Anda di halaman 1dari 21

Persiapan

tOPV  bOPV
Outline Persiapan tOPV  bOPV

PERENCANAN PERSIAPAN PELAKSANAAN VALIDASI

• Menyelesaikan Rencana Inventarisasi dan ketersedian tOPV 


• Merencanakan ketersedian bOPV
• Membuat Mekanisme Penunjang
• Manajemen Logistik
• Monitoring Rencana dan Proses Pelaksanaan
• Memastikan dukungan anggaran dan berjalannya POKJA
Jadual Persiapan tOPV  bOPV
September s.d Desember 2015
1) Sosialisasi & Pelatihan sec. berjenjang (Nasional, Provinsi, Kab/Kota, Puskesmas)
2) Inventarisasi Stok tOPV di seluruh penyimpanan vaksin di fasyankes Pemerintah & swasta
3) Konfirmasi jumlah usulan Kebutuhan bOPV
4) Identifikasi kapasitas managemen pengelolaan limbah medis di Kabupaten/Kota
Januari 2016 s.d Maret 2016
1) Koordinasi ketersediaan bOPV
2) Melakukan distribusi bOPV ke kabupaten/kota
3) Mengirimkan vaksin bOPV (PUSH system) ke puskesmas dan fasilitas pelayanan imunisasi
lain di wilayahnya
4) Menarik sisa vaksin tOPV dgn menyisakan beberapa vial vaksin sesuai kebutuhan rutin
sampai dengan tanggal 3 April 2016 untuk selanjutnya tOPV tidak diperbolehkan digunakan
lagi
Inventarisasi & Ketersedian tOPV
Prinsip ketersedian tOPV sebelum penggantian tOPV menjadi bOPV :
1.Semua tOPV tidak boleh digunakan sesudah hari penggantian

2.Semua tOPV yg masih tersisa setelah hari penggantian harus dimusnahkan

3.Membuat perkiraan kebutuhan vaksin yg akurat.


 Manajemen inventarisasi stok vaksin yg valid

tOPV Tidak Boleh Digunakan Lagi &Harus Dimusnahkan Setelah Hari Penggantian
Manajemen Inventarisasi tOPV
1. Pemantauan stok vaksin / Invetarisasi  sangat penting
Tujuan
1) Mencegah kekosongan vaksin tOPV sebelum penggantian  menilai kebutuhan
2) Meminimalisasi/Menihilkan kelebihan vaksin tOPV setelah penggantian
Cara
• Dilakukan bertahap  Dua tahap inventarisasi, rekomendasi WHO:
1. Tahap I : Agustus 2015
2. Tahap II : Desember 2015
1) Inventarisasi secara komprehensif  harus dilakukan di semua tk administrasi/
lokasi penyimpanan meliputi:
1. Tingkat Pusat, Provinsi, Kab/Kota, dan puskesmas,
2. Rumah sakit,
3. Sektor swasta,
4. Sisa stok tOPV dari kegiatan imunisasi tambahan,
5. Seluruh rencana distribusi tOPV
Ketersedian tOPV
Hal2 yg perlu dilaksanakan :
1.Memantau ketersedian, permintaan & distribusi tOPV  Manajemen stock
2.Memastikan perkiraan ketersedian tOPV cukup untuk
1) Kebutuhan PIN bulan Maret 2016
2) imunisasi rutin sampai tgl 3 April 2016.
1)Rencana untuk menghabiskan buffer stock sampai tgl 3 April 2016 di
semua tingkat administrasi  Time line/jadual
2)Permintaan tOPV oleh setiap tk adm sec. berjenjang pd gudang
penyimpanan (Puskesmas  Kab/Kota  Prov  Pusat) sd masa penggantian.
 Alokasi vaksin per wilayah jelas & terinci
Kebutuhan tOPV & bOPV
• Permintaan & jadwal distribusi vaksin tOPV  Alokasi vaksin tOPV
• Memastikan jumlah tOPV cukup untuk
• Kebutuhan PIN Polio bulan Maret 2016
• imunisasi rutin sampai tanggal 3 April 2016.
• Semua tOPV & buffer stock sampai tgl 3 April 2016 di semua tingkat
administrasi HARUS HABIS
• Kebutuhan tOPV cukup utk semua tktan pelayanan sd tgl 3 April 2016.
Jadual Distribusi vaksin tOPV & bOPV
Distribusi vaksin bOPV ke Provinsi dan
Kab/Kota

Distribusi vaksin tOPV untuk 2- 3 bulan sebelum Hari


keb Feb- 3 Apr 2016 Penggantian
Distribusi vaksin tOPV
untuk Sep-Feb 2016 Stok tOPV terakhir

Suplai tOPV s.d Feb

Inventarisasi tOPV Tahap 1 Inventarisasi tOPV Tahap 2


Hari Penggantian
Nasional
Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
Ketersedian bOPV

Menentukan kebutuhan suplai bOPV berdasarkan


jumlah sasaran, persis sama seperti menghitung
kebutuhan vaksin tOPV sebelumnya.
Upaya Penting lainnya
1. Menjamin Ketersedian Anggaran
Sosialisasi & pelatihan, manajemen logistik, inventarisasi
tOPV, kebutuhan tOPV dan bOPV, biaya distribusi, serta
pemusnahan
2. Membuat & Melaksanakan Strategi Komunikasi
1)Konsultasi dengan stakeholder
Penyebarluasan informasi oleh bidang komunikasi POKJA
2)Penyiapan Materi Komunikasi
Penyiapan materi oleh bidang komunikasi POKJA
3)Pelatihan tenaga kesehatan
Meningkatkan pengetahuan & ketrampilan tenaga yang ada

3. Pelaporan disampaikan secara berjenjang sampai ke tingkat


nasional, sejak proses persiapan sampai hari penggantian
setiap bulan.
Manajemen Logistik
a. Ketersediaan materi pelatihan yg meliputi :
1) Latar belakang & alasan penggantian serta relevansinya dg pencapaian eradikasi polio

2) Tanggal dimulainya PENGGUNAAN bOPV & PENGHENTIAN tOPV (4 April 2016)


3) Optimalisasi kapasitas gudang penyimpanan sebelum penggantian

4) Strategi untuk Memastikan bOPV tidak digunakan sebelum hari penggantian dan tOPV
tidak digunakan setelah hari penggantian

5) Prosedur penanganan tOPV setelah hari penggantian nasional


• Pindahkan dari tempat penyimpanan vaksin & masukkan dalam wadah terpisah
• Tandai dengan label/tanda khusus lain
• Kirimkan ke tempat pemusnahan yang telah ditetapkan
Manajemen Logistik ... lanjutan(1)

b. Penilaian Kapasitas Penyimpanan


Harus mempertimbangkan keadaan/menghitung penyimpanan vaksin bOPV
& tOPV  minimal 1 minggu sebelum hari penggantian. Keadaan ini hanya
bersifat sementara sampai hari penggantian

c. Strategi pemusnahan vaksin tOPV


Disusun berdasarkan kapasitas dan manajemen pemusnahan saat
ini dan volume vaksin yang akan dimusnahkan.
Strategi Pemusnahan
Pemusnahan tOPV harus terstruktur dan jelas teknis pelaksanaannya.
1.Kesiapan lokasi pemusnahan di Kab/Kota:
1) Identifikasi lokasi & waktu utk pengumpulan & pemusnahan sisa tOPV.
2) Lokasi Pengumpulan & pemusnahan yang aman

• Syarat yang harus disiapkan di lokasi pemusnahan :


1)Sumber daya manusia, peralatan dan fasilitas yang tepat
2)Aksesibilitas/Jangkauan lokasi untuk keperluan monitoring
3)Manajemen pemusnahan termasuk kebersihan lokasi
Penilaian Kapasitas Penyimpanan
1. Evaluasi Kapasitas penyimpanan bOPV dan tOPV
1) Perhitungan kapasitas penyimpanan untuk menemukan potensi kesenjangan
2) Meningkatkan frekuensi pengiriman dengan mengurangi jumlah untuk setiap
pengiriman.
2. Optimalisasi secara maksimal kapasitas penyimpanan vaksin yang ada.
1) Membuang semua produk vaksin & lainnya yg kadaluarsa & yg tidak berguna
2) Meminimalisasi kelebihan penyimpanan cool pack dan membatasi penggunaan kulkas
dan freezer yang tidak optimal
3) Memperbaiki peralatan dengan kerusakan ringan
4) Realokasi peralatan untuk memastikan bahwa setiap titik pelayanan memiliki kapasitas
penyimpanan yang memadai
Cara Pemusnahan tOPV

1. Enkapsulasi & pemusnahan di TPA (sanitary landfill lebih direkomendasikan)


2. Pemusnahan langsung di TPA rekayasa (engineered landfill)
3. Insinerasi
4. Inaktivasi kimiawi
tiga pilihan pertama tidak memerlukan pembukaan vial tOPV yang masih
utuh.
Monitoring Penggantian

1. Monitoring harus dilakukan secara menyeluruh (tk Nasional ,Prov, Kab/Kota,


Puskesmas (Fasyankes).
2. Monitoring POKJA di semua tingkatan (Nasional sd kab/kota) bertanggung
jawab untuk memilih, memonitor dan melaporkan indikator  Kesiapan
semua bidang POKJA
Hal2 yang harus diperhatikan dalam melakukan
monitoring proses:
• Ketersedian vaksin tOPV
• inventarisasi tOPV pertama diselesaikan (Agustus 2015)*
• Pembentukan POKJA (Agustus s.d September 2015)
• inventarisasi tOPV kedua diselesaikan (Desember 2015)
• Melaksanaan ketersedian bOPV (Okt s.d Des 2016)
• bOPV didistribusikan ke Provinsi dan Kabupaten/Kota (Jan s.d Mar 2016)
• Penggunaan bOPV dimulai di semua titik pelayanan imunisasi pada saat hari
penggantian nasional (4 April 2016)
• Penarikan dan pemusnahan tOPV di tingkat Kabupaten/Kota (5 s.d 30 April 2016)
• Validasi (Mei 2016)

*CATATAN: kegiatan2 ini harus dimulai secara paralel dengan nasional


Pedoman Monitoring Penggantian tOPV Menjadi bOPV
A. Persiapan – Sebelum Hari Penggantian Nasional
1) Identifikasi tempat penyimpanan & pelayanan imunisasi
2) Jadwal kunjungan ke lokasi
3) Format monitoring
B. Pelaksanaan Monitoring – 1 bulan setelah Hari Penggantian Nasional
1) Lokasi penyimpanan vaksin
2) Identifikasi keberadaan vaksin tOP
1. Keluarkan vial tOPV
a) Apabila ditemukan vial tOPV di dalam cold chain 2. Masukan vial-vial tOPV ke dalam kantong plastik &
b) Apabila ditemukan vial tOPV di dalam cold chain tandai/beri label dgn menuliskan informasi jumlah
3) Pemeriksaan stok vaksin bOPV vial,Catat dalampenyimpanan
nama tempat format monitoring
& tanggal
ditemukannya vial tOPV tersebut
4) Kesimpulan dan TL monitoring 3. Bawa tOPV yg tsb ke kab/kota utk dimusnahkan
4. Catat dalam format monitoring
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
TTG IPV
• Dosis awal yg dipakai 10 dosis sambil menunggu produksi bio farma
dyg diganti 5 dosis
• IPV tetap diberikan pada selang 14 minggu karena respon imun bayi
yg diperoleh dari ibu mulai menurun
• IPV tetap diberikan karena dimungkinkan masih ada CVDPV (P2)
• IPV sensitif beku, tidak boleh dikocok, jangan dekat dengan
evaporator
Terima kasih
5. Memastikan Dukungan Anggaran dan
berjalannya POKJA
• Monitoring Proses
Tanggung jawab: POKJA Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota
Indikator monitoring:
• Rencana penggantian sudah disusun
• Anggaran telah tersedia
• Rencana pengadaan OPV sudah disusun
• Inventarisasi tOPV sudah dilakukan
• Rencana pemusnahan vaksin sudah disusun
• Vaksin telah didistribusikan
• Pelatihan telah dilaksanakan
Pelaporan:
Pelaporan disampaikan secara berjenjang sampai ke tingkat nasional, sejak proses persiapan sampai hari
penggantian setiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai