Anda di halaman 1dari 38

SISTEM URINARIA

PENGERTIAN

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana


terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh.

Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut


dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan
• Terdiri atas sepasang Ginjal, sepasang Ureter, sebuah
Kandung kemih, dan sebuah Urethra
26-4

Urinary System Anatomy


GINJAL
Anatomi Ginjal
• Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm, lebarnya 6 cm
dan beratnya antara 120-150 gram.
• Terdiri dari dua buah, berbentuk seperti kacang, terletak pada
dinding posterior abdomen di belakang peritoneum
FUNGSI GINJAL
• Memegang peranan penting dalam
pengeluaran zat-zat toksis atau racun,

• Mempertahankan suasana keseimbangan


cairan,

• Mempertahankan keseimbangan kadar asam


dan basa dari cairan tubuh

• Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari


protein ureum, kreatinin dan amonia.
SRUKTUR GINJAL
Struktur Ginja
• Kapsul ginjal
• Korteks Ginjal – daerah
luar
• Medula Ginjal – daerah
dalam
• Pelvis Ginjal – saluran
pengumpul
SRUKTUR GINJAL
• Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa
• cortex renalis di bagian luar (cokelat gelap)
• medulla renalis di bagian dalam (cokelat muda). Bagian medulla berbentuk kerucut yang
disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang
lubang kecil disebut papilla renalis.
SRUKTUR GINJAL
• Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya
pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis berbentuk
corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga
kaliks renal mayor yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga kaliks
renal minor
• Struktur halus ginjal terdiri
dari banyak nefron yang
merupakan unit fungsional
ginjal.
• Diperkirakan ada 1 juta
nefron dalam setiap
ginjal. Nefron terdiri dari :
Glomerulus, tubulus
proximal, ansa henle, tubulus
distal dan tubulus urinarius.
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen
penyaring yang disebut korpuskula (atau badan
Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran
(tubulus).

Setiap korpuskula mengandung gulungan


kapiler darah yang disebut glomerulus (berada
dalam kapsula Bowman).
• Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari
arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus
memiliki pori-pori untuk filtrasi atau
penyaringan. Darah dapat disaring melalui
dinding epitelium tipis yang berpori dari
glomerulus dan kapsula Bowman karena
adanya tekanan dari darah
• Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan
tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan
meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
PROSES PEMBENTUKAN URINE
1. Proses Filtrasi di glomerulus
Terjadi penyerapan bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang
tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air,
sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan
yang di saring  filtrate gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi
Proses penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium,
klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Terjadi secara pasif
(obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. Pada tubulus distal terjadi
kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh.
Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan
pada papilla renalis.
3. Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke
papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
PERSARAFAN GINJAL

Ginjal mendapatkan persarafan dari


fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah
yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh
darah yang masuk ke ginjal.
URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke
vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5
cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi
terletak pada rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari:

1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan


fibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-


gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke
dalam kandung kemih.
Vesica Urinaria (Kandung Kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini
berbentuk seperti buah pir (kendi). Vesika urinaria dapat
mengembang dan mengempis seperti balon karet.

Dinding kandung kemih terdiri dari:

1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).


2. Tunika muskularis (lapisan berotot).
3. Tunika submukosa.
4. Lapisan mukosa (lapisan bagian
dalam).
Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada
vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air
kemih ke luar.

Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:

1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan


otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung
jaringan elastis dan otot polos. Sphincter
urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar
mengandung pembuluh darah dan saraf.
3. Lapisan mukosa.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-
16,2 cm, terdiri dari:
1. Urethra pars Prostatica
2. Urethra pars membranosa
( terdapat spinchter urethra externa)
3. Urethra pars spongiosa.
Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3-6 cm.
Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina
(antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya
sebagai saluran ekskresi.
Urine (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:

• Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung


dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.
• Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan
menjadi keruh.
• Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-
obatan dan sebagainya.
• Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan
berbau amoniak.
• Berat jenis 1,015-1,020.
• Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga
tergantung dari pada diet (sayur menyebabkan reaksi
alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Komposisi air kemih, terdiri dari:

• Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.


• Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein,
asam urea, amoniak dan kreatinin.
• Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat
dan sulfat.
• Pagmen (bilirubin dan urobilin).
• Toksin.
• Hormon.
Ciri-Ciri Urin Normal

1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-


beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.
2. Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.
3. Baunya tajam.
4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan
pH rata-rata 6.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi
dengan urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:

1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada


dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi
bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan
tahap ke 2.
2. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan
mengosongkan kandung kemih.
 Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang
belakang) Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi
pengontrolan dapat di pelajari “latih”.
 Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan
gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter
interna konstriksi.
 Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor
berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI
26-32

Micturition Reflex
PATOLOGI
Gagal Ginjal (Renal Failure)
suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga
akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan
pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia
tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Penyebab : Hipertensi, Diabetes, Sumbatan saluran kencing (batu, tumor),
Kanker, Kista, Glomerulonefritis, dll
Akut : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit,
demam, kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing. Kelainan
Urin: Protein, Darah/Eritrosit, Sel Darah Putih/Lekosit, Bakteri.
Kronik: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan kurang, mual, muntah,
bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi.

Nefritis
Peradangan ginjal, ditandai dengan hematuria (darah di dalam air
kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan
fungsi ginjal, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya
reaksi kekebalan.
7. Batu Ginjal dan Ureter
massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran
kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan
aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal
(batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung
kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis
renalis, nefrolitiasis).
Batu ginjal sering tidak terdefinisikan dengan satu penyebab. Beberapa faktor
yang sering berkombinasi, membuat kondisi dimana seseorang rentan mengalami
batu ginjal.

Batu ginjal terbentuk ketika komponen urin –cairan dan berbagai mineral dan
asam- hilang keseimbangan. Ketika hal ini terjadi, urin anda terdapat lebih banyak
zat yang mengkristal, seperti kalsium, oxalate dan uric acid, daripada cairan. Pada
saat yang sama, pada urin anda terdapat zat yang mengkristal dan menggumpal
sehingga terbentuk batu ginjal. Hal ini membuat kondisi dimana batu ginjal lebih
mungkin terbentuk.
2. Faktor risiko

Faktor risiko yang dapat meningkatkan batu ginjal terjadi antara lain:
Memiliki seseorang dalam keluarga dengan kasus batu ginjal
Mereka yang berusia 40 tahun keatas, meskipun batu ginjal dapat terjadi pada usia berapapun
Laki-laki lebih cenderung mengalami batu ginjal
Dehidrasi
Makanan tertentu yang tinggi protein, tinggi sodium dan gula dapat meningkatkan risiko
beberapa jenis batu ginjal
Obesitas
Memiliki penyakit atau operasi pada saluran pencernaan
Kondisi medis lain, antara lain renal tubular acidosis, cystinuria, hyperparathyroidism dan infeksi
saluran urin tertentu
Jenis-Jenis Batu Ginjal
1. Batu kalsium
Banyak batu ginjal adalah batu kalsium yang biasanya berbentuk kalsium oxalate. Kadar oxalate yang tinggi
dapat ditemukan pada beberapa buah dan sayuran, kacang dan coklat. Hati anda juga menghasilkan oxalate.
Makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi saluran pencernaan dan beberapa kelainan metabolisme dapat
meningkatkan konsentrasi kalsium atau oxalate pada urin. Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk
kalsium fosfat.

2. Batu struvite
Batu struvite terbentuk sebagai respon terhadap infeksi, seperti infeksi saluran urin. Batu struvite dapat
berkembang dengan cepat dan menjadi cukup besar.

3. Batu uric acid


Ini terbentuk pada mereka yang mengalami dehidrasi, mereka yang makan makanan tinggi protein dan
mereka yang memiliki encok. Faktor genetik tertentu dan kelainan pada jaringan penghasil darah juga dapat
membuat anda cenderung mengalami batu uric acid.

4. Batu cystine
Batu ginjal jenis ini memiliki kasus yang sedikit. Batu ini terbentuk pada mereka yang memiliki kelainan
secara turun temurun yang menyebabkan ginjal menghasilkan asam amino (cystinuria) tertentu dalam jumlah
banyak.

5. Batu lainnya
Kasus batu ginjal langka lainnya juga dapat terjadi
Mengetahui jenis batu ginjal yang anda alami dapat membantu anda mengerti apa yang menyebabkan batu
ginjal terbentuk dan dapat memberikan petunjuk apa yang dapat anda lakukan untuk mengurangi risiko

Anda mungkin juga menyukai