Anda di halaman 1dari 41

PELAYANAN DI BIDANG

KESEHATAN
Derajat kesehatan sangat menentukan kualitas
masing-masing individu.
Semakin tinggi derajat kesehatan seseorang
maka semakin berkualitas dan berdaya guna
dalam membangun bangsa pada umumnya dan
membangun keluarga dalam lingkup kecil
Pemerintah tak henti-hentinya melakukan
segala macam upaya dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakatnya kr diharapkan
akan mampu membangun bangsa menjadi maju
dan berdaya saing
Salah satu penentu untuk meningkatkan derajat
kesehatan adalah PERBAIKAN GIZI
GIZI adalah hal paling berperan dalam kesehatan.
Semakin baik asupan gizi maka semakin meningkat
kesehatan seseorang. Sebaliknya kurangnya asupan
zat gzi dibandingkan dengan kebutuhan bisa
menyebabkan gangguan sistem metabolisme dalam
tubuh === sakit, kurang gizi, atau kelebihan gizi
( obesitas ) == timbul penyakit – penyakit degenaratif
ex : jantung, ginjal dsb === produktifitas menurun
PENGARUH GIZI DAN KESEHATAN ANAK
TERHADAP MASA DEPAN BANGSA

Gizi kurang & infeksi Gizi cukup & sehat

Anak cerdas
cerdas
“Otak
“Otak Kosong”
Kosong” Permanen
Permanen
Mutu SDM

Generasi
Generasi Kuli/Ngotot
Kuli/Ngotot
Penghasilan

Tinggi
Beban SUMBER DAYA 4
Salah satu usaha pemeerintah yang kita temui di
wilyah lombok tengah khususnya di kec. Praya
barat adalah : terdapatnya program GSC
( Generasi Sehat dan Cerdas ) yang didampingi
dengan program-pogram lain yang berada di
bawah naungan dinas kesehatan
Adapun program –program dikes dijalankan di
masing-masing puskesmas. Antara lain : program
kesehatan ibu dan anak, pemberantasan penyakit
baik menular maupun tdk menular, imunisasi,
pengobatan, UKS, dan program-program lainnya
PERBAIKAN STATUS GIZI
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan
perbaikan status gizi adalah menurunkan angka
kejadian STUNTING ( kasus balita pendek )
Balita pendek selama ini masih dianggap bukan
suatu masalah besar, akan tetapi balita pendek
merupakan masalah kesehatan yang sangat
mempengaruhi kualitas generasi penerus. Balita
yang pendek disebabkan karena asupan protein
terutama protein hewani yang sangat kurang dari
umur 0-24 bulan, selanjutnya akan mempengaruhi
tingkat kecerdasan balita itu pada akhirnya
Umur 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat penting, pada
masa ini keadaan status gizi balita masih bisa
diperbaiki shg tdk terjadi stunting, akan tetapi
diatas 24 bulan status gizi balita sudah tidak
bisa diperbaiki lagi
Salah satu langkah yang perlu diperhatikan
untuk mengoptimalkan masa 0-24 bulan
adalah memberikan makanan yang tepat
kepada balita sejak dari dalam kandungan, saat
lahir, 6 bulan pertama, 6- 24 bulan selanjutnya
 pemberian makanan kepada bayi dan anak ini yang biasa
disebut standart makanan emas di awali dari :
1. IMD ( inisiasi Menyusu Dini )
Tindakan segera setelah lahir bayi diletakkan menempel di
dada atau perut ibu dibiarkan merayap mencari puting
kemudian menyusu sampai puas. Proses ini
berlangsung minimal 1 jam pertama sejak bayi lahir
2. Pemberian ASI Eksklusif
memberikan ASI saja pada bayi dari sejak lahir sampai
umur 6 bulan tanpa diberikan makanan lain termasuk
air putih selain obat yang diresepkan oleh dokter
pada bayi yang diberikan obat, untuk membantu obat
masuk, pengganti air putih adalah ASI ibunya sendiri
3. MP-ASI
Makanan pendamping ASI , diberikan
berawal ketika ASI sudah tidak cuup lagi
untuk memenuhi kebutuhan bayi, sehingga
diperlukan cairan dan makanan lain untuk
memenuhi kebutuhan sang bayi. Pemberian
MP-ASI dimulai sejak bayi berumur 6 – 24
bulan
Adapun MP-ASI harus berasal dari bahan
makanan lokal
4. ASI terus sampai 2 tahun
ASI EKSLUSIF
Diberikan pada bayi dari umur 0 – 6 bulan pertama kehidupan
Manfaat ASI bagi bayi :
1. Memenuhi kebutuhan bayi
0-6 bulan ASI saja sudah memenuhi kebutuhan bayi, tidak memerlukan
makanan lain
2. Membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi shg dapat mencegah
stunting / pendek
3. bersih, aman
4. Terdapat zat antibodi yg bisa melindungi bayi dari penyakit
5. Selalu siap dalam suhu yang tepat
6. Mudah ditelan. Zat gizinya bisa diserap dengan baik
7. Membantu perkembangan rahang dan gigi
8. Kontak kulit ibu dan bayi dapat meningkatkan ikatan emosional ibu dan
bayi
9. Bayi mendapatkan kolostrum
Manfaat ASI bagi ibu dan keluarga
1. Alat kontrasepsi untuk 6 bulan pertama
2. Memudahkan pelepasan plasenta karena isapan bayi
akan mendorong kontraksi uterine terutama pada waktu
melahirkan
3. Mengurangi resiko pendarahan
4. Merangsang produksi ASI, semakin sering bayi
mengisap semakin banyak ASI yang diproduksi
5. Mencegah terjadinya pembengkakan payudara
6. Mengurangi beban kerja ibu, lebih irit ekonomis
7. Mengurangi resiko kanker payudara dan kanker rahim
8. Ibu dan anak lebih sehat shg tidak memrlukan biaya untu
berobat karena penyakit yg disebbkn oleh pemberian
susu formula
terdapat beberapa situasi yang bisa mempengaruhi pemberian ASI , an :
1. Pemberian kolostrum
Banyak kepercayaan lokal yg menyebutkan kolostrum harus dibuang
karena dianggap susu basi, tidak baik, dsb
== Kolostrum mengandung zat antibodi dan faktor pelindung bagi bayi
lainnya dan berwarna kuning kr kaya akan vitamin A
2. BBLR / BAYI PREMATUR
Ada pendapat bayi BBLR/Prematur terlalu kecil dan lemah untuk
menghisap /menyusu shg diberikan susu formula
== bayi BBLR/Prematur harus tetap mendapatkan ASI, karena sesuai untuk
usia dan kondisi bayi, akan berubah sejalan dg pertumbuhan bayi
Bayi BBLR/Prematur harus sennatiasa berada dalam kontak kulit dg
ibunya , akanmembantu mengatur suhu tubuh dan pernafasannya,
membuatnya selalu dekat dg payudara ibu
ibu memerlukan dukungan untu posisi dan pelekatan bayi
pemberian ASI BISA dg memberikan ASI Perah untuk bebrapa minggu,
ASI diberikan menggunakan cangkir
3. Bayi kembar
ibu masih bisa memberikan ASI Eksklusif pd bayi
kembar
SEMAKIN banyak bayi menghisap dan menyusu
semakin banyak ASI yang dihasilkan. Disamping
itu harus memperhatikan posisi dan pelekatan yang
benar
Apabila tdk bisa langsung menghisap, ASI diperah
dan diberikan pada bayi dg menggunakan cangkir
4. Bayi menolak untuk disusui
biasanya disebabkan kr ada pengalaman si bayi yg
tdk menyenangkan misalnya ada tekanan di bagian
kepala, bayi sakit, posisi menyusu yang salah
= periksa apakah bayi sakit, rujuk untuk mendapatkan
pengobatan
Berikan bayi sebanyak mungkin kontak kulit dg ibunya,
berikan bayi pengalaman yng menyenangkan dg
menggendongnya sblm bayi mencoba menyusu
Tunggu sampai bayi terbangun dan lapar sebelun disusui
Dengan lembut sentuh bibir bawah bayi dg puting susu
sampai ia membuka mulutnya
Jangan memaksa bayi untuk menyusu
Jangan memegang kepala bayi
Perah susu dan berikan dg cangkir sampai terus diajarkan
untuk menyusu sampai bayi mau menghisap
5. Ibu Berjauhan dari bayi
Ada anggapan ibu yang bekerja tdk bisa menyusui bayinya secara eksklusif
diberikan susu formula
== ibu sebaiknya memerah ASI nya sblm berangkat. Disimpan untuk
diberikan nanti pada waktu kapan biasanya disusui
Susui bayi sampi benar-benar kenyang sblm meninggalkannya
Ajarkan kepada pengasuh bangaimana menyimpan ASI
cara penyimpanan ASI
 Dalam suhu ruangan 3-4 jam
 Kondisi wadah dsb sgt bersih 6-8 jam
 Dalam termos es / lemri pendingin suhu 4 C

24 jam
 Dalam freezer : yg satu pintu 2 minggu

2 pintu 3 bulan
freezer tunggal : 6 bulan (optimal )
IBU lebih sering menyusui bayinya pd malam hari dan kapanpun saat dia
berada dirumah
6. Ibu yang kurus/ kurang gizi
Kepercayaan lokal : ibu yang kurus tdk bisa
menghasilkan ASI yang cukup
== ibu yag kurus tetap akan menghasilkan jumlah
ASI yang memadai untuk bayinya jika anak lebih
sering menyusu
Payudara yang sering diisap dan dikeluarkan
ASInya akan menghasilkan lebih banyak ASI
Disamping itu, ibu harus makan lebih banyak demi
kesehatannya sendiri, jika perlu minum vitamin A
segera setelah melahirkan dan multivitamin
setiap harinya
7. Bayi sakit dibawah 6 bulan
anak yang sakit seringkali tdk mau menyusu
atau makan, tapi dia memrlukan kekuatan untuk
melawan penyakitnya.
Tetap Berikan ASI lebih sering untuk membantu
melawan penyakitnya dan menjaga bayi
kehilangan berat badannya
Jika bayi terllau lemah untuk menghisap, perah ASI
untuk diberikan kpd bayi. Ini juga akan
membantu ibu menjaga persediaan ASInya dan
menjaga agar payudaranya tidak bengkak
Pemberian MP-ASI
Pemberian MP-Asi dimulai sejak bayi umur 6 bulan
Pada umur 6-12 ASI hanya memenuhi setengah dari
kebutuhan bayi
Pada umur 12-24 bulan ASI hanya memenuhi 1/3
dari kebutuhan bayi. Sisanya (2/3)harus dipenuhi
dari makanan lain
Akan tetapi terdapat hal-hal yg harus
dipertimbangkan dalam pemberian MP-Asi :
Usia, Frekuensi, Jumlah, Tekstur, Variasi,
Pemberian Makan Akti responsif dan Kebersihan
Dari tabel diatas dapt dilihat bahwa :
1. ASI Tetap terus diberikan pada semua kelompok umur
2. Frekuensi dan jumlah pemberian makanan disesuaikan dg
kelompok umur dan diberikan secara bertahap
3. Variasi makanan sama untuk semua kelompok umur yaitu :
makanan yg diberikan harus lengkap menunya, yang terdiri dari 4
bintang yaitu : ada makanan pokok (nasi dsb ), Makanan
Hewani(lauk pauk), Kacang-kacangan, dan buah-buahan/sayuran
4. Pemberian makan aktif responsif
memberikan perhatian dan respon thd tanda-tanda anak ingin
makan dan memberikan dukungan serta dorongan secara aktif kpd
anak untuk makan tapi jangan memaksa
Ajak anak untuk akan bersama anggota keluarga
Bantu anak untuk makan dan berikan pujian
5. Tetap memperhatikan kebersihan dalam pemberian makaan untuk
semua kelompok umur
APABILA PROSE PEMBERIAN MAKAN
PADA BAYI DAN ANAK DILAKUKAN
SECARA TEPAT DAN BENAR, MAKA
BALITA AKAN TERHINDAR DARI
BALITA BGM, GIZI KURANG,
BAHKAN GIZI BURUK... SEHINGGA
HASILNYA BALITA STUNTING
DAPAT DICEGAH
Sehingga tahun 2016 masih tetap melanjutkan
pencapaian MDGs 2015 yang dilakukan
melalui Meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan
kesehatan rujukan serta pelayanan kefarmasian
dalam rangka mendukung Program Indonesia
Sehat (Paradigma Sehat, Pelayanan Kesehatan
dan Jaminan Kesehatan Nasional) untuk
meningkatkan derajat kesehatan serta status gizi
masyarakat dan meningkatkan pemeratan
pelayanan kesehatan, terutama di DTPK
 Adapun kegiatan yang dilaks. Dari program GSC tidak jauh
beda dg tujuan dari semua program yang ada di puskesmas
meliputi :
1. Perbaikan gizi
baik pada balita melalui : penimbangan di posy, pemberian
PMT pemulihan baik untuk balita gikur maupun untuk ibu
hamil KEK, pemberian tablet Fe untuk ibu hamil selama
masa kehamilan, pelacakan kasus gizi buruk sampai
penangannya
2. Kesehatan ibu dan anak
pemeriksaan kehamilan min 4 kali selama hamil, persalinan
diharuskan di fasilitas kes, ibu nifas mendapatkan kapsul Vit
A merah, tablet Fe, dan vitamin K mencegah pendarahan
 Bayi mendapatkan imunisasi dari 0 hari s/d 9 bulan dan
dilanjutkan pada umur 18 bln ( DPT Hib ) dan 24 bln
(Campak)
ADAPUN semua kegiatan tersebut dilaksakan bertujuan untuk
menurunkan angka kematian ibu dan anak
 Salah satu usaha yang paling mudah dilaksanakan untuk
mengatasi hal tsb adalah pemantauan terhadap ibu hamil dan
balita
 Wadah yang paling mudah aksesnya bagi masyarakat untuk
memantau kesehatan bumil dan balita adalah di POSYANDU
 Dalam posyandu sudah meliputi semua kegiatan pemantauan
status gizi awal dimulai dari penimbangan ( pemantauan
BB ), pengukuran LILA untuk Bumil, Deteksi balita BGM,
balita Gikur, maupun balita gibur, pemberian imunisasi
PENGERTIAN POSYANDU
Posyandu adalah : Merupakan salah satu bentuk dari
UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan angka
kematian Ibu dan Bayi.
1. WADAH PELAYANAN KESEHATAN DASAR BAGI
IBU DAN ANAK
2. WADAH INTERAKSI IBU DAN ANAK
3. WADAH BERMAIN DAN BELAJAR
4. TEMPAT DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG
ANAK
5. TEMPAT DETEKSI DINI GIZI
Tujuan Posyandu
A. Tujuan Umum.
Mempercepat Penurunan AKI & AKB di NTB yang
Beriman dan Berdaya Saing ( Bersaing ).
dapat dilakukan karena melalui posyandu dpt mendeteksi
secara dini derajat kesehatan ibu dan balita
Deteksi dini ini dilakukan melalui :
1. Penemuan balita BGM
2. Penemuan Balita 2T sampai 3 T
3. Penemuan balita gizi kurang
4. Penemuan ibu hamil KEK
SASARAN POSYANDU.
SasaranPosyandu antara lain :
 Bayi.
 Baduta ( Bawah 2 Tahun).
 Batita ( Bawah 3 Tahun).
 Anak Balita
 Ibu Hamil ( Bumil ).
 Ibu Melahirkan ( Buhir )
 Ibu Menyusui ( Busui ).
 Ibu Nifas ( Bufas ).
 Pasangan Usia Subur ( PUS ).
 Anak Remaja dan
 Lanjut Usia ( Lansia ).
 Akan tetapi tingkat keberhasilan kegiatan posyandu masih belum
memuaskan hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya partisipasi
masyarakat untuk datang ke posyandu (D/S) masih dibawah target
(target 80 %)
 Masih banyak kasus balita BGM sampai kasus gizi kurang di
masing-masing desa
 Masih banyak kasus bumil KEK dan bayi BBLR
 Masih ADA ibu melahirkan di dukun shg banyak kasus kematian
IBU dan BAYI
 Masih ditemui ibu hamil dengan anemia salah satunya dsebabkn
karena kurang konsumsi tablet Fe, walaupun Fe sudah diberikan
akan tetapi ibu hamil masih blm optimal dalam mengkonsumsinya
 Kurangnya dukungan toga toma
 Kerjasama lintas sektoral blm optimal
Adapun langkah-langkah yg dpt dilakuan untuk
menurunkan AKI antara Lain :
1. Pendewasaan Usia Perkawinan.
2. Pengaturan Kehamilan.
3. Perawatan Kehamilan ( Ante Natal Care ) ANC
4. Pemeriksaan rutin kehamilan minimal 4 kali
5. Konsumsi makanan yang sesuai pda masa
hamil
6. Penyelamatan dan Perawatan Bayi.
Salah satu langkah untuk mengatasi keadaan stunting
ini dengan memperhatikan gizi IBU HAMIL dari
trimester 1 dan 2
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 %
dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal.
Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan
ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 %
digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60
%) digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara
normal kenaikan berat badan ibu hamil 7-13 kg.
Trimester pertama adalah masa paling penting yang sangat
mempengaruhi kesehatan masa depan. Tiga bulan pertama
menandai saat implantasi, perkembangan organ dan pertumbuhan
yang cepat. Pada masa inilah janin berubah dari satu sel ke
menjadi manusia kecil lengkap dengan jantung yang memompa,
otak yang kompleks, paru-paru, tangan dan kaki. Kebutuhan zat
gizi terutama mikronutrien (vitamin dan mineral) sangat
dibutuhkan untuk perkembangan organ-organ tubuh. Jika
kebutuhan zat gizi mikronutrien terebut tidak terpenuhi, maka
bisa terjadi ketidaksempurnaan pertumbuhan dan perkembangan
organ tubuh yang sifatnya irreversible atau tidak dapat
dipulihkan.
Pada trimester kedua yang perlu diperhatikan oleh
ibu hamil pada usia kehamilan 6 bln. Pada usia ini
otak yang sudah terbentuk mengalami proses
perkembangan. Apabila tidak diimbangi dengan
asupan gizi yang baik perkembangan otak tdk bisa
optimal
UK 6 bln diperlukan sumber PROTEIN HEWANI

