Anda di halaman 1dari 78

SOSIALISASIASESMEN

NASIONAL
Se Provinsi Aceh
Tanggal, 12 November 2020

Jhon Abdi,S.Pd,M.Pd
Fasilitator Direktorat SMA
Tujuan Sosialisasi Asesmen Nasional
1. Meningkatkan pemahaman tentang kebijakan dan strategi pelaksanaan
Asesmen Nasional di SMA.
2. Untuk menginformasikan konsep Asesmen Nasional
3. Untuk menginformasikan terkait sasaran, pelaksanaan dan pelaporan
Asesmen Nasional.
4. Untuk menginformasikan bahwa :
a. Asesmen Nasional tidak menilai individu peserta didik
b. Sekolah tidak perlu melakukan persiapan khusus berupa latihan soal,
namun harus menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan
c. Sekolah tidak perlu melakukan bimbingan khusus kepada peserta
didik untuk dapat menjawab soal Asesmen Nasional
Kegiatan Bidang Penilaian untuk
Sosialisasi Asesmen Nasional

Penyiapan ToT Petugas Sosialisasi AN  Kegiatan 6 Angkatan


Bahan AN Sosialisasi AN  Tiap Minggu
dilaksanakan 2
angkatan
 Peserta terdiri atas
 LPMP
50 100  
0  Disdik Provinsi
 Cabang Dinas
 MKPS
Tim Bid Penilaian  MKKS
DIT SMA
Sasaran dan Tugas Sasaran Sosialisasi AKM
1. Dinas Pendidikan
(Terkait kebijakan AN di sekolah)
2. LPMP
(Pendampingan pelaksaan AN)
3. MKPS
(Monitoring dan Supervisi)
4. MKKS
(Penyiapan infrastruktur yang dibutuhkan)
Tahapan Waktu Persiapan dan
Pelaksanaan Sosialisasi Asesmen
Nasional 1 25-28 Okt 2020

Sosialisasi AN
2 3-6 Nov 2020

3 3-6 Nov 2020


Penyiapan ToT Penyiapan
Bahan AN Petugas
4 10-13 Nov 2020

5 10-13 Nov 2020


6-9 Okt 20-23 Okt
6 17-20 Nov 2020
Informasi tentang
ASESMEN NASIONAL
(AKM, SURVEY KARAKTER DAN SURVEI LINGKUNGAN BELAJAR)
Latar Belakang
1 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah
Skor PISA dan Peringkat (#; 2000-2018) OECD Indonesia

525
475
70% siswa berada di
425 +129 +122
bawah kompetensi • Konsisten sebagai salah satu
Membaca 375 minimum
2018 Peringkat: 72 dari 77 negara dengan peringkat hasil
1995 2000 2005 2010 2015 2020
PISA terendah
500
450
+139 +11 71% siswa berada
• Skor PISA yang stagnan dalam
400
Matematika350
5 di bawah kompetensi
minimum
10-15 tahun terakhir
2018 Peringkat: 72 dari 78
1995 2000 2005 2010 2015 2020 • Namun demikian, selisih skor
500 dengan rata- rata skor OECD
450 +101 60% siswa berada di sudah sedikit meningkat
400 bawah kompetensi
Sains minimum
2018 Peringkat: 70 dari 78
1995 2000 2005 2010 2015
2020
2 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah

Perundungan 41% siswa Indonesia dilaporkan Hanya 29% siswa Indonesia setuju
Pola pikir untuk
(% siswa; 2018) bahwa ‘kepandaian adalah sesuatu
mengalami perundungan beberapa berkembang
yang bisa berubah banyak’ (vs.
kali dalam sebulan (vs. 23% rata-rata (% siswa; 2018)
OECD) 63% rata-rata OECD)
Siswa yang sering mengalami Siswa dengan pola pikir berkembang
41% perundungan memiliki skor 21 poin memiliki skor 32 poin lebih tinggi
63%
lebih rendah dalam membaca1, dalam membaca1, mengekspresikan
23%
merasa sedih, ketakutan, dan 29% ketakutan terhadap kegagalan
kurang puas dengan hidupnya. yang lebih rendah,
lebih termotivasi dan ambisius,
Mereka juga memiliki menjadikan
kecenderungan membolos sekolah pendidikan sebagai hal yang
penting
Pokok-pokok Kebijakan Merdeka Belajar
Rencana Peraturan
Ujian Sekolah
Ujian Nasional Pelaksanaan Penerimaan
Berstandar
(UN) Pembelajaran Peserta Didik Baru
Nasional (USBN)
(RPP) (PPDB) Zonasi
Apa itu Asesmen Nasional?

Asesmen Nasional
Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada
seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar
dan menengah.

Mutu diukur menggunakan 3 instrumen.


Asesmen Survei Lingkungan
Kompetensi Survei Karakter
Belajar
Minimum

Mengukur literasi Mengukur sikap, Mengukur kualitas


membaca dan kebiasaan, nilai-nilai pembelajaran dan iklim
numerasi sebagai (values) sebagai sekolah yang
hasil belajar kognitif hasil belajar non- menunjang
kognitif pembelajaran
Apa yang diukur Asesmen Kompetensi Minimum?
Literasi Membaca Numerasi
Kemampuan untuk memahami, Kemampuan berpikir menggunakan
menggunakan, mengevaluasi, konsep, prosedur, fakta, dan alat
merefleksikan berbagai jenis teks matematika untuk menyelesaikan
untuk menyelesaikan masalah dan masalah sehari-hari pada berbagai
mengembangkan kapasitas individu jenis konteks yang relevan untuk
sebagai warga Indonesia dan warga individu sebagai warga negara
dunia agar dapat berkontribusi secara Indonesia dan dunia.
produktif di masyarakat.
Komponen AKM Bentuk Soal
Literasi Membaca Numerasi Bentuk soal
Konten Objektif
Konten
Teks Informasi Bilangan Pilihan Ganda
Teks Sastra Pengukuran dan Geometri (hanya 1 jawaban
Data dan Uncertainty benar)
Proses kognitif Aljabar
Pilihan Ganda kompleks
Menemukan infomasi
Proses kognitif
(jawaban benar lebih
Interpretasi dan integrasi dari 1)
Pemahaman
Evaluasi dan Refleksi Aplikasi Menjodohkan
Penalaran
Konteks Isian Singkat (angka,
Personal nama/ benda yang
Konteks sudah fixed)
Sosial budaya Personal
Saintifik Sosial kultural Non- Objektif (essay)
Saintifik
22
Berbasis UBKD
INSTRUMEN ASESMEN
NASIONAL
STIMULUS BENTUK SOAL
Soal-soal AKM didesain menggunakan stimulus Soal-soal AKM disajikan ke dalam berbagai
dengan konteks yang beragam, dengan el aborasi macam bentuk soal, antara lain:
tabel, grafik, ilustrasi terutama untuk jenis
stimulus multiple items dengan ilustrasi yang
kontekstual dan i nformatif.
P ilihan Ganda Pilihan Ganda
Stimulus soal AKM memiliki unsur sebagai berikut: K ompleks*

Edukatif Menarik ? !
Menjodohkan I Essay/
I nspiratif sian/Ja Uraian
K eterbaruan
waban
*Pilihan ganda kompleks terdiri dari pilihan dengan jawaban benar
Singkat
lebih dari satu, pernyataan Benar-Salah, Ya-Tidak,
Berubah-Tidak Berubah, dan lain-lain.
AKM Survei AKM Kelas
Bentuk soal Nasional (dilaksanakan oleh
guru di kelas)
Objektif 20% 20%
Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar) 60% 40%
Pilihan Ganda Kompleks (memberi tanda cek 10% 10%
(v) dalam kotak, beberapa pernyataan yang
dijawab ya-tidak/benar-salah, dll), jawaban
benar lebih dari 1
Menjodohkan 5% 5%
Isian singkat/Jawaban singkat (angka, 5% 25%
nama/benda yang sudah pasti)
Apa yang diukur Survei Karakter?
Karakter : Profil Pelajar Pancasila
Mengapa juga mengukur karakter?
●Pendidikan bertujuan mengembangkan potensi murid secara utuh.

●Asesmen nasional mendorong mengembangkan sikap, nilai (values), dan


perilaku yang mencirikan Pelajar Pancasila.
Apa yang diukur Survei Lingkungan Belajar?
Iklim belajar dan iklim satuan pendidikan
Iklim keamanan sekolah: Indeks Sosial Ekonomi
• Pendidikan orang tua
 Keamanan dan well being siswa
• Profesi orang tua
 Sikap dan keyakinan guru
• Fasiilitas belajar di rumah
 Kebijakan & program sekolah
Kualitas Pembelajaran:
 Manajemen kelas
Iklim kebhinekaan sekolah:
 Dukungan afektif
 Praktik multikultural di kelas
 Aktivasi kognitif
 Sikap & keyakinan guru/kepsek
 Kebijakan & program sekolah
Pengembangan Guru
• Refeksi dan perbaikan pembelajaran
• Dukungan untuk refleksi guru
Sasaran Asesmen Nasional
Siswa AKM Literasi- Hasil belajar
Numerasi kognitif

Hasil belajar
Survei Karakter sosial-emosional
Kelas 5, 8, 11

Guru Survei Karakteristik


input dan
Lingkungan proses
Kepala Sekolah
Belajar pembelajaran

28
Asesmen Nasional ...

Murid kelas 5, 8, dan 11


Maksimal 30 murid SD dan Kepala SD, SMP, dan SMA
45 murid SMP/SMA/SMK Guru SD, SMP, dan SMA Semua kepala sekolah
akan dipilih secara acak Semua guru menjadi menjadi responden. Sama
oleh Kemendikbud untuk responden. Untuk mengurangi dengan guru, kepala sekolah
menjadi responden. Tes beban administratif, guru diberi waktu 2 minggu
dan kuesioner murid diberi waktu 2 minggu untuk untuk mengisi kuesioner.
diadministrasikan mengisi kuesioner. Pengisian Pengisian kuesioner
menggunakan komputer kuesioner dilakukan secara dilakukan secara daring
dalam kondisi terawasi daring tanpa pengawasan tanpa pengawasan (mandiri).
(proctored), (mandiri).
29
Tujuan
Asesmen Nasional

30
Asesmen untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

Asesmen Kualitas Hasil belajar


Informasi
pembelajaran siswa

Asesmen nasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan dan


sekaligus menghasilkan informasi untuk perbaikan kualitas belajar-mengajar,
yang kemudian diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa.

31
Asesmen Nasional sebagai penunjuk arah tujuan dan
praktik pembelajaran

Kompetensi dan karakter murid sebagai tujuan


Asesmen Nasional menunjukkan apa yang seharusnya
menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan
karakter dan kompetensi siswa. Hal ini diharap dapat
mendorong sekolah dan dinas pendidikan untuk
memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu
pembelajaran.

32
Asesmen Nasional memberi gambaran tentang karakteristik
esensial sebuah sekolah yang efektif

Sekolah yang efektif: memiliki ciri mulai dari pengajaran


yang baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang
membentuk iklim akademik, sosial, dan keamanan yang
kondusif).

Membantu sekolah lebih memahami


apa yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

33
Asesmen Nasional untuk memotret mutu sekolah

Mutu sekolah meliputi: mutu input, proses, dan hasil belajar yang
mencerminkan kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan
komprehensif bagi manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud.

Input sekolah Proses pembelajaran Hasil belajar

34
Pelaksanaan Asesmen Nasional

35
Pelaksanaan Asesmen Nasional dikoordinasi oleh Kemendikbud bekerja
sama dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil dan Kantor Kemenag.

Berbasis komputer dan daring Koordinasi yang diperlukan


● Asesmen Nasional dilaksanakan ● Pemetaan dan penyiapan
menggunakan komputer dan secara komputer dan sarana pendukung.
daring ● Pemetaaan sekolah secara spasial
● Murid mengerjakan pada sesi dengan untuk sharing resources.
jadwal yang ditentukan dan dengan ● Penyiapan teknisi TIK terutama
diawasi. untuk jenjang SD.
● Guru dan kepala satuan pendidikan
mengerjakan survei secara mandiri
dengan periode waktu yang cukup
panjang
PESERTA PELAKSANAN PELAPORAN
SD/ MI, maks 30 per sekolah Tidak untuk individual siswa
Berbasis komputer dan adaptif
● Kelas 5, materi sampai kelas 4 Adaptif: soal yang ditempuh Laporan pada level sekolah dan
akan tergantung dari performa daerah Sebagai alat refleksi diri
SMP/ MTs, maks 45 per sekolah pada soal awal sekolah dan pemda
Tidak untuk me-ranking sekolah
● Kelas 8, materi sampai kelas 8 Setiap peserta mengerjakan:
1.Tes literasi membaca Tahun 2021 tidak ada
SMA, SMK, MA, maks 45 per
sekolah 2.Tes numerasi paket tes khusus, hanya
3.Survei karakter dapat diselenggarakan
● Kelas 11, materi sampai kelas 4.Survei lingkungan belajar
10 bagi peserta tanpa
Setiap peserta mengerjakan
Rencana Pelaksanaan asesmen selama 2 hari akomodasi khusus
SMP, SMA, SMK : Maret 2021
SD : Agustus 2021

14
ALOKASI WAKTU

Jenjang Hari ke-1 Hari ke-2

• Tes literasi 75 menit • Tes numerasi 75 menit

SD • Survey karakter 20 menit • Survey lingkungan belajar 20


menit

SMP • Tes literasi 90 menit • Tes numerasi 90 menit


SMA • Survey karakter 30 menit • Turvey lingkungan belajar 30
menit
SMK
38
Rancangan Jadwal Pelaksanaan Asesmen Nasional (AKM,
Survei Karakter, Survei Lingkungan Belajar)
Hasil Asesmen Nasional

40
Hasil Asesmen Nasional 2021 digunakan sebagai (1) pemetaan awal (baseline)
mutu sistem, serta (2) penyetaraan hasil belajar bagi peserta didik program
kesetaraan.

1. Pemetaan mutu sistem pendidikan 2. Ujian penyetaraan


● Hasil Asesmen Nasional 2021 tidak ● Khusus untuk program pendidikan
digunakan untuk menilai prestasi kesetaraan, Asesmen Nasional memiliki
murid ataupun kinerja guru dan fungsi ganda, yaitu sebagai alat
sekolah. pemetaan mutu dan ujian penyetaraan
● Laporan hasil Asesmen Nasional 2021 hasil belajar bagi peserta didik yang
memerlukan.
diberikan kepada guru dan sekolah
sebagai alat untuk melakukan ● Yang digunakan sebagai ujian
evaluasi diri dan perbaikan penyetaraan adalah AKM Literasi
pembelajaran. dan AKM Numerasi.
● Murid, orangtua, guru, dan sekolah
tidak perlu cemas dan tidak perlu
melakukan persiapan khusus
untuk menghadapi Asesmen
Nasional.
CONTOH SOAL AKM
Contoh soal yang lazim ditemukan untuk
mengukur penguasaan konsep bilangan…

KD kelas 7: menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan bulat (positif dan
negative) dan pecahan (biasa, campuran, decimal, persen)
Level kognitif semakin tinggi,
Membuat keputusan yang lebih kompleks

Badu menggunakan Badu menggunakan kalkulator


Ali menggunakan kalkulator miliknya miliknya untuk menjumlahkan
kalkulator untuk untuk menjumlahkan angka 50 + 25. Tetapi tombol 5
50+25 =….
menjumlahkan 50+25, angka 50 + 25. Tetapi pada kalkulator Badu rusak. Badu
namun ia salah tombol 5 pada bermaksud meminjam kalkulator
Petani A memanen 50 memencet angka 25 kalkulator Badu rusak, Ali. Ali mengatakan bahwa Badu
butir jeruk sedangkan menjadi 35. Apakah yang bilangan apa sajakah tetap dapat menggunakan
petani B memanen 25 harus dilakukan untuk yang dapat digunakan kalkulator rusak miliknya.
butir jeruk. Berapakah mendapatkan hasil Badu untuk memproleh Apakah Ali benar?
jumlah seluruh jeruk penjumlahan yang hasil yang sama dengan Jelaskan alasanmu!
yang dipanen? seharusnya? 50+25?
Negara % benar
Singapore 18,47
Thailand 3,91
4,33%
Malaysia 6,76
Menjawab
Vietnam 55,33
OECD 14,25
benar

Siswa tidak cermat membaca informasi yang


ada pada footnote
Kelemahan siswa pada Literasi SAINS

Kelemahan siswa
Indonesia:
Berfikir scientific
untuk memverifikasi
suatu informasi logis
ataukah tidak
berdasarkan bukti
ilmiah

5% menjawab
benar
Kelemahan siswa
pada Literasi
Matematika
adalah Kemampuan Mengolah informasi:
 Mencerna permasalahan
 mengidentifikasi informasi,
 memilah informasi dan
1% menggunakannya.
menjawa
b
benar
Contoh Soal AKM Literasi Membaca Kelas 8
Jenis Teks Informasi, Konteks IP
A

Asesmen Nasional 27
Contoh Soal AKM Literasi Membaca Kelas 8
Jenis Teks Informasi, Konteks IP
A

Teks menyajikan beragam contoh perilaku


sistematis dalam penelitian ilmiah dan
saran mencatat prosedur penelitian.

Murid diukur kemampuan menginterpretasi serta


mengintegrasikan beragam contoh perilaku
sistematis tersebut serta mengidentifikasi
manfaat pencatatat prosedur.

Asesmen Nasional 28
Contoh Soal AKM Literasi Membaca Kelas 8
Jenis Teks Informasi, Konteks IP
A

Teks menyajikan contoh-contoh


pentingnya memastikan kondisi
yang sama antara obyek percobaan
tanaman A dengan tanaman B, baik
jenis tanaman maupun umur tanaman.

Soal menyajikan kasus lain tentang


media tanaman yang berbeda. Siswa
diukur kemampuannya
merefleksikan isi wacana untuk
menjustifikasi kebenaran sebuah
simpulan penelitian.

Asesmen Nasional 29
Asesmen Nasional
Contoh Soal AKM Numerasi Kelas 5
Konten Geometri dan Pengukuran, Konteks Personal

Pada soal ini, siswa dihadapkan


pada fakta matematika sekaligus
memantik keingintahuan siswa
bahwa proses memasak dapat
mengurangi berat bahan masakan

Asesmen Nasional 31
Contoh Soal AKM Kelas 5
Pesan tersampaikan secara utuh dan
memiliki makna mendalam. Asesmen tidak
lagi sekedar mengukur namun juga
menginspirasi

Siswa diuji
kemampuannya
menginterpretasi isi teks

Asesmen Nasional 32
Contoh soal AKM kelas 5

Meskipun di jenjang SD/MI, namun siswa


diukur kemampuannya merefleksikan serta
mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks.
Pada contoh soal di samping adalah
mengaitkan dengan isi pantun.

Asesmen Nasional
AKM kelas 11

Asesmen Nasional 34
AKM Kelas 11

Siswa memiliki kompetensi untuk menyajikan data dalam beragam bentuk,


menginterpretasi data, selain itu siswa dituntut mampu bernalar terhadap
informasi yang dimiliki untuk memberikan sebuah justifikasi.

Asesmen Nasional 35
Rancangan Pelaporan
dan Implikasi Pembelajaran
dengan AKM

65
Laporan Hasil AKM

numerasi 55 25 15 5

literasi
30 40 20 10
membaca

0% 10% 20% 30% 50% 60% 70% 80% 90% 100%


40%
perlu intervensi khusus minimal baik mahir
Laporan Hasil AKM

180 245 250


Bilangan
163 212 247 Sekolah
Aljabar
253 Nasional
188 226
Geometri dan
Pengukuran Kab/Kota
167 244 251
Data dan
ketidakpastian 100 200 300
Skor Asesmen Kompetensi Minimum
Kompetensi: Kompetensi
Konten untuk
Literasi untuk
membangun
Membaca menguasai
kompetensi
dan Numerasi konten

Learning to Read Reading to Learn


Mengajar Sesuai Tingkat Kompetensi (Teaching at The Right Level)
Tingkat Literasi Membaca Tingkat Kompetensi Numerasi

Perlu Intervensi Khusus Perlu Intervensi Khusus


Peserta didik belum mampu menemukan dan mengambil Peserta didik hanya memiliki pengetahuan matematika
informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat yang terbatas. Peserta didik menunjukkan penguasaan
interpretasi sederhana. konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang
terbatas.
Dasar/Minimal Dasar/ Minimal
Peserta didik mampu menemukan dan mengambil Peserta didik memiliki keterampilan dasar matematika;
informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung,
interpretasi sederhana. konsep dasar terkait geometrid an statistika, serta
menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.
Cakap/Baik Cakap/ Baik
Peserta didik mampu membuat interpretasi dan informasi Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan
implisit yang ada dalam teks, mampu membuat simpulan matematikayang dimiliki dalam konteks yang lebih
dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks beragam.
Mahir Mahir
Peserta didik mampu mengintegrasikan beberapa Peserta didik mampu bernalar untuk menyelesaikan
informasi lintas teks, mengevaluasi isi, kualitas, cara masalah kompleks serta non-rutin berdasarkan konsep
penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi matematika yang dimilikinya.
teks
CONTOH MEMANFAATKAN HASIL AKM

70
Hasil AKM untuk strategi membangun kompetensi: Implikasi pembelajaran lintas matapelajaran
Contoh guru olahraga memberikan bacaan mengenai aturan penentuan pemenang klasemen sepak bola

Perlu Intervensi Khusus. Siswa hanya memiliki Siswa diberikan beberapa contoh hasil yang lengkap,
pengetahuan matematika yang terbatas. Siswa kemudian siswa diminta menjabarkan nilai setiap tim dalam
menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan satu group dan menentukan pemenangnya.
keterampilan komputasi yang terbatas.

Dasar/Minimal: Siswa memiliki keterampilan dasar matematika: Siswa diberikan contoh hasil pertandingan satu group yang
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar rumpang dan kondisi pemenang, siswa diminta menjabarkan
terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang tersebut.
matematika sederhana yang rutin.

Cakap/Baik: Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan Siswa diberikan hasil pertandingan dua group yang rumpang
matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam. serta kondisi pertandingan babak selanjutnya. Siswa diminta
menjabarkan kemungkinan hasil pertandingan yang
rumpang.
Mahir: Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah Siswa diminta mengestimasi kemungkinan pemenang di
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika babak selanjutnya berdasarkan hasil pertandingan empat
yang dimilikinya. group di babak sebelumnya.
Hasil AKM untuk strategi membangun kompetensi: Implikasi pembelajaran lintas
matapelajaran

CONTOH:
Guru fisika melakukan aktivitas percobaan dan murid
akan melakukan pencatatan data, penyajian data,
melakukan interpretasi serta menarik kesimpulan hasil
percobaan
Tingkat Kompetensi Uraian Kompetensi Strategi Pembelajaran
Murid di Tingkat Murid memiliki Murid ini perlu didampingi mulai dari
Perlu penguasaan konsep pencatatan data serta dilakukan diskusi
Intervensi Khusus matematika yang untuk memvalidasi hasil pencatatan data.
sangat minimal. Diskusi dapat dilakukan dengan teman yang
kompetensi numerasinya cakap ataupun
mahir.

Murid di Tingkat Murid sudah Murid perlu diberi contoh cara menyajikan
Dasar/ minimal menguasai konsep data atau menuangkan data hasil
dasar, namun masih catatannya ke dalam bentuk penyajian yang
kesulitan untuk tepat dan akurat. Interpretasi holistik
menerapkan dalam mengenai data sebelum menarik
situasi yang relevan. kesimpulan dilakukan dalam diskusi
bersama.
Contoh Strategi Pembelajaran
Tingkat Kompetensi Uraian Kompetensi Strategi Pembelajaran
Murid di Tingkat Murid sudah memahami Murid dapat ditugaskan untuk membandingkan
Cakap / baik konsep dan mampu datanya dengan data kelompok lainnya kemudian
menerapkan konsepnya, membuat simpulan umum hasil penelitian dalam
namun perlu diasah satu kelas. Murid dibimbing dalam menjustifikasi
kemampuan bernalarnya data yang sifatnya anomali.
untuk mengetahui adanya
kesalahan pada data atau
anomali data.

Murid di Tingkat Murid mampu Murid dapat ditugaskan untuk


Mahir menerapkan konsep membandingkan data dirinya, data kelompok
matematika yang dimiliki lainnya dan data dari sumber lainnya (misal,
dalam beragam konteks jurnal ilmiah yang relevan) kemudian
serta bernalar untuk membuat generalisasi hasil percobaan yang
menyelesaikan masalah. dilakukan dengan menganalisis beragam data.
Rancangan Tindak Lanjut Hasil Asesmen Nasional

75
Rancangan Tindak Lanjut Asesmen Nasional
Desiminasi hasil 2021 2022
asesmen Penguatan satuan Monev
SMP, SMA, SMK Pendampingan program
pendidikan merancang
satuan pendidikan tindak lanjut
program tindak lanjut
memaknai hasil SD SD
SMP, SMA, SMK
Monev program
tindak lanjut
SMP, SMA, SMK

Agustus Januari-April
November

Juli Agustus-November Desember April-Mei

Pendampingan satuan Penguatan satuan


pendidikan memaknai hasil Disemnasi hasil SD pendidikan merancang
SMP, SMA, SMK program tindak lanjut SD

76
Link materi AKM Pusmenjar
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/AKM/
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai