DALAM MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN DARI ANCAMAN
DISINTEGRASI BANGSA
KELOMPOK 1
Dr. Moewardi (Pati, Jawa Tengah, 1907 - Surakarta, Jawa Tengah, 13 Oktober
1948) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Moewardi adalah seorang
dokter lulusan STOVIA. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan Spesialisasi
Telinga Hidung Tenggorokan (THT). Selain itu ia adalah ketua Barisan Pelopor
tahun 1945 di Surakarta dan terlibat dalam peristiwa proklamasi 17 Agustus
1945. Dalam acara tersebut, ia juga turut memberikan sambutan setelah
Soewirjo, wakil wali kota Jakarta saat itu.
3. H .AGUS SALIM
Gusti Raden Mas Dorodjatun atau Sri Sultan Hamengkubuwono IX (bahasa Jawa: Sri
Sultan Hamengkubuwana IX, lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912 –
meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76
tahun[a]) adalah seorang Sultan yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta
(1940–1988) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah
kemerdekaan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang
kedua antara tahun 1973 dan 1978. Ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia,
dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
6.FRANS KAISEPO
Frans Kaisiepo (lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921 – meninggal di Jayapura, Papua, 10
April 1979 pada umur 57 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Frans terlibat
dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik
Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak
yang berarti tempat yang panas. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua
antara tahun 1964-1973.Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura.
Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di
Biak Selain itu namanya juga di abadikan di salah satu KRI yaitu KRI Frans Kaisiepo.[
KESIMPULAN
1. Beberapa peristiwa konflik yang terjadi pada masa kini, harus kita lihat
sebagai potensi disintergrasi bangsa yang dapat merusak persatuan
negeri. Maka ada baiknya bila kita belajar dari perjalanan sejarah
nasional kita, yang juga pernah diwarnai dengan aneka proses konflik
dengan segala akibat yang merugikan, baik jiwa, fisik, materi, psikis dan
penderitaan rakyat. Bagaimanapun, salah satu guna sejarah adalah
dapat memberi hikmah atau pelajaran bagi kehidupan.
2. Selain dari peristiwa sejarah, kita juga dapat mengambil hikmah dari
teladalan para tokoh sejarah. Diantara mereka adalah para pahlawan
nasional yang berjuang untuk persatuan bangsa dengan tidak hanya
menggunakan senjata, tetapi juga melalui karya berupa seni, tulisan,
musik, sastra atau ilmu pengetahuan.
TERIMA
KASIH