Anda di halaman 1dari 43

KONSEP DASAR PERTUMBUHAN

DAN PERKEMBANGAN

RESI PUTRI NAULIA


DEFINISI
• Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi
Pertumbuh tingkat sel, organ maupun individu yang bisa
diukur dg ukuran berat (kg, gr) ukuran
an panjang (cm, m) umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalium dan
nitrogen tubuh (Soetjiningsih, 2012)

• Bertambahnya kemampuan serta struktur dan


fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkan
sbg hasil dari proses diferensiasi sel. Jaringan
Perkembang tubuh, organ-organ dan sistem organ terorganisasi
dan berkembang sedemikian rupa sehingga
an masing-ma-sing dapat memenuhi fungsinya
• Perkembangan eosi, intelektual, dan perilaku sbg
hasil interaksi dengan lingkungan (Soetjiningsih,
2012)
CIRI-CIRI PERTUMBUHAN
Menurut Soetjiningsih (2012), pertumbuhan
memiliki ciri-ciri:
. Perubahan proporsi
tubuh yang dapat Hilangnya ciri-ciri
diamati pada masa lama dan timbulnya
bayi dan dewasa ciri-ciri baru

Kecepatan
pertumbuhan tidak
teratur
CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
Pertumbuhan dan
perkembangan pada
Perkembangan
tahap awal
menimbulkan
menentukan
perubahan
perkembangan
selanjutnya
Pertumbuhan dan
perkembangan Pertumbuhan
memiliki kecepatan berkolaborasi dg
yg berbeda perkembangan

Perkembangan Perkembangan
memiliki pola yg memiliki tahap yang
tetap berurutn
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
INTERNAL EKSTERNAL

• Ras/etnik atau bangsa • Prenatal (gizi, mekanis,


• Keluarga toksin/zat kimia,
• Umur endokrin, radiasi, infeksi,
kelainan imunologi,
• JK
anoksia embrio, psikologi
• Genetik ibu
• Kelainan kromosom • Faktor persalinan
• Faktor pasca persalinan
(gizi, penyakit
kronis/kelainan
kongenital,lingkungan
fisik, kimia, psikologis,
Depkes, 2006
endokrin, sosio-ekonomi,
Tahapan pertumbuhan dan
perkembangan
Proses tumbuh kembang anak dibagi menjadi beberapa
tahap (Depkes, 2006)
a. Masa Prenatal/ masa intrauterin (masa janin
dalam kandungan)
1. Masa zigot/mudigah:sejak konsepsi-kehamilan 2
minggu
2. Masa embrio: umur kehamilan 2 minggu-8/12 minggu
3. Masa janin: umur kehamilan 9/12 minggu-akhir
kehamilan
terdiri dari :
- Masa fetus dini
Tahapan pertumbuhan dan
perkembangan
b. Masa bayi (infancy) umur 0-11 bulan
1. Masa neonatal: umur 0-28 hari
 Adaptasi terhadap lingungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah serta mulai berfungsinya organ-organ
 Terbagi 2: masa neonatal dini (0-7 hari), neonatal
lanjut (8-28 hari)
2. Masa post neonatal: umur 29 hari-11 bulan
 Terjadi pertumbuhan yg pesat dan proses pematangan
secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi
sistem saraf
 Bayi mendapatkan ASI Ekslusif, diperkenalkan MP
C. Masa anak (toddler) umur 1-3 tahun
 Kecepatan pertumbuhan mulai menurun
 Terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik
kasar dan motorik halus serta fungsi eksresi
 Pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih
berlangsung
 Terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan
cabang-cabangnya sehingga terbentuk jaringan saraf
dan otak kompleks
 Perkembangan kemampuan bicara dan bahasa,
kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan
intelegensia berjalan sgt cepat
D. Masa pra sekolah (umur 3-6 tahun)
 Pertumbuhan berlangsung stabil
 Aktivitas jasmani bertambah seiring
meningkatnya keterampilan dan proses berfikir
 Anak mulai diperkenalkan pada lingkungan di
luar rumah
 Anak mulai senang bermain di luar rumah dan
menjalin pertemanan
 Anak dipersiapkan untuk sekolah
E. Masa sekolah (umur 6-12 tahun)
 Pertumbuhan & pertambahan BB mulai melambat
 TB bertambah sedikitnya 5 cm per tahun
 Anak mulai masuk sekolah dan mempunyai teman yg
lebih banyak
 Terlihat lebih mandiri
 Mulai tertarik pd hubungan dg lawan jenis tetapi tidak
terikat
 Menunjukkan kesukaan berteman dan berkelompok dan
bermain dalam kelompok dg JK yg sama tetapi mulai
F. Masa usia remaja (umur 12-18 tahun)
 Pada masa remaja awal pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai
puncaknya
 Karakteristik sekunder mulai tampak
 Pada usia remaja tengah pertumbuhan melambat pada anak perempuan
 Bentuk tubuh mencapai 95% tinggi orang dewasa
 Karakteristik sekunder sudah tercapai dg baik
 Pada remaja akhir, mereka sudah matang scara fisik dan struktur
 Pertumbuhan organ reproduksi sudah hampir komplit
 Identitas diri sangat penting
 Anak berfokus pada diri sendiri, narsisme meningkat
 Mampu memandang masalah secara komprehensif
 Mula menjalin hubungan dg lawan jenis
 Status emosi biasanya lebih stabil terutama pada usia remaja lanjut
TEORI PERKEMBANGAN
ANAK
Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

anak mampu mengasimilasi Tahap pra


dan mengakomodasi operasiona Anak mampu
informasi dengan cara
melihat, mendengar,
l (2-7 mengoperasionalisasikan apa yang
menyentuh dan aktivitas tahun) dipikirkan melalui tindakan sesuai
motorik. Semua kegiatan dengan pikirannya. Pada saat ini
yang dilakukan berfokus anak masih bersifat egosentris.
pada mulut (oral).
Tahap Tahap
sensori kongkret
motor (7-11
(0-2 tahun). tahun)

Anak sudah dapat memandang


realistis dan mempunyai
Formal
Menyelesaikan aktivitas yang ada anggapan sama dengan orang
operasional
dalam pikirannya, Mampu menduga (lebih dari 11 lain.
dan memperkirakan dengan tahun sampai
dewasa).
pikirannya yang abstrak.
TEORI PERKEMBANGAN
ANAK
Perkembangan Psikoseksual Menurut Sigmud Freud

Tahap Oral (0-1 tahun) Tahap Anal (1-3 tahun)


• Kepuasan • Anak belajar merespon
dan
kesenangan anak didapat kebutuhan seperti BAB
melalui kegiatan atau kontrol kandung
menghisap, menggigit, kemih
mengunyah atau
bersuara

Tahap oedipal/phalik (3-5 Tahap Laten (5-12 th)


tahun). • Anak masuk dalam masa
Anak belajar menyadari puberitas dan
perbedaan laki-laki dan berhadapan lgsg dg
perempuan serta mulai sadar tuntutan sosial Spt:
akan seksualitas menyukai hubungan dg
kelompoknya atau
sebaya

Tahap genital (> 12 th)


mengarah pada perasaan
cinta yang matang dg lawan
jenis
TEORI PERKEMBANGAN ANAK

Perkembangan Psikososial Menurut Erikson


Tahap percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)
Tahap kemandirian (otonomi) vs rasa malu dan
ragu (1-3 th)
Tahap inisiatif vs rasa bersalah (4-6 th)
Tahap rajin vs rendah diri (6-12 th)
Tahap identitas vs kebingungan peran (masa
remaja)
Tahap keintiman dan pemisahan/isolasi (dewasa
muda)

KEBUTUHAN DASAR ANAK UNTUK TUMBUH
KEMBANG
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara
umum digolongkan menjadi 3 (Soetjiningsih, 2005), yaitu:
Keb. Fisik-Biomedik Keb. Emosi/kasih Kebutuhan stimulasi
(asuh) sayang (asih) mental (asuh)

• Pangan/gizi, • Kehadiran • Stimulasi mental


• Perawatan kesehatan ibu/pengganti ibu akan memupuk
dasar sedini dan perkembangan
• Papan/pemukiman selanggeng mungkin mental
yg layak akan menjamin rasa psikososial anak
• Hygiene perorangan aman bagi bayi dalam hal
• Sandang kecerdasan,
kemandirian,
• Kesegaran jasmani, kreativitas, agama,
rekreasi kepribadian,
moral-etika,
produktivitas dan
sebagainya.
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN
Pemeriksaan antropometri yang paling sering digunakan untuk
menentukan keadaan pertumbuhan pada masa Balita adalah
(Nursalam, 2005):

Berat Badan (BB)


BB dapat diukur dengan menggunakan rumus dari Behrman
(1992), yaitu:
Tinggi Badan (TB)
Perkiraan tinggi badan berdasarkan rumus Behrman (1992) adalah
sebagai berikut:
a. Perkiraan panjang lahir: 50 cm
b. Perkiraan panjang badan usia 1 th= 1,5 x PB lahir
c. Perkiraan TB usia 2-12 tahun = (umurx6)+77
Lingkar Kepala (LK)
 Menggambarkan pertumbuhan otak dari
estimasi volume dalam kepala.
 LK dipengaruhi oleh status gizi anak sampai
usia 36 bulan
 Pengukuran LK paling bermanfaat pada 6 bulan
pertama sampai 2 tahun karena pada periode ini
pertumbuhan otak berlangsung dengan pesat
 Pada 6 bulan pertama kehidupan, LK berkisar
antara 34-44 cm sedangkan pada umur 1 tahun
sekitar 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54
cm.
Lingkar Lengan Atas (LLA)
 Lingkar lengan atas (LLA) menggambarkan tumbuh
kembang jaringan lemak dibawah kulit dan otot yang
tidak banyak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh
dibandingkan dengan berat badan (BB)
 LLA lebih sesuai untuk dipakai menilai keadaan
gizi/tumbuh kembang pada anak kelompok umur
prasekolah (1-5tahun)
Tebal Lipatan Kulit
 Tebal lipatan kulit (TLK) merupakan pencerminan
tumbuh kembang jaringan lemak di bawah kulit yang
lebih spesifik
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN

KUESIONER PRA SKRINING


PERKEMBANGAN (KPSP)

Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang


digunakan untuk mengetahui perkembangan anak
normal atau ada penyimpangan
Tipe KPSP berdasarkan usia:
3,6,9,12,15,18,21,24,30,36,42,48,54,60,66,72
Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang
digunakan adalah yg lebih kecil dari usia anak
contoh
Bayi umur 7 bulan maka yang
digunakan adalah KPSP 6 bulan.
Bila anak sudah berumur 9 bulan
yang diberikan KPSP 9 bulan
Alat yang digunakan
Formulir KPSP menurut umur
Alat bantu pemeriksaan berupa
: pensil, kertas, bola sebesar
bola tenis, kerincingan, kubus
berukuran 2,5 cm (6 buah),
kismis, kacang tanah, potongan
biskuit kecil ukurab 0,5-1 cm
Cara Menggunakan KPSP
Tentukan umur anak dengan menjadikannya
dalam bulan
Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan
menjadi 1 bulan
Bila umur anak kurang 16 hari dibulatkan
menjadi 0 bulan
Contoh
Bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4
bulan.
Bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan
Cara Menggunakan KPSP
Setelah menentukan umur anak pilih KPSP
yg sesuai dengan umur anak
KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan,
yaitu:
 Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh
anak. Contoh: “dapatkah bayi makan kue
sendiri?’
 Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau
petugas untuk melaksanakan tugas yg
tertulis pada KPSP. Contoh: “pada posisi
Interpretasi Hasil KPSP

Hitung jawaban “YA” (bila


dijawab bisa/sering/kadang-
kadang)
Hitung jawaban “Tidak” (bila
jawaban belum pernah atau tidak
pernah)
Interpretasi Hasil KPSP
Bila jawaban “YA” = 9-10,
perkembangan anak sesuai dengan
tahapan perkembangan (S)
Bila jawaban “YA” = 7 atau 8,
perkembangan anak meragukan (M)
Bila jawaban “YA” = 6 atau kurang,
kemungkinan ada penyimpangan (P)
Untuk anak dg perkembangan sesuai (S)
Orang tua/pengasuh anak sudah mengasuk anak
dengan baik
Pola asuh anak selanjutnya terus dilakukan
sesuai dengan bagan stimulasi dan disesuaikan
dengan umur dan kesiapan anak
Keterlibatan orang tua sangat baik dalam tiap
kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil
momen khusus. Laksanakanlah stimulasi
sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah
Ikutkan anak setiap ada kegiatan posyandu
Untuk anak dg perkembangan
Meragukan (M)
Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis
stimulasi apa yang diberikan lebih sering
Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk
mengejar ketertinggalan anak
Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada
dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak
tersebut yang menghambat perkembangannya?
Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan
KPSP yg sama pada saat anak pertama dinilai
Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yg
pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lg KPSP
yg sesuai umur anak
Denver Development
Screening Test
DDST
DDST
Skrining yang umum dipakai di
berbagai negara
Digunakan untuk usia 0-6 tahun
Waktu yang diperlukan 10-20
menit
Meliputi Domain : motorik Kasar,
motorik jalus , personal sosial dan
bahasa
DDST
Formulir DDST 2 berisi 125 gugus tugas, terdiri dari:
1. Personal sosial: penyesuaian diri dengan masyarakat
dan perhatian terhadap kebutuhan perorangan
2. Motorik halus : koordinasi mata tangan, memainkan
dan menggunakan benda-benda kecil
3. Bahasa: mendengar, ,mengerti dan menggunakan
bahasa
4. Motorik kasar : duduk, jalan , melompat dan gerakan
umum otot besar
DDST

Skala umur tertera pada bagian atas


formulir (bulan dan tahun : 0-6 tahun)
Setiap ruang antara tanda umur
mewakili 1 bulan (0-24 bulan ) dan
mewakili 3 bulan (2-6 tahun)
Setiap tugas perkembangan terdapat
batas kemampuan 25%, 50%, 75 % dan
90%
DDST
Pada beberapa tugas perkembangan
terdapat huruf dan angka pada ujung kotak
sebelah kiri
L : laporan (report) artimya tugas
perkembangan tsb dapat lulus berdasarkan
laporan dari orang tua/pengasuh anak.
Tetapi apabila memungkinkan maka perlu di
nilai lg ke anak
Angka kecil menunjukkan tugas yang harus
dikerjakan sesuai dg nomor yang ada pada
DDST
Cara menghitung umur anak
Tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal
lahir anak
Contoh : Tgl lahir 5 Januari 2017

Tgl pemeriksaan (8/3/2019): 19 3 8


Tgl lahir (5/1/2017) : 17 1 5
Umur anak :2 2 3
hari
Bila anak prematur , koreksi faktor prematuritas
Untuk anak yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal
perkiraan dan berumur kurang dari 2 tahun maka harus dilakukan
koreksi ( 1 th= 12 bln, 1 bulan : 30 hari , 1 minggu = 7 hr)

Contoh
Tgl pemeriksaan (11/3/03) : 03 3 11
tanggal lahir 4 /2/02 02 2 4
1 1 7
Prematur 6 minggu -1 - 14
Umur yg dikoreksi 11 23
DDST
Cara memberikan skor
Pass/lulus : jika anak mampu melakukan tugas dg baik,
atau laporan dari OT / pengasuh bahwa anak mampu
Fail/gagal: jika anak tidak dapat melakukan tugas atau
laporan OT/ org tua anak tidak mampu
No opportunity / tidak ada kesempatan: jika anak tidak
ada kesempatan melakukan tugas karena hambatan. Skor
hanya digunakan untuk tugas dg R
Refusal/menolak: jika anak menolak untuk melakukan
tugas saat pengkajian. Tidak bisa digunakan untk
laporan OT
interpretasi
Lebih/advance: jika anak mampu melewati pada uji coba di
kanan garis umur
Normal: jika anak gagal (F) atau menolak ( R) pada uji coba di
kanan umur
Peringatan ( caution) jika anak gagal (F) atau menolak (R )
pada uji coba yang garis umurnya terletak di antara area 75-
90 persentil
Terlambat (Delayed) : jika anak gagal (F) atau menolak (R )
pada uji coba yg terletak lengkap sebelah kiri garis umur
Tidak ada kesempatan (No opportunity): berdasrkan laporan
OT bahwa anaknya tidak ada kesmepatan melakukan tugas
tersebut
Kesimpulan

Normal :
Jika tidak ada D dan atau paling banyak 1 C
Lakukan uji ulang pada kontrol berikutnya

suspek
Jika didapat >= 2 c dan / atau >= 1D
Lakukan uji ulang dalam 1-2 Pekan

Untestable/ tidak dapat diuji


Jika ada skor R >= 1 tugas yg terletak di sebelah kiri garis umur
atau R pada > 1 yg di tembus garis umur pada area 75-90 persentil
Lakukan uji ulang 1-2 pekan

Anda mungkin juga menyukai