Anda di halaman 1dari 21

“BERMAIN PADA ANAK USIA 4 – 6

TAHUN”

DISUSUN OLEH:
KHOIRUR ROHMAH
(857705539)
PENGERTIAN BERMAIN

Bermain merupakan kegiatan yang semata-mata dilakukan demi mendapat rasa


senang, tanpa tujuan tertentu.
Akan tetapi, sejalan dengan meningkatnya usia anak memasuki sekolah dasar,
secara bertahap kegiatan bermain mengalami pergeseran, mencapai rasa senang masih
menjadi prioritas utama, namun sekaligus ada tujuan lain yang ingin dicapai.
TEORI MENGENAI BERMAIN

1. Teori psikoanalisis

• Sigmund Freud (1856 – 1939)


• Erik Erikson (1902 – 1994)
TEORI MENGENAI BERMAIN

2. Teori Kognitif

• Jean Piaget (1896 – 1980)


• Lev Vygotsky (1896 – 1934)
• Jerome Bruner (1915 – sekarang)
• Brian Sutton – Smith (1924 – sekarang)
• Jerome Singer (1935 – sekarang)
MANFAAT BERMAIN

A. Manfaat bermain dalam perkembangan fisik.


Salah satu ciri anak balita adalah senang bergerak. Melalui
bermain anak dapat menyalurkan energi tubuhnya yang sedang senang
bergerak sehingga ia pun memperoleh kepuasan dan tidak merasa
dirinya dikekang. Manfaat ganda dari hal ini adalah anak dapat
memperoleh rasa percaya diri dan memudahkannya untuk berbaur
dengan sesame anak.
MANFAAT BERMAIN

B. Manfaat bermain dalam perkembangan motorik.


Apabila kita perhatikan anak usia dua tahunan bermain dengan
berlari-lari kecil, maka selanjutnya di usia tiga tahunan anak tersebut
sudah mulai terampil berlari. Berbeda dengan halnya dengan anak yang
kurang diberikan kesempatan untukaktivitas ini, gerakan berlarinya akan
terlihat canggung sekalipun usianya sudah tiga tahunan. Hal ini adalah
berlaku pada motorik kasar. Sedangkan pada motorik halus, anak-anak
dapat dilatih keterampilannya melalui aktivitas yang menunjang.
Misalnya:membuat goresan di atas kertas yang berkembang menjadi
coretan benang kusut, kemudian menjadi garis lurus, lengkung dan
seterusnya.
MANFAAT BERMAIN

C. Manfaat bermain dalam perkembangan kognitif.


Melalui bermain anak akan belajar berbagai pengetahuan dan konsep
dasar. Pengetahuan mengenai konsep-konsep tersebut jauh lebih mudah
diperoleh melalui kegiatan bermain. Misalnya; memperkenalkan
konsep warna bisa dilakukan sambil bermain melempar bola ke dalam
keranjang yang berwarna sama dengan bola yang dilempar.
MANFAAT BERMAIN

D. Manfaat bermain dalam perkembangan bahasa.


Bermain bersama-sama dengan teman akan memberikan kesempatan
pada anak untuk berkomunikasi satu sama lain, kosakata serta
pengetahuan baru bisa ia peroleh dari temannya. Selain itu ada
permainan yang mempunyai fungsi mengembangkan bahasa, antara lain
melalui membaca buku cerita, bermain khayal, bermain kata-kata dan
masih banyak lagi.
MANFAAT BERMAIN

E. Manfaat bermain dalam perkembangan sosial.


Melalui bermain anak semakin mahir bersosialisasi dengan orang lain
dan teman-teman sebayanya. Bersosialisasi diartikan sebagai
kemampuan seseorang untuk dapat berbaur dengan orang lain,
menyesuaikan diri dengan kegiatan dan kebiasaan kelompok, dan
dengan segala jenis manusia yang memiliki karakteristik unik.
MANFAAT BERMAIN

F. Manfaat bermain dalam perkembangan emosi dan kepribadian.


Dalam kegiatan bermain bersama teman maka ia dapat menilai dirinya
sendiri. Apa yang menjadi kelebihannya sehingga ia dapat membantu
pembentukan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan
harga diri. Sebaliknya, anak dapat menilai apa kekurangan yang dia
punyai sehingga ia dapat belajar memperbaikinya.
TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN

Milred Parten

3. Bermain sendiri
1. Unoccupied play. 2. Onlooker Play.
(Solitary Play)

4. Bermain pararel. 5. Bermain asosiatif. 6. Bermain kooperatif.


TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN

Jean Piaget

1. Tahap bermain sensorimotor (3 2. Tahap bermain simbolik (18


– 18 bulan). bulan – sekitar 7 tahun).

4. Tahap bermain sosial dan


3. Tahap bermain sosial (sekitar 8
olahraga (sekitar usia 11tahun ke
tahun – 11 tahun).
atas).
JENIS-JENIS KEGIATAN BERMAIN

1. Bermain Fungsional
Bermain fungsional adalah kegiatan bermain yang ditandai dengan
gerakan otot yang berulang-ulang. Menurut Johnson kegiatan bermain
semacam ini di sebut sebagai motor play karena membutuhkan
keterampilan motor dan fisik untuk melakukannya, misalnya
menggelindingkan, memantulkan bola ke lantai.
JENIS-JENIS KEGIATAN BERMAIN

2. Bermain Konstruktif.
Bermain konstruktif adalah kegiatan bermain yang lebih kompleks di
bandingkan bermain fungsional. Kegiatan ini menggunakan objek atau
bahan tertentu untuk membentuk sesuatu, misalnya membuat rumah-
rumahan dari balok- balok atau kardus bekas, menggambar, melukis,
membentuk lilin mainan atau play dough.
JENIS-JENIS KEGIATAN BERMAIN

3. Bermain Simbolik.
Bermain simbolik adalah bermain khayal atau pura-pura.
Kegiatan ini merupakan jenis bermain yang lebih kompleks
dari pada kegiatan bermain fungsional maupun konstruktif.
JENIS-JENIS KEGIATAN BERMAIN

4. Berger mengemukakan bermain Master play dan bermain


kasar; selanjutnay Turner dan Helms mengajukan bermain
Destruktif.
Master play adalah kegiatan bermain yang dilakukan dalam rangka
menguasai keterampilan tertentu karena kegiatan tersebut dapat
merupakan latihan bagi anak untuk menguasai berbagai
keterampilan yang baru melalui pengulangan-pengulangan. Adapun
bermain kasar sering dilakukan oleh balita. Misalnya; bergelutan,
bergulingan, saling mendorong, berpura-pura menjegal atau saling
pukul.
PERAN GURU DALAM BERMAIN BERSAMA ANAK
1. Beberapa hasil penelitian mengenai peran guru yang
kurang menunjang kegiatan bermain anak

Grinder dan Johnson, melaporkan bahwa 27% dari waktu guru pada saat
bermainbersama anak menunjukkanketerlibatan yang mengganggu kegiatan bermain
anak. Sikap guru yang terlampau banyak bertanya mengenai apa yang dilakukan anak
dan juga memberikan komentar negatif akan membuat anak kehilangan selera untuk
bermain dan mengambat ide, imajinasi, serta konsentrasinya.
PERAN GURU DALAM BERMAIN BERSAMA ANAK
2. Beberapa hasil penelitian mengenai dampak positif
dari keterlibatan guru dalam aktivitas bermain bersama
anak.

a. Lamanya anak bermain bersama teman menjadi dua kali lipat dari biasanya.
b. Anak-anak akan menampilkan kegiatan bermain kooperatif .
c. Kegiatan bermain anak menunjukkan tahapan kognitif yang lebih tinggi.
d. Dalam aktivitas membaca buku, ternyata anak-anak menunjukkan minat membaca
dan menulis yang lebih tinggi.
PERAN GURU DALAM BERMAIN BERSAMA ANAK
3. Strategi untuk pengayaan anak melalui aktivitas
bermain.

a. Mempersiapkan sumber-sumber untuk bermain, termasuk di dalamnya


waktu, ruangan, perlengkapan bermain, dan pengalaman bermain.
b. Observasi.
c. Keterlibatan guru.
OBSERVASI

Dengan melakukan pengamatan terhadap anak pada saat bermain, guru


dapat memperoleh data mengenai kegiatan bermain anak, jenis permainan
yang dilakukan anak, mainan dan perlengkapan yang digunakan, tempat
bermain yang sering dipilih, tema bermain yang disukai, dan interaksi anak
dengan teman sebaya ataupun orang dewasa. Dari obsevasi pula guru dapat
memperoleh data mengenai perkembangan sosial serta kognitif anak.

Anda mungkin juga menyukai