Rr1tlafisrafdhutpmjs Signature Poli 140919041215 Phpapp02 Dikonversi
Rr1tlafisrafdhutpmjs Signature Poli 140919041215 Phpapp02 Dikonversi
rantai terakhir
dalam proses
pemberian obat
kepada pasien
• Standar yang diterima masyarakat harus
memenuhi kriteria berikut :
a. Kemurnian
b. Potensi
c. Bioavailability
d. Kemanjuran
e. Keamanan
Absorpsi Obat
Ekskresi
Masalah dalam Pemberian Obat dan
Intervensi Keperawatan
1. Menolak pemberian obat
2. Integritas kulit terganggu
3. Disorientasi dan bingung
4. Menelan obat bukal atau sublingual
5. Alergi kulit
A. BERDASARKAN BERAT BADAN (rumus clark)
B. BERDASARKAN UMUR (rumus young, fried)
C. BERDASARKAN LUAS PERMUKAAN BADAN
(pengukuran dengan monogram)
D = Dosis dewasa
w = Berat badan Anak (kg)
DOSIS ANAK BERAT BADAN ANAK
=
DOSIS DEWASA BERAT BADAN DEWASA
• Prosedur Kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Memberikan obat kepada pasien.
3. Memberitahu pasien agar meletakkan
obat pada bagian bawah lidah,
hingga terlarut seluruhnya.
4. Menganjurkan pasien agar tetap
menutup mulut, tidak minum dan
berbicara selama obat belum terlarut
seluruhnya.
5. Catat perubahan dan reaksi terhadap
pemberian. Evaluasi respons terhadap
obat dengan mencatat hasil pemberian
obat.
a. Rute bukal dilakukan dengan menempatkan obat
padat di membrane mukosa pipi sampai obat larut
b. Klien harus diajarkan untuk menempatkan dosis
obat secara bergantian di pipi kanan dan kiri
supaya mukosa tidak iritasi
c. Klien juga diperingatkan untuk tidak mengunyah
atau menelan obat atau minum air bersama obat
d. Obat bukal bereaksi secara local pada mukosa
atau secara sistemik ketika obat ditelan dalam
saliva.
Pemberian Obat Melalui Bukal
Prosedur Kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Memberikan obat kepada pasien.
3. Memberitahu pasien agar meletakkan obat diantara gusi dan
selaput mukosa pipi sampai habis diabsorbsi seluruhnya.
4. Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak
minum dan berbicara selama obat belum terlarut
seluruhnya.
5. Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian. Evaluasi
respons terhadap obat dengan mencatat hasil pemberian
obat.
Menyiapkan obat dari Ampul
a. Persiapan alat:
1. Catatan pemberian obat atau kartu obat
2. Ampul obat sesuai resep
3. Spuit dan jarum yang sesuai
4. Kapas alcohol
5. Kasa steril
6. Baki obat
7. Gergaji ampul (jika perlu)
8. Label obat
9. Bak spuit
10. Bengkok
Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan peralatan
2. Priksa label ampul dengan catatan obat atau
kartu obat sesuai prinsip “lima benar”
3. Lakukan penghitungan dosis sesuai
kebutuhan.
4. Pegang ampul dan turunkan cairan di atas
leher ampul dengan cara menjentikan jari
tangan pada leher ampul beberapa kali atau
dengan cara memutar ampul dengan tangan
searah jarum jam.
5. Letakan kasa steril di antara ibu jari tangan
anda dengan ampul kemudian patahkan
keleher ampul kearah menjauhi anda dan
orang disekitar.
7. Buang leher ampul pada tempat khusus
8. Tempatkan ampul pada permukaan yang datar
9.Buka penutup jarum sepuit kemudian masukan jarum kedalam
ampul tepat pada bagian tengah ampul.
10.Aspirasi sejumlah cairan dari ampul sesuai dosis yang
dibutuhkan.
11.Keluarkan jarum dari ampul, tutup kembali jarum sepuit
dengan teknik yang benar.
12. Jika terdapat gelembung udara pada spuit:
a.Pegang sepuit secara vertical dengan jarum menghadap ke
atas.
b. Tarik pelunger kebawah dan jentikan spuit dengan jari.
c.Dorong pelunger perlahan keatas untuk mengeluarkan udara,
tetapi jaga agar tidak mengeluarkan larutan.
Menyiapkan obat dari Vial
• Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan peralatan
2. Periksa label vial dengan catatan obat atau
kartu obat sesuai prinsip “lima benar”
3. Lakukan penghitungan dosis sesuai
kebutuhan. Periksa kembali jumlah
larutan.
4. Hitung dosis yang diperlukan. Jika perlu,
rotasikan cairan yang ada dalam vial
dengan menggunakan tangan agar
tercampur sempurna. Tidak boleh
mengocok larutan dalam vial karena dapat
menyebabkan larutan menjadi berbuih.
5. Buka segel pada bagian tutup obat tanpa
menyentuh bagian karetnya.
1. Usap bagian karet tersebut dengan kapas alcohol.
2. Buka tutup jarum.
3. Masukan udara kedalam sepuit sesuai dengan jumlah obat yang
dibutuhkan.
4. Dengan hati-hati, masukan jarum secara tegak lurus tepat
ditengah-
tengah karet darai vial.
5. Injeksi udara ke dalam vial, jaga agar ujung jarum spuit berada di atas
permukaan cairan obat.
6. Aspirasi sejumlah cairan dari ampul sesuai dosis yang dibutuhkan.
7. Keluarkan jarum dari vial, tutup kembali jarum sepuit dengan teknik yang
benar.
8. Jika terdapat gelembung udara pada spuit:
a. Pegang sepuit secara vertical dengan jarum menghadap ke atas.
b. Tarik pelunger kebawah dan jentikan spuit dengan jari.
c.Dorong pelunger perlahan keatas untuk mengeluarkan udara, tetapi jaga
agar tidak mengeluarkan larutan.
Konsep Dan Tehnik Cara Pemberian
Obat Melalui Intravena (Selang IV),
Intracutan (IC), Subcutan (SC), Dan
Intramuscular (IM)
Pemberian Obat melalui IV
Prosedur kerja
A. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
B. Cuci tangan.
C. Gunakan sarung tangan.
D. Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air
hangat
(bila terdapat kulit yang mengeras (kerak)) atau air
sabun.
E. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian,
seperti mengoleskan, mengompres.
F. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
G. Catat prosedur dan respons pasien.
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan
Pada Mata
dilakukan.
2. Atur posisi pasien dengan kepala
mengadah dan posisi perawat di
samping kanan pasien.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Bersihkan daerah kelopak dan bulu
mata dengan kapas lembap (atau tisu)
dari sudut luar mata kearah hidung,
bila angat kotor basuh dengan air
hangat.
5. Buka mata dengan menekan perlahan
bagian bawah menggunakan ibu jari
telunjuk di atas tulang orbita.
6. Teteskan obat mata di atas sakus
konjungtiva sesuai dosis. Minta pasien
untuk menutup mata dengan
perlahan ketika menggunakan tetes
mata.
7. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
8. Catat prosedur dan respons pasien.
• Pemberian obat yang dilakukan pada
telinga dengan cara memberikan tetes telinga.
• Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi pasien dengan kepala miring ke
kanan atau ke kiri sesuai dengan daerah yang
akan diobati, upayakan telinga pasien ke atas.
4. Luruskan lubang telinga dengan menarik daun
telinga ke atas atau kebelakang (pada anak).
5. teteskan obat pada dinding saluran untuk
mencegahterhalang oleh gelembung udara
dengan jumlah tetesan sesuai dosis.
6. Pertahankan posisi kepala selama 2-3
menit.
7. Tutup telinga dengan dengan balutan dan
plester (bila perlu)
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
9. Catat prosedur dan respons pasien.
Pada Hidung
• Pemberian obat pada hidung dengan cara
memberikan tetes hidung. Prosedur ini dilakukan pada
inflamasi hidung (rhinitis).
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi pasien dengan cara:
· Duduk di kursi dengan kepala tengadah kebelakang.
· Berbaring dengan kepala ekstensi pada tepi tempat tidur.
· Berbaring dengan bantal di bawah bahu dan kepala
tengadah ke belakang.
4.Berikan tetesan obat pada masing-masing lubang hidung
(sesuai dosis).
5. Pertahankan posisi kepala tetap tengadah selama 5
menit.
6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
7. Catat prosedur dan respons pasien.
• Pemberian obat yang dilakukan melalui anus atau rectum dengan tujuan
memberikan efek local dan sistemik.
• Prosedur kerja
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Cuci tangan.
c. Gunakan sarung tangan.
d. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
e. Olesi ujung obat supositorium dengan pelican.
f. Minta pasien mengambil posisi tidur miring (Sims) lalu regangkan bokong
dengan tangan kiri. Kemudian masukan supositoria dengan perlahan melalui
anus, sfingter interna dan mengenai dinding rectal kurang lebih 10 cm pada
orang dewasa, dan kurang lebih 5 cm pada anak/bayi.
g. Setelah selesai, tarik jaringan dan bersihkan daerah skitar anal dengan tisu.
h. Anjurkan klien untuk tetap berbaring telentang/miring selama kurang lebih
15
menit.
i. Kemudian lepaskan sarung tangan dan letakan di bengkok.
j. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
k. Catat prosedur dan respon pasien.
• Pemberian obat yang dilakukan melalui vagina yang tersedia dalam bentuk krim dan
supositoria untuk mengobati infeksi local.
• Prosedur kerja
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan -> cuci tangan-> Gunakan sarung tangan-> Buka
pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa-> Bersihkan sekitar alat kelamin dengan
kapas sublimat.
Bila menggunakan obat jenis krim, isi aplikator klim atau ikuti petunjuk yang
tertera pada kemasan, regangkan lipatan labia dan masukan aplikator kurang lebih 7,5 cm
dan dorong penarik aplikator untuk mengeluarkan obat.Anjurkan pasien tidur dalam
posisi dorsal rekumben.
Bila obat jenis supositoria, buka pembungkus dan berikan pelumas
pada obat.
Regankan labia minora dengan tangan kiri dan masukan obat sepanjang dinding
kanal
vagiana posterior sampai 7,5-10 cm.
Setelah obat masuk, tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar orifisium dan
labila dengan tisu-> Anjurkan untuk tetap pada posisinya selam 10 menit agar obat
terabsorpsi -
>Cuci tangan setelah prosedur dilakukan -> Catat prsedur dan respons pasien
=> Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dikerjakan.
2. Periksa identitas pasien dan ambil obat serta masukan kedalam spuit.
3. Cari tempat untuk menyuntikan obat pada kantung.
4. Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dan hentikan aliran cairan.
5. Lakukan penyuntikan dengan menusukan jarum spuit kedalam kantung /wadah
cairan.
6. Setelah selesai, tarik spuit dan campurkan lautan dengan membolak-balikan
kantung cairan dengan seksama dan perlahan.
7. Atur kecepatan aliran cairan kembali.
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
9. Catat prosedur dan kaji respons pasien.