Protein tersebut dibutuhkan untuk membentuk


jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein
juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan
diferensiasi sel.
Terdapat mineral yang sangat diperlukan pada saat ibu
hamil, yaitu : ASAM FOLAT DAN ZINC
Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah
banyak guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama
trimester pertama janin akan membutuhkan tambahan asam
folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika janin
mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan
membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan
dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti
mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala), mengalami
bibir sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana
tulang belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di
dapat pada buah-buahan, beras merah dan sayuran hijau.
SUMBER ASAM FOLAT
1. KACANG- KACANGAN
2. Jeruk
3. Hati ( ayam atau daging atau ikan )
tapi sebaiknya untuk ibu hamil dihindari
karena bisa menyebabkan keguguran
4. Sayur bayam, asparagus, kacang merah,
brokoli
5. alpukat, biji bunga matahari, TOMAT
6. WOTREL, Jagung, kembang kol. TELUR
Sambungan sumber asam folat....
7. Labu, Pisang, sereal, blewah

ZINK
Salah satu mineral yg juga sangat diperlukan
selama hamil karena bisa menurunkan risiko
anemia, kelahiran prematur, berat badan lahir
rendah, dan partus lama. Zink juga
mencegah retardasi pertumbuhan intrauterin
juga. Kebutuhan zink sebesar 12 mcg.
Sumber zink
1. Daging
2. Makanan Laut (Seafood)
Tiram / kepiting merupakan sumber makanan
yang mengandung zinc paling tinggi.
Zinc sering hilang selama proses memasak.
Untuk mempertahankan kandungan zinc,
masak makanan dengan air sesedikit mungkin
dan dalam waktu sesingkat mungkin.
3. Produk Susu
Beberapa makanan dari produk susu merupakan sumber zinc
yang baik. Delapan ons yogurt dan 1/2 cangkir keju ricotta
mengandung setidaknya 10 persen dari jumlah harian yang
disarankan.
Keju Swiss, keju Gouda, dan susu juga mengandung zinc.

4. Biji-bijian dan Kacang-kacangan


Tepung gandum utuh merupakan sumber zinc yang baik.
Sereal kering yang telah difortifikasi biasanya berisi
setidaknya 10 persen zinc dari jumlah yang
direkomendasikan.
Biji Labu, kacang almond, kacang mete, dan biji bunga
matahari merupakan sumber zinc yang juga baik.
5. Coklat
disamping itu bisa menenangkan saraf dan
mencerahkan suasana hati
6. Bayam
sayuran berdaun hijau sehat yang kaya juga akan
kalsium, zat besi dan vitamin K
7. Jamur
8. Bawang putih
9. Kuning telur
10. biji- bijian
eks.. Biji wijen, dsb....
Menu sehari buat bumil
Kelompok bahan makanan:
roti, serealia, nasi dan mi : 6 piring/porsi
Sayuran : 3 Mangkuk
Buah : 4 Potong
susu, yogurt, dan atau keju : 2 Gelas
daging, ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan

3 potong
lemak, minyak : 5 Sdk Teh
Gula : 2 Sdm
Contoh menu sehari :
Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/ daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang
Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai