Dirangkum oleh :
Ami Soewandi J.S.
Tutuk B. Soewandi
AMINA
Pengertian Umum :
Senyawa organik turunan amonia (NH3) dimana atom H diganti oleh gugus
alkil atau aril
Pada atom Nitrogen terdapat satu pasang elektron bebas; karena itu amina
bersifat basa, selain itu juga bersifat nukleofilik
Senyawa golongan amina ditemui pada hewan maupun tumbuhan
H
H3CO
(Z)
N H
CH3
H3C N
H3C (R)
HO O
(R)
H (S)
Trimetilamina (R) N CH3
Penyebab bau khas
(S)
pada ikan
H3CO HO (Z)
R CH3 C2H5
R H H
garam amonium kuarterner trimetil aminium dietil metil aminium
klorida klorida
C2H5 C2H5
H3C N CH3 Br H N CH3HSO4
CH3 H
etil trimetil amonium bromida etil metil aminium hidrogen sulfat
Tata nama amina
Amina primer
1. Nama substituen alkil + amina
CH3
3. Amina dengan lebih dari satu gugus fungsi, maka –NH2 merupakan
substituen amino dari nama induk (diletakkan sebagai awalan)
COOH
NH2
NH2 O
CH3CH2CHCOOH H2NCH2CH3CCH3
NH2
asam 2-aminobutanoat asam 2,4-diaminobenzoat 4-amino-2-butanon
Amina sekunder dan amina tersier
1. Simetris
: substituen pada atom N gugus yang sama
Ditambah awalan di- atau tri- pada substituen alkil
H
N H3CH2C N CH2CH3
CH2CH3
Difenilamina Trietilamina
N CH2CH2CH3
H3C
N,N-dimetilpropilamina N-etil-N-metilsikloheksilamina
nama induk : propilamina nama induk : sikloheksilamina
substituen : dua gugus metil substituen : etil & metil
Amina aromatis
( = arilamina )
Contoh arilamina sederhana adalah
anilin
toluidin (ada 3 isomer : o- ; m- ; p-)
aminonaftalena (ada 2 1somer : α- dan β- )
NH2 NH2 NH2
CH3
anilin o-toluidin
1-aminonaftalenna
= -naftilamina
Gambarkan strukturnya :
N,N-dimetilanilin
2,4-dimetilanilin
1,2-diaminonaftalena
Amina heterosiklis
Atom N merupakan bagian dari cincin
Setiap sistem cincin heterosiklis mempunyai nama yang berbeda
Pada cincin N-heterosiklis, atom N selalu diberi nomor 1
4 5 4
3 4 N3
3 6 3
2 5 2
2 7 2
N N 1 N N
1 H 8 1 H 1
4 4 4
3
3 3 5 5 N 3
2
2 6 2
2 6 N N
N N 1
H1 H 1 7 H 1
CH2CH2NH2 N CH2CH2CH3
Br Br
CH3
NHCH2CH3 H2NCH2CH2CH2CN
N
CH2CH3
O
Cl NH(CH3)2 CH2CH2NHCH3
C CH3CH2CHCH2CO2H
CH3
N(CH3)2
H2N
R' R R' R
N N
H H
H H
H N
N N
R' R R' R
R' R
Amina dengan berat molekul rendah dapat larut dalam air
meskipun merupakan amina primer, sekunder, atau tersier
tergantung ukuran molekul
Amina mengandung C </= 5 larut air karena membentuk ikatan-H
bentuknya piramidal
Muatan parsial negatif terlokalisasi
N H A N H :A
RNH3 H2 O RNH2 KH
Basa lemah :
pKa ion amonium kecil
Basa kuat :
pKa ion amonium besar
Kebasaan beberapa senyawa amina
Nama Struktur a ion amonium
Amoniak NH3 9,26
Alkilamina primer
Etilamina CH3CH2NH2 10,81
Metilamina CH3NH2 10,66
Alkilamina sekunder
N H
Pirolidin 11,27
Dimetilamina (CH3)2NH 10,73
Dietilamina (CH3CH2)2NH 10,49
Alkilamina tersier
Trietilamina (CH3CH2)3N 11,01
Trimetilamina (CH3)3N 9,81
Arilamina
Anilin NH 2 4,63
Amina heterosiklis
N
Piridin 5,25
Pirol 0,4
N H
Hal-hal yang mempengaruhi kebasaan
1. Efek induksi :
+I : pendorong elektron basa naik
-I : penarik elektron basa turun
NH3 pKa 9,26 CH3 :pendorong elektron
CH3NH2 pKa 10,66 makin banyak gugus CH3
(CH3)2NH pKa 10,73 basa meningkat
H3C H3C
N: N:
H3C H3C
H H3C
H 2C CH2 CH2
H2C
N N
H H
Pirolidin (pKa = 11,27) Dietilamina (pKa = 10,49)
Hambatan rotasi bebas oleh adanya cincin,
Rotasi bebas pada ikatan tunggal
mempermudah penerimaan proton
mempersulit pengikatan proton
4. Kearomatikan
H2 C CH2 HC CH
H2 C CH2 HC CH
N N
H H
(CH 3 )3 N : H3C C N:
N
piridin (N-sp2 ) asetonitril (N-sp)
trimetilamina (N-sp3 ) pKa < 0
pKa = 9,8 pKa = 5,2
6. Resonansi
Pasangan elektron makin sulit dilepaskan bila terlibat dalam sistem
resonansi. Basa makin lemah.
NH2 NH3
+ H2O + OH
Stabilisasi resonansi
terhadap bentuk basa
akan meningkatkan
NH2 NH2 NH3 NH3 ΔH, menggeser reaksi
ionisasi ke kiri,
sehingga menurunkan
kekuatan basanya.
NH2 NH2 NH2
Pengaruh substituen terhadap kebasaan amina aromatis
NH2 NH3
+ H2O + OH
G G
Gugus pendonor elektron akan menstabilkan ion anilinium, berarti ΔH
makin kecil, sehingga menggeser kesetimbangan ionisasi ke kanan
yang menyebabkan kebasaan bertambah kuat
Soal :
Urutkan kebasaan senyawa berikut (mulai yang paling kuat sifat
basanya)
Anilin; siklohexilamina; p.nitroanilin; p.metoksianilin; ammonia
Y NH 3 - OH
Y NH 2 H 2O
Substituen Y pKa
Basa makin
kuat -NH2 6,15
-OCH3 5,34 gugus
-CH3 5,08 aktivator
-H 4,63
-Cl 3,98
-Br 3,86 gugus
-CN 1,74 deaktivator
Basa makin -NO2 1,00
lemah
Soal Latihan :
1. Manakah dari pasangan senyawa berikut yang lebih basa sifatnya, beri
penjelasan !
a. CH3CH2NH2 atau CH3CH2CONH2 c. NaOH atau CH3NH2
b. CH3NHCH3 atau piridin d. anilin atau sikloheksilamina
4. Pada struktur histamin berikut ini terdapat tiga buah atom N. Urutkan
peningkatan kebasannya, dan beri penjelasan !
N NH2
N Histamin
H
Sifat basa amina dapat dipakai untuk memurnikan amina dari
campurannya dengan senyawa netral (misalnya alkohol atau keton)
Lapisan air
Lapisan eter
(R NH3Cl-; grm amonium)
-+
(senyawa netral)
Ditambah NaOH, eter
H2S
NH3, C2H5OH
NO2 NH2
m-Dinitrobenzena m-Nitroanilin
(70-80%)
Pembuatan Amina primer melalui reaksi tata-ulang
Hoffman dan tata-ulang Curtius
O H2O
Br2 4 NaOH R NH2 2 NaBr Na2CO3 2 H2O
C
R NH2
O O panas
NaN3 H2O
C -N2 R N C O R NH2
C ( -NaCl) -CO2
R Cl R N N N
isosianat amina
asil klorida asil azida
Contoh penggunaan reaksi Hofmann dan Curtius
Bagaimanakah cara pembuatan o-metilbenzilamina dari suatu asam karboksilat, baik dengan
melalui tataulang Hofmann maupun tataulang Curtius ?
Strategi :
Tataulang Hofmann dan tataulang Curtius mengubah asam karboksilat menjadi amina primer
dengan pengurangan satu atom C.
Tatulang Hofmann dari amida; tataulang Curtius dari halida asam
Kedua reaksi mulai dengan asam karboksilat yang sama, dimana gugus –COOH diganti dengan
gugus –NH2
Pada reaksi ini sebagai bahan awal dipilih asam o-metilfenilasetat
Penyelesaian :
H H H 1. NH 3 H H
H
C OH C Cl 2. Br2, NaOH, H2O C
C SOCl2 C NH2
O O
CH3 CH 3 1. NaN 3 CH3
Soal :
Bagaimana pembuatan senyawa berikut melalui tataulang Hofmann dan Curtius?
a. 3,3-dimetilbutanamina b. p-toluidin
Pembuatan Amina Primer, Sekunder, dan
Tersier melalui Aminasi Reduksi
Aldehid dan keton bereaksi dengan ammonia, amina primer atau
amina sekunder menghasilkan imina atau garam iminium
Imina dan ion iminium kemudian dapat direduksi menjadi amina
primer, sekunder, atau tersier R'
yang baru
NH3
R CH NH2
[H]
10 amina
R' R'
R''NH2
C O R CH NHR''
[H]
R 20 amina
Aldehid R'
atau
Keton R''R'''NH
R CH NR''R'''
[H]
30 amina
Mekanisme Reaksi:
R' R'
R' R'
dua -H2O [H]
C O H2N R'' R C NHR'' C NR'' R C NHR''
tahap H
R R 20 amina
OH
Reaksi reduksi dilakukan menggunakan metode
hidrogenasi katalitik atau dengan pereaksi reduksi
NaBH3CN dan LiBH3CN merupakan pereduksi yang
efektive untuk reaksi aminasi reduksi
O
NH3, H2, Ni
C CH2NH2
0
H 90 atm, 40-70 C
Benzaldehida Benzilamina
(89%)
O
(1) CH3CH2NH2
C CH2NHCH2CH3
(2) LiBH3CN
H
Benzaldehida N-Benziletanamina
(89%)
CH3
(1) (CH3)2NH
O N
(2) NaBH3CN
CH3
Sikloheksanon N,N-Dimetilsikloheksanamina
(52-54%)
Contoh reaksi :
H2 H2
C CH3 1. NH3 C H CH3
C C
H2O
O 2. H2/Ni NH2
atau NaBH4
Fenilpropan-2-on Amphetamin
H 3C
O H N CH 3
H
NaBH3CN
N H 2O
H3 C CH3
CH 3OH
sikloheksanon N,N-dimetilsikloheksilamina
(85%)
Contoh soal :
Bagaimana pembuatan N-metil-2-feniletilamina dengan metode aminasi reduktif ?
NHCH 3 NH2
CHO NaBH3CN NaBH3CN
CH2O
CH2NH2 N-metil-2-feniletilamina
Pembuatan Amina primer, sekunder, atau tersier melalui
reduksi terhadap senyawa nitril, oksim, atau amida
Reduksi amida akan menghasilkan amina primer, sekunder
atau tertier
Reduksi nitril atau oksim hanya menghasilkan amina primer
O R'
Amida disintesis dari:
C R' H RCH2 N halida asam, anhidrida asam,
R N atau ester
R''
R''
amida 30 amina
CH3 HNO3 H2, Ni
H3C NO2 H3C NH2
H2SO4
Br2,hv NH3
CH2Br CH2NH2
O NH3 NH2
(CH3CO)2O
H3C CCH3 H3C CHCH3
AlCl3 H2,Ni
KMnO4,heat
Br2,hv NaCN 2 H2
CH2Br CH2CN CH2CH2NH2
Pt
sebagai nukleofil
Reaksi Asam-Basa
N H A N H A
Reaksi Alkilasi
N R CH2 Br N CH2 R Br
Amina berperan sebagai nukleofil
(bereaksi dengan elektrofil)
Contoh reaksi:
CH3NH2 CH3CH2Br CH3NH2CH2CH3 Br
Reaksi Eliminasi Hofmann
Mirip reaksi 3o ROH dalam asam yang membentuk alkena
Amina dipanaskan dengan basa Ag2O akan menghasilkan alkena
Atom N diubah menjadi N-kuarterner melalui reaksi metilasi (pereaksi CH 3I
berlebih) supaya berfungsi sebagai gugus pergi yang baik
CH3I berlebih
CH3(CH2)3CH2CH2NH2 CH3(CH2)3CH2CH2N+(CH3)3 I-
heksilamina Ag2O
H2O, panas
CH3(CH2)3CH=CH2 N(CH3)3
1-heksena (60%)
Mekanisme reaksi berlangsung melalui reaksi E-2:
penarikan proton oleh basa bersamaan dengan lepasnya N(CH 3)3
HO: -
H
E-2 N(CH3)3
C C H2O
C C
N(CH3)3 alkena
Contoh soal :
Produk apa yang diharapkan terjadi pada eliminasi Hofmann ?
Terdapat tiga jenis Hβ, yang paling mudah lepas adalah Hβ yang terikat
pada atom C-primer (halangan ruang paling kecil)
H CH2CH3 N(CH3)2
N
H CH CH3
1. CH3I berlebih C
CH CH3 H2C CH2
C H2
2. Ag2O, H2O, panas
H H
Reaksi Aril Amina (amina aromatis)
Substitusi elektrofilik pada senyawa aromatis (SE-Ar)
Pada reaksi SE-Ar, gugus –NH2 merupakan gugus aktivator kuat (langsung
terjadi trisubstitusi); juga berfungsi sebagai gugus pengarah orto-para
NH2 NH2
Br Br
Br2
H2O
anilin
Br
2,4,6-tribromoanilin
(100%)
Selain itu, pasangan elektron bebas pada atom N bersifat basa yang
akan bereaksi dengan katalis AlCl3 (suatu asam Lewis) sehingga tidak
terjadi reaksi Friedel-Crafts (alkilasi maupun asilasi)
AlCl3
anilin
Penambahan anhidrida asetat pada amina akan membentuk senyawa N-terasetilasi.
Gugus asetamido (-NHCOCH3) tetap berfungsi sebagai pengarah o-p, tetapi
efek aktivator lebih lemah dan kurang basa.
Pada bromasi, akan menghasilkan produk mono-bromo, dan hidrolisis dalam basa
akan menghasilkan amina
O O
H C H C NH2
NH2 N CH3 N CH3
Br
Br
(CH3CO)2O Br2 NaOH, H2O
piridin
CH3
CH3 CH3 CH3
2-bromo-4-metil-
p-toluidin anilin (79%)
Bila posisi para dari gugus asetamido tidak tersubstitusi, maka elektrofil
akan menempati posisi para
O O
H C H C NH2
NH2 N CH3 N CH3
piridin
anilin C
C O
O
4-aminobenzofenon
(80%)
Sebagai contoh adalah pembuatan obat golongan sulfa :
O O
O O
S
S O NH2
O HOSO2Cl O Cl NH3
H 3C N
H3C N H3C N
H H NaOH,
H H 2O
asetanilida O O
S
NH2
H 2N
sulfanilamida
Soal :
Sarankan suatu cara sintesis sulfathiazol dari benzena dan amina yang sesuai
O O S
S
N N
H
H 2N
sulfathiazol
- N2
R+ X-
H H H A
H
- HA + HA
Ar N N O
Ar N N OH Ar N N OH2
+ HA - HA
H H diazohidroksida
-
A:
Ar N N Ar N N H2O
ion diazonium
Reaksi Substitusi garam Arenadiazonium
Garam Arildiazonium segera bereaksi dengan berbagai pereaksi
nukleofilik menghasilkan senyawa aromatik yang sangat beragam
Garam arildiazonium dibuat dari arilamina yang sesuai
H3PO2, H2O
Ar H
Reaksi Sandmeyer:
Penggantian Gugus Diazonium oleh -Cl, -Br or -CN
Mekanisme reaksi Sandmeyer belum diketahui dengan pasti tetapi
diperkirakan melalui pembentukan radikal
CH3 CH3 CH3
o-Toluidin o-Klorotoluena
(74-79%)
Cl Cl Cl
m-Kloroanilin m-Bromoklorobenzena
(70%)
o-Nitoranilin o-Nitrobenzonitril
(65%)
Reaksi Coupling dari Garam Arenadiazonium
Ion Arenadiazonium berperan sebagai elektrofil dengan senyawa amina
aromatis yang sangat reaktif misalnya fenol atau amina aromatik tersier.
Reaksinya disebut reaksi coupling diazo
Reaksi Umum
- HX
N N X G N N G
garam benzenadiazonium
G = -OH Senyawa azo
X = Cl
HSO4 -NR2
Coupling dengan golongan fenol paling baik berlangsung dalam larutan sedikit
alkalis. Dalam larutan alkalis membentuk ion fenoksida yang lebih cepat
mengadakan coupling
OH O
Fenol OH
Ion fenoksida
(reaksi coupling lambat) (reaksi coupling cepat)
HA
OH OH
Ar N N Ar N N OH Ar N N O
HA HA
Ion Arenadiazonium Ion diazotat
Diazohidroksida
(reaksi coupling) (tdk dpt coupling)
(tdk dpt coupling)
Fenoldan turunan anilin mengadakan coupling terutama pada
posisi para; kecuali bila posisi para telah terisi maka substituen
akan terikat pada posisi orto
CH3
H3C CH3 N
N CH3
N
NaOAc N
N N Cl
H2O
CH3
OH
NaOH
N N Cl N
H2O N
OH
CH3
benzenadiazonium klorida p.metilfenol 2-(fenilazo)-4-metilfenol
(= p.kresol)
Senyawa Azo biasanya dipakai sebagai zat warna
Senyawa azo hasil reaksi coupling membentuk sistem terkonyugasi yang
panjang dan umumnya merupakan senyawa yang berwarna (menyerap di
daerah sinar tampak).
Gugus -SO3-Na+ ditambahkan pada molekul untuk meningkatkan kelarutan
dalam air, dan untuk mengikatkan zat warna pada serat yang polar misalnya
wool, katun
Contoh : Orange II dibuat dari 2-naftol dan Na-sulfanilat
SO3H SO3Na SO3Na
NH2 NH2
Cl N N
Asam sulfanilat Na sulfanilat
SO3Na
SO3Na
HO
NaOH
H 2O
N
N
Cl N N -naftol
HO
Na 4-(2-hidroksinaftalen-1-il)azo-
benzenasulfonat
= Orange II