Anda di halaman 1dari 8

Sari

Rere Aulia
I nd a h Sari (52300180
Melvi 8024)
3 0 0 1
(52
ASWAJA SEBAGAI MANHAJ AL-FIKR
 Orang-orang yang memilikimetode berfikir keagamaan
mencakup semua aspek kehidupan berlandaskan dasar
modernisasi, menjaga keseimbangan & toleran.
 Aswaja bukan madzhab melainkan metode & prinsip berpikir
dalam menghadapi persoalan agama sekaligus sosial
kemasyarakatan
MANHAJ
AL-FIKR

TA’ADUL
(KESEIM
BANGAN)

TASAMU
TAWASUTH
H (MODERAT)
(TOLERAN)

TAWAZUN
(NETRAL)
TAWASUH (Moderat)
Tercermin dalam
Aswaja
pengambilanmemberi
hukum titik
seimbang
(istinbat antara
h) yaitu
rujukan nashposisi
memperhatikan dengan
akal
disamping memperhatikan
penggunaan akal.
nash.

Prin
sip
ini
mer
uju
k
pad
a
deb
at
awa
l
Ma
seh
i
ant
ara
golo
nga
n
yan
g
san
gat
men
eka
n
akal
(mu’
tazi
lah)
&
golo
nga
n
Ali
had
ist.
TAWAZUN (Netral)

Aswaja memandang kehidupan sosial-


politik/kepemerintahan dari kriteria pra-
syarat yang dapat dipenuhi oleh sebuah
rezim.
Pandangan aswaja tidak terkotak pada
kubu mendukung/menolak sebuah
rezim.
Tidak membenarkan kel.ekstrim yang
merongrong kewibawaan pemerintahan yang
disepakati bersama, namun tidak juga berarti
mendukung sebuah pemerintahan
Memperhatikan bagaimana sebuah
kehidupan sosial-politik berjalan
apakah memenuhi kaidah/tidak.
TA’ADUL (Keseimbangan) & TASAMUH
(Toleran)

Mengacu pada cara bergaul sebagai muslim dengan


golongan muslim/pemeluk agama lain.

Realitas masyarakat Indonesia yang plural, dalam budaya, etnis, ideologi politik dan
agama, dipandang bukan semata-mata realitas sosiologis, melainkan juga realitas
teologis

Tereflesikan dalam kehidupan sosial, cara bergaul dalam


kondisi sosial budaya mereka.
ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai