Anda di halaman 1dari 51

KONSEPSI DAN TOLOK UKUR KETAHANAN NASIONAL

Dicky R Munaf
ERNAWATI

1/51
Tujuan Pemberian Materi

Paham bahwa KETAHANAN NASIONAL adalah suatu strategi


untuk dapat mengarahkan seluruh sumber daya nasional melalui
pengendalian situasi, ruang dan waktu guna mencapai tujuan
nasional berdasarkan ideologi NKRI dan landasan visional
wasantara (Geografi, Kependudukan, SKA, I, POL, EK, SOSBUD,
HANKAM)

Membentuk sikap yang terukur dan bertanggung


jawab dalam membangun identitas nasional tanpa
mendeskreditkan ideologi lain
2/51
Perkembangan Konsepsi Tannas
Nation & Character Building

 Geogr.
 Kependudukan
 S.K.A.
Paradigma
Modal Nasional

K
O ID Proses
Arah N POL
Kondisi
Pembangunan D EK
&  Jaks. Kehidupan
Nasional I SB
Kendali Nasional
S HK   Strat.
I
 Upaya

Waktu

Pengaruh
1 dan 5 Ling.Strat
tahun

MANUSIA INDONESIA

Ref : GJ, 0206 3/51


Sikap Ketahanan Nasional

Sikap yang menyiapkan segenap unsur masyarakat untuk mampu


menyerap dan mengembangkan Peradaban Baru untuk kemanfaatan
dirinya tanpa melupakan kearifan lokal dan kepribadian bangsa

- Peradaban Baru timbul karena Paradigma baru akibat manusia


tidak mampu menjawab kondisi alam  Ekonomi,  DINAMIS
& Iptek
- Kearifan Lokal  Geografi, Demografi, SKA  STATIS
- Kepribadian Bangsa  Ideologi, Politik, Kekuatan  DINAMIS

4/51
Tolok Ukur Ketahanan Nasional

ASTAGATRA UNSUR PARAMETER BOBOT

1. GEOGRAFI Wilayah 1. Posisi silang & terbuka 2


2. Rawan Bencana 2
3. Luas Wilayah 1
4. Bentuk Geografi 1
5. Iklim 1
6. Daerah Inti 1
2. KEPENDUDUKAN Kuantitas penduduk, 7. Struktur, jumlah & 4
kualitas penduduk perubahan
8. Kepadatan dan 4
persebaran
9. Kemandirian/ 4
keterampilan
3. SKA Kekayaan di darat, 10. Bahan makanan 2
kekayaan di laut, 11. Mineral, flora & fauna 1
kekayaan di udara 12. Energi 2
13. Tingkat eksplorasi 1

5/51
Tolok Ukur Ketahanan Nasional (Lanjutan)

ASTAGATRA UNSUR PARAMETER BOBOT

4. IDEOLOGI Penghayatan, 14. Penghayatan agama dan 3


pengalaman, Kepercayaan
kewaspadaan 15. Kesadaran berbangsa dan 3
bernegara
16. Demokratisasi yang 3
mengutamakan NKRI
17. Kewaspadaan dalam berbangsa 3
18. Kewaspadaan terhadap ideologi 3
lain
5. POLITIK Pendidikan politik, 19. Sistem manajemen nasional 2
komunikasi politik 20. Sistem kehidupan politik 2
21. Pembagian wilayah 2
22. Otonomi daerah 2
23. Dukungan internasional 1

6/51
Tolok Ukur Ketahanan Nasional (Lanjutan)

ASTAGATRA UNSUR PARAMETER BOBOT

6. EKONOMI Pendayagunaan 24. Pertanian (ternak, perikanan & 2


Potensi & keproaktifan perkebunan
ekonomi 25. Perindustrian 2
36. Modal 2
27. Manajemen 1,5
28. Daya saing 1,5
29. Prasarana 2
30. Perdagangan 2
31. Moneter 1,5
32. Devisa 1,5
7. SOSIAL Etika, moral 33. Kerukunan/toleransi 3
BUDAYA 34. Persatuan bangsa 3
35. Pendidikan nasional 3
36. Kesehatan 3
37. Kesadaran hukum 3
38. Penguasaan dan pengembangan iptek 3
39. Generasi muda dan peranan 3
perempuan dalam pembangunan
40. Disiplin nasional 3
8. HANKAM Partisipasi, masyarakat, 41. Kesadaran global paradoks 2
kemandirian 42. Kepemimpinan 2
43. Sistem pertahanan negara 2
44. Keamanan lingkungan 2
45. Industri & prasarana pendukung 2
pertahanan
7/51
Bobot Ketahanan Nasioal
A. STATIS
- Geografi = 8
- Demografi = 12
26
- SKA = 6
B. DINAMIS
- Ideologi = 15
- Politik = 9
- Ekonomi = 16
74
- Sosbud = 24
- Hankam = 10

Esensi Rasio Bobot (1 : 3)  Diharapkan faktor dinamis dapat


menstimulasikan faktor statis
f(t) = (t) K  (t) A ;

DINAMIS STATIS

8/51
PERINGKAT NILAI DAN RUMUSAN PERHITUNGAN

A. Perangkat Nilai

Kondisi Penilai Nilai Kuantitatif

Tangguh Sekali 85 - 100


Tangguh 70 - 84
Cukup Tangguh 55 - 69
Kurang Tangguh 40 - 54
Bahaya < 40

B. Rumusan 45
 Bi x Nilai Kuantitatif
i=1
Nilai Ketahanan (KT) =
1
 Bi
i=1

9/51
GEOGRAFI (5 Parameter)

No Parameter Bobot Nilai Kuantitatif Kondisi Penilai

1 Posisi Silang & Terbuka 2 ? ?


2 Rawan Bencana 2 ? ?
3 Luas WIlayah 1 ? ?
4 Bentuk Geografi 1 ? ?
5 Iklim 1 ? ?
6 Daerah Inti 1 ? ?

6
 BGi x Nilai Kuantitatif
i=1
KTG =
6
 BGi
i=1

10/51
GEOGRAFI (Lanjutan)

1. Posisi Silang & Terbuka, cermati antara lain :

-Perbatasan Laut & Darat, jangan lupakan legalitas perbatasan


dengan negara asing.
-Kebolehjadian dijangkau matra darat, laut & udara baik secara
internasional dan nasional, sehingga menarik minat investasi,
namun jangan lupakan densitas kecelakaan yang pernah terjadi.

11/51
KONDISI WILAYAH PERBATASAN DARAT DAN LAUT

Pulau Terluar Batas Wilayah Darat

12/51
PERBATASAN NKRI DENGAN NEGARA-NEGARA TETANGGA
NEGARA DARAT LAUT TERITORIAL LAUT ZEE LAUT LANDAS CATATAN
KONTINEN
1 2 3 4 5 6

Singapura Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada -

Malaysia Batas Alur Watershed ada Ada Ada Ada beda pendapat tentang ZEE di Selat
Malaka
Philipina Tidak ada Tidak ada Ada Ada Belum ditentukan

Thailand Tidak ada Tidak ada Ada Ada ZEE belum dibicarakan, Median line
untuk Landasa Kontine
Vietnam Tidak ada Tidak ada Ada Ada Belum ditentukan

Palau Tidak ada Tidak ada Ada Ada Belum ditetapkan

Papua Nugini Batas non alamiah Ada, Lateral Ada, Lateral Ada, Lateral -
dan prinsip Thalweg

Timor Leste Batas Alam, thalweg Ada, berhadapan dan Ada, Batas Ada, Batas Lateral Belum ditetapkan/diproses
dan watershed lateral Lateral

Australia Tidak ada Tidak ada Ada Sebagian Perjanjian sebelum 1972 ada pemisahan
antara sea bed dan water column

13/51
Peta Kecelakaan Laut

14/51
GEOGRAFI (Lanjutan)

2. Rawan Bencana, cermati antara lain

- Letaknya di Peta Tsunami & Potensi Gempa


- Letaknya di Daerah Rawan Kebakaran Hutan
- Letaknya di Daerah Rawan Banjir
- Letaknya di daerah potensi gunung merapi

15/51
Peta Zonasi Tsunami

16/51
Peta Rawan Kebakaran Hutan

17/51
18/54
19/54
GEOGRAFI (Lanjutan)

3. Luas Wilayah, cermati :


- Luas Total
- Luas daerah subur dan pemanfaatannya
- Luas daerah tidak subur dan usaha pemanfaatannya

Analisis Tata Guna Lahannya

4. Bentuk Geografi, cermati :

- Prosentase Daerah Datar (0 – 500 m dpl)


- Prosentase Daerah Bukit (500 – 1000 m dpl)
- Prosentase Daerah Terjal (> 1000 m dpl)

Analisis Potensinya Untuk Infrastruktur D/L/U

20/54
GEOGRAFI (Lanjutan)

5. Iklim, cermati :
- Suhu maksimum & minimum serta periodanya dan ANOMALINYA
- Kelembaban maksimum & minimum serta periodanya

Analisis variasi iklim ini terhadap potensi pertanian multikultur

6. Daerah Inti, cermati :


- Identifikasi distribusi “Core Bussiness Area”
- Identifikasi kegiatan Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Penelitian

Analisis kebolehjadian pengembangan “Core Bussiness Area” dengan


mengandalkan PT dan LP

21/51
Kependudukan

No Parameter Bobot Nilai Kondisi


Kuantitatif Penilaian
7 Struktur, jumlah & Perubahan 4 ? ?

8 Kepadatan & Persebaran 4 ? ?

9 Kemandirian & Ketrampilan 4 ? ?

 BK i x Nilai Kuantitatif
KTK  i 1
3

 BK
i 1
i

22/51
Kependudukan (Lanjutan)

7. Struktur, Jumlah & Perubahan, cermati : (Sumber BPS Propinsi)

- Susunan jumlah menurut umur Ketersediaan tenaga kerja


dan gender produktif & lapangan untuk
- Susunan jumlah menurut tingkat ketrampilan (L&P)
ketrampilan
- Perubahan penduduk berubah
Lajunya terhadap
karena kematian (mortalitas), ketersediaan tenaga
kelahiran (fertilitas), pendatang kerja produktif
baru & meninggalkan wilayah
(migrasi)

23/51
Kependudukan (Lanjutan)

8. Kepadatan dan persebaran, cermati : (Sumber BKKBN Propinsi & REI)

- Distribusi daerah ekonomis strategis


dan kepadatan perKm2 Potensi Stratifikasi yang ada untuk
terjadinya Peningkatan Kualitas
stratifikasi sosial (Kaitkan dengan
- Segmentasi Stratifikasi sosial Parameter #5 di GEOGRAFI ;
khususnya didaerah (Perumahan) Daerah Inti)
yang ditunjukan dengan jumlah &
jenis rumah suatu daerah

24/51
Kependudukan (Lanjutan)

9. Kemandirian dan Ketrampilan cermati : (Sumber Dinas Diknas dan


Depnaker)

- Prosentasi orang yang


melanjutkan ketiap jenjang
pendidikan
Upaya untuk mencapai keseimbangan
antara Jumlah penduduk denga tingkat
- Laju penyerapan tenaga Kesempatan (gender & usia)
kerja dan pembukaan
wirausaha baru

25/51
Potensi Kerja

26/51
SKA

No Parameter Bobot Nilai Kuantitatif Kondisi Penilai

10 Bahan Makanan 2 ? ?

11 Mineral, flora & fauna 1 ? ?

12 Energi 2 ? ?

13 Tingkat Eksplorasi 1 ? ?

 BS i x Nilai Kuantitatif
KTs  i 1
4

 BS
i 1
i

27/51
SKA (Lanjutan)
10. Bahan Makanan, cermati : (Sumber Dinas Pertanian dan
Peternakan)
- Kesuburan tanah Kaitkan dengan prinsip penciptaan dan
(Tani, Ternak, Ikan) Lapangan untuk akomodir ketrampilan
(Parameter #7)

- Potensi multi kultur Kaitkan dengan iklim


(Parameter #5, GEOGRAFI :
Iklim)

- Ketersediaan Teknologi Pendukung

28/51
SKA (Lanjutan)

11. Mineral, flora & fauna, cermati : (Sumber Dinas ESDM,


Dinas Peternakan, Dinas Pertanian Propinsi)

- Potensi deposit mineral, khususnya bahan


galian B & C
- Potensi pengembangan untuk produksi daging dan susu
(lihat produksi tonase pertahun dan kaitkan dengan
kebutuhan serta transportasinya)
- Potensi pengembangan untuk aneka ragam flora (lihat
ketersediaan hutan, paang rumput, pertanian tanah kering
serta transportasinya)

29/51
SKA (Lanjutan)

12. Energi, cermati : (Sumber Dinas ESDM, PU dan PLN)


- Kapasitas tersambung dari tenaga listrik dan peningkatan
daya tersambung (PLTS,PLTU,PLTA,dll)
- Laju penjualan yang diukur dari peningkatan jumlah
pelanggan
- Upaya untuk pengembangan energi terbarukan
13. Tingkat Eksploitasi, cermati :
- Produksi Perikanan Laut
- Produksi Kayu Pertukangan dan Kayu Bakar
- Produksi Bahan Galian (khusus jenis B dan C)

30/51
Ideologi
No Parameter Bobot Nilai Kondisi
Kuantitatif Penilai
14 Penghayatan agama dan kepercayaan 3 ? ?

15 Kesadaran berbangsa dan bernegara 3 ? ?

16 Demokratisasi yang mengutamakan 3 ? ?


NKRI

17 Kewaspadaan dalam berbangsa 3 ? ?

18 Kewaspadaan terhadap ideologi lain 3 ? ?

 BI i x Nilai Kuantitatif
KTI  i 1
5

 BI
i 1
i
31/51
VISUALISASI ANALISIS IDEOLOGI
T TANTANGAN MENGGUGAH KEMAMPUAN
GAM
NYATA OPM TUNTASKAN

A
RMS
GOL. KIRI
POTENSIAL GOL. KANAN WASPADAI
(LATEN)
KONSEPSIONAL GOL. LAIN
GUNAKAN
DIKOTOMI
KONFLIK SARA DALAM WUJUD ADUDOMBA
FITNAH
DALAM

H
1. K.K.N
2. Hukum Lemah KASUS
3. Pengangguran •Banyuwangi
4. Kemiskinan ATASI •Sampit
5. Kesenjangan •Poso
LEMAH AKAR MASALAH
6. Keterbelakangan •Issue Neg
(TUNTAS)

G
•Narkoba
1. Bencana Alam •Porno Grafi/Aksi
2. Krisis Multi Dimensi ANTISIPASI
3. Perkembangan Link TERORISME
LUAR 32/51
IDEOLOGI (Lanjutan)

14. Penghayatan agama dan kepercayaan, cermati :


(Sumber Kanwil Dep. Agama)
- Kualitas dan tingkat utilitas sarana peribadatan
- Implementasi kebijakan pemerintah dimasyarakat
15. Kesadaran berbangsa dan bernegara, cermati :
- Karya anak bangsa yang dapat dibanggakan
- Tindaklanjut penanganan karya tersebut

33/50
IDEOLOGI (Lanjutan)

16. Demokratisasi yang mengutamakan NKRI, cermati :


- Kualitas janji dalam proses Pilkada
- Kualitas dan implementasi Perda (pilih 2 yang
paling menarik)
- Implementasi triaspolitica dalam penyampaian aspirasi
masyarakat
- Ketersediaan informasi & kualitas sosialisasi kebijakan
pemerintah
17. Kewaspadaan dalam berbangsa, cermati :
- Kualitas transisi demokrasi dan HAM
- Antipati terhadap bangsa lain
18. Kewaspadaan terhadap Ideologi lain, cermati :
- Pola instabilitas keamanan daerah (Sumber :
Kesenjangan / tidak ada apresiasi)
- Penetrasi budaya melalui media massa atau produk
teknologi

34/51
35/51
POLITIK

19. Sistem Manajemen Nasional


5 Prinsip Good Governance :
20. Sistem Kehidupan Politik. - Transparasi pengelolaan pemerintahan
- Efektif dan efisien dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
- Respon aparat pemerintah untuk
meneruskan aspirasi masyarakat
- Memberikan peluang yang samabagi
segenap warga
- Terjadi peningkatan profesionalisme
aparat pemerintah

36/51
POLITIK (Lanjutan)

21. Pembagian Wilayah

22. Otonomi Daerah. Fokuskan pada kebijakan


Tentang Pemekaran Wilayah

23. Dukungan Internasional

37/51
Sumber Kompas, 160807
38/51
EKONOMI

24. Pertanian
25. Perindustrian
26. Modal
27. Manajemen Cermati :
28. Perdagangan - Pergerakan kegiatan ekonomi dari desa ke kota
29. Moneter - Investasi pemerintah terhadap
30. Devisa infrastruktur SEHARUSNYA SEMAKIN
RENDAH SUPAYA SWASTA BERPERAN

39/51
PERSENTASE PENDUDUK DI KOTA

50

42.0
40

30 30.9

22.3
20
1980 1990 2000
Sumber : BPS, Sensus Penduduk, 1980, 1990, dan 2000

40/51
RASIO INVESTASI PEMERINTAH UNTUK
INFRASTRUKTUR TERHADAP PDB

6.00
% Investasi Infrastruktur Terhadap PDB

5.34

5.00
4.39
4.10
4.00
3.53
3.13 3.12
3.00 2.78
2.33

2.00

1.00

0.00
1993/1994 1994/1995 1995/1996 1996/1997 1997/1998 1998/1999 2000 2002

Sumber : Nota Keuangan berbagai tahun, dan Ditjen PKPD-Depkeu

41/51
EKONOMI (Lanjutan)

31. Prasarana (DARAT)


32. Daya Saing Cermati :
- Kondisi Kerusakan Jalan Nasional,
Propinsi dan Kabupaten dalam
Persentasenya
- Kondisi Penanganan Sampah

42/51
KONDISI JALAN NASIONAL

Jalan Nasional
100% 4.8% 5.1% 4.7%
6.8% 10.1%
9.3% 4.8%
8.8% 2.5%
15.7%
16.4%
80% 16.9% 19.8%
16.2%
28.7%
29%
Prosentase

60%
12.8%
52.5%

40%
70.5% 61.7%
57.4%
50.5%
31.7%
20%
24.3%

0%
1997 1998 1999 2000 2001 2002

Baik Sedang R. Ringan R. Berat

Sumber : Ditjen Praswil

43/51
PENANGANAN SAMPAH
DI DESA DAN KOTA PER PULAU

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Sumatera Jawa & Bali Kalimantan Sulawesi Lainnya Indonesia
Lainnya 27.49 19.52 37.98 32.44 51.01 24.24
Dibakar 56.04 40.58 43.72 49.11 33.08 43.76
Dibuat kompos 1.41 4.78 0.33 0.62 1.66 3.51
Ditimbun 4.59 13.27 5.59 6.10 5.34 10.46
Diangkut 10.47 21.84 12.38 11.73 8.92 18.03

44/51
Sosbud

33. Kerukunan Cermati : Forum Komunikasi antar negara


34. Persatuan Bangsa Cermati : Pendayagunaan Museum untuk
Pendidikan
35. Pendidikan Cermati : - Persentase Pendidikan di DAU/DAK
- Pengguna dana untuk (fisik / guru /
dosen / infrastruktur non gedung)
36. Kesehatan Cermati : - Jumlah Rumah Sakit tipe A.B
- Waktu tunggu layan

45/51
Sosbud (Lanjutan)

37. Kesadaran Hukum Cermati : Crime Index


38. Pengembangan Iptek Cermati : Kapasitas Iptek Nasional (LI di
Pemerintah dan Industri)
39. Generasi Muda & Cermati : - Kegiatan Kepramukaan
Pengurus Utama - Perimbangan gender dalam
Gender sektor pembangunan
40. Kesehatan Cermati : Implementasi gerakan disiplin
nasional

46/51
Kapasitas Iptek Nasional

Strength of Regional
Innovation Systems

Above
Average

Around
Average

Below
Average

Medan Padang Bandung Jogjakarta Semarang Surabaya Mataram Makasar Samarinda Manado

47/51
DRM (Ref : DM/L 290704)
Hankam

41. Kesadaran Global Cermati : Fenomena kontradiksi unify Paradoks


vs tribalisasi
42. Kepemimpinan Cermati : Implementasi Sishankamrata dalam
bentuk peran dan jumlah pamong praja
serta penyimpangan yang dominan
43. Sistem Pertahanan Cermati : - Jumlah dan kualitas operasi bakti
Negara - Kualitas komunikasi & kerjasama
dengan tokoh masyarakat
44. Keamanan Lingkungan Cermati : Langkah preventif untuk pencurian
melalui laut, penanggulangan bencana
alam & kebakaran hutan.
45. Industri Pertahanan Cermati : - Analisis pendayagunaan IPDG,
IPDT, IPK4I, IPB
- Sebaran industri pertahanan

48/51
Lokasi Rawan Pencurian Melalui Laut

49/51
Katagori Industri Pertahanan

Tahap

I II III IV
Kategori

- Alat Angkut Ringan & Suku - Alat Angkut Bersenjata - Alat Angkut Berat
Industri Cadang MANDIRI Ringan MANDIRI MANDIRI MANDIRI

Pendukung Daya

Gerak
- Alat Tempur Infantri - Senjata di Alat Angkut - Senjata Berat MANDIRI
IP Daya Tempur TERCUKUPI MANDIRI MANDIRI
- Bahan Baku MANDIRI

- Alat Operasi Tektis MANDIRI - Alat Operasi Strategis - Alat Operasi Strategis
IP Komando Terbatas MANDIRI Penuh MANDIRI MANDIRI

Kendali,

Komunikasi,

Komputer dan

Informasi 50/51
Usulan Kontelasi Geografis Untuk
Posisi Industri Pertahanan

INDONESIA INDONESIA INDONESIA


No KATAGORI INDUSTRI BARAT TENGAH
TIMUR

INDUSTRI PENDUKUNG DAYA - Purwakarta (Darat) - Surabaya (Laut) - Makasar (Laut)


1
GERAK - Madiun (Darat) - Surabaya (Darat) - Biak (Udara)
- Bandung (Udara) - Samarinda (Udara)
- Pekanbaru (Laut)

INDUSTRI PENDUKUNG DAYA - Tasikmalaya - Banjarmasin - Manado


2
TEMPUR - Jambi - Denpasar - Makasar

3 INDUSTRI PENDUKUNG - Bandung - Surabaya - Makasar


K4I

4 INDUSTRI PENDUKUNG BEKAL - Palembang - Surabaya - Biak

51/51

Anda mungkin juga menyukai