Anda di halaman 1dari 11

KESIAGAPAN

DAN
SISTEM
TANGGAP
DARURAT

PERTEMUAN KE-8
K E A D AA N U M U M

Dengan memberikan pelatihan dan pengarahan mengenai


tindakan pekerja pada kondisi darurat segala sesuatu yang tidak
kita inginkan bisa diatasi atau meminimalkan resiko akibat
keadaan darurat.

Sesuatu yang dilakukan secara teratur dan membuat suatu prosedur yang
baku akan menimbulkan perasaan aman dan tindakan yang terencana dengan
baik sehingga apabila terjadi kejadian darurat banyak yang bisa
diselamatkan, baik itu jiwa manusia maupun peralatan dan pekerjaan itu
sendiri.
K E A D AA N D A R U R AT

KEADAAN DARURAT ialah suatu kondisi yang disebabkan baik oleh


tindakan manusia, alat dan bencana alam yang cendrung meluas dan bisa
melibatkan seluruh pekerja dan peralatan dan menimbulkan korban jiwa
dan harta yang tidak sedikit.

Untuk meminimalisir keadaan darurat, perlu :

RENCANA TANGGAP DARURAT


DASAR PENANGANAN KEADA
AN DAR U RAT

1. UU No. 1 Tahun 1970  Bab VII Pasal 11


2. Lampiran 1 Permen No. 05/MEN/1996  Elemen 3.3
- Sub Elemen 3.3.8
- Sub Elemen 3.3.9
- Sub Elemen 3.3.10
T I N DAKAN AWAL

1. Merencanakan Assembly Point yang merupakan DENAH


EVAKUASI
2. Mengadakan simulasi kebakaran yang melibatkan Dinas
Kebakaran
3. Menyiapkan sirine-sirine dan alarm tanda bahaya
4. Menyiapkan rambu-rambu arah ke tempat Assembly Point,
lokasi tabung pemadam kebakaran, dll
5. Pengendalian Kendaraan
T I N DAKAN AWAL

6. Menyiapkan Prosedur Tanggap Darurat


a. Setiap pekerja bertanggung jawab mengamati keadaan
lingkungan kerja
b. Segera melapor ke atasan ketika ada kejadian kecelakaan
c. Setelah melapor, Pengawas mengambil tindakan
d. Pengawas menginvestigsi laporan
e. Pengawas segera menuju ketempat kejadian
f. Jika situasi sulit diatasi, segera melapor pihak yang
berwenang
T I N DAKAN AWAL

7. Menghubungi Pihak-pihak yang terlibat dalam Sistem


Tanggap Darurat
a. Pimpinan Proyek dan Staff K3 beserta seluruh petugas
pemadam kebakaran dan keamanan
b. Klinik dan Rumah Sakit terdekat
c. Pihak Kepolisian terdekat
d. Dinas Tenaga Kerja
e. Pihak Asuransi Kecelakaan Kerja
f. Warga sekitar proyek
T I N DAKAN AWAL

8. Tindakan Pekerja pada Keadaan Darurat Gempa Bumi


9. Mempersiapkan sistem dan prosedur pelaporan kecelakaan
dan penyelidikan kecelakaan

INSIDEN adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat


menyebabkan kerugian atau dapat menurunkan efisiensi kerja, dimana
insiden dapat mengarah pada suatu kecelakaan

KECELAKAAN adalah suatu kejadian yang mengakibatkan orang cidera


atau kerusakan pada harta benda atau terhentinya suatu proses
pekerjaan.
SISTEM PELAPORAN
KECELAKAAN
1. Tugas dan tanggung jawab Pengawas adalah melaporkan kepada Petugas
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
2. Laporan kecelakaan lengkap sekurang-kurangnya 24 jam setelah kejadian
3. Laporan lisan mendahului laporan tertulis
4. Setiap kejadian fatal harus dilaporkan ke Departemen Tenaga kerja maksimal
2x24 jam setelah kejadian
5. Penyidikan mencari fakta haruas segera dilaksanakan
6. Pengawas harus melakukan penyidikan bersama petugas P2K3 dan kemudian
membuat Laporan Penyidikan Kecelakaan kerja
7. Penyidikan lanjutan akan diadakan untuk kejadian yang lebih parah, kemudian
dibuat Laporan Tambahan
SISTEM PELAPORAN KEADAAN
DARURAT
1. Semua Pangilan Keadaan darurat didahului dengan “INI KEADAAN
DARURAT”
2. Beritahu lokasi kejadian
3. Memperkenalkan diri (nama, nama perusahaan, atasan, bagian/seksi)
4. Menjelaskan ringkasan kejadian, penyebab kedaan darurat, dan lain-lain
5. Mengulangi info di atas

Petugas Fire Safety akan mengulangi informasi


untuk menghindari kesalahpahaman
Flow Chart
Kecelakaan Kerja
(Tanggap Darurat)

Anda mungkin juga menyukai