Anda di halaman 1dari 7

Analisis Jurnal

Hubungan Antara Pengetahuan, Motivasi,


Dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Terapi ARV ODHA

Kelompok Kerja:

M. Hanif Prasetya ‘Adhi 1011020042


Ragil Muntoha 1011020018
Jefri Januanto 1011020053
Judul Jurnal
Judul jurnal penelitian adalah “Hubungan Antara Pengetahuan,
Motivasi, Dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Terapi ARV
ODHA”.
 
Peneliti
Jurnal penelitian ini diteliti oleh Anggipita Budi Mahardining.
 
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di LSM Graha Mitra Semarang.
 
Tahun Penelitian
Pada jurnal ini tidak dicantumkan tahun penelitian dilakukan.
 
Tahun Publikasi
Jurnal “Hubungan Antara Pengetahuan, Motivasi, Dan Dukungan
Keluarga Dengan Kepatuhan Terapi ARV ODHA” diteliti oleh Anggipita
Budi Mahardining., di publikasikan pada bulan Januari tahun 2010.
Jumlah infeksi HIV/AIDS terus bertambah diseluruh dunia,
kasusnya terus meningkat sampai 100 kali lipat sejak pertama kali
ditemukan dan menyebar paling sedikit 166 negara didunia (Figueroa
et al.,2008). Sedangkan di Asia Tenggara jumlah penderita AIDS
mencapai 4,6 juta orang dengan tingkat kematian anak sebesar 330-590
ribu dengan penambahan penderita baru sebesar 1-1,1 juta orang
(Suyono, 2006).
Infeksi HIV di Indonesia sudah merupakan masalah kesehatan yang
memerlukan perhatian dan pertambahan jumlah penderita HIV/AIDS
semakin meningkat.
Salah satu langkah penting untuk me-nanggulangi HIV/AIDS yaitu
dengan meningkatkan ODHA yang minum obat Anti Retroviral (ARV.
Dari hasil penelitian sudah mem-buktikan bahwa ARV efektif
menurunkan in-feksi HIV dan menemukan bahwa 80 % pasien
terinfeksi HIV yang minum ARV dua kali se-hari, kadar virus dalam
darah tidak terdeteksi setelah enam bulan pengobatan (Farmacia,
2005).
Tujuan Penelitian
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan,
motivasi, dan dukungan keluarga dengan kepatuhan dalam terapi ARV pada ODHA
(Bimbingan LSM Graha Mitra Semarang).

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan ODHA tentang
HIV/AIDS, motivasi, dukungan keluarga dan kepatuhan ODHA terhadap terapi ARV,
bahwa 3 responden atau 13,6% responden memiliki pengetahuan yang kurang.
Sebanyak 5 responden atau 22,7% memiliki pengetahuan sedang. Sebanyak 14
responden atau 63,4% memiliki pengetahuan baik.
Hasil penelitian berdasarkan motivasi, 3 responden atau 13,6% memiliki motivasi
yang rendah. Sebanyak 4 responden atau 18,2% memiliki motivasi yang sedang.
Sebanyak 15 responden atau 68,2% memiliki motivasi yang tinggi.
Hasil penelitian berdasarkan dukungan keluarga, 5 responden atau 22,7% memiliki
dukungan keluarga yang rendah. Sebanyak 1 responden atau 4,5% memiliki dukungan
keluarga yang sedang. Sebanyak 16 responden atau 72,7% memiliki dukungan
keluarga yang tinggi.
Hasil penelitian berdasarkan kepatuhan minum obat, sebanyak 9 responden atau
40,9% patuh minum obat. Sebanyak 13 responden atau 59,1% tidak patuh.
Manfaat Penelitian

Melihat dari tujuan penelitian ini, manfaat yang diperoleh adalah kita
dapat mengetahui pentingnya kepatuhan pada ODHA dalam minum obat,
sehingga tidak menimbulkan efek resistensi obat sehingga obat tidak
dapat berfungsi atau gagal. Kebanyakan pada ODHA lupa atau tidak
patuh minum obat. Sehingga penting bagi ODHA untuk mengetahui hal
ini. Selain itu, anggota keluarga juga perlu mengetahui tentang
pentingnya dukungan sosial dari anggota keluarga pasien ternyata
mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien dalam minum obat ARV.
Pembahasan
Semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin membutuhkan pusat-
pusat pelayanan kesehatan sebagai tempat berobat bagi dirinya dan
keluarganya. Berpengetahuan tinggi, maka wawasan pengetahuan semakin
bertambah dan semakin menyadari bahwa begitu penting kesehatan bagi
kehidupan sehingga termotivasi untuk melakukan kunjungan ke pusat-pusat
pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan terhadap kesehatan
adalah tingkat pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi kesehatan yang
bertujuan meningkatkan potensi diri yang ada untuk memandirikan masyarakat
dalam menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Dengan
tingkat pendidikan yang baik diharapkan dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan tentang HIV/AIDS.
Peran keluarga sangat penting dalam tahap-tahap perawatan kesehatan,
mulai dari tahap peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan bahkan
sampai rehabilitasi. Dukungan social sangat dibutuhkan individu didalam setiap
siklus kehidupannya. Dukungan social akan semakin dibutuhkan ketika
seseorang sedang mengalami masalah ataupun sakit. Disinilah peran anggota
keluarga untuk menjalani masa-masa sulit dengan cepat.
Implikasi dalam Keperawatan
1. Dukungan psikologis yang diberikan oleh keluarga ODHA sangat dibutuhkan
bagi ODHA. Kita sebagai perawat tidak hanya memprioritaskan aspek kuratif,
tetapi aspek psikologis pada ODHA, agar penderita merasa dianggap, dihargai
sehingga tidak menimbulkan perlakuan negatif yang mencelakai dirinya sendiri
atau bahkan orang lain, yang berbahaya dengan sengaja menularkan atau
menyebarkan penyakitnya ke orang lain.

2. Dukungan keluarga atau orang yang dekat dengan ODHA, kemungkinan


besar berpengaruh terhadapnya. Dukungan dapat diberikan melalui pemenuhan
kebutuhan dasar ODHA, kebutuhan spiritual, kebutuhan afektif dalam
hubungan keluarga dengan ODHA, memberikan penguatan atau semangat,
memberikan kasih kasang, dan memberikan perhatian atau empati.

Oleh sebab itu, dibutuhkan peran keluarga dalam tim paliatif. Anggota harus
diikut sertakan dalam team work paliatif, karena keluarga yang paling dekat
dengan pasien. Bisa saja, pasien tidak mau mendengarkan nasehat atau saran
dari anggota tim paliatif lain, tetapi pasien lebih mau mendengarkan dari orang
terdekat atau keluarga pasien. Sehingga melibatkan keluarga perlu diterapkan
dalam praktik keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai