Anda di halaman 1dari 15

( Swamedikasi Diare )

Kelompok 2

Di susun oleh :
1. Citra Fitria Hapsari
2. Citra Tri Utami
3. Dina Wahyu Pratiwi

S1 FARMASI TINGKAT 4 PAGI


PETA KONSEP

Konsep
swamedik
asi

Penatala
ksanaan
PIO
Diare

Efek
Penggun
samping
aan obat
Konsep Swamedikasi

Swamedikasi (Permenkes No. Faktor yang mempengaruhi


919/Menkes/Per/X/1993) swamedikasi : (BPOM, 2004)
Swamedikasi (pengobatan sendiri) 1. Faktor sosial ekonomi
adalah upaya seseorang dalam
2. Faktor gaya hidup
mengobati gejala penyakit tanpa
konsultasi dengan dokter terlebih 3. Faktor kemudahan memperoleh produk obat
dahulu atas inisiatif penderita (pasien) 4. Faktor kesehatan lingkungan dan kesehatan
masyarakat
5. Faktor ketersediaan produk baru
Apa itu
diare?

Perubahan pada frekuensi buang air besar


menjadi lebih sering dari normal atau perubahan
konsistensi feses menjadi lebih encer atau
keduanya dalam waktu kurang dari 14 hari.

(Basic Pharmacology & Drug Notes Edisi 2019)


Tepat diagnosis

Tepat indikasi
penyakit

Tepat pemilihan
obat

Penggunaan obat rasional Tepat interval waktu


(Kemenkes, 2011) pemberian

Tepat dosis

Tepat cara pemberian

Tepat lama
pemberian

Waspada terhadap
efek samping
Lanjutannya……….

Pengertian Obat Wajib Apotek


Obat keras yang dapat diserahkan
apoteker kepada pasien di apotek
tanpa resep dokter. (Depkes, 1990)
Lanjutannya……….

Tujuan OWA (Depkes, 1990) :


1. Untuk meningkatkan kemapuan masyarakat dalam menolong dirinya
sendiri untuk mengatasi masalah kesehatan
2. Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman, dan rasional
3. Meningkatkan peran apoteker di dalam apotek dalam pelayanan
komunikasi informasi dan edukasi
1. Gejala atau keluhan penyakit
2. Kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia,
diabetes mellitus, dll
3. Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak di inginkan
Cara memilih dan
terhadap obat tertentu
menggunakan obat
4. Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek
(Depkes RI, 2007) samping dan interaksi obat yang dapat di baca pada etiket
atau brosur obat
5. Memilih obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak
ada interaksi obat dengan obat yang sedang di minum
6. Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang
lengkap, tanyakan kepada apoteker
Keuntungan dan Kerugian Swamedikasi
 Keuntungan (Anonim, 2006) :  Kerugian (BPOM, 2014):
1. Aman di gunakan sesuai 1. Efek samping yang jarang
muncul namun parah
aturan
2. Efektif menghilangkan 2. Interaksi obat yang berbahaya
keluhan 3. Dosis tidak tepat dan pilihan
terapi yang salah
3. Efisiensi biaya
4. Lebih mudah
• Risiko dehidrasi akibat diare paling
besar terjadi pada bayi, terapi rehidrasi
dianggap sebagai pengobatan standar
Penatalaksanaan untuk diare akut pada bayi dan anak
kecil.
• Rehidrasi masih dapat dimulai bahkan
(Symptoms in the pharmacy : A guide to jika rujukan ke dokter disarankan.
the Management of Common Ilness, tersedia sachet bubuk untuk rekonstitusi,
Seventh Edition Alision Blenkinsopp, Paul
ini mengandung natrium sebagai klorida
Paxton and John Blenkinsopp. 2014 John
Wiley & Sons, Ltd. Published 2014 by dan bikarbonat, bersama dengan glukosa
John Wiley & Sons, Ltd) dan potasium. penyerapan natrium
difasilitasi dengan adanya glukosa.
berbagai rasa tersedia.
Lanjutannya….

Sangat penting bahwa saran yang tepat diberikan oleh


apoteker tentang bagaimana bubuk harus dilarutkan. Pasien
harus diingatkan bahwa hanya air yang harus digunakan. Air
mendidih tidak boleh digunakan, karena akan menyebabkan
pembebasan karbon dioksida. Air es dan air soda tidak boleh di
gunakan untuk membuat rehidrasi cairan, karena mereka akan
menghasilkan gula darah yang meningkat sehingga
memperburuk masalah.
4. Zinc
Penggolongan obat dan Efek samping (Zinc Sulfate )
Es : Penggunaan dosis
tinggi (>150 mg/hari)
1. Antimotilitas pada jangka lama dapat
(Loperamide) 2. Adsorben menyebabkan
Es : Kembung, nyeri (Attapulgite) 3. Kaolin penurunan absorbsi
perut, konstipasi, Es : Konstipasi Es : Konstipasi tembaga, mual,
nausea, pusing, muntah, rasa pahit pada
lemas, mulut kering lidah

(Basic Pharmacology & Drug Notes Edisi 2019)


Pelayanan Informasi Obat

Kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker dalam


pemberian informasi mengenai obat yang tidak
memihak , dievaluasi dengan kritis dan dengan
bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan obat
kepada profesi kesehatan lain, pasien atau
masyarakat. Informasi mengenai obat termasuk
resep , obat bebas dan herbal
(Permenkes RI No. 73 Tahun 2016 )
Mengumpulkan data khusus pasien :
Umur – Berat Badan – Jenis Kelamin

(Farmasi klinik : teori dan penerapan / Prof. Dr. Charles J.P. Siregar, M.Sc., Apt. Jakarta :EGC, 2005 )
Menjawab pertanyaan baik Membuat dan
lisan maupun tulisan menyebarkan
buletin/brosur

Kegiatan
Pelayanan Memberikan informasi dan Memberikan pengetahuan
Informasin Obat edukasi kepada pasien dan keterampilan kepada
di Apotek : mahasiswa farmasi yang
sedang praktik profesi
(Permenkes RI
No. 73 Tahun
2016 ) Melakukan penelitian Membuat dan
penggunaan obat menyebarkan
buletin/brosur

Melakukan program
jaminan mutu
Daftar Pustaka

Permenkes No. 919/Menkes/Per/X/1993


BPOM, 2004
Basic Pharmacology & Drug Notes Edisi 2019
Kemenkes, 2011
Depkes, 1990
Depkes RI, 2007
Anonim, 2006
BPOM, 2014
Permenkes RI No. 73 Tahun 2016
Farmasi klinik : teori dan penerapan / Prof. Dr. Charles J.P. Siregar, M.Sc., Apt. Jakarta :EGC, 2005
Permenkes RI No. 73 Tahun 2016
Symptoms in the pharmacy : A guide to the Management of Common Ilness, Seventh Edition Alision
Blenkinsopp, Paul Paxton and John Blenkinsopp. 2014 John Wiley & Sons, Ltd. Published 2014 by John
Wiley & Sons, Ltd

Anda mungkin juga menyukai