Anda di halaman 1dari 48

ANATOMI

DAN FISIOLOGI KULIT & KELAMIN

KEPANITERAAN KULIT & KELAMIN


PERIODE 22 Juli 2019– Agustus 2018
FK-URIDA
RSUD KOJA
Struktur Kulit dan Jaringan
Subkutan
■ Kulit (integumen®integere (Latin) = menyelubungi): Menyelimuti permukaan luar tubuh
secara kontinu
■ Organ terbesar – menutupi area 1.5-2 m2 (15% BB)
■ Dua jenis kulit yang melapisi tubuh:
– Kulit tebal: melapisi telapak tangan, kaki, dan jemari
– Kulit tipis: melapisi permukaan tubuh lain
■ Terdiri atas 3 lapisan utama:
– Epidermis
– Dermis
– Hipodermis/subkutis
Epidermis
■ Merupakan jar. epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk
■ Hanya terdiri atas sel epitel, tidak mengandung pembuluh darah
maupun pembuluh limf
■ Nutrien didapat dari pembuluh kapiler pd lapisan dermis yg
berdifusi melalui cairan jaringan serta membran basal
Stratum Basale
■ Selapis epitel sel kuboid/ low columnar epithel
■ 3 tipe
1. Keratinosit
2. Melanosit
3. Sel Merkel

Stratum Spinosum
■ Lapisan paling tebal
■ Beberapa lapis sel poligonal ® pd mikroskop cahaya
permukaan sel seakan berduri
■ Dg mikroskop elektron: duri/spina tsb merupakan
desmosom
Stratum Granulosum
■ Terdiri atas 2 – 3 lapis sel gepeng
■ Sitoplasma mengandung granula
basofilik ® granula keratohialin
■ Dg mikroskop elektron ternyata
BUKAN keratin maupun hialin, tetapi
merupakan partikel amorf tanpa
membran, dikelilingi ribosom, yg pada
granula tsb melekat mikrofilamen.
■ Mukosa tidak memiliki lapisan ini
Stratum Lucidum

■ Hanya ditemukan pada kulit tebal


■ Terdiri atas 1-2 lapis sel yang
tembus cahaya dan agak agak
eosinofilik ® tampak kemerahan
■ Selnya tidak berinti dan tidak
mempunyai organel
■ Ikatan antar sel kurang erat
Stratum Korneum
■ Lapisan paling luar
■ Berlapis-lapis sel pipih/ gepeng
tak berinti
■ Sitoplasmanya digantikan oleh zat
tanduk/keratin
■ Lapisan paling atas merupakan zat
tanduk yang kering dan selalu
mengelupas
Sel-sel epidermis
Keratinosit
■ Sel terbanyak (85% - 95%)
■ Berasal dari lapis embrional
ektoderm permukaan
■ Mengalami keratinisasi ®
menghasilkan lapisan yg kedap air
■ Proses keratinisasi berlangsung
selama 2 – 3 minggu, mulai dari
proliferasi, diferensiasi, kematian
sel, dan deskuamasi
Sel-sel epidermis
Melanosit
■ Meliputi 7 – 10% sel epidermis
■ Berasal dari lapisan neuroektoderm (krista
neuralis)
■ Sel kecil, bercabang denritik panjang dan tipis
■ Jumlah terbanyak pd kulit muka dan genitalia
eksterna
■ Jumlah melanosit relatif sama pd tiap individu
yg berbeda pd ras yg berbeda
■ Perbedaan warna kulit terutama ditentukan oleh
aktifitas pembentukan melanin
Sel-sel epidermis
Sel Langerhans
■ Merupakan sel dendritik yang berbentuk bintang
(stelata)
■ Ditemukan di antara keratinosit pd daerah atas
stratum spinosum
■ Permukaan selnya mempunyai reseptor permukaan
penanda imunologis yang mirip makrofag.
■ Berfungsi mengikat antigen dan merupakan sel
pembawa antigen ® sehingga limfosit T bereaksi
terhadap antigen yang dibawanya
■ Peran penting dalam respon alergi kontak (dermatitis
kontak) dan respon imun selular lsinnya pd kulit
■ Semula diduga berasal dari krista neuralis, tetapi
ternyata berasal dari sel prekursor dlm sumsum
tulang, jadi berasal dari mesoderm
Sel-sel epidermis
Sel Merkel
■ Jumlah paling sedikit
■ Berasal dari krista neuralis
■ Terdapat pd stratum basal kulit tebal terutama pd
ujung jari
■ Terdapat juga pd folikel rambut dan mukosa mulut
■ Sel besar, sitoplasma bercabang pendek
■ Serat saraf tak bermielin tampak menembus
membran basalnya, melebar seperti cakram dan
menempel pd bagian basal sel.
■ Kemungkinan berfungsi mekanoreseptor
Dermis
■ 0.2-4 mm, dibawah epidermis dan lebih tebal dibanding epidermis
■ Serabut kolagen, elastin
■ Dibagi dua :
a. Pars papilare : menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut
saraf dan pembuluh darah
b. Pars retikulare : menonjol ke subkutan, terdiri atas serabut
penunjang
■ Pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar sebasea, folikel rambut
dan akar kuku
■ Ujung saraf sensorik jaringan otot
■ Papilla dermis – area sensitif
■ Dua macam papila dermis:
– Papil vaskular: berisi pembuluh kapiler
– Papil saraf: berisi badan akhir saraf sensorik (badan
Meissner)
■ Epidermis di permukaan tonjolan dermis membentuk rigi
(pematang) dg alur di antaranya  khas pd telapak tangan, kaki
dan jemari  sidik jari
■ Sidik jari: khas pd tiap individu dan polanya mulai terbentuk pd
bulan ke 3 – 4 kehidupan janin.
■ Pada bagian yg lebih
dalam jalinannya tidak
begitu rapat, terisi jaringan
lemak, kelenjar keringat
dan kelenjar sebasea,
folikel rambut, serta badan
Vater Paccini.
■ Pd tempat-tempat tertentu
ditemukan juga muskulus
arektor pili.
■ Lapisan retikular yg paling
dalam menyatu dengan
hipodermis
■ Sel dlm dermis: fibroblas,
sel lemak, makrofag, sel
mast. Pd daerah
berpigmen ditemukan juga
melanosit
Subkutis
■ Kelanjutan dermis
■ Terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel lemak di dalamnya
■ Terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah
bening
■ Tebal tipisnya lemak tergantung lokasinya
■ Vaskularisasi kulit : pleksus superfisial, pleksus profunda
Adneksa Kulit
■ Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)
- Ekrin (kecil) sekret encer
- Apokrin (besar) sekret kental
- Saluran berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan kulit
- Terbanyak di telapak tangan dan kaki, aksila, dahi
- Sekresi ekrin bergantung pada saraf kolinergik, panas, stres, dan
emosional
- Sekresi apokrin bergantung pada saraf adrenergik, terdapat pada
aksila, mamae, pubis, labia minora, dan saluran telinga luar
Kelenjar keringat
■ Merokrin(ekrin)
■ Apokrin
■ Kelenjar tubulus sederhana

■ Duktus: sel epitel kuboid berlapis(dermis) dan keratinosit(epidermis)

■ Sel mioepitel -- parasimpatis


Kelenjar Sebasea
■ Lokasi
– seluruh tubuh yang berambut
– bibir, kelopak mata, glans penis labia mayora dan puting
susu
– kecuali telapak tangan dan kaki
■ Dermis dan hipodermis
FISIOLOGI KULIT
■ Fungsi Proteksi
Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap 
– Gangguan fisik maupun mekanik seperti :tekanan, gesekan, tarikan, gangguan
– kimiawi seperti : zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam, atau basa)
– gangguan panas atau dingin, gangguan sinar radiasi tau sinar ultraviolet, gangguan
kuman, jamur, bakteri atau virus.

