Oleh :
I Gede Pramana Yogi Angestu
18710154
Blefaritis Blefaritis
anterior posterior
Medikamentosa
• Apabila ditemukan ulkus dapat diberikan salep atau tetes mata antibiotik.
(Klorampenikol, Natrium fusidat 2x/hari)
Faktor
Faktor risiko:
risiko:
Usia
Usia
Kebiasaan
Kebiasaan menggosok
menggosok mata
mata
Faktor
Faktor metabolisme:
metabolisme: karbohidrat
karbohidrat dan
dan
alkohol
alkohol berlebihan
berlebihan
Hordeolum
• Gejala:
Dirasakan mengganjal pada kelopak mata, rasa yg
bertambah kalau menunduk dan nyeri bila ditekan
Bengkak dan merah pada kelopak mata
Rasa sakit dan sensasi terbakar
Penglihatan terganggu
Hordeolum
Pemeriksaan fisik :
Fase selulitis : tampak
nodul yg berwarna
merah, nyeri tekan di
dekat pangkal bulu mata
dan konsistensi keras
Fase abses : ditemukan
punctum dan fluktuasi
(+)
Hordeolum
• Tatalaksana:
Kompres hangat selama 10-15 menit, 3-4x/hari
Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih/sabun bayi
Antibiotika :
Topikal (Neomycin diberikan 7-10 hari, pada fase inflamasi, salep
setiap 7-8 jam)
Sistemik (Ampicilin 4x250mg/hari per-oral)
Insisi Hordeulum.
3. Kalazion
• Definisi: Peradangan
lipogranuloma menahun
steril dari kelenjar Meibom
disebabkan karena
sumbatan sekresi sebasea
Etiologi:
Trakoma sikatriks
Blefaritis ulseratif
Konjungtivitis membranosaa
Hordeolum eksterna
Trauma mekanik
Luka bakar
Trikiasis
• Gejala:
Mata berair
Rasa mengganjal
Penglihatan dapat terganggu
bila sudah timbul ulkus pada
kornea
Bila telah terjadi inflmasi
dapat timbul mata merah,
nyerti, fotofobia
Trikiasis • Komplikasi:
Ulkus kornea
Neovaskularisasi kornea
• Tatalaksana:
Epilasi
Jika terdapat infeksi -> maka
diberikan salep atau tetes mata
antibiotik
Pembedahan
5. ENTROPION
• Definisi: Pertumbuhan kelopak mata dan bulu mata ke arah bola
mata sehingga dapat menggores kornea
• Klasifikasi:
Kongenital
Sikatriks
Spastik
Involusi atau senilis
Mekanik
Entropion
• Grading:
Grade I: hanya bagian batas posterior
palpebra yang memutar ke dalam
• Klasifikasi:
Kongenital
Involusi atau senilis
Sikatriks
Paralitik
Mekanik
Ektropion
Ektropion Sikatriks Ektropion Involusi
Ektropion
• Gejala: epifora, iritasi, kelilipan, fotofobia
• Grading:
Grade I: hanya bagian batas posterior palpebra yang memutar
ke dalam pungtum yang mengalami eversi
Grade II: batas posterior palpebra dan inter-marginal margo
palppebra mengalami eversi dan tampak konjungtiva
palpebra
Grade III: forniks juga terlihat
Ektropion
• Tatalaksana
Rujuk untuk dilakukan pembedahan rekonstruksi
7. LAGOFTALMUS
• Definisi: Kondisi kelopak mata yang tidak dapat
menutup mata dengan sempurna
• Etiologi:
Paralisis n. fasialis (N. VII) -> parese m.orbikularis okuli
Sikatrik pada kelopak mata
Infeksi
Trauma
Lagoftalmus
• Gejala : kelopak mata tidak mampu menutup mata
dengan sempurna
• Keluhan : mata kabur, keluar air mata, mata merah
• Pemeriksaan fisik :
- Kelopak mata tidak menutup sempurna
- Erosi kornea, keratitis, ulkus kornea
• Tatalakasana :
- Artfisial tears jika terjadi keratitis
- Rujuk untuk pembedahan
8. PTOSIS
• Definisi : Kelainan posisi
kelopak mata atas -> lebih
rendah dari posisi normal atau
ada gangguan untuk
mengangkat bola mata
Ptosis
Klasifikasi:
• Didapatkan
Neurogenik : parese N.III,
sindroma horner
Miogenik : Miastenia Gravis
Kongenital : sindroma
blefarofimosis
Mekanik : edem/tumor
pada kelopak mata atas
Ptosis
Pemeriksaan:
• Posisi normal = tepi kelopak
mata 1-2 mm di bawah limbus.
Berdasarkan jarak kornea yang
tertutup kelopak mata
dikurangi 2mm
• Ptosis ringan: 2mm
• Ptosis sedang : 3mm
• Ptosis berat : 4mm
Ptosis
Pemeriksaan:
• Fungsi levator : mengukur
gerakan maksimal kelopak
mata dari posisi melihat ke
bawah menuju gerakan
melihat ke atas
Normal (15 mm-18mm)
Baik > 8mm
Cukup (5 – 7mm)
Buruk (< 4 mm)
Ptosis
Pemeriksaan:
• Lebar fisura palpebrae jarak
antara tepi kelopak mata atas
dan bawah, sejajar dengan pupil
Tatalaksana :
- Rujuk untuk terapi
pembedahan
Terima Kasih