Pembimbing
dr Nindya Shinta, Sp.THT
OE
PEMERIKSAAN
AUDIOLOGI
Anamnesis
Alat :
◦ Garpu tala
Jenis pemeriksaan
◦ Tes Penala
◦ Tes Rinne
◦ Tes Swabach
◦ Tes Weber
◦ Tes berbisik
TES RINNE
Menggunakan garpu tala (frekuensi 128, 256, 512 Hz)
Garpu tala dibunyikan
Pangkalnya ditekankan pada tulang mastoid penderita (2-3 detik), suruh
mendengar bunyinya
Bila tidak mendengar lagi, garpu tala segera didekatkan pada telinga (2,5
cm)
Interpretasi:
Bandingkan konduksi tulang dengan konduksi udara
Rinne + adalah Konduksi udara lebih baik, jika masih terdengar bunyi saat
dipindah ke telinga, terjadi pada orang normal dan tuli sensorineural
Rinne – adalah konduksi tulang lebih baik, jika tidak terdengar bunyi segera
setalah dipindah ke telinga, terjadi pada tuli konduksi
TES WEBER
Garpu tala dibunyikan, ditekankan pangkalnya pada dahi penderita tepat di
tengah, suru penderita mendengarkan
Tentukan telinga mana yang bunyinya terdengar lebih keras
Interpretasi:
Lateralisasi ke kiri/ kanan: jika bunyi terdengar lebih keras di telinga
kiri/kanan
Normal: kerasnya bunyi sama pada kedua telinga/pasien tidak bisa
membedakan mana yang lebih keras
Lateralisasi ke arah yang sehat: tuli sensorineural
Lateralisasi ke arah yang tuli: tuli konduktif
TES SCHWABACH
Bandingkan pendengaran penderita dengan pemeriksa (normal).
Garpu tala dibunyikan, tempatkan di planum mastoid pasien, jika sudah tidak
mendengar lagi, garpu tala ditempatkan pemeriksa. Lakukan sebaliknya.
◦ Interpretasi:
Schwabach memendek untuk konduksi udara jika masih terdengar bunyi
oleh pemeriksa
Schwabach memanjang untuk konduksi udara jika penderita masih
mendengar sedangkan pemeriksa sudah tidak mendengar
Tuli Konduktif Tes Tuli sensorineural