■ Fungsi Absorpsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun benda padat. Kemampuan
absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban udara, metabolisme
dan jenis vehikulum zata yang menempel di kulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel,
saluran kelenjar atau saluran keluar rambut.
FUNGSI KULIT
■ Fungsi Ekskresi
Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa
metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, amonia, dan sedikit lemak.

■ Fungsi Pengindra (Sensori)


Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Menerima
rangasangan dingin dan rangsangan panas diperankan oleh badan Krausse.
Badan taktil Meissner yang terletak di papil dermis menerima rangsang rabaan.
FUNGSI KULIT
■ Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)
Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat dan
mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit.

■ Fungsi Pembentukan Pigmen (Melanogenesis)


Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan asal epidermis.
Pajanan sinar matahari mempengaruhi produksi melanin. Bila pajanan
bertambah, produksi melanin akan meningkat.
FUNGSI KULIT
■ Fungsi Produksi Vitamin D
Ternyata kulit juga dapat membuat vitamin D. Namun produksi ini masih lebih rendah
dari kebutuhan tubuh akan vitamin D sehingga diperlukan tambahan vitamin D dari luar
melaui makanan.

■ Fungsi Keratinisasi
Proses keratinisasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama 14-21 hari.
Proses ini berlangsung terus-menerus dan berguna untuk fungsi rehabilitasi kulit agar
selalu dapat melaksanakan fungsinya secara baik. Pada beberapa macam penyakit kulit
proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal, dan kering.
Rambut
■ Bangunan berzat tanduk
■ Lokasi
– Seluruh tubuh
– Kecuali bibir, sisi ventral telapak tangan dan kaki, glans penis, glands
klitoris, labia mayor
■ Dihasilkan oleh folikel rambut
■ Pertumbuhan epitel permukaan ke lapisan dermis
■ Bagian-bagian folikel rambut
– Akar rambut
– Batang rambut
Struktur Rambut dan Folikel
■ 3 jenis : lanugo, velus, rambut tipe
terminal
■ 3 zona
1. Bulb
2. Akar
3. shaft
■ Papil
■ 3 lapisan
1. Medulla
2. Korteks
3. kutikula
Hair Bulb
Hair Shaft
(visible hair)

Hair Root
(embedded)
Akar Rambut
■ Bulbus pili
– pangkal folikel yang menggembung
– sel-sel epitelial aktif membelah
– lanjutan sel-sel stratum basal dan spinosum
– Mengitari papil pili (Jringan ikat dan saraf)
■ Papil pili
– Papil dermis yang menembus ke bulbus pili
Batang Rambut
■ Sel folikel pada papil rambut yang paling dalam
■ Sel matriks
– Tetap aktif mitosis
– Medula, korteks dan kutikula rambut
■ Terdiri atas
– Korteks
– Medula
– kutikula rambut
Hair Root

Hair
Follicle

Hair Bulb Hair


Papilla
Muskulus arektor pili
■ Otot polos
■ Berinsersi di papil dermis
■ Saraf simpatis
■ Menegakkan rambut
■ Merinding (Goose flesh)
■ Ketakutan
■ Kedinginan
Kuku
■ Lempeng keratin keras
■ Bersifat protektif
■ Lokasi dorsal ujung jari
■ Asal dari epidermis
Bagian Kuku
a. Matriks kuku  merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru
b. Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan
atas
c. Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku
d. Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku
e. Akar kuku (nail root)  merupakan bagian proksimal kuku
f. Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku
g. Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk
bulan sabit, sering tertutup oleh kulit
h. Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi
bagian permukaan lempeng kuku
i. Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal.
ALAT KELAMIN
Alat kelamin di bagi dalam dua yaitu : 
1. Alat kelamin laki-laki
2. Alat kelamin perempuan
 
ALAT KELAMIN LAKI -
LAKI
STRUKTUR LUAR
1. Penis
Penis terdiri dari :
a. Pangkal / Akar(radix) (menempel pada didnding perut)
b. Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
c. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat
di ujung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang
tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai
dari korona menutupi glans penis.
 
2. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu
untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal.
3. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak
di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu :
- menghasilkan sperma
- membuat testosteron (hormon seks pria yang utama)
GAMBAR STRUKTUR
LUAR
STRUKTUR DALAM
1. Vas deferens
merupakan saluran yang membawa sperma
dari epididimis. Saluran ini berjalan ke
bagian belakang prostat lalu masuk ke
dalam uretra dan membentuk duktus
ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya
pembuluh darah dan saraf) berjalan
bersama-sama vas deferens dan membentuk
korda spermatika.
2. Uretra  
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi
menyalurkan air kemih ke luar. Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm.
Terdiri dari tiga bagian yaitu uretra pars prostatika, pars membranasea, pars
spongiosa.
- Pars prostatika terletak didalam glandula prostate, antara ostium uretra
internum dan fasia diafragma urogenital superior, ini merupakan bagian
uretra terlebar dan dilapisi oleh epitel transisional, pada dinding belakang
- Pars membranasea, merupaka uretra terpendek (± 1,2 cm) dimulai dari
ujung prostat sampai umbi zakar.
- Pars spongiosa merupakan uretra terpanjang (± 15 cm), di mulai dari fasia
diagfragma urogenital inferior sampai ostium uretra eksternum.
Uretra berfungsi 2 fungsi yaitu Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih
dari kandung kemih dan Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
3. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan
mengelilingi bagian tengah dari uretra.
Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan
pertambahan usia. Prostat menghasilkan cairan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen.
Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari
kelenjar lendir di dalam kepala penis.
4. Vesikula seminalis
Struktur yang didalam berbentuk tabung berkelok-kelok. Berfungsi
menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Kedua
saluran vasikulasi masing-masing bersatu membentuk duktus deferent
kemudian menjadi duktus ejakulasi
ALAT KELAMIN
PEREMPUAN
GENITALIA EKSTERNA
1. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum),
terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen,
vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada
dinding vagina.
2. Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa
pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
3. Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak
mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian
bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
4. Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut.
Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
5. Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan
corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog
embriologik dengan penis pada pria dengan panjang ± 2,5 cm. Terdapat juga
reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut
saraf, sangat sensitif.
6. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas
lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
7. Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup
lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa
robekan.
GENITALIA INTERNA
1. Vagina
■ Vagina adalah saluran yang menghubungkan bagian luar tubuh (vulva)
dengan rahim dan bersifat elastis (mudah meregang). Saluran ini memiliki
panjang 7-10 cm dan lebar kurang dari 2,5 cm. Fungsi vagina adalah sebagai
tempat terjadinya hubungan seksual (kopulasi), jalan keluar darah haid dan
persalinan.
2.  Uterus
■ Rahim (uterus) adalah organ yang berongga dengan dinding otot tebal
berlapis tempat tumbuh kembang janin. Pada saat tidak hamil ukuran rahim
sebesar telur ayam dengan ukuran panjang 7 cm dan berat sekitar 60 gram.
Dalam rongga rahim dilapisi oleh selaput lendir rahim (endometrium) yang
berguna sebagai “bantalan” bagi janin yang tumbuh.
3. Tuba uterina falopii
■ Saluran telur (tuba uterina falopii) adalah saluran antara rongga rahim
dengan indung telur. Pada bagian ujungnya saluran telur berbentuk
seperti jemari disebut fimbria berfungsi menangkap sel telur yang
dilepaskan indung telur saat ovulasi.
■ Setiap wanita yang normal memiliki sepasang di kiri dan kanan.
Panjang masing-masing saluran ini sekitar 10-12 cm. Saluran telur
bagian ujung
4. Ovarium
■ Indung telur (ovarium) adalah sepasang kelenjar yang berbentuk oval
kira-kira sebesar ibu jari yang merupakan tempat produksi sel telur
dan hormon terutama estrogen dan progesteron

Anda mungkin juga menyukai