosis OAT untuk anak

Pengobatan TB 36
PENGOBATAN TB ANAK
Dosis OAT KDT pada TB anak
PENGOBATAN TB ANAK

Pengobatan TB 38
1.Pemantauan pengobatan pasien TB Anak
a. TB anak harus dipastikan minum obat setiap hari secara
teratur oleh PMO.
b. Pemantauan setiap 2 minggu selama fase intensif, dan
sekali sebulan pada fase lanjutan.
c. Evaluasi respon pengobatan, kepatuhan, toleransi dan
kemungkinan adanya efek samping obat.
d. Lakukan pemeriksaan dahak ulang pada akhir bulan ke­2,
ke­5 dan ke­6.
e. Dosis OAT disesuaikan dengan penambahan berat badan.
f. Kepatuhan minum obat dicatat menggunakan kartu
pemantauan pengobatan (kartu TB.01).

Pengobatan TB 39
2. Hasil akhir pengobatan pasien TB Anak
a.Sembuh
b.Pengobatan lengkap
c.Meninggal
a. Gagal
b. Loss to follow-up (putus berobat)
a.Tidak dievaluasi

Pengobatan TB 40
Pengobatan TB 41
Pengobatan Pasien TB Dengan Keadaan Khusus
(lanjutan)
Pokok Bahasan 2
e. Penetapan Pengawas Menelan
Obat (PMO)
Setiap pasien memulai pengobatan harus didahului
menentukan satu orang untuk menjadi PMO.

a. Persyaratan PMO
1) dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh
petugas kesehatan maupun pasien, harus
disegani dan dihormati oleh pasien,
2) Tinggal dekat dengan pasien,
3) Bersedia sukarela,
4) Bersedia dilatih dan/ penyuluhan bersama pasien
Pokok Bahasan 2
e. Penetapan Pengawas Menelan Obat (PMO)

b. Peran seorang PMO


1) Mengawasi pasien TB agar menelan obat
secara teratur
2) Memberi dorongan pasien agar mau
berobat teratur,
3) Mengingatkan pasien untuk periksa ulang
dahak
4) Memberi penyuluhan pada anggota
keluarga pasien TB.
Pokok Bahasan 2
e. Penetapan Pengawas Menelan Obat (PMO)
c. Pengetahuan PMO
PMO memahami dan memberikan informasi penting tentang
TB  pasien dan keluarganya:
1)TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau
kutukan
2)TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur
3)Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan
cara pencegahannya
4)Cara pemberian pengobatan pasien (tahap awal dan tahap
lanjutan)
5)Pentingnya pengawasan, supaya pasien berobat secara
teratur
6)Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya
segera meminta pertolongan ke faskes.
Pokok Bahasan 2
e. Penetapan Pengawas Menelan Obat
(PMO)

PMO pada TB RO :
Pemilihan PMO :
1.Tahap awal: petugas kesehatan baik di dalam
atau di luar Fasyankes, mengingat pada tahap ini
pasien harus mendapatkan suntikan setiap hari.
2.Tahap Lanjutan: dilakukan oleh petugas
kesehatan atau kader kesehatan yang terlatih TB
RO.
Pokok Bahasan 2
f. Penatalaksanaan pasien TB dengan
efek samping OAT

Prinsip tatalaksana efek samping


1)PAHAMI
2)TATALAKSANA
3)CATAT
Penatalaksanaan pasien TB
dengan efek samping OAT
(lanjutan)
Tempat penatalaksanaan efek samping :
tergantung pada berat atau ringannya gejala:
Efek Samping ringan sampai sedang ditangani di FKTP.
Efek Samping berat dan tidak menunjukkan perbaikan
setelah penanganan efek samping ringan atau sedang
segera rujuk ke FKRTL.

Alur rujukan tata laksana ESO = alur jejaring yang telah


disepakati antara pengelola program TB, penyedia layanan
dan mekanisme pembayaran layanan kesehatan pasien TB.
Efek samping ringan OAT
Efek samping berat OAT
Penatalaksanaan pasien efek
samping pada kulit

Pasien keluhan gatal tanpa rash dan penyebab lain:


•pengobatan anti histamin serta pelembab kulit.
Pengobatan TB tetap dapat dilanjutkan dengan
pengawasan ketat.
•Hentikan semua OAT  segera rujuk kepada dokter atau
fasyankes rujukan

Mengingat perlunya melanjutkan pengobatan TB hingga


selesai, di fasyankes rujukan dilakukan upaya mengetahui
OAT mana yang menyebabkan terjadinya reaksi dikulit
dengan cara ”Drug Challenging”
Efek Samping OAT Lini 2
Efek Samping Ringan dan Sedang Yang Sering
Muncul
No Efek samping Kemungkinan OAT Penyebab

1 Reaksi kulit alergi ringan Z, E, Eto, PAS, Km, Cm,

Reaksi kulit alergi sedang dengan/ Z, E, Eto, PAS, Km, Cm


tanpa demam

2 Neuropati perifer H, Cs, Km, Eto, Lfx

3 Mual muntah ringan Eto, PAS, Cfz, H, Z, E, Lfx, R

Mual muntah berat Eto, PAS, Cfz, H, Z, E, Lfx


Efek Samping OAT Lini 2 (Lanjutan)
Efek Samping Ringan dan Sedang Yang Sering
Muncul
No Efek samping Kemungkinan OAT Penyebab
4 Anoreksia Z, Eto, Lfx
5 Diare PAS

6 Nyeri kepala Eto, Cs

7 Vertigo Km, Cm, Eto

8 Artralgia Z, Lfx
9 Gangguan Tidur Lfx, Moxi

10 Gangguan elektrolit Km, Cm


ringan: Hipokalemi
Efek Samping OAT Lini 2 (Lanjutan)
Efek Samping Ringan dan Sedang Yang Sering
Muncul
Kemungkinan OAT
No Efek samping
Penyebab
11 Depresi Cs, Lfx, Eto, H
12 Perubahan perilaku Cs, H

13 Gastritis PAS, Eto,Z


14 Nyeri di tempat suntikan Km, Cm

15 Metalic taste Eto


16 Gatal Cfz
17 Penuaan warna kulit Cfz
Efek samping OAT lini 2 (lanjutan)
Efek Samping Berat Yang Sering Muncul

Kemungkinan OAT
No Efek samping
Penyebab
Kelainan fungsi hati Z, H, Eto, PAS, E, Lfx, Mfx
1
Kelainan fungsi ginjal Km, Cm
2
Perdarahan lambung PAS, Eto, H,Z
3
Gangguan Elektrolit berat Cm, Km
4
(Bartter like syndrome)
Gangguan pendengaran Km, Cm
5
Gangguan penglihatan E
6
Efek samping OAT lini 2 (lanjutan)
Efek Samping Berat Yang Sering Muncul
Kemungkinan OAT
No Efek samping
Penyebab
7 Gangguan psikotik (Suicidal Cs
tendency)
8 Kejang Cs, Lfx

9 Tendinitis Lfx, Mfx


10 Syok Anafilaktik Km, Cm
11 Reaksi alergi toksik menyeluruh Semua OAT yang
dan SJS digunakan
12 Hipotiroid PAS, Eto
Pokok Bahasan 3
KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
1. KIE kepada Pasien
Pesan yang perlu dikomunikasikan
• Tahap awal
1. Apa itu TB
2. TB dapat disembuhkan
3. Kesediaan menjalankan pengobatan
4. Bagaimana mencegah penularan TB
5. Pemeriksaan kontak serumah
6. Perlunya PMO
7. Menjelaskan paduan pengobatan
8. Pemeriksaan lanjutan pada akhir tahap awal
9. Kemungkinan yang terjadi selama pengobatan dan tindakan
yang harus dilakukan
10. PHBS pasien TB

Pengobatan TB 57
Pokok Bahasan 3
KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)
1. KIE kepada Pasien (lanjutan)
Tahap lanjutan:
a. Efek samping obat
b. Jenis, warna kemasan, jumlah dan frekuensi obat.
c. Pentingnya kepatuhan pasien.
– Apabila pasien hanya menelan sebagian obat
atau berhenti menelan obat,
– Pentingnya pemeriksaan dahak, frekuensi dan
arti hasil pemeriksaan.
d. PHBS

Pengobatan TB 58
Pokok Bahasan 3
KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)
2. KIE kepada keluarga
a. Peran keluarga:
1) Memotivasi pasien untuk menjalani pengobatan
sampai sembuh
2) Mendampingi dan memberikan dukungan moral
3) Mengingatkan pasien datang ke Faskes untuk
mendapatkan obat dan periksa ulang dahak sesuai
jadual (koord. PMO)
4) Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping
obat dan merujuk ke Faskes.

Pengobatan TB 59
KIE pada Pasien dan Keluarga
Pasien (Lanjutan)
b. Pesan yang harus disampaikan kepada keluarga
1) Kunjungan pertama setelah pasien didiagnosis
TB
 Apa itu TB (penyebab TB dan gejala)
 TB dapat disembuhkan
 Pengobatan TB
 Keteraturan menelan obat sampai tuntas sesuai
anjuran dokter.
 Efek samping obat dan kapan dan ke mana harus
mencari pertolongan.
 Pentingnya pengawasan keteraturan menelan obat
 Penularan TB
Pengobatan TB 60
KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)
 Pencegahan penularan TB
o Etika Batuk
o Pentingnya pemeriksaan dahak ulang secara teratur
o Pentingnya PHBS bagi pasien dan keluarganya
o Stop merokok dan minuman keras pada pasien.
o Membersihkan rumah atau lingkungan-secara
teratur.
o Olahraga bagi pasien.
o Konseling dan perbaikan gizi pasien
o Tidak diperlukan diet khusus, mensterilisasi atau
memisahkan peralatan makan minum.
Pengobatan TB 61
a. KIE pada Pasien dan Keluarga
Pasien (Lanjutan)

2) Kunjungan berikutnya selama masa pengobatan :


 Ulangi pesan seperti pada kunjungan awal
(jangan berikan terlalu banyak informasi pada
satu kunjungan).
 Yakinkan keluarga tentang pentingnya pengobatan
sampai selesai.
 Jadikan keluarga sebagai sumber informasi ttg
masalah pasien dan bersama mencari solusi.

Pengobatan TB 62
a.KIE pada Pasien dan Keluarga
Pasien (Lanjutan)

3. Pesan kepada keluarga untuk TB-RO :


Sama dengan TB Sensitif.
Penekanan tertentu al:
 Selalu memakai masker
 Etika batuk dengan menyediakan tempat berdahak
 hindari bersama pasien dalam ruangan tertutup tanpa
ventilasi selama masih menular (hasil biakan masih
positif
 Konseling dan perbaikan gizi pasien.

Pengobatan TB 63
KIE pada Pasien dan Keluarga
Pasien (Lanjutan)

Pengobatan TB 64
KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)
5. Petugas kesehatan dan lingkungan sekitarnya
 Pasien TB RO jangan dikucilkan.
 TB RO menular, namun pencegahan dapat
dilakukan dengan etika batuk dan pengobatan sedini
mungkin.
 Pasien TB RO butuh dukungan psikologis dan sosial
untuk mendukung keberhasilan pengobatan.
 Kesembuhan pasien TB RO penting untuk memutus
rantai penularan.
 Lamanya pengobatan, beratnya efek samping serta
dampak sosial yang timbul, membuat pasien TB RO
sangat butuh dukungan lingkungan sekitarnya.
Pengobatan TB 65
Catatan
• Penyampaian informasi tentang penyakit
TB RO ke lingkungan tempat tinggal atau
tempat kerja pasien perlu persetujuan
tertulis dari pasien.

66
Pokok Bahasan 3
KIE pada Pasien dan Keluarga Pasien
(Lanjutan)

Pengobatan TB 67
Pokok bahasan 4
Pencegahan TB Bagi Populasi Rentan

1. Vaksinasi BCG bagi bayi


2. Pengobatan Pencegahan bagi
Anak di bawah 5 tahun dan
ODHA anak
3. Pengobatan Pencegahan (PP
INH) bagi ODHA dewasa

Pengobatan TB 68
D. Pencegahan TB bagi Populasi
Rentan
1. Vaksinasi BCG bagi bayi
a. Pemberian Kekebalan dengan Vaksinasi BCG
– BCG (Bacille Calmette-Guérin,vaksin hidup yang
dilemahkan)
– diberikan pada bayi 0-2 bulan, sesuai program
– usia > 2 bulan harus uji tuberkulin.
– efektif mencegah TB berat.
– BCG ulang tidak direkomendasikan

Pengobatan TB 69
1. Vaksinasi BCG bagi Bayi (Lanjutan)

b. Perhatian khusus pada pemberian BCG :


Bayi terlahir dari ibu pasien TB terkonfirmasi
bakteriologis :
– pada trimester 3 kehamilan berisiko tertular melalui
plasenta, cairan amnion maupun hematogen.
– selama masa neonatal berisiko tertular melalui
percik renik.

Pada kedua kondisi tersebut bayi sebaiknya dirujuk.

Pengobatan TB 70
1. Vaksinasi BCG bagi Bayi
(Lanjutan)

b. Perhatian khusus pada pemberian BCG :


 Bayi terlahir dari ibu pasien infeksi HIV/AIDS:
– BCG tidak boleh diberikan pada bayi yang terinfeksi
HIV karena meningkatkan risiko BCG diseminata
– Di daerah yang endemis TB/HIV, bayi yang terlahir dari
ibu dengan HIV positif namun tidak memiliki gejala HIV
boleh diberikan vaksinasi BCG.
– Bila pemeriksaan HIV dapat dilakukan, maka vaksinasi
BCG ditunda sampai status HIVnya diketahui

Pengobatan TB 71
D. PencegahanTB Bagi Populasi
Rentan (Lanjutan)
2. Pengobatan Pencegahan INH bagi Anak di bawah 5
Tahun (anak yang terbukti tidak sakit TB) dan ODHA anak

Pengobatan TB 72
D. Pencegahan TB bagi Populasi Rentan
(Lanjutan)

3.Pengobatan Pencegahan (PP INH)


bagi ODHA dewasa
Tujuan: mencegah TB aktif sehingga
dapat menurunkan beban TB pada
ODHA.
Sasaran: ODHA tidak terbukti TB aktif
dan tidak ada kontraindikasi,
Dosis : INH 300 mg/hari dan B6
dengan dosis 25mg/hari selama 6
bulan (180 dosis)

Pengobatan TB 73
Pokok Bahasan 5
PENCATATAN PELAPORAN UNTUK
PENGOBATAN PASIEN TB

Pengobatan TB 74
PENCATATAN PELAPORAN UNTUK
PENGOBATAN PASIEN TB

• Pasien  TB.01, TB.02


..\FORMULIR TB FINAL 2015\TB.01 2015--final.xlsx
• Kontak  TB.16; TB.15

• Rujukan pasien TB.09, TB.10


..\FORMULIR TB FINAL 2015\TB.09 2015--final.docx
• FKTP/PKM TB.03; TB.07; TB.12
..\FORMULIR TB FINAL 2015\TB.03 Faskes 2015--final.
xlsx
Pengobatan TB 75
EVALUASI AKHIR
MI-2 PENGOBATAN HAL . .

Pengobatan TB 76
SELAMAT BERDISKUSI
DAN MENGERJAKAN
TUGAS DI KELOMPOK

Pengobatan TB 77
Pengobatan TB 78

Anda mungkin juga menyukai