Anda di halaman 1dari 35

PSAK 69

AGRIKULTUR
Agenda

1 Latar Belakang & Ruang Lingkup

Konsep Pengakuan dan Pengukuran


2

3 Pengungkapan
Akuntansi Agrikultur

SE Bapepam
IAS No. 41 No. SE-02/PM/2002

NILAI BIAYA
WAJAR VS PEROLEHAN

PSAK 32
Kehutanan
Latar Belakang
• Agrikultur memiliki sifat yang spesifik.
• Cost model (historical cost) sulit diterapkan karena perkembangan dan
pertumbuhan (growth and regeneration) tidak diketahui
• Karakteristik unik:
• Kenaikan aset melalui proses pertumbuhan
• Pendapatan dikaitkan dengan pertumbuhan aset atau pada saat
penjualan.
• Laporan keuangan perusahaan agrikultur dengan cost model :
– Tidak dapat memperlihatkan nilai yang sesungguhnya karena aset dicatat
sebesar biaya yang dikeluarkan.
– Nilai tercatat aset tidak mencerminkan kualitas ternak.
– Alokasi biaya yang arbriter 
• proses amortisasi atas biaya yang diakumulasikan.
• Alokasi antara produk yang terjual dan produk belum terjual
– Aset dapat berupa aset berumur panjang seperti pohon atau berumur
sangat singkat seperti ayam, padi.
• PSAK 69 menggunakan konsep nilai wajar
4
Latar Belakang

• IAS 41 dikeluarkan Februari 2001


• IAS 41 terakhir telah disesuaikan dengan standar lain yang
dikeluarkan sempai dengan tahun 2009.
• Beberapa negara keberatan dengan standar ini – Malaysia terkait
akuntansi atas bearer aset
• IAS 41 diamandemen, keluar tahun 2014 dan efektif berlaku 1
Januari 2016.
• Indonesia terlambat mengadopsi IAS 41 karena menunggu
amandemen IAS 41 terkait bearer asset.
• ED PSAK 69 Agrikultur dikeluarkan pada pertengahan tahun 2015
dan disahkan pada Desember 2015.
• PSAK 69 efektif 1 Januari 2018.
PSAK 69 AGRIKULTUR

Aktivitas
Agrikultur

Tr
a
n
sf
o
r
m • Proses pertumbuhan  menjadi lebih besar
a • Proses penambahan  berkembang biak
si • Proses menghasilkan  produk
Bi • Proses pertumbuhan sampai pada titik tertentu
ol kemdian menghasilan
o
gi
s
Konsep Umum Agrikultur
• Mengatur tentang aset biologi dan produk agrikultur.
• Aset biologi:
• Menghasilkan produk agrikultur : sapi  susu
• Menjadi produk agrikultur : sapi  daging
• Menghasilkan aset biologi sbg produk : sapi  anak sapi
• Aset biologi  tanaman dan hewan selama hidup
• Produk agrikultur  hasil panen dari aset biologi, PSAK 69
hanya mengatur pengukuran pada saat titik pemanenan.
• Panen / Harvest adalah pemisahan produksi dari aset biologi
atau penghentian proses kehidupan suatu aset biologi.

7
Konsep Umum PSAK 69

• Aset biologi dinilai sebesar nilai wajar dikurangi


dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik
pada pengakuan pertama maupun pada tanggal
laporan
• Produk agrikultur dinilai nilai wajar dikurangi dengan
biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan
pertama.
• Perubahan nilai diakui sebagai keuntungan dan
kerugian dalam laba periode berjalan.
• Pengungkapan yang disyaratkan lebih banyak 
pertumbuhan aset
8
IAS No. 41

Aset Biologis Produk Agrikultur


Tujuan dan ruang Lingkup

• Ruang Lingkup mencakup:


a. Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants);
b. Produk agrikultur pada titik panen; dan
c. Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.
• Tidak diterapkan
a. Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur
b. Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur
c. hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif
d. aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur
Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah 
PSAK 14 Persediaan
Definisi

• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen


transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas
untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur
atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman
hidup.
• Biaya untuk menjual (cost to sell) adalah biaya inkremental
yang diatribusikan secara langsung untuk pelepasan aset,
tidak termasuk beban pembiayaan dan pajak penghasilan.
• Kelompok aset biologis (group of biological asset) adalah
penggabungan dari hewan atau tanaman hidup yang serupa.
Definisi
• Panen (harvest) adalah pelepasan produk dari aset biologis atau
pemberhentian proses kehidupan aset biologis.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang
dipanen dari aset biologis milik entitas.
• Tanaman produktif (bearer plant) adalah tanaman hidup yang: (a)
digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur; (b)
diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih
dari satu periode; dan (c) memiliki kemungkinan yang sangat
jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk
penjualan sisa yang insidental (incidental scrap).
• Transformasi biologis (biological transformation) terdiri dari
proses pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasi yang
mengakibatkan perubahan kualitatif atau kuantitatif aset biologis.
Tanaman Produktif
• Contoh gambar tanaman produktif
Aktivitas Agrikulutur
• Aktivitas agrikultur mencakup berbagai aktivitas; sebagai contoh, peternakan,
kehutanan, tanaman semusim (annual) atau tahunan (perennial), budidaya
kebun dan perkebunan, budidaya bunga, dan budidaya perikanan (termasuk
peternakan ikan).
• Terdapat karakteristik umum tertentu dalam keanekaragaman ini:
a. Kemampuan untuk berubah.
b. Manajemen perubahan. Manajemen mendukung transformasi biologis dengan
meningkatkan, atau setidaknya menstabilkan, kondisi yang diperlukan agar proses
tersebut dapat terjadi. Manajemen seperti ini membedakan aktivitas agrikultur dari
aktivitas lain. seperti penangkapan ikan laut dan penebangan hutan) bukan
merupakan aktivitas agrikultur; dan
c. Pengukuran perubahan. Perubahan dalam kualitas (sebagai contoh, keunggulan
genetik, kepadatan, kematangan, kadar lemak, kadar protein, dan kekuatan serat)
atau kuantitas (sebagai contoh, keturunan, berat, meter kubik, panjang atau
diameter serat, dan jumlah tunas) yang dihasilkan oleh transformasi biologis atau
panen diukur dan dipantau sebagai fungsi manajemen yang rutin.
Hasil Transformasi Biologis

Perubahan aset melalui


pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau perbaikan kualitas hewan atau tanaman),

degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan kualitas hewan atau tanaman), atau

prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman hidup tambahan); atau

Produksi produk pertanian seperti


getah karet, daun teh, wol, dan susu.
Pengakuan

Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur, jika

entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat dari peristiwa masa


lalu;

besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan


aset biologis tersebut akan mengalir ke entitas; dan

nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.
Pengukuran

Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual,
Kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar
tidak dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis
dapat diukur secara andal.

Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal tersebut ketika
menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain yang berlaku.
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan atau
kerugian yang timbul
pada saat pengakuan
awal aset biologis
pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk
menjual dan dari
perubahan nilai
wajar dikurangi biaya
untuk menjual aset
biologis

laba rugi
pada periode
dimana
keuntungan
atau kerugian
tersebut
terjadi.

Keuntungan atau
kerugian yang
timbul pada saat
pengakuan awal
produk agrikultur
pada nilai wajar
dikurangi biaya
untuk menjual

18
Pengungkapan

Entitas mengungkapkan keuntungan atau kerugian yang timbul selama


periode: pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur, dan dari
perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis.

Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset


biologis.

Jika tidak diungkapkan dalam informasi yang dipublikasikan


dengan laporan keuangan, maka entitas mendeskripsikan:

sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset biologis; dan

ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:

setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir periode; dan

keluaran produk agrikultur selama periode tersebut.
Pengungkapan

Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan


jumlah tercatat aset biologis antara awal dan
akhir periode berjalan.


● keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual;

● kenaikan karena pembelian;

● penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki
untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

● penurunan karena panen;

● kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;

● selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke mata uang penyajian yang berbeda,
dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan

● perubahan lain.
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

Keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset


biologis tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan jumlah
berikut dalam laba rugi terkait dengan aset biologis tersebut:


kerugian penurunan nilai;

pembalikan rugi penurunan nilai; dan

penyusutan.

Ketika menjadi dapat diukur secara andal selama


periode berjalan, maka entitas mengungkapkan:


deskripsi dari aset biologis tersebut;

penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara andal; dan

dampak dari perubahan tersebut.
Definisi - Hibah
• Hibah pemerintah (government grants) adalah sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan
Pengungkapan Bantuan Pemerintah.
• Jumlah tercatat (carrying amount) adalah jumlah dimana aset
diakui dalam laporan posisi keuangan.
• Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai
Wajar).
Hibah Pemerintah

Hibah pemerintah tanpa syarat yang terkait dengan aset biologis yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual diakui dalam laba rugi ketika, dan hanya ketika, hibah pemerintah tersebut menjadi piutang.

Jika hibah pemerintah terkait aset biologis yang diukur nilai wajar dikurangi biaya untuk mnjual adalah bersyarat, termasuk ketika
hibah pemerintah mensyaratkan entitas untuk tidak terlibat dalam aktivitas agrikultur tertentu, maka entitas mengakui hibah
pemerintah dalam laba rugi ketika, dan hanya ketika, kondisi yang melekat pada hibah pemerintah tersebut telah terpenuhi.
Pengungkapan – Hibah Pemerintah

sifat dan cakupan hibah pemerintah yang diakui dalam laporan keuangan;

kondisi yang belum terpenuhi dan kontinjensi lain yang melekat pada hibah pemerintah; dan

penurunan signifikan yang diperkirakan dalam jumlah hibah pemerintah.


PSAK 16 – Revisi 2015

Tanaman produktif (bearer plants)


adalah tanaman hidup yang:


digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur;

diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari
satu periode; dan

memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk
agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental (incidental scrap).
PSAK 16 – Revisi 2015

Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A


dan 81L–81M.


Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017
secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.

Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2017, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi


kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun, entitas menyajikan
informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya.

Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai wajarnya pada periode
penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode pelaporan dimana entitas pertama kali
menerapkan Amandemen PSAK 16 dan menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehan
(deemed cost) pada tanggal tersebut.


Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal pada periode
penyajian terawal.
1.Jenis jenis pajak yang diklasifikasikan
menurut lembaga pemungutnya
1.1. Pajak pusat
pajak yang dikelola langsung oleh pemerintah pusat
a. Pajak Penghasilan (Pph)
pajak yang dikenakan pada badan atau orang pribadi atas penghasilan yang
diperoleh pada satu tahun pajak.

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


pajak yang dikenakan terhadap konsumsi barang kena pajak maupun jasa kena
pajak pada daerah wilayah indonesia (daerah pabean).
1.2 Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM)
a. Dan yang termasuk kedalam Barang Mewah yang dikenakan
PPnBM adalah :
Barang tersebut bukanlah kebutuhan pokok
b. Dikonsumsi oleh golongan masyarakat tertentu
c. Umumnya dikonsumsi olah masyarakt yang memiliki penghasilan
tinggi
d. Dikonsumsi untuk menunjukkan status
e. Bila dikonsumsi bisa merusak moral masyarakat dan merusak
kesehatan serta bisa mengganggu ketertiban dalam masyarakat
1.3 Bea Materai
Bea Materai merupakan pajak yang dikenakan terhadap pemanfaatan
dokumen semisal surat perjanjian, akte notaris, kuitansi pembayaran,
surat berhargga dan efek yang didalamnya memuat nominal uang diatas
jumlah tertentu yang sesuai dengan ketentuan.

1.4 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)


Pajak Bumi dan Bangunan atau yang familiar dengan istilah PBB
merupakan pajak yang dikenakan terhadap kepemilikan maupun
pemanfaatan tanah dan atau bangunan.
1.5 Pajak daerah
Pajak Daerah merupakan pajak yang pemungutnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah
baik ditingkat Provinsi ataupun Kabupaten atau Kota.

Macam- macam pajak daerah diantaranya :


a) Pajak Propinsi
PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)
b) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
c) Pajak Air Permukaan
d) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
e) Pajak Rokok.
1.3 Sedangkan Pajak Kabupaten atau Kota, terdiri atas :

Pajak Reklame
Pajak Hiburan
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Parkir
Pajak Mineral bulan Logam dan Batuan
Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Bumi dan Bangunan pedesaan dan pekotaan
Pajak Air Tanah
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan
Pajak Hotel dan Restoran
2. Jenis Pajak Ditinjau dari Cara Pemungutan

• Pajak Langsung
Pajak yang yang harus ditanggung oleh Wajib Pajak sendiri, tidak boleh
dikuasakan atau dilimpahkan kepada orang lain.
contoh:
• Pajak Penghasilan (PPh)
• Pajak Bumi dan Bangunan
• Pajak Perseroan (PPs)
• Pajak Deviden
• Pajak Bunga Deposito
• Pajak Kekayaan
• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
• Bea Balik Nama
• Pajak Tak Langsung
Pajak Tidak Langsung merupakan pajak yang
pemungutannya bisa dialihkan atau diwakilkan oleh orang
lain, Contohnya :

• Pajak Penjualan
• Pajak Pertambahan Nilai
• Cukai
• Pita Rokok
• Pajak Tontonan
• Bea Materai
• Bea Masuk (pajak impor)
• Pajak Ekspor
3. Jenis Pajak di tinjau dari Obyek yang dikenakan Pajak 

• Pajak Subyektif
Pajak subjektif merupakan pajak yang berdasarkan atas subyek
(orangnya), keadaan atau kondisi pajak bisa mempengarui jumlah
terutang pajak yang harus dibayar semisal pajak penghasilan,
pajak kekayaan dan lain lain
• Pajak Obyektif
Pajak Objektif adalah pajak yang pemungutannya didasarkan
pada objeknya.

Misalnya bea masuk bea materai, pajak kendaraan bermotor,


Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Impor dan lain sebagainya
Akuntan

Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri

Anda mungkin juga menyukai