Anda di halaman 1dari 15

Radioaktivitas

kelompok 1

1. Debby Purba
2. Fransiskus Mandalahi
3. James Marbun
4. Khepi Darianti Syulam
5. Winda Arliza
Radioaktivitas
Waktu Paruh

Aktivitas Inti Radioaktif

Penentuan Umur Radiometrik

Metode Radiometrik
2.1 Radioaktivitas
 

Radioaktivitas didefinisikan sebagai peluruhan spontan dari inti yang tidak stabil.
Inti yang tidak stabil dapat terpecah menjadi dua partikel atau lebih lainnya
dengan membebaskan sejumlah energi.
Jumlah inti atom untuk meluruh setiap saat N bergantung pada jumlah sampel mula-
mula inti induk No, selang waktu peluruhan t, dan tetapan desintegrasi yang
memenuhi persamaan:
2.2 Waktu Paruh

 didefinisikan sebagai periode waktu dimana jumlah cacah inti atom induk yang bersifat radioaktif
tinggal separuh dari cacah semula

Dirumuskan sebagai berikut


Tabel berikut menunjukkan waktu paruh (T1/2) dari beberapa jenis isotop radioaktif.

Radiosotop Radiasi yang Waktu paruh


dipancarkan
Kr-94 β 1.4 detik
Rn-222 α 3,8 hari
I-131 β 8 hari
Co-60 γ 5,2 tahun
H-3 β 12,3 tahun
C-14 β 5730 tahun
U-235 α 4,5 miliar tahun
Re-187 β 70 miliar tahun
Waktu paruh penting untuk diketahui, sebab dapat digunakan untuk menentukan kapan suatu
bahan radioaktif aman untuk ditangani.

Aturannya adalah suatu sampel dinyatakan aman bila radioaktivitasnya telah turun sampai di
bawah batas pengamatan (ini terjadi setelah 10 kali waktu paruh).
2.3 Aktivitas Inti Radioaktif

Radioaktif adalah inti yang tidak stabil, yaitu secara spontan memancarkan sinar
radioaktif (D, E, dan J).

Laju perubahan inti atomradioaktif yang meluruh tiap satu satuan waktu disebut aktivitasinti
yang besarnya tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnyatekanan dan suhu melainkan hanya
dipengaruhi oleh banyak-nya inti atom radioaktif.

Makin banyak inti atomnya, semakintinggi aktivitas inti, makin sedikit inti atomnya,
makin kecilaktivitas intinya. Peluruhan menyebabkan inti atom berkurang,sehingga aktivitas
intinya pun berkurang sesuai denganperubahan waktu.
Aktivitas inti dapat dinyatakan dalam persamaan:
 

dengan :

N = jumlah inti atom yang tinggal (masih radioaktif)

No = jumlah inti atom mula-mula

O = tetapan peluruhan (yang nilainya tergantung jenis intiradioaktif)

t = waktu peluruhan

e = bilangan eksponensial

Ro = aktivitas inti mula-mula


Umur Rata-Rata
 
Umur rata-rata adalah kebalikan dari peluang (hipotesis) untuk meluruh
persatuan waktu.

Dengan rumus:

T1/2 = waktu paruh (s)


2.4 Penentuan Umur Radiometrik

Pertanggalan atau dating (menentukan umur suatu cuplikan) secara radiometris adalah metode
pertanggalan yang didasarkan pada pengukuran radioaktivitas suatu unsur.

Ada beberapa macam pertanggalan radiometris yang telah dikenal, antara lain metode
pertanggalan U-Pb, U-Th K-Ar (potassium argon dating), pertanggalan Rb-Sr, Sm-Nd,
pertanggalan jejak belah (fission track dating), thermoluminescence, pertanggalan radiokarbon
(radiocarbon dating), pertanggalan 210Pb dan lain-lain.

Teknik-tehniknya yang paling terkenal, di antara adalah penanggalan radiokarbon, penanggalan


potasium argon, dan penanggalan uranium timah.
Di dalam penentuan umur suatu cuplikan pertanggalan radiokarbon perlu diperhatikan adanya
beberapa asumsi-asumsi yang harus dipenuhi, antara lain:

1. Produksi radiokarbon (14C) di atmosfer konstan selama 50.000-100.000 tahun terakhir.

2. Pencampuran, pengambilan, dan pertukaran radiokarbon di dalam sistem atmosfer-biosfer-hidrosfer telah


diseragamkan dan dipercepat dalam skala global untuk memberikan aktivitas awal yang sama untuk semua
cuplikan.

3. Tingkat peluruhan radiokarbon adalah konstan, tidak ada karbon "muda" atau "tua" yang ditambahkan ke
dalam cuplikan selama diisolasi dari keadaan keseimbangan global.

4. Tidak ada peluruhan isotop yang terjadi untuk mengubah perbandingan standar 12C:13C:14C pada cuplikan.
Untuk memperoleh hasil pertanggalan yang akurat pada analisis pertanggalan radiokarbon,
diperlukan koreksi fraksinasi isotop serta koreksi fluktuasi radiokarbon di masa lalu. Adapun koreksi
akibat adanya fraksinasi isotop (d13C )
dirumuskan seperti tersebut di bawah ini :
 Dengan membandingkan aktivitas jenis 14C dari cuplikan dengan standar dan koreksi d13C
maka akan dapat dihitung pertanggalan (umur) cuplikan(2-4) dengan rumus yang merupakan
hasil penjabaran rumus :
2.5 Metode Radiometrik

adalah metode mengukur merosotnya bahan radioaktif yang berubah secara


alamiah menjadi bahan non-radioaktif.

Penghitungan umur secara radiometrik (radioactive dating) adalah teknik yang


dipakai untuk mengukur umur bahan-bahan karbon dan batu-batuan. Caranya
adalah untuk membandingkan cepatnya proses pemerosotan isotop radioaktif
dengan bahan yang dihasilkannya.

Anda mungkin juga menyukai