Anda di halaman 1dari 34

Pengaturan Makan Diabetisi

FERY T SIHOTANG,SKM,M.KES
PENATALAKSANAAN
DIABETES
 Edukasi pasien & keluarga
 Terapi gizi medis
 Perubahan gaya hidup: aktifitas fisik,
menejemen stress, jumlah jam tidur,
rekreasi
 Intervensi farmakologis
Latar belakang pengaturan makan

 Merupakan pilar utama terapi diabetes.


 Konsumsi makanan berakibat langsung akan
 atau  gula darah.
 Masalah utama: kepatuhan diit.
 American Diabetes Association (ADA, 1994)
merekomendasi: terapi gizi medis.
 Pendekatan tim: dokter, ahli gizi, perawat,
petugas kesehatan lain + pasien 
mencapai kontrol metabolik yang baik
Tujuan pengaturan makan
 Menormalkan kadar gula darah: baik hiperglikemi &
hipoglikemi  seimbang asupan, aktifitas fisik &
terapi medik .
 Mencapai BB normal: obese & kurus  energi
adekuat.
 Menormalkan lipida darah
 Memperbaiki KU  aktifitas normal.
 Mencegah/ memperlambat komplikasi.
 Anak: mencapai tumbuh kembang optimal.
 Tingkatkan kesehatan umum: melalui gizi optimal.
KLASIFIKASI STATUS GIZI
IMT= BB/ TB2
Asia
Gizi kurang < 18.5

Gizi baik 18.5 – 22.9

Overweight 23.0 - 26.9

Obese 27.0 – 29.9

Sangat gemuk  30
Pengaturan makan
 Kebutuhan berbeda tiap individu
 Fasilitasi keluhannya
 Faktor yang perlu diperhatikan:
 Status ekonomi
 Kebutuhan nutrisi
 Makanan kesukaan (food preferences)
 Jenis dan jadwal kerja
 Agama, budaya, dan adat istiadat
 Aktifitas fisik
3J
 Jadwal makan
 Makanan utama

 Makanan selingan

 Jumlah
 Energi (kcal)

 Protein, lemak, CHO & zat gizi lain

 Jenis makanan
 Makanan bebas

 Jenis tertentu terbatas


Syarat Diet
1.Kebutuhan kalori
- Cukup untuk mempertahankan BB, pertumbuhan,
dan perkembangan
- Jumlah kalori sesuai dengan BB, umur, jenis kelamin
dan aktivitas
Penentuan kebutuhan kalori :

BB
BBR % = x 100 % BB = Berat Badan
TB – 100 TB = Tinggi Badan
Kurus (underweight) : BBR < 90% kebut. Kal : BB X 40 – 60 kal/hari
Normal (ideal) : BBR 90 – 110% kebut. Kal : BB X 30 kal / hari
Gemuk (overweight) : BBR > 110% kebut. Kal : BB X 20 kal / hari
Obes : BBR > 120% kebut. Kal : BB X 10 – 15 kal / hari
Syarat Diet
1. Pola pemberian makan
3 X makanan utama
3 X makanan selingan
Interval 3 jam
Pembagian kalori :
- makan pagi : 20% total kalori
- makan siang dan malam @ 25% total kalori
- makanan selingan @ 10% total kalori
Khusus untuk bulan puasa :
Makan pagi + selingan pagi makan buka puasa
Makan siang sesudah taraweh
Selingan sore mau tidur malam
Makan malam + selingan malam makan saur

Tertib 3 J (jadwal, jenis, jumlah)


Syarat Diet

2. Karbohidrat
Konsensus DM 60 – 70
% total kalori
ADA 50 – 60 % total
kalori
Diet B dan B1 Surabaya
68 % total kalori dan
60 % total kalori
Syarat Diet
3. Protein
Konsensus DM : 10 –
15 % total kalori
Khusus ibu / menyusui
dan anak : 20 %
Nephropaty diabetik :
0.5 – 1.2 g / kg BB
/ hr (tergantung
tingkatan klinik)
Syarat Diet

4. Lemak
Konsensus DM : 20 – 25 % total kalori
MUFA tinggi, pembatasan PUFA dan SAFA
Kolesterol : < 300 mg / hr

5. Vitamin dan mineral


Seperti populasi umum kecuali pada DMHT
Natrium dibatasi

6. Serat
Kandungan serat + 25 g/hr

7. Gula
Tidak lebih 5 % dari total kalori/hr
Perbandingan diit diabetes dgn
anjuran ADA & NCEP
Nutrien Diit B Anjuran NCEP & ADA
Tjokroprawiro
Step-One Diet Step-Two Diet

Karbohidrat 68% 50-60% 50-60%


Lemak: 20% < 30% < 30%
 cholesterol < 300 mg/h < 300 mg/h < 300 mg/h
 P/S ratio 1.0 ? ?
 SAFA 5% < 10% < 7%
 PUFA 10% sampai 10% sampai 10%
 MUFA 12% 10-15% 10-15%
Protein 12% 10-20% 10-20%
Serat 25-35 mg/h 25-35 mg/h 25-35 mg/h
Peran CHO pada diit diabetisi

 Complex CHO & serat makanan


kontrol gula darah   insulin & OHO.
  kolesterol, trig & juga  BB (faktor
resiko CVD).
 Simple CHO sesuai kebutuhan
individual hidup normal.
 Pengganti gula: berbagai pilihan
Serat makanan & diit diabetisi

 Serat makanan:  gula darah 2jpp.


 Memperlambat pencernaan & absorbsi
 Memperbaiki sensitifitas reseptor insulin
 Insulin yang ada lebih efisien
 Pengamatan: jeruk segar lebih baik dari
juice; roti tinggi serat lebih baik dari roti
putih.
 Vegetarian: prevalensi DMTTI rendah.
Index glikemi makanan
 Reaksi tubuh berbeda terhadap jenis komplex
CHO & kombinasi makanan.
 Komplex CHO: nilai GI berbeda
 Kacang2an mempungai IG lebih rendah dari
sayur akar-akaran & serealia (Beebe, 1987).
 Makanan tinggi serat: Ig-nya lebih rendah
dibanding makanan rendah serat.
Pengaturan diit saat sakit

 Akut: insulin , intake menurun.


 Kuantitas CHO lebih penting
dibanding kualitas diit.
 Konsumsi gula (juice buah &
minuman ringan) boleh, terutama
bila asupan makan kurang.
 Orange juice (sumber K) & soup
(sumber Na)  kehilangan
elektrolit.
Standar diit DM di Indonesia

 Ada 2 macam:
 Diit A (Penuntun Diit/ RSCM)

 Diit B (RSUD Dr Sutomo


Surabaya).
 Komposisi zat gizi hampir
sama.
 Perbedaan pada frekuensi
makan (A 3x2; B 3x3).
Diit DM B
 Penderita sosek rendah & sedang.
 Sosek baik tapi hiperkolesterolemia.
 Ada angiopati diabetika.
 Tidak tahan lapar dengan diitnya.
 Komplikasi ginjal (nefropati diabetika) ringan.
 DM lama (>15 tahun).
 Komposisi: prot 12%, lemak 20%, CHO 68%
Diit DM B1
 Kebiasaan makan tinggi protein tapi
normolipidemik.
 Penderita kurus/ underweight (RBW< 90%).
 Masa pertumbuhan: anak, bumil, busui.
 Patah tulang, pasca operasi.
 Menderita hepatitis kronis, TBC paru, gangren
diabetika, tumor ganas.
 Komposisi: prot 20%, lemak 20%, CHO 60%
Diit DM B
 Diit DM B2
 Untuk penderita nefropati diabetika stadium
2 (GGK kronik).
 Diit DM B3
 Untuk penderita nefropati diabetika stadium
3 (GGK berat).
 Diit DM Be
 Untuk penderita nefropati diabetika stadium
4; diit bebas; es krim boleh + suntik insulin.
Diit DM di Bulan Ramadhan
 Syarat penderita:
 Pengobatan tanpa injeksi insulin

 Gula darah 2jpp < 200mg/ dl

 Distribusi makanan:
 30% energi untuk buka puasa

 25% energi untuk makan sehabis taraweh

 25% untuk sahur

 10% selingan sebelum tidur malam &


sesudah sahur
Diit KV = Diit Ateroprotektif
 Penerapan sejak 1999
 Susunan energi= diit B (68% CHO, 12% prot,
20% lemak, <300mg kolest)
 Dilengkapi dengan 5 bahan makanan sumber:
 Arginin (  produksi Nitric Oxide)
 Serat 25-30g/ hari
 Asam folat
 Pyridoxin
 Cobalamin
  bersifat vasodilatatif dan ateroprotektif
Suplemen
 TKW
 Tomat: sumber lycopene

 Kacang: purin & arginin

 Wortel: betacarotene & lycopene

 PJKA
 Pepaya BK: Brokoli & Kubis
 Jeruk

 Kurma

 Apel
Banyak Makan Sayur Baik
Untuk Diabetisi
Sayuran & Buah Sumber
Antioksidan
Buah-buahan Baik Sebagai Snack
Konseling Gizi
 Tekankan makan & snack teratur.
 Atur diri sendiri: mengatasi stress, makan di
luar rumah, pesta, kenduri, olah raga, label
makanan.
 Aktif support group, modifikasi perilaku &
konseling gizi.
 Perubahan kecil bertahap self-esteem .
 Modifikasi diit tahap demi tahap lebih baik
dari pada sesaat saja
 

Membaca Label Makanan


1.Informasi perlu diperhatikan dalam membaca label makanan
a.Nama produk :……………………………
b.Besar porsi :……………………………
c.Jumlah porsi per pak/ kaleng :……………………………
d.Energi per porsi :……………………………
e.Protein per porsi (g) :……………………………
f.Lemak per porsi (g) :……………………………
g.Karbohidrat per porsi (g) :……………………………
h.Bahan-bahan :……………………………
2.Hitung nilai Total Glukosa yang Ada (TGA):…………
3.Produk ini DAPAT/ TIDAK digunakan dalam menyusun menu
seimbang diabetisi baik untuk sarapan, makan siang, makan
malam, makanan selingan.
PERLU DIMONITOR:
1. Berat Badan  BB memadai
2. Tercapainya kontrol metabolik

Macam pemeriksaan Baik Sedang Buruk


Glukosa darah Puasa(mg/dl) 80-109 110-125 >126
Glukosa darah 2 jam (mg/dl) 80-144 145-179 >180
A1C ( % ) <6.5 6.5-8 >8
Kolesterol Total (mg/dl) <200 200-239 >240
Kolesterol LDL (mg/dl) <100 100-129 >130
Kolesterol HDL (mg/dl) >45
Trigliserida <150 150-199 >200
Tekanan Darah <130/80 130-140/80-90 >140/90
Sepuluh petunjuk hidup sehat diabetisi

 Glucose: batasi gula: too much sugar is disease


 Lipid: usahakan diserable-lipid triad, cegah dislipidemia
 Uric acid: batasi makanan tinggi purin u/ cegah
hiperurisemia & agregasi trombosist
 Cigarette: stop merokok
 Obesity: cegah kegemukan: IMT< 25 atau BBR < 110%
 Stress: tidur min 6 jam sehari u/ redam stres
 Alcohol abuse: stop minum alkohol
 Hypertension: cegah konsumsi garam berlebih
 Inactivity: gerak badan teratur
 Regular check-up terutama u/ usia > 40 tahun
 Kumur2 sesudah makan: sisa mak. sbg sumber infeksi

Anda mungkin juga menyukai