Anemia Pada Kehamilan
Anemia Pada Kehamilan
KEHAMILAN
PENGERTIAN ANEMIA
Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko, menurut penelitian tingginya angka
kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya
kemampuan jasmani karena sel-sel tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada
wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. Resiko kematian perinatal meningkat. Perdarahanan terpartum dan Post
partum lebih sering di jumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat
fatal, sebab wanita yang anemia tidak dapat mentoleransi kehilangan darah.Dampak
anemia pada kehamilan bervariasi meliputi :
1. Abortus
2. Persalinan preterm/sebelum waktunya
3. Proses persalinan lama
4. Perdarahan setelah persalinan
5. Syok
6. Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
7. Bayi lahir prematur
8. Kematian ibu
9. Bayi cacat bawaan
10. Kematian janin
CARA PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
Dengan meminum 1 tablet tambah darah setiap hari begitu diketahui bahwa
ibu tersebut hamil dan dinasihatkan untuk mengkomsumsi sayuran hijau.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5
sempurna) dan memperbanyak konsumsi makan yang mengandung zat besi
seperti sayur mayur dan buah-buahan.
Memakan makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar
penyerapan zat besi.
Mengindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat
menghambat penyerapan zat besi.
Dengan mengantur jarak kelahiran dan membatasi kehamilan dengan
menjadi peserta KB.
CARA MENINGKATKAN ASUPAN FE DAN ASAM
FOLAT
Konsumsi protein hewani (daging, unggas, seafoods, telur, susu, dan hasil
olahannya)
Konsumsi makanan sumber asam folat (Asparagus, bayam, buncis, hati
sapi, kapri, kacang tanah, orange juice, almond, beras merah/tumbuk,
kembang kol, telur, selada, sereal instant)
Meningkatkan asupan buah berwarna jingga dan merah segar (jeruk, pisang,
kiwi, semangka, nanas)
Mengkonsumsi makanan fortifikasi (susu, keju, es krim, makanan berbasis
tepung)
Konsumsi vitamin C, untuk meningkatkan aborsi Fe dalam usus
Konsumsi makanan sumber vitamin B12 (daging, hati, ikan, makanan
fermentasi, yogurt, udang, susu)
Jika perlu ditambahkan suplemen vitamin B12, Fe dan vitamin C.
Konsumsi sayuran hijau paling tidak 3 porsi/hr
Konsumsi sari buah yang kaya vitamin C minimal 1 gls/hr