Anda di halaman 1dari 7

Penurunan Nilai(Impairment)

Aset berwujud yang berumur panjang diturunkan nilainya ketika perusahaan tidak
mampu memulihkan jumlah tercatat aset tersebut,baik dengan cara menggunakannya
ataupun menjualnya.
Jika indikator penurunan nilai benar-benar ada,maka harus dilakukan uji penurunan
nilai. Uji ini membandingkan anatara jumlah aset terpulihkan dengan nilai tercatat aset

Nilai tercatat>jumlah terpulihkan, maka selisihnya


dianggap rugi penurunan nilai

Nilai terpulihkan>nilai tercatat, maka tidak ada


penurunan nilai yang tercatat.
• Jumlah terpulihkan didefinisikan sebagai yang lebih tinggi antara nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai.
• Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berarti pada nilai berapa
aset dapat dijual setelah dikurangi biaya penjualan
• Nilai pakai ialah nilai sekarang arus kas yang diharapkan dari
penggunaan masa depan dan penjualan aset pada akhir umur
manfaatnya.
Uji Penurunan Nilai
Dibandingkan
Jumlah Tercatat Jumlah Terpulihkan

Lebih tinggi dari

Nilai Wajar dikurangi Nilai Pakai


biaya untu menjual
Contoh Tidak ada Penurunan Nilai
• Asumsikan bahwa PT ABC melakukan uji penurunan nilai atas
peralatannya. Jumlah tercatat nya ialah $200.000, nilai wjaar
dikurangi biaya untuk menjual ialah $180.000,dan nilai pakainya ialah
$205.000.
• Dalam kasus ini;
Nilai pakai($205.000)> Nilai tercatat($200.000), maka tidak ada
penurunan nilai
Contoh Penurunan Nilai
• Asumsikan bahwa PT ABC melakukan • Jurnal ;
uji penurunan nilai atas peralatannya. Kerugian Penurunan Nilai $20.000
Jumlah tercatat nya ialah $200.000,
nilai wajar dikurangi biaya untuk Akumulasi Penyusutan-Peralatan $20.000
menjual ialah $180.000,dan nilai
pakainya ialah $175.000.
*Kerugian tersebut dicatat dalam laporan
• Dalam kasus ini guna mencatat rugi laba rugi bagian pendapatan dan beban
penurunan nilai PT ABC menggunakan lainnya. Serta mengkredit peralatan atau
nilai wajar dikurangi biaya menjual, akumulasi penyusutan peralatan untuk
$20.000($200.000-$180.000) mengurangi jumlah tercatat peralatan.
Kasus 1
• Pada tanggal 31 Desember diketahui harga• Jumlah tercatat>Jumlah terpulihkan maka ;
perolehan peralatan Rp.26.000.000, dan • Kerugian penurunan nilai 3000.000
akumulasi penyusutan Rp.12.000.000.
umur manfaat 4 tahun,dan nilai residu Akumulasi penyusutan-peralatan 3000.000
Rp.2000.000. (14.000.000-11.000.000)
• Jumlah tercatat peralatan ialah (26juta- Jumlah tercatat setelah kerugian ialah 11.000.000
12juta=14juta) (14.000.000-3.000.000)
• Menggunakan penyusutan garis lurus((26jt-
2jt)/4= 6juta)
*Asumsikan jika nilai residu 2012 nol,maka
• Perusahaan ini menetapkan jumlah jurnalnya;
terpulihkan 11juta
Beban Penyusutan (11.000.000/2) 5.500.000
• Sisa umur manfaat setelah 31 Des ialah 2
tahun Akumulasi penyusutan Peralatan 5.500.000
Kasus 2
• Pada akhir tahun 2012, PT ABC melakukan uji • Nilai sekarang,dari pembayaran 5 tahun
penurunan nilai (40.000x3,99271) tabel 6-4 159.708,40
Nilai sekarang dari nilai residual 10.000
atas mesin yg tercatat (10.000 x 0,68058) tabel 6-1 6.805,80
2.00.000. estimasi umur manfaat 5 tahun. Nilai pakai mesin 166.514,20
Karena mesin unik, dasar perhitungan jumlah
terpulihkan berdasarkan nilai wajar. Sehingga Perhitungan rugi penurunan nilai;
jumlah terpulihkan mesin harus didasarkan
Jumlah tercatat mesin sebelum rugi penurunan 200.000,00
pada nilai pakai.
Jumlah terpulihkan mesin 166.514,20
• Perusahaan ini menggunakan diskonto 8%, Kerugian penurunan nilai 33.485,80
dan menganalisis bahwa arus kas masa depan
Jurnal ;
ialah 40.000,dan nilai residual 10.000 pada
Kerugian atas penurunan nilai 33.485,80
akhir tahun kelima. Tentukan nilai pakai
mesin; akumulasi penyusutan mesin 33.485,80
Jumlah tercatat mesin setelah kerugian ialah 33.485,80

Anda mungkin juga menyukai