Anda di halaman 1dari 25

TUPOKSI DOKTER

HIPERKES
dr. Naela Fadhila, M.Kes.

Semarang, 23 Oktober 2018


- Tenaga kerja Setiap
menanggung perusahaan
beban fisik dan wajib memberi
mental Dampak yang
ditimbulkan pelayanan
- Potensial gangguan kesehatan kerja
bahaya dari kesehatan, KAK, (Peraturan
alat, bahan, PAK Menteri Tenaga
proses dan Kerja Nomor
lingkungan Per. 03/1982)
kerja
Tujuan Kesehatan Kerja (ILO-WHO, 1995)
• Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan sosial
tenaga kerja.
• Preventif gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja.
• Perlindungan tenaga kerja dari faktor-faktor risiko yang dapat
mengganggu kesehatan.
• Penempatan tenaga kerja dalam lingkungan kerja yang sesuai
kemampuan fisik dan psikologisnya.
• Penyesuaian setiap tenaga kerja kepada pekerjaannya.
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan Nomor Kep. 22/DJPPK/V/2008 tentang
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
• Dokter perusahaan adalah dokter yang ditunjuk atau bekerja di
perusahaan bertanggungjawab atas hygiene perusahaan, kesehatan dan
keselamatan kerja.
• Dokter pemeriksa kesehatan adalah dokter yang ditunjuk dan disahkan
oleh kepala instansi atau Direktur yang memenuhi persyaratan UU untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan kerja.
• Penanggungjawab pelayanan kesehatan kerja adalah dokter yang
bertanggungjawab menjalankan pelayanan kesehatan kerja, ditunjuk oleh
perusahaan/instansi terkait. Sedangkan, pelaksananya: dokter perusahaan
(merangkap), dokter pemeriksa kesehatan, paramedis perusahaan.
• Pelayanan kesehatan kerja dilakukan secara komprehensif (promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif)
Dokter
pelaksana

Dokter
penanggun
gjawab

Staf
Paramedis
administrasi
Syarat dokter penanggungjawab pelayanan kesehatan kerja:
1. Ditunjuk oleh pimpinan perusahaan
2. Mendapat SKP (Surat Keputusan Penunjukan) dari Departemen TK
Syarat tenaga pelaksana pelayanan kesehatan kerja:
3. Memiliki sertifikat Hiperkes
4. Mematuhi etika dan perundangan
Syarat dokter perusahaan:
5. Memiliki STR dan SIP
Syarat Lain:
A. HARUS MEMAHAMI
- Proses Produksi Pengaruh Terhadap Kesehatan
- Pola Penyakit Umum Penyebab
- Peraturan Perundangan
- Kepegawaian
B. TANGGUNG JAWAB
- Memelihara Tingkat Kesehatan
- Siap Memberi Pertolongan ( Tenaga Kerja, Perusahaan)
- Menjaga Kelangsungan Produksi
Tahapan Petugas yang bertanggung jawab untuk
mengendalikan

Penemuan gangguan kesehatan Pekerja/petugas keselamatan/perawat/dokter

Diagnosa penyakit Perawat/dokter


Terapi(mungkin) Dokter

Penemuan penyebab lingkungan Ahli higiene/perawat/dokter/ahli toksikologi

Pemantauan dan pengendalian sebab Ahli higiene/insinyur keselamatan/ahli ergonomi


dan/atau dokter

Pemantauan kesehatan pekerja Perawat/dokter/ahli epidemiologi/ahli toksikologi

Harrington, J.M./ILO 1992


Fungsi dan Tugas Dokter dan Paramedis di Perusahaan

• Fungsi perlindungan kesehatan kerja


• Fungsi pelayanan kesehatan
• Fungsi administratif
Fungsi Perlindungan
• Memahami dan melaksanakan peraturan
perundangan yang berkaitan dengan
keselamatan kerja
• Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dengan cara :
a. Mengenal bahaya dan resiko terjadinya KK dan
PAK --> bahaya keselamatan dan bahaya kesehatan
b. Menilai bahaya dan resiko di tempat kerja
c. Penata laksanaan dan pengendalian bahaya di
tempat kerja
d. Monitoring lingkungan kerja.
Fungsi Pelayanan Kesehatan
• Mencegah kemungkinan terjadi gangguan kesehatan
• Mengupayakan peningkatan kemampuan fisik

TUGAS POKOK :
• PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF,
DAN REHABILITATIF.
• DIPIMPIN DAN DIJALANKAN OLEH DOKTER KESEHATAN KERJA
• BENTUK :
- Diselenggarakan sendiri
- Bekerja sama
- Bersama-sama perusahaan lain
Fungsi Administratif
- Intern : - Perencanaan – Pengawasan
- Koordinasi Antar Unit
- Pencatatan – Pelaporan

Statistik
- Saran Rekomendasi

- Ekstern : - Koordinasi Antar Instansi


- Mengikuti Perkembangan Kebijakan
- Membantu Kepentingan Perusahaan
Preventif Promotif
Pelayanan
Kesehatan
Komprehensif
Kuratif Rehabilitatif
A. Preventif
• Health hazard risk assesment:

Pengendalian
Pencatatan/
Identifikasi Pengukuran bahaya
Dokumentasi
kesehatan kerja
• Hirarki Pengendalian Bahaya
Eliminasi: pengurangan kebisingan, alat peredam

Substitusi: mengganti alat-alat yg berisiko dengan yg lebih aman

Redisain: menambah keamanan tombol interlok

Separasi: memberi pembatas pada mesin berbahaya

Administrasi: rotasi kerja, pembatasan masuk lokasi berbahaya

APD: kacamata, sepatu, ear plugs, sarung tangan


...preventif
• Pencegahan risiko untuk PAK dan KAK disesuaikan dengan hasil
penilaian potensial bahaya pada masing-masing perusahaan
• Pemeriksaan kesehatan TN (awal, berkala, khusus)
• Monitoring APD, SOP, hidup sehat, imunisasi
• Pengaturan waktu kerja TN (rotasi, pengurangan jam kerja)
• Pengendalian vektor penyakit, pencegahan keracunan makanan
• Pembinaan kesehatan kerja TN minimal 1x/bulan
• Pengawasan dan pembinaan lingkungan kerja minimal 1x/2 bulan
B. Promotif
• Memeriksa kesehatan TK (awal, berkala, khusus)
• Menempatkan TK sesuai status kesehatan
• Mengupayakan peningkatan derajat kesehatan TK
• Memperbaiki lingkungan kerja (hygiene)
• Meningkatkan ergonomi kerja
• Meningkatkan gizi kerja, hidup sehat/OR
• Mengembangkan program, organisasi dan budaya K3
• Memberi pendidikan dan pelatihan kesehatan kerja
Sedangkan.....
C. Kuratif dan Rehabilitatif (dasar)
• Medical emergency respon, P3K
• Pelayanan rawat jalan
• Rujukan kesehatan
• Rehabilitasi (fisioterapi, konsultasi psikologis)
• Orthose dan prosthese
• Memberi kompensasi atas PAK dan KAK
Rujukan dalam Pelayanan Kesehatan

• Pemeriksaan penunjang
(laboratorium, radiologi, dll)
• Pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan yang tidak dapat
dilakukan dokter perusahaan
• Konsultasi dokter spesialis
untuk diagnosis PAK dan KAK
• Tindakan operatif, rehabilitatif,
dll
Tindaklanjut Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Kerja

Monitoring Evaluasi

Pengawasa
Pelaporan
n
Monitoring

Pemantauan hasil • Langsung: wawancara, observasi,


pelaksanaan pengukuran
pelayanan kesehatan • Tidak langsung: catatan dan hasil
kerja pelaporan yang sudah ada

• Melihat hasil pelaksanaan kesehatan


Pencatatan dan kerja & feedback
pelaporan • Prevalensi, insiden penyakit, angka
KAK & PAK
Evaluasi

Analisa & evaluasi


Program
PAK dan KAK yang pengendalian
Hasil sering terjadi risk factor,
monitoring berdasarkan risk metode hidup
factor sehat dan
(matriks/tabel)
aman
Pelaporan
• Fungsi Pelaporan:
1. Bagi perusahaan: sebagai bahan masukan dalam
mengevaluasi program pelayanan kesehatan kerja dan
upaya peningkatan produktivitas kerja
2. Bagi pemerintah: sebagai masukan untuk membuat
kebijakan nasional terkait TK dan kesehatan kerja
• Setiap 3 bulan sekali dengan format khusus (hal 27)
Pengawasan
• Dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan di tiap
wilayah
• Pengawasan pertama, berkala, khusus
• Checklist khusus pengawasan (hal 34)
• Nota pemeriksaan dan pembinaan bila pelayanan kesehatan
kerja belum tepat
• Tindak lanjut perusahaan atas nota pemeriksaan dalam
jangka waktu tertentu